Mata Xandara terpejam dengan sangat kesal saat mendengar dari asisten pribadinya yang mengatakan bahwa ia juga tidak bisa menghubungi Anya. “Dia juga tidak bisa kamu hubungi?” tanya Xandara memperjelas pada gadis bernama Sofi itu. “Iya, Nona Xandara. Anya tidak bisa saya hubungi sejak Anda menanyakan ke mana perginya dia tiga hari yang lalu,” jelasnya. “Rasanya dia kabur,” gumam Xandara yang ia tak peduli apakah itu bisa didengarkan oleh Sofi ataukah tidak. “Apa dia membawa uang Nona Xandara?” Xandara menggeleng, “Dia tidak membawa apapun,” jawabnya. ‘Tapi mungkin dia pergi setelah aku memukulinya di ruang VVIP klub tempo hari,’ lanjutnya dalam hati. “Sudah selesai, Nona,” kata Sofi yang baru saja merapikan rambut Xandara dan memastikan cocok dengan permintaanya. “Anda akan pergi ke rumah Florencia yang mengundang Anda untuk podcast hari ini?” “Iya, bilang pada orangnya Florencia kalau kita akan berangkat sebentar lagi. “Baik, Nona.” Xandara bangun dari duduknya.
Meski Xandara meminta ibunya untuk tak ikut campur terlalu jauh atas apa yang terjadi pada ayahnya—Kim—tetapi sepertinya itu tak begitu saja diindahkan.Malam ini, Xandara sedang duduk di ruang makan. Oleh sebab ibunya itu disibukkan atas kasus Kim, yang terjadi pada malam hari ini adalah ia duduk sendirian tanpa seorang teman—selain beberapa pelayan yang berdiri di kejauhan.Ia memandang tak suka semua makanan yang tersaji di hadapannya. Ia kehilangan selera makan sejak tadi pagi.Bukan tanpa alasan... itu dikarenakan isu soal dirinya yang merusak hubungan Zafran dan Elsa itu tiba-tiba kencang berembus.[Kim Wilson dari Wilson Corp memukuli sopir yang bekerja di anak perusahaannya agar mau menabrak istri CEO RY Holdings, benarkah?]Setidaknya begitu salah satu berita yang ia baca tadi pagi padahal ia baru saja membuka matanya.Dunia maya liar memberitakan bahwa penangkapan Kim atas ketelibatannya pada kecelakaan itu disebabkan karena ia ingin membalaskan sakit hati anak perempuannya
“Saya tidak memiliki keberanian untuk melaporkan semua ini pada polisi,” kata Anya kembali. “Dan saya tertekan saat dia semakin sering melakukan kekerasan fisik dan verbal pada saya, jadi saya dengan tidak tahu malunya datang pada Tuan Zafran karena saya tahu perempuan itu juga menyakiti istri Anda,” tuturnya panjang. Zafran menunduk, meraih tumpukan kertas yang berisikan bukti visum milik Anya yang membuatnya cukup tercengang. Bukti percakapan mereka melalui pesan soal permintaan Xandara agar mendapatkan obat terlarang, menyewa ruang VVIP di klub malam atau bahkan keinginannya yang ‘memesan’ komentar-komentar jahat pada siapapun yang tidak memujinya. Mengirimkan preman untuk mengintimidasi orang yang sekiranya ia anggap sebagai ‘saingan’, melakukan suap agar memenangkan kontes miss Pageant dan masih banyak yang lainnya. Tapi ... yang paling membuat Zafran tak habis pikir ada pada lembar-lembar terakhir yang membuat Anya menangis tersedu saat Zafran mengangkat lembaran kertas denga
Dokter datang setelah Zafran memanggil mereka. Ia menyisih untuk sementara, memberi ruang agar memeriksa Elsa. Hatinya dipenuhi oleh perasaan bahagia yang tak bisa dijelaskan. Lebih dari satu minggu ia diselubungi dalam kecemasan yang seolah tak akan berakhir, hari ini kekhawatiran itu menguap saat melihat istrinya bangun. “Kondisi Bu Elsa membaik, Pak Zafran,” ucap Dokter berkacamata yang mendekat padanya seraya tersenyum. “Tapi untuk memantau apakah trauma tumpul abdomen yang diterimanya saat kecelakaan mengakibatkan keluhan lainnya, Bu Elsa masih akan kami pantau keadaannya ya?” “Terima kasih, Dokter.” “Untuk meminimalisir terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan karena Bu Elsa bisa saja drop selama masa pemulihan, kami meminta agar kunjungan dari keluarga untuk sementara ini ditunda, setidaknya sampai tiga hari ke depan, bagaimana?” Zafran sekali lagi menganggukkan kepalanya, “Diterima, Dokter.” “Kami permisi dulu, jika ada keluhan dari beliau, Anda bisa langsung memberitahu
Yang terjadi pada Kim bukan berarti bisa menghalangi Xandara untuk bersinar.Ayahnya mendekam di penjara, ia tak peduli. Itu akibat kecerobohannya yang memalukan, bukan?Biar Kim ada di sana tetapi di sini Xandara tetap disibukkan oleh kegiatannya.Ia sedang bersama dengan seorang make up artist dan hair styler yang membuatnya cantik pada siang hari ini karena dalam dua jam yang akan datang ia harus menjadi bintang tamu ‘Yang Muda Yang Berakhlak Mulia’ di salah satu universitas.Ia memeriksa ponselnya dan menjumpai pesan dari asisten pribadinya yang akan datang untuk membawakan makanan pesanannya.[Thanks, jangan terlambat!] pesannya pada gadis itu.Ia sedikit terkejut saat pintu di kamarnya terbuka sehingga si make up artis sekaligus hair styler yang sibuk dengan wajah dan rambutnya itu seketika berhenti bekerja.“Kamu masih akan tetap tidak peduli dengan apa yang menimpa Papamu?” tanya sebuah suara yang datang dari arah belakangnya. Xandara tak perlu menoleh untuk mengetahui siapa
Xandara berhenti bicara saat beberapa orang di antara mereka datang mendekat.Pengunjung seminar yang tadinya tenang dan antusias kini berubah menjadi sedikit ricuh mempertanyakan mengapa ada polisi yang naik ke panggung saat acara masih berlangsung.Bibir Xandara gemetar, matanya berair saat salah seorang dari petugas tersebut berhadapan dengannya dan mengatakan, “Saudari Xandara Kim tolong ikut kami ke kantor polisi,” ujarnya.Xandara tak serta merta menjawabnya. Ia harus menjaga image baiknya di hadapan semua ratusan pasang mata yang menyaksikan hal ini.Pembawa acara yang duduk bersama dengan Xandara pun membuka suara lebih dulu, bertanya memperjelas apa yang mereka lakukan di tempat ini.“Ada apa ini, Pak? Apa tidak bisa nanti saja setelah acaranya selesai?”“Mohon maaf, ini kami lakukan sebelum Bu Xandara memiliki niatan melarikan diri,” jawab petugas tersebut.“Apa yang saya lakukan memangnya?” Kali ini Xandara yang bertanya.Gadis itu terlihat memasang wajah sedihnya saat bang
“O-Opa?” panggil Xandara saat ia mengayunkan kakinya untuk mendekat. Tetapi baru saja dua langkah, Wilson lebih dulu bangun dan mengatakan, “Jangan mendekat!” “Opa ....” rengeknya dengan bibir tertekuk sedih. “A-aku—“ “Aku tahu apa keinginanmu saat datang ke sini, Xandara!” potong Wilson tak peduli. “Jika kamu datang karena ingin aku melindungi perilakumu yang menjijikkan itu, maaf aku tidak akan pernah mengabulkannya! Jangan harap!” “Apa maksud Opa? Aku tidak pernah melakukan hal yang membuat keluarga kita malu! Tolong—“ “KAMU TIDAK MENDENGARKU?!” teriak Wilson memenuhi setiap inci penjuru ruangan. “PERGI DARI SINI!” usirnya sekali lagi. Xandara memandang Jake dan Andy yang masih duduk di sana dengan senyum yang terkembang penuh dengan kemenangan. “Apa mereka mengatakan sesuatu yang tidak masuk akal?” tanya Xandara, memindah kembali fokusnya pada sang kakek yang kedua bahunya jatuh. “Apapun yang mereka katakan jika itu untuk membuatku terlihat jelek di mata Opa itu salah!” “K
Seberapa besar usahanya memberontak atau melepaskan diri, ia kalah dengan borgol polisi yang telah membelenggu sepasang pergelangan tangannya.Xandara menggertakkan rahangnya kuat-kuat saat ia dipaksa pergi meninggalkan halaman rumah sang Kakek.Sekali lagi, ia masuk ke dalam mobil polisi.Tetapi tentu saja kali ini tak sama dengan yang sebelumnya. Jika sebelumnya ia masih memiliki harapan untuk datang pada Wilson dan meminta bantuan darinya, kali ini ia hanya akan berhenti di kantor polisi.Padahal baru tadi ia diperingatkan ibunya yang mengatakan bahwa nanti saat dirinya mengalami kesulitan ibunya tak sudi membantunya.Seperti inilah sakitnya! Tak ada seorang pun yang mau menerimanya, tak ada yang mau membantunya.‘Aku akan benar-benar berakhir di penjara?’ benaknya masih belum percaya. ‘Inikah resiko besar yang harus aku terima saat berani mengganggu rumah tangga Zafran dan Elsa?’Rencana untuk hidup dengan pria itu telah pupus seiring kebebasannya yang terenggut.Barangkali ... k