PERNIKAHAN RAHASIA DENGAN DOSEN TAMPAN update juga yaa 🤗🤗 terima kasih sudah membaca 🤗
Zafran tengah berdiri memandangi jendela besar yang ada di ruang ICU, sudah beberapa hari berlalu pasca Elsa dipindahkan ke sana tetapi belum ada tanda-tanda istrinya itu akan bangun.Ia menghela dalam napasnya, matanya sejenak terpejam sebelum ia berbalik saat mendengar panggilan dari sebelah kanannya.“Tuan Zafran, selamat sore,” sapa suara bariton pemuda tersebut.Andy, yang menundukkan kepalanya di depan Zafran yang lalu membalas sapaannya, “Sore, Ndy.”“Maaf saya baru bisa datang sekarang,” katanya.“Tidak masalah, bagaimana kantor?”“Baik-baik saja, Tuan,” jawabnya. “Saya membawa beberapa hasil pertemuannya, jika Anda—“Andy berhenti bicara saat Zafran menolak dengan isyarat tangannya, “Kamu simpan saja dulu,” katanya.“Baik. Bagaimana keadaan Nona Elsa?” tanyanya kemudian menoleh ke arah jendela, tempat di mana Zafran berdiri beberapa saat yang lalu dengan mata yang penuh harap.“Dokter bilang kondisinya baik, hanya saja memang kita belum tahu kapan Elsa akan sadar.”Andy menga
‘Tepat seperti dugaan!’ batin Andy, entah ia harus senang karena dugaannya benar ataukah harus marah karena pria itu—Kim—bisa dimanipulasi oleh anak perempuannya sendiri. “Pak Andy?” panggil Anton dari seberang ponsel. “Ya,” jawabnya. “Apa ada keterangan lain yang diberikan oleh teman-temannya Pak Anton? Misalnya apakah mereka mendengar apa yang disampaikan oleh Kim dan juga sopir bernama Danu itu?” “Maaf, untuk itu saya tidak mendapatkan keterangannya,” jawab Anton. “Tapi jika sampai dipukul begitu, bukankah kemungkinan Danu sempat menolak? Mungkin dia takut dipecat jadi menuruti Pak Kim.” “Terima kasih banyak untuk keterangannya.” “Sama-sama, Pak Andy. Saya akan hubungi Pak Andy kembali jika memiliki informasi lainnya.” Panggilan mereka kemudian mati. Alis Andy berkerut tetapi ada sebuah kelegaan yang terjadi di dalam hatinya. “Semakin jelas bagaimana alurnya,” gumamnya. Biar pria itu menikmati sisa-sisa kebebasannya sejenak, nanti setelah ini Andy akan pastikan ia diseret
Untuk pertama kalinya, Laura melihat Xandara secara langsung. Gadis itu cantik, tentu saja. Karena dia seorang model yang juga menjadi juara dalam salah satu acara pageant. Sepasang matanya mengarah pada Jake untuk beberapa saat hingga tak berkedip. “Malam,” sahut Laura sehingga ia sedikit tersentak dan terjaga kemudian memandangnya. “Apakah ... benar Elsa masih dirawat di dalam sana?” tanyanya. “Iya, benar. Tapi sayangnya dia masih belum bisa ditemui karena—“ Laura menunjuk sekilas ke arah pintu ruangan. “Karena dia masih di ICU,” lanjutnya. “Ah, sayang sekali ....” “Jika tidak keberatan, Anda siapanya Elsa?” tanya Laura, ia mendekat pada Jake dan melingkarkan tangannya ke lengan prianya itu karena sedari tadi Xandara terlihat berulang kali mencuri pandang kepada Jake. “A-Anda sendiri?” “Eve Laura,” jawab Laura. “Aku teman sekolahnya Elsa dan kami bersahabat sampai hari ini.” Gadis itu terlihat mengedipkan matanya lebih dari satu kali sebelum membuka suara, “Ah,
Mata Xandara terpejam dengan sangat kesal saat mendengar dari asisten pribadinya yang mengatakan bahwa ia juga tidak bisa menghubungi Anya. “Dia juga tidak bisa kamu hubungi?” tanya Xandara memperjelas pada gadis bernama Sofi itu. “Iya, Nona Xandara. Anya tidak bisa saya hubungi sejak Anda menanyakan ke mana perginya dia tiga hari yang lalu,” jelasnya. “Rasanya dia kabur,” gumam Xandara yang ia tak peduli apakah itu bisa didengarkan oleh Sofi ataukah tidak. “Apa dia membawa uang Nona Xandara?” Xandara menggeleng, “Dia tidak membawa apapun,” jawabnya. ‘Tapi mungkin dia pergi setelah aku memukulinya di ruang VVIP klub tempo hari,’ lanjutnya dalam hati. “Sudah selesai, Nona,” kata Sofi yang baru saja merapikan rambut Xandara dan memastikan cocok dengan permintaanya. “Anda akan pergi ke rumah Florencia yang mengundang Anda untuk podcast hari ini?” “Iya, bilang pada orangnya Florencia kalau kita akan berangkat sebentar lagi. “Baik, Nona.” Xandara bangun dari duduknya.
Meski Xandara meminta ibunya untuk tak ikut campur terlalu jauh atas apa yang terjadi pada ayahnya—Kim—tetapi sepertinya itu tak begitu saja diindahkan.Malam ini, Xandara sedang duduk di ruang makan. Oleh sebab ibunya itu disibukkan atas kasus Kim, yang terjadi pada malam hari ini adalah ia duduk sendirian tanpa seorang teman—selain beberapa pelayan yang berdiri di kejauhan.Ia memandang tak suka semua makanan yang tersaji di hadapannya. Ia kehilangan selera makan sejak tadi pagi.Bukan tanpa alasan... itu dikarenakan isu soal dirinya yang merusak hubungan Zafran dan Elsa itu tiba-tiba kencang berembus.[Kim Wilson dari Wilson Corp memukuli sopir yang bekerja di anak perusahaannya agar mau menabrak istri CEO RY Holdings, benarkah?]Setidaknya begitu salah satu berita yang ia baca tadi pagi padahal ia baru saja membuka matanya.Dunia maya liar memberitakan bahwa penangkapan Kim atas ketelibatannya pada kecelakaan itu disebabkan karena ia ingin membalaskan sakit hati anak perempuannya
“Saya tidak memiliki keberanian untuk melaporkan semua ini pada polisi,” kata Anya kembali. “Dan saya tertekan saat dia semakin sering melakukan kekerasan fisik dan verbal pada saya, jadi saya dengan tidak tahu malunya datang pada Tuan Zafran karena saya tahu perempuan itu juga menyakiti istri Anda,” tuturnya panjang. Zafran menunduk, meraih tumpukan kertas yang berisikan bukti visum milik Anya yang membuatnya cukup tercengang. Bukti percakapan mereka melalui pesan soal permintaan Xandara agar mendapatkan obat terlarang, menyewa ruang VVIP di klub malam atau bahkan keinginannya yang ‘memesan’ komentar-komentar jahat pada siapapun yang tidak memujinya. Mengirimkan preman untuk mengintimidasi orang yang sekiranya ia anggap sebagai ‘saingan’, melakukan suap agar memenangkan kontes miss Pageant dan masih banyak yang lainnya. Tapi ... yang paling membuat Zafran tak habis pikir ada pada lembar-lembar terakhir yang membuat Anya menangis tersedu saat Zafran mengangkat lembaran kertas denga
Dokter datang setelah Zafran memanggil mereka. Ia menyisih untuk sementara, memberi ruang agar memeriksa Elsa. Hatinya dipenuhi oleh perasaan bahagia yang tak bisa dijelaskan. Lebih dari satu minggu ia diselubungi dalam kecemasan yang seolah tak akan berakhir, hari ini kekhawatiran itu menguap saat melihat istrinya bangun. “Kondisi Bu Elsa membaik, Pak Zafran,” ucap Dokter berkacamata yang mendekat padanya seraya tersenyum. “Tapi untuk memantau apakah trauma tumpul abdomen yang diterimanya saat kecelakaan mengakibatkan keluhan lainnya, Bu Elsa masih akan kami pantau keadaannya ya?” “Terima kasih, Dokter.” “Untuk meminimalisir terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan karena Bu Elsa bisa saja drop selama masa pemulihan, kami meminta agar kunjungan dari keluarga untuk sementara ini ditunda, setidaknya sampai tiga hari ke depan, bagaimana?” Zafran sekali lagi menganggukkan kepalanya, “Diterima, Dokter.” “Kami permisi dulu, jika ada keluhan dari beliau, Anda bisa langsung memberitahu
Yang terjadi pada Kim bukan berarti bisa menghalangi Xandara untuk bersinar.Ayahnya mendekam di penjara, ia tak peduli. Itu akibat kecerobohannya yang memalukan, bukan?Biar Kim ada di sana tetapi di sini Xandara tetap disibukkan oleh kegiatannya.Ia sedang bersama dengan seorang make up artist dan hair styler yang membuatnya cantik pada siang hari ini karena dalam dua jam yang akan datang ia harus menjadi bintang tamu ‘Yang Muda Yang Berakhlak Mulia’ di salah satu universitas.Ia memeriksa ponselnya dan menjumpai pesan dari asisten pribadinya yang akan datang untuk membawakan makanan pesanannya.[Thanks, jangan terlambat!] pesannya pada gadis itu.Ia sedikit terkejut saat pintu di kamarnya terbuka sehingga si make up artis sekaligus hair styler yang sibuk dengan wajah dan rambutnya itu seketika berhenti bekerja.“Kamu masih akan tetap tidak peduli dengan apa yang menimpa Papamu?” tanya sebuah suara yang datang dari arah belakangnya. Xandara tak perlu menoleh untuk mengetahui siapa