Beranda / Pernikahan / Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai / 226. Tempramen Buruk Di Saat Yang Tepat

Share

226. Tempramen Buruk Di Saat Yang Tepat

Penulis: Almiftiafay
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-12 14:10:58
“Brengsek!” umpat Jake setelah ia mendorong Varo memasuki lift dan membawanya untuk turun ke lantai bawah.

Jake tertawa sinis saat mengatakan, “Aku tidak habis pikir bahwa ada orang yang mengkhianatiku padahal dia juga hidup dengan bekerja di tempatku seperti ini.”

Varo berdiri di sudut lift, memandang Jake sementara tangannya mengusap darah yang keluar dari sudut bibirnya.

Sakit sekali!

Pukulan Jake pada kepalanya dibumbui oleh amarah yang hebat sehingga dorongannya membuat rahangnya seolah-olah akan patah.

“Sebelumnya Fidel yang sangat pintar menipuku,” gumamnya, memindai Varo yang tak berani bergerak satu inci pun dari tempat ia berdiri.

Jake membuatnya terjebak dalam ruangan sempit yang tak memungkinkan baginya untuk lari.

“Dan sekarang aku mendapati manusia yang sama menjijikkannya seperti Fidel.”

“Maafkan saya, Tuan Jake,” jawab Varo setelah lift turun melewati lantai tujuh.

“Jika kamu ada di posisiku, apa kira-kira kamu akan memberi maaf?” tanyanya.

“Saya—“

“Istriku
Almiftiafay

done 3 bab, maaf untuk ketidak nyamanan karena tadi sempat double isi. terima kasih sudah membaca ya 🤗😍 sampai jumpa besok lagi pukul 12.30 WIB. TYSM ILYTTMAB 🩷🩷🌝

| 8
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Eva
Berani jawab juga si Varo. Bukannya introspeksi diri malah ngatain si Jake! Tapi ikut melting di bagian akhir, sweet banget LauJake
goodnovel comment avatar
Eva
Berani jawab juga si Varo. Bukannya introspeksi diri malah ngatain si Jake! Tapi ikut melting di bagian akhir, sweet banget LauJake
goodnovel comment avatar
Aya Melodi Agrifina
bener² manusia tak tau diri...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   227. Hilangnya Hati Nurani

    “Kendalikan dirimu, Jake ….” pinta Laura, lirih membelai indera pendengarnya setelah ia melepaskan pelukannya dari Jake. “Mereka ketakutan melihatmu seperti ini.”Jake sekilas menyapukan pandangannya pada semua staf yang berdiri di sekitarnya.Sebagian besar wanita memegangi dada mereka yang barangkali sudah hampir lepas saat Jake berteriak, atau sejak dirinya membuat Varo terpelanting keluar dari lift beberapa saat yang lalu. “Biarkan saja,” kata Laura lagi. “Biar hukum yang bekerja untuknya.”Jake memandang Varo yang sudah digelandang pergi oleh Farren. Jawabannya jelas, bukan? Ia akan mendekam di penjara karena menjadi kaki tangan kejahatan.Staf yang tadinya bising berangsur membaik, perlahan membubarkan diri meski dalam benak masih ditumbuhi oleh pertanyaan, mengapa keributan pagi ini terjadi begitu menguras hati dan kesabaran seorang Jake Ganzano Heizt?Laura meraih tangan Jake, memberi guncangan lirih yang membuat prianya itu menunjukkan senyum pada akhirnya.Laura beruntung

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   228. Hanya Lima Menit Yang Benar, Selebihnya Adegan Ranjang

    Sejak pertemuan dengan ibunya kemarin … rinai gerimis berubah menjadi hujan. Suram dan dinginnya hawa di luar dibawa oleh embusan angin yang menyelinap dan membuat Tania yang duduk mengelung lututnya di sudut ruangan menggigil. “Saudari Tania, mari ikut untuk pemeriksaan.” Ucapan salah seorang penjaga tahanan membuatnya mengangkat wajah. Ia perlahan bangun dengan langkah yang terasa gontai. Kedua pergelangan tangannya berat sebab terbelenggu borgol, matanya buram oleh air mata pada netranya yang sembab sebab tak hentinya ia menangisi sang Ibu sejak semalam. Atau …. Tangisnya ini juga karena mengingat Laura, Nonanya yang ia sakiti hingga hampir mati tetapi sama sekali tak membalasnya. Di dalam sebuah ruangan setelah ia berpindah … ia dihadapkan dengan seorang pria yang memakai kemeja putih, yang tak hanya sekali ia temui karena pria itu adalah penyidik yang menangani kasusnya sejak ia dibawa masuk. “Jika saya mengakui siapa yang menyuruh saya untuk memberikan obat anestesi hewan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   229. Pengakuan Dosa

    Laura tak ingin menunda untuk menemui Tania besok, atau bahkan mungkin lusa.Dengan diantar oleh Han, bersama dengan Jake mereka pergi ke tempat di mana Tania ditahan dan ingin menemuinya.Di sana, pengacara Jake yang bernama Roy itu sudah menunggu.“Saya kira Pak Jake dan Nona Laura tidak ingin datang hari ini,” kata pria yang mengenakan kemeja putih itu, menyambut kedatangan Laura serta Jake yang baru saja keluar dari mobil.“Laura bilang tidak ingin menundanya, Roy,” jawab Jake lebih dulu.Di samping kiri Jake, langkah Laura terasa gontai. Dadanya berdebar karena ia mendapati dirinya begitu dekat dengan kebenaran.“Tapi apakah benar dia sudah mengakui siapa yang menyuruhnya?” tanya Jake saat mereka berbelok ke tikungan.“Kita akan mendengarnya sebentar lagi, Pak Jake,” jawab Roy.Jake mengangguk, begitu juga dengan Laura.Langkah demi langkah, mereka semakin dekat dengan ruang kunjung tahanan.Dinginnya angin dari timur membawa sebuah perasaan yang mengganjal di benak Laura. Sesuat

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14
  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   230. Selepas Hujan Reda, Aku Pun Melepasmu

    Deva—salah seorang staf Laura—mengatakan bahwa Farida berpamitan untuk pergi ke luar setelah wanita tua itu selesai meletakkan bunga yang ia petik dari taman bunga di sebelah timur butik. Tetapi tak berselang lama, seseorang berlarian memasuki butik dan mengatakan bahwa seorang wanita yang tadi datang dari arah sini jatuh pingsan di jalur pejalan kaki. Deva yang ketakutan karena Farida terlihat sangat pucat dan tubuhnya terasa dingin kemudian membawanya ke rumah sakit. Tiba di instalasi gawat darurat dan brankar tempat ia berbaring didorong ke ruang penanganan, Deva yang menunggunya dalam kecemasan mendapat kabar dari dokter bahwa wanita itu telah mengembuskan napas terakhirnya. Laura tak bisa menahan air mata saat ia tiba di rumah sakit setelah pergi dari ruang kunjung tahanan dan meninggalkan Tania tergugu tangis hingga tubuhnya limbung. Langkahnya terasa gamang saat ia berhenti di depan ruang jenazah. Deva yang menunggunya di luar menunjuk di mana Farida berada. Gema langkahnya

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14
  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   231. Dalam DPO—Daftar Pencarian Orang

    Pintu rumah tempat di mana orang tuanya Fidel tinggal diketuk dari luar oleh seseorang.Saat seorang wanita paruh baya membuka pintu berdaun dua itu, ia dibuat cukup terkejut. "Selamat siang," sapa seseorang yang ada di luar itu."Selamat siang.""Apakah benar ini rumah Saudari Fidella Magali?""B-benar, t-tapi—""Ada apa, Bu Lani?" potong sebuah suara yang datang dari wanita paruh baya itu. Johan—ayahnya Fidel—sama terkejutnya dengan wanita paruh baya pelayan di rumahnya itu sewaktu melihat beberapa petugas polisi yang berada di depan pintu rumahnya."Bapak ada perlu dengan saya?" tanya Johan pada polisi tersebut, kebingungan. Sementara wanita yang ia panggil 'Bu Lani' itu pergi dari sana."Kami mencari anak Anda, benar namanya Fidella Magali?" tanya pria itu balik."Benar, tapi ada apa?""Dia dicurigai terlibat dalam tindak pidana pembunuhan berencana, penyalahgunaan obat, penipuan dan penghancuran barang bukti, Pak."Johan terpancang di tempat ia berdiri, ia satu langkah mundur, m

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15
  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   232. Jangan Menikah Dengan Orang Lain

    Elsa tertegun selama lebih dari enam puluh detik. Dadanya berdebar mendengar penolakan itu. Kehadirannya tidak diterima di keluarganya Zafran. Melihat perubahan wajah Elsa yang sangat kentara dari yang semula tersenyum serta mata cantiknya yang berbinar, Zafran dengan cepat menegur ibunya. "Mam?!" panggil Zafran pada sang ibu, kedua bahunya jatuh mendengar ringannya kalimat Ema yang menyebut bahwa beliau tak suka dengan Elsa secara langsung dan terang-terangan. Sedikit heran juga, kenapa ibunya berkata begitu padahal setahunya Ema cukup suka dengan— "Tante tidak suka denganmu yang tidak cepat jadi menantunya Tante," lanjut Ema, sebelum Zafran berceloteh panjang lebar. "Padahal Tante sudah mau dipanggil 'Mama' sama anak perempuan juga." Ketegangan yang tadinya sempat singgah di ruang makan mendadak sirna. Karena rupanya kalimat Ema itu seperti sebuah jebakan yang seolah menolak Elsa padahal beliau ingin secara halus menyindir Zafran. Elsa berdeham, ia menyentuh sekilas pipinya y

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15
  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   233. Yang Pergi Mungkinkah Tak Kembali?

    "Hmm? Kamu tidak mau melakukannya?" Jake semakin mendekatkan wajahnya sehingga Laura dengan cepat menahan dada bidang miliknya dengan kedua tangan."Jake, tunggu—" ucapnya."Apa?""Sepertinya kamu belum mematikan laptopmu," Laura sekilas mengedikkan dagunya pada meja di mana Jake sibuk sebelumnya. Sangat terlihat dengan jelas bahwa di sana laptop miliknya masih menyala."Laptop bisa mati sendiri nanti," kata Jake tanpa beban. "Tapi aku bisa mati sekarang kalau kamu tidak menciumku."Laura mendengus. Ia perlahan memindah tangannya dari yang semula menahan Jake untuk menarik kacamata baca yang sedang dikenakannya.Setelah Laura meletakkannya di atas meja yang tak jauh dari ranjang, Jake ia jumpai tersenyum dan mengisyaratkan bahwa ia sedang menunggu dengan sabar."Lalu apa setelah ini?" tanya Laura, menyentuh dagu Jake dengan jari telunjuknya."Kamu sudah tahu, bukan? Kenapa harus bertanya?"Jake lebih dulu memejamkan matanya saat Laura memberi kecupan yang berlangsung selama beberapa

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16
  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   234. Dear Jake, Happy Birthday

    Penghujung November telah tiba. Menepati janji yang pernah mereka sepakati, Laura pergi bersama dengan Jake ke Pantai Kenangan. Tempat yang sudah ke tiga kali ini mereka datangi dalam momen yang berbeda-beda. Pertama saat titik terendah kehidupan Laura, lalu saat mereka mengetahui bahwa takdir baik masih berpihak pada mereka, dan sore hari ini saat mereka akan menjemput momen bahagia lainnya. Laura bergandengan tangan bersama dengan Jake setelah keluar dari mobil, kaki mereka bersinggungan secara langsung dengan pasir pantai yang berwarna putih saat mereka menapaki setiap jengkal tempat ini yang tak berubah sama sekali. “Kita di sini lagi,” kata Jake seraya mengayunkan tangan Laura ke depan dan ke belakang, tak bisa menahan senyumnya. Bahagia sebab tahun ini ia menggenapi usianya dengan hati yang jujur, pada perasaannya yang tak perlu ia pungkiri atau sembunyikan seperti sebelumnya. “Apakah kamu akan menjadikan Pantai Kenangan sebagai saksi momen yang baik lagi hari ini, Jake?” t

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16

Bab terbaru

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   336. Jika Aku Ditanya Ingin Menjadi Seperti Siapa Pada Kehidupan Berikutnya Seandainya Itu Ada, Aku Akan Menjawab, Menjadi Milik Eve Laura.

    Tiga tahun kemudian .... .... Musim yang tak menentu membuat siang hari ini sedikit lebih mendung ketimbang hari-hari biasanya. Hembusan angin dari timur membelai rambut Laura yang baru saja keluar dari mobil. Ia tak bisa untuk tak tersenyum saat melihat anak-anaknya yang berlarian sekeluarnya dari sedan yang pintunya baru saja dibukakan oleh si papa—Jake. “Jangan tarik tangannya Senna, Jayce!” pinta Jake. “Nanti Adik jatuh loh!” “Iya, Papa,” sahut Jayce dari seberang sana, pada sisi lain halaman dan memelankan langkahnya yang baru saja menarik Jasenna. Jake memang tak pergi ke kantor hari ini. Ia menyempatkan diri untuk mengantar Jayce dan Jasenna untuk pergi ke preschool mereka. Dan baru saja ia menjemput si kembar bersama dengan Laura. "Kamu tidak akan pergi ke kantor?" tanya Laura, menoleh pada Jake yang malah duduk di teras alih-alih masuk ke dalam rumah. "Tidak, Sayang," jawabnya. Ia mengarahkan tangannya ke depan, meraih tangan Laura agar duduk di sebelahnya.

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   335. Selamat Tinggal

    “Seandainya aku memperlakukannya dengan lebih baik, dan memintanya untuk mengakui kesalahan apa yang pernah dia perbuat pada Laura, dia pasti tidak akan sehancur itu di tangan takdir yang memberikan karmanya.” Laura dan Jake tahu betul bahwa yang disebutkan oleh Erick itu adalah Fidel. “Tapi kamu ‘kan juga tidak tahu kalau Fidel melakukan itu pada Laura,” tanggap Jake. “Kamu tahu saat semuanya sudah terlambat. Bukan sepenuhnya salahmu juga, kamu jangan menyalahkan dirimu sendiri.” Erick tersenyum saat sekilas menoleh pada Jake, kemudian kembali memandang Jayce dan Jasenna yang sangat tampan dan cantik. Dua bayi mereka, anugerah setelah penderitaan panjang tak berkesudahan itu. “Mulailah hidup barumu, Erick,” kata Jake. “Kamu berhak mendapatkan hidupmu yang baru, dan terlepas dari semua ini.” Erick lalu bangun dari berlututnya. Ia menghadap pada Jake dan Laura yang tampak tulus saat memberinya nasehat. Ia mengangguk, “Iya, aku pikir juga begitu,” jawabnya. “Tapi mungkin tidak d

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   334. Bukan Hanya Jayce dan Jasenna Kesayanganku, Tapi Eve Laura Juga

    Sejak si kembar sudah dalam fase merangkak, Jake dibuat sedikit kewalahan menghadapi mereka yang sangat aktif.Setahunya, cheetah adalah salah satu pemilik lari tercepat di dunia dengan kecepatan seratus tiga puluh kilometer per jam, tapi apa itu cheetah?! Jayce dan Jasenna lebih cepat daripada cheetah dewasa yang tengah berlari saat mereka merangkak.Pagi ini saja, Jake baru selesai membawa Jayce keluar dari kamar mandi setelah berendam bersama dengan Laura. Tapi saat ia mengambilkan diapers, Jayce sudah pergi dari kamar dengan keadaan tanpa pakaian dalam sekejap mata.Jika Jake tak mendengar gelak tawanya yang seolah mengejek di luar, ia tak akan menemukan di mana anak lelakinya itu berada."Jayce, pakai baju dulu, Nak!" ucapnya saat menjumpai Jayce yang bermain slipper di dekat anak tangga.Ia menggendongnya untuk masuk ke dalam kamar, melihat Laura yang tak bisa menahan tawa saat membawa Jasenna keluar dari kamar mandi dengan handuknya yang bergambar panda."Loh? Aku kira sudah s

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   333. Di Atas Meja Yang Paling Berkesan

    "Jadi, mengajakku bulan madu ke Edinburgh adalah caramu untuk mewujudkan apa yang pernah kamu tulis di dalam kafe itu?" tanya Elsa pada Zafran setibanya mereka di dalam kamar hotel tempat keduanya menghabiskan waktu selama berada di sini. Setelah mereka menikmati kunjungan di kafe tadi, mereka pulang saat hari beranjak petang. "Iya," jawab Zafran yang menyusul dari belakangnya. "Tadinya aku ingin menjadikan Edinburgh sebagai tempat penutup yang kita datangi, tapi kamu ingin pergi ke sini lebih dulu, makanya ini jadi tujuan pertama kita," tuturnya panjang. "Tapi aku senang karena artinya saat itu prasangka buruk yang aku tuduhkan padamu itu terbukti salah." Elsa melepas coat panjang yang ia kenakan lalu menoleh pada Zafran yang berdiri di dekat ranjang, sedang melepas coatnya juga. "Prasangka apa?" tanya Zafran memperjelasnya. "Aku 'kan pernah berpikir kalau kepergianmu tahun lalu saat gosip kencanmu dengan Xandara berhembus kencang itu kamu mengkhianati hubungan kita," jawab Els

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   332. Late Honeymoon

    Mungkin ini sangat terlambat untuk disebut sebagai ‘bulan madu’ karena pernikahan mereka sudah berlalu cukup lama dan tidak juga layak bagi Elsa dan Zafran menyebut diri mereka sebagai ‘pengantin baru’—kecuali pengantin baru yang istrinya juga baru keluar dari rumah sakit.Setelah melihat keadaan Laura pasca melahirkan Jayce dan Jasenna, Elsa dan Zafran terbang meninggalkan Jakarta untuk menuju ke tempat ini, Edinburgh.Tempat di mana asal rasa cemburu menggila kala hubungan jarak jauh memisahkan keduanya, tahun lalu.Sekarang, Elsa benar-benar menginjakkan kakinya ke tempat ini bersama dengan Zafran. Wanita pertamanya yang ia ajak melihat pohon maple yang gugur, dan air mancur di sela dinginnya udara pergantian musim.“Cantik sekali,” puji Elsa yang bergandengan tangan dengan Zafran saat mereka berdua melewati sebuah kafe bernuansa klasik yang ramai oleh kehadiran wisatawan lokal dan asing. “Tapi sayang ramai,” lanjutnya.“Kamu ingin minum sesuatu?” tanya Zafran saat keduanya beranj

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   331. Berapa Kali Kamu Jatuh Cinta?

    Setelah meninggalkan rumah sakit dan membawa anak-anak mereka pulang, Jake tidak berbohong saat mengatakan bahwa ia akan menjaga keluarganya, menemani Laura merawat si kembar Jayce dan Jasenna untuk mereka bertumbuh. Karena saat Laura membuka mata dan melihat pada jam yang ada di atas meja, waktu menunjukkan pukul tiga dini hari tetapi Jake tak ia jumpai tidur di samping kirinya. Prianya itu sedang berdiri di dekat jendela, tengah menggendong Jasenna. Laura perlahan bangun dan turun dari ranjang. Ia menghampiri anak lelakinya terlebih dahulu yang terlelap di dalam box bayi miliknya sebelum mendekat pada Jake yang menoleh ke arahnya dengan gerak bibirnya yang bertanya, ‘Kenapa bangun?’ Laura tak serta merta menjawabnya. Ia lebih dulu menengok Jasenna yang juga tengah terlelap. “Kenapa kamu menggendongnya?” tanya Laura, membelai lembut pipi Jasenna sebelum beralih pada pipi Jake. “Tadi dia bangun,” jawab Jake sama lirihnya. “Kenapa kamu tidak membangunkan aku?” “Untuk apa? Kamu

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   330. Laura, Jake, Jayce dan Jasenna

    Satu hari, bulan demi bulan yang berganti menjadi tahun di belakang sana terkenang seperti gambar-gambar di layar proyektor.Melewati itu, Laura sangat bersyukur ia tiba pada hari ini.Melihat Jake yang berada di sampingnya dan memasrahkan diri saat Laura mencengkeram tangannya untuk meredam rasa sakit yang bergejolak di perutnya menyadarkannya bahwa waktu benar-benar mengambil alih luka-luka itu dan menggantinya dengan kebahagiaan.Meski sekarang dirinya merasakan sakit, tapi ia tak bisa membendung senyumnya.Dadanya berdebar saat Jake menunduk dan berbisik, "Apakah sakit sekali?" tanyanya. "Operasi saja bagaimana? Aku tidak bisa melihatmu kesakitan seperti ini."Bibir Jake jatuh di kening Laura."Tidak perlu," jawab Laura. "Dokter bilang semuanya baik-baik saja, 'kan? Jangan khawatir, asalkan kamu denganku di sini, aku akan melewati hari ini, Jake.""Tentu aku di sini," balasnya. "Kamu bisa mengatakan padaku apapun hadiah yang kamu mau nanti setelah anak-anak kita lahir. Hm?"Laura

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   329. Kontraksi

    Sejak pulang dari resepsi pernikahan sekretarisnya Zafran—Andy—semalam, rasanya frekuensi rasa sakit yang diterima oleh perut Laura berinterval semakin sering. Rasanya berdenyut, nyeri berpusat lebih ke bawah. Dan ... si kembar yang ada di dalam perutnya juga lebih tenang. 'Apa aku akan melahirkan sebentar lagi?' tanya Laura dalam hati saat pagi ini baru saja keluar dari dalam kamar. Ia ingin menyusul Jake yang sedang berada di ruang gym, melakukan rutinitas yang hampir tak pernah ia lewatkan. "Selamat pagi," sapa para pelayan yang ada di dapur dan melihat kedatangannya. "Selamat pagi," balas Laura dengan melemparkan senyum pada mereka. "Mau mencicipi sedikit, Nona?" tawar Rani, yang membawa semangkuk besar soto ayam yang dibuatnya. Sarapan pagi ini bertemakan masakan Nusantara karena semalam Jake berpesan pada Rani ingin makan yang sedikit berbumbu, sehingga yang pagi ini menu-menu itu bisa dicium aromanya oleh Laura. "Nanti saja, Bu Rani," jawab Laura simpul. "Baiklah kal

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   328. Bagiku Sudah Usai

    Ketukan palu hakim menggema memenuhi ruang sidang. Fidel tertunduk dalam isak tangis.Sudah sejak awal dibacakannya vonis, Laura melihatnya tak kuasa menahan air mata.Laura lebih dulu bangun dari duduknya dan meminta Jake untuk segera pergi dari sana."Ayo, Jake!" ucapnya. Dan melihat istrinya yang tak ingin berlama-lama di sini, Jake pun dengan cepat bangun dari duduknya. Membiarkan Laura meraih dan melingkarkan tangan pada lengannya untuk beranjak."Laura," panggil suara yang dikenal betul oleh Laura adalah milik Fidel.Terdengar dari belakangnya, seperti penuh harap agar Laura menoleh sehingga mereka bisa berbicara.Laura memang berhenti. Tapi ia tidak menoleh pada wanita itu. "Aku ... ingin pergi dari sini," katanya lirih, sehingga Farren yang berada di depan bersama dengan Roy dan tim kuasa hukum keluarga Heizt dengan cepat membuka jalan untuk mereka dari kerumunan reporter yang meliput berita."Laura."Suara Fidel terdengar sekali lagi, nelangsa penuh dengan nestapa.Tapi Lau

DMCA.com Protection Status