Beranda / Pernikahan / Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai / 218. Kau Merindukan Sentuhanku?

Share

218. Kau Merindukan Sentuhanku?

Penulis: Almiftiafay
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-09 12:57:12

Fidel memeluk tubuhnya sendiri, menggigil sewaktu mendengar jatuhnya suara ikat pinggang yang bergema di lantai.

“Apa yang kamu lakukan di sini?” tanya Erick yang berdiri beberapa jarak di samping kiri Fidel. Pria itu berdiri di sana sebelum tinggi tubuhnya terpangkas drastis saat ia berlutut dan meraih kedua tangan Fidel agar ia bangkit.

“Jangan duduk di lantai ….” pintanya lembut. Fidel mengangkat wajahnya untuk menemukan manik hazel Erick yang terlihat berbinar. “Di luar sedang hujan dan lantainya dingin ….”

‘Sebaiknya kita membuatnya menjadi panas, Sayangku.’ Fidel sudah berpikir Erick akan mengatakan hal itu, tetapi ... dugaannya salah!

Tak seperti biasanya, pria itu justru menyunggingkan senyumnya yang merekah. “Duduklah di atas atau di tempat yang hangat, nanti kamu sakit kalau kamu duduk di lantai,” lanjutnya.

Fidel sejenak tertegun. Ia memandangi Erick dengan matanya yang cekung hingga pria itu terus menariknya dan membawanya keluar dari kamar.

“Apakah kamu menungguku pulang?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Eva
Sedikit banyak fidel udah nerima karmanya. Nikmatin ya Del
goodnovel comment avatar
Aya Melodi Agrifina
terkungkung pilu dan kesedihan itulah hidup si perkedel sekarang...berubah drastis 180°
goodnovel comment avatar
Diahayu Aristiani
kemarin2 sering menggoda jake sampe telanjang pun pidel jabani demi jake liat ke dia. klo sikap pidel gak keterlaluan sama erick mungkin dia juga bisa di cintai sebesar cinta jake ke laura
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   219. Double Date

    Laura dan Jake baru saja pergi dari rumah sakit tempat Elsa dirawat. Orang tua Elsa sudah kembali dari luar kota sejak kemarin sehingga mereka sempat bertemu ayah dan ibunya saat menjenguk tadi. Laura tersenyum saat mengingat wajah Elsa yang tak sesendu saat mereka berkunjung sebelumnya. Senyumnya itu bisa dilihat oleh Jake yang dengan penasaran bertanya, “Ada apa, Sayang?” tanyanya, memandang Laura yang berjalan di samping kirinya. “Aku hanya senang melihat Elsa yang tidak sedih seperti sebelumnya, Jake,” jawabnya. “Sepertinya … dia dan Zafran sudah menyelesaikan sengketa perasaan mereka itu.” Jake mengangguk, menyetujuinya. “Benar, sepertinya benang kusut itu sudah bisa mereka uraikan.” Keduanya tertawa sebelum memasuki pintu utama sebuah restoran untuk makan malam sebelum kembali ke rumah petang ini. “Laura!” sapa sebuah suara wanita yang datang dari belakang mereka. Saat Laura menoleh, ia menjumpai wajah tak asing yang cukup lama tak ditemuinya secara langsung. “Samantha,”

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09
  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   220. Jake—Pesona Pria Matang

    “Malam sebelum acara, model mendapat ancaman jika mereka sampai datang ke sana maka mereka tidak akan selamat,” kata Samantha. “Dan mereka tidak perlu datang karena perancangnya seorang desainer yang tidak terkenal.”Mendengar penjelasan yang selama ini baru ia dapatkan sekarang itu membuat Laura tercenung. Sendok dan garpu terlepas dari tangannya saat bibirnya terbuka tanpa bisa bertutur kata.Sepasang matanya menghangat saat ia mencoba meneguhkan dirinya ketika bertanya, “Sam … apakah temanmu itu juga mengatakan siapa yang membayar para model?”Samantha menggeleng dengan cepat, “Tidak, Laura …” jawabnya. “Dia hanya cerita soal itu, Dan aku terkejut karena ternyata itu adalah peragaan busanamu?”Seketika rahang tegas Jake menggertak, ia meraih gelas minuman dan meneguknya hingga tandas.“Apakah mungkin itu pesaingmu, Laura?” tanya Kevin setelah turut menghabiskan minumannya juga. “Mungkin orang itu tidak ingin kamu mengadakan acara dan membawa gaun yang bagus?”“Atau—“ Jake menyahut

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   221. Tipu Daya Para Pria

    Rencana untuk membuat pria yang mereka duga sebagai perpanjangan tangan Fidel itu berhasil. Di sinilah ia sekarang. Varo, yang kembali bekerja di kantor utama dan sepertinya tak meletakkan kecurigaan pada Jake ataupun Farren. Jake yang baru saja membalas sapaan Varo menyenggol lengan Farren, isyarat matanya mengatakan agar pemuda itu juga melakukan hal yang sama—membalas sapaannya. “Pagi juga,” ucap Farren akhirnya. “Terima kasih karena sudah diberi kesempatan untuk kembali ke sini, Tuan Jake, Pak Farren,” katanya. “Bekerjalah dengan baik dan jangan membuat ulah!” ingatkan Farren yang disambut oleh anggukan darinya. “Siap, akan saya ingat dengan baik.” Ia kembali menunduk sebelum berjalan meninggalkan Jake serta Farren. Dari tempat mereka berdiri, pria itu terlihat menyapa beberapa teman lamanya. Pintu lift terbuka yang membuat Jake masuk lebih dulu ke sana diikuti oleh Farren yang mengekor di belakangnya. “Wajahmu tadi sangat kelihaan kalau kamu tidak suka dengan kedatangann

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   222. Pesona Istri Cantik Tuan Jake

    Farida yang melihat Laura sangat terkejut, ia bangun dari kursi kecil tempat ia duduk dan bibirnya gemetar saat menyebut, “N-Nona Laura?”Laura mengangguk, merekahkan senyum saat sekilas menunduk dan menjawab, “Iya, Bu. Saya Laura,” katanya. “Saya mencari Bu Farida ke rumah lama tapi orang yang di sana bilang bu Farida sudah pindah.”“Nona datang ke sana?” ulang Farida memastikan.“Iya, saya mencari Bu Farida selama ini.”“Saya memang pindah, Non,” kata Farida. “Saya tidak sanggup kalau harus membayar uang kontrak yang diminta sekali bayar di muka, jadi saya pindah dan memilih kos di tempat lain,” jelasnya.“Apakah Bu Farida sakit?” tanya Laura, memindai Farida dan pakaiannya yang terlihat lusuh.“Tidak,” jawabnya. “Hanya … sedang tidak enak badan saja.”Dan Laura tahu bahwa itu adalah sebuah kebohongan.Ia pasti tidak ingin mengumbar kesedihan atau betapa sengsaranya ia di depan Laura.“Bagaimana jika Bu Farida ikut dengan saya?” tawar Laura, menjaga nada bicaranya agar Farida tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   223. Sebentar Romansa, Sebentar Menangkap Tersangka

    “Ah—“ Laura terperanjat saat sebuah kecupan tiba di leher sebelah kanannya. Saat ia menoleh ke belakang, kini giliran bibirnya yang bertemu dengan bibir menawan milik—siapa lagi jika bukan—Jake. “Kamu mengejutkanku!” protes Laura yang membuat Jake tak bisa menahan senyumnya. Sudah sejak pagi Laura menghilang dari kamar. Ia bangun lebih awal dan melakukan sedikit kesibukan di dapur. Bersama dengan Rani, mereka telah membuat beberapa menu sarapan sederhana yang pernah dijanjikan oleh Laura yang tak pandai memasak itu untuk Jake. Dan Laura cukup terkejut karena saat ia mencuci buah Jake datang tanpa ia sadari, memeluk dan menciumnya dari belakang. Tidak … sekarang bahkan lebih dari itu karena prianya itu menjatuhkan dagunya ke bahu Laura yang sibuk dengan buah di wastafel. “Oh? Bukankah itu ukurannya sebesar milik kamu—“ Jake berhenti bicara saat Laura menoleh padanya dengan mata yang menyipit kesal. Kedua bahunya jatuh saat ia tahu betul apa yang ingin dikatakan oleh Jake saat ia m

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   224. Tertangkap Basah

    Varo tak serta-merta menjawabnya, ia tampak bingung. Raut wajahnya menunjukkan betapa ia ingin segera pergi dari ruangan itu tetapi tidak bisa.“Kamu tidak mendengar Nona bertanya padamu?” tanya Farren, dengus napasnya terdengar berat saat alisnya yang lebat berkerut memandang pemuda itu. “Siapa yang menyuruhmu?”Varo menelan ludahnya dengan kasar, pupil matanya bergerak tidak stabil ke kiri serta ke kanan. Kegugupan melandanya dengan amat hebat.“Kemarikan ponselmu!” pinta Farren, tangan kanannya mengarah ke depan.“Untuk apa?”“Ada sesuatu yang harus aku pastikan.”“Tidak bisa,” tolak Varo. “Memeriksa ponsel orang lain sama dengan—““Pelanggaran privasi?” potong Farren tak peduli. “Iya,” jawab pemuda itu dengan yakin.“Apakah kamu lupa kalau kamu juga sudah pernah melakukan hal yang sama buruknya?” cecar Farren. “Jangan lupakan bagaimana kamu menyebarkan foto Tuan Jake dan itu mengakibatkan skandal tak berdasar sampai seisi gedung ini menganggap itu sebagai sebuah bentuk perselingk

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   225. Agar Pelan-pelan Membunuh Laura

    “Sebegitu setianya kamu pada Fidel?” lanjut Laura, bertanya seraya membantu Farida untuk bangun, begitu juga dengan Jake agar wanita itu duduk di tempat yang lebih nyaman, bukan di lantai yang dingin seperti ini. “Aku merasa sangat bodoh karena tidak memeriksa latar belakang hubunganmu dengan Fidel,” gumam Farren. “Jadi apa yang sudah kamu temukan, Ren?” tanya Jake, berdiri di samping Laura yang baru saja mengambilkan Farida minuman. “Dia adalah anak sopirnya Johan, Tuan Jake,” jawab Farren. “Anak sopirnya ayah Fidel?” ulang Jake memperjelas. “Iya. Makanya dia sangat menurut pada Fidel karena merasa harus balas budi setelah keluarga Magali menyekolahkannya dulu.” Laura yang mendengar itu mendengus tak habis pikir. ‘Fidel benar-benar memanfaatkan semua orang agar dia tidak melakukan kejahatannya seorang diri,’ batinnya masih sangat marah. “Artinya dia suka bersikap adil?” tanya Jake yang mendapat sambutan dari Farren dengan anggukan, “Harusnya begitu.” “Kalau begitu balas juga

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   226. Tempramen Buruk Di Saat Yang Tepat

    “Brengsek!” umpat Jake setelah ia mendorong Varo memasuki lift dan membawanya untuk turun ke lantai bawah. Jake tertawa sinis saat mengatakan, “Aku tidak habis pikir bahwa ada orang yang mengkhianatiku padahal dia juga hidup dengan bekerja di tempatku seperti ini.” Varo berdiri di sudut lift, memandang Jake sementara tangannya mengusap darah yang keluar dari sudut bibirnya. Sakit sekali! Pukulan Jake pada kepalanya dibumbui oleh amarah yang hebat sehingga dorongannya membuat rahangnya seolah-olah akan patah. “Sebelumnya Fidel yang sangat pintar menipuku,” gumamnya, memindai Varo yang tak berani bergerak satu inci pun dari tempat ia berdiri. Jake membuatnya terjebak dalam ruangan sempit yang tak memungkinkan baginya untuk lari. “Dan sekarang aku mendapati manusia yang sama menjijikkannya seperti Fidel.” “Maafkan saya, Tuan Jake,” jawab Varo setelah lift turun melewati lantai tujuh. “Jika kamu ada di posisiku, apa kira-kira kamu akan memberi maaf?” tanyanya. “Saya—“ “Istriku

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12

Bab terbaru

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   336. Jika Aku Ditanya Ingin Menjadi Seperti Siapa Pada Kehidupan Berikutnya Seandainya Itu Ada, Aku Akan Menjawab, Menjadi Milik Eve Laura.

    Tiga tahun kemudian .... .... Musim yang tak menentu membuat siang hari ini sedikit lebih mendung ketimbang hari-hari biasanya. Hembusan angin dari timur membelai rambut Laura yang baru saja keluar dari mobil. Ia tak bisa untuk tak tersenyum saat melihat anak-anaknya yang berlarian sekeluarnya dari sedan yang pintunya baru saja dibukakan oleh si papa—Jake. “Jangan tarik tangannya Senna, Jayce!” pinta Jake. “Nanti Adik jatuh loh!” “Iya, Papa,” sahut Jayce dari seberang sana, pada sisi lain halaman dan memelankan langkahnya yang baru saja menarik Jasenna. Jake memang tak pergi ke kantor hari ini. Ia menyempatkan diri untuk mengantar Jayce dan Jasenna untuk pergi ke preschool mereka. Dan baru saja ia menjemput si kembar bersama dengan Laura. "Kamu tidak akan pergi ke kantor?" tanya Laura, menoleh pada Jake yang malah duduk di teras alih-alih masuk ke dalam rumah. "Tidak, Sayang," jawabnya. Ia mengarahkan tangannya ke depan, meraih tangan Laura agar duduk di sebelahnya.

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   335. Selamat Tinggal

    “Seandainya aku memperlakukannya dengan lebih baik, dan memintanya untuk mengakui kesalahan apa yang pernah dia perbuat pada Laura, dia pasti tidak akan sehancur itu di tangan takdir yang memberikan karmanya.” Laura dan Jake tahu betul bahwa yang disebutkan oleh Erick itu adalah Fidel. “Tapi kamu ‘kan juga tidak tahu kalau Fidel melakukan itu pada Laura,” tanggap Jake. “Kamu tahu saat semuanya sudah terlambat. Bukan sepenuhnya salahmu juga, kamu jangan menyalahkan dirimu sendiri.” Erick tersenyum saat sekilas menoleh pada Jake, kemudian kembali memandang Jayce dan Jasenna yang sangat tampan dan cantik. Dua bayi mereka, anugerah setelah penderitaan panjang tak berkesudahan itu. “Mulailah hidup barumu, Erick,” kata Jake. “Kamu berhak mendapatkan hidupmu yang baru, dan terlepas dari semua ini.” Erick lalu bangun dari berlututnya. Ia menghadap pada Jake dan Laura yang tampak tulus saat memberinya nasehat. Ia mengangguk, “Iya, aku pikir juga begitu,” jawabnya. “Tapi mungkin tidak d

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   334. Bukan Hanya Jayce dan Jasenna Kesayanganku, Tapi Eve Laura Juga

    Sejak si kembar sudah dalam fase merangkak, Jake dibuat sedikit kewalahan menghadapi mereka yang sangat aktif.Setahunya, cheetah adalah salah satu pemilik lari tercepat di dunia dengan kecepatan seratus tiga puluh kilometer per jam, tapi apa itu cheetah?! Jayce dan Jasenna lebih cepat daripada cheetah dewasa yang tengah berlari saat mereka merangkak.Pagi ini saja, Jake baru selesai membawa Jayce keluar dari kamar mandi setelah berendam bersama dengan Laura. Tapi saat ia mengambilkan diapers, Jayce sudah pergi dari kamar dengan keadaan tanpa pakaian dalam sekejap mata.Jika Jake tak mendengar gelak tawanya yang seolah mengejek di luar, ia tak akan menemukan di mana anak lelakinya itu berada."Jayce, pakai baju dulu, Nak!" ucapnya saat menjumpai Jayce yang bermain slipper di dekat anak tangga.Ia menggendongnya untuk masuk ke dalam kamar, melihat Laura yang tak bisa menahan tawa saat membawa Jasenna keluar dari kamar mandi dengan handuknya yang bergambar panda."Loh? Aku kira sudah s

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   333. Di Atas Meja Yang Paling Berkesan

    "Jadi, mengajakku bulan madu ke Edinburgh adalah caramu untuk mewujudkan apa yang pernah kamu tulis di dalam kafe itu?" tanya Elsa pada Zafran setibanya mereka di dalam kamar hotel tempat keduanya menghabiskan waktu selama berada di sini. Setelah mereka menikmati kunjungan di kafe tadi, mereka pulang saat hari beranjak petang. "Iya," jawab Zafran yang menyusul dari belakangnya. "Tadinya aku ingin menjadikan Edinburgh sebagai tempat penutup yang kita datangi, tapi kamu ingin pergi ke sini lebih dulu, makanya ini jadi tujuan pertama kita," tuturnya panjang. "Tapi aku senang karena artinya saat itu prasangka buruk yang aku tuduhkan padamu itu terbukti salah." Elsa melepas coat panjang yang ia kenakan lalu menoleh pada Zafran yang berdiri di dekat ranjang, sedang melepas coatnya juga. "Prasangka apa?" tanya Zafran memperjelasnya. "Aku 'kan pernah berpikir kalau kepergianmu tahun lalu saat gosip kencanmu dengan Xandara berhembus kencang itu kamu mengkhianati hubungan kita," jawab Els

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   332. Late Honeymoon

    Mungkin ini sangat terlambat untuk disebut sebagai ‘bulan madu’ karena pernikahan mereka sudah berlalu cukup lama dan tidak juga layak bagi Elsa dan Zafran menyebut diri mereka sebagai ‘pengantin baru’—kecuali pengantin baru yang istrinya juga baru keluar dari rumah sakit.Setelah melihat keadaan Laura pasca melahirkan Jayce dan Jasenna, Elsa dan Zafran terbang meninggalkan Jakarta untuk menuju ke tempat ini, Edinburgh.Tempat di mana asal rasa cemburu menggila kala hubungan jarak jauh memisahkan keduanya, tahun lalu.Sekarang, Elsa benar-benar menginjakkan kakinya ke tempat ini bersama dengan Zafran. Wanita pertamanya yang ia ajak melihat pohon maple yang gugur, dan air mancur di sela dinginnya udara pergantian musim.“Cantik sekali,” puji Elsa yang bergandengan tangan dengan Zafran saat mereka berdua melewati sebuah kafe bernuansa klasik yang ramai oleh kehadiran wisatawan lokal dan asing. “Tapi sayang ramai,” lanjutnya.“Kamu ingin minum sesuatu?” tanya Zafran saat keduanya beranj

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   331. Berapa Kali Kamu Jatuh Cinta?

    Setelah meninggalkan rumah sakit dan membawa anak-anak mereka pulang, Jake tidak berbohong saat mengatakan bahwa ia akan menjaga keluarganya, menemani Laura merawat si kembar Jayce dan Jasenna untuk mereka bertumbuh. Karena saat Laura membuka mata dan melihat pada jam yang ada di atas meja, waktu menunjukkan pukul tiga dini hari tetapi Jake tak ia jumpai tidur di samping kirinya. Prianya itu sedang berdiri di dekat jendela, tengah menggendong Jasenna. Laura perlahan bangun dan turun dari ranjang. Ia menghampiri anak lelakinya terlebih dahulu yang terlelap di dalam box bayi miliknya sebelum mendekat pada Jake yang menoleh ke arahnya dengan gerak bibirnya yang bertanya, ‘Kenapa bangun?’ Laura tak serta merta menjawabnya. Ia lebih dulu menengok Jasenna yang juga tengah terlelap. “Kenapa kamu menggendongnya?” tanya Laura, membelai lembut pipi Jasenna sebelum beralih pada pipi Jake. “Tadi dia bangun,” jawab Jake sama lirihnya. “Kenapa kamu tidak membangunkan aku?” “Untuk apa? Kamu

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   330. Laura, Jake, Jayce dan Jasenna

    Satu hari, bulan demi bulan yang berganti menjadi tahun di belakang sana terkenang seperti gambar-gambar di layar proyektor.Melewati itu, Laura sangat bersyukur ia tiba pada hari ini.Melihat Jake yang berada di sampingnya dan memasrahkan diri saat Laura mencengkeram tangannya untuk meredam rasa sakit yang bergejolak di perutnya menyadarkannya bahwa waktu benar-benar mengambil alih luka-luka itu dan menggantinya dengan kebahagiaan.Meski sekarang dirinya merasakan sakit, tapi ia tak bisa membendung senyumnya.Dadanya berdebar saat Jake menunduk dan berbisik, "Apakah sakit sekali?" tanyanya. "Operasi saja bagaimana? Aku tidak bisa melihatmu kesakitan seperti ini."Bibir Jake jatuh di kening Laura."Tidak perlu," jawab Laura. "Dokter bilang semuanya baik-baik saja, 'kan? Jangan khawatir, asalkan kamu denganku di sini, aku akan melewati hari ini, Jake.""Tentu aku di sini," balasnya. "Kamu bisa mengatakan padaku apapun hadiah yang kamu mau nanti setelah anak-anak kita lahir. Hm?"Laura

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   329. Kontraksi

    Sejak pulang dari resepsi pernikahan sekretarisnya Zafran—Andy—semalam, rasanya frekuensi rasa sakit yang diterima oleh perut Laura berinterval semakin sering. Rasanya berdenyut, nyeri berpusat lebih ke bawah. Dan ... si kembar yang ada di dalam perutnya juga lebih tenang. 'Apa aku akan melahirkan sebentar lagi?' tanya Laura dalam hati saat pagi ini baru saja keluar dari dalam kamar. Ia ingin menyusul Jake yang sedang berada di ruang gym, melakukan rutinitas yang hampir tak pernah ia lewatkan. "Selamat pagi," sapa para pelayan yang ada di dapur dan melihat kedatangannya. "Selamat pagi," balas Laura dengan melemparkan senyum pada mereka. "Mau mencicipi sedikit, Nona?" tawar Rani, yang membawa semangkuk besar soto ayam yang dibuatnya. Sarapan pagi ini bertemakan masakan Nusantara karena semalam Jake berpesan pada Rani ingin makan yang sedikit berbumbu, sehingga yang pagi ini menu-menu itu bisa dicium aromanya oleh Laura. "Nanti saja, Bu Rani," jawab Laura simpul. "Baiklah kal

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   328. Bagiku Sudah Usai

    Ketukan palu hakim menggema memenuhi ruang sidang. Fidel tertunduk dalam isak tangis.Sudah sejak awal dibacakannya vonis, Laura melihatnya tak kuasa menahan air mata.Laura lebih dulu bangun dari duduknya dan meminta Jake untuk segera pergi dari sana."Ayo, Jake!" ucapnya. Dan melihat istrinya yang tak ingin berlama-lama di sini, Jake pun dengan cepat bangun dari duduknya. Membiarkan Laura meraih dan melingkarkan tangan pada lengannya untuk beranjak."Laura," panggil suara yang dikenal betul oleh Laura adalah milik Fidel.Terdengar dari belakangnya, seperti penuh harap agar Laura menoleh sehingga mereka bisa berbicara.Laura memang berhenti. Tapi ia tidak menoleh pada wanita itu. "Aku ... ingin pergi dari sini," katanya lirih, sehingga Farren yang berada di depan bersama dengan Roy dan tim kuasa hukum keluarga Heizt dengan cepat membuka jalan untuk mereka dari kerumunan reporter yang meliput berita."Laura."Suara Fidel terdengar sekali lagi, nelangsa penuh dengan nestapa.Tapi Lau

DMCA.com Protection Status