Share

125. Ciuman Di Pipi

Laura bergeming untuk lebih dari enam puluh detik lamanya. Pelukan Jake dan bibirnya yang baru saja bersinggungan dengan pipi Laura membuatnya membeku.

Kelegaan yang besar dari cara Jake mengucap, ‘Akhirnya kamu bangun’ menghangatkan hati Laura. Seolah memang ‘kepergian’ sesaatnya telah dinantikan kembali oleh pria ini.

Laura membalas pelukan Jake meski kedua tangannya terasa kaku.

“Terima kasih sudah bangun,” ucap Jake sekali lagi saat ia menarik dirinya sehingga mereka bisa menemukan manik mata satu sama lain di bawah cahaya remang.

“Apakah ... kamu bisa mengambilkan aku minuman?” tanya Laura lemah, dan serak. “Aku haus sekali,” lanjutnya.

Jake mengangguk, “Tunggu sebentar,” jawabnya.

Laura menyaksikan pria itu beranjak menjauh, mengambilkan Laura satu botol minuman dari atas nakas setelah menekan tombol panggil perawat agar mereka datang dan memeriksa keadaan Laura.

Jake kembali mendekat setelah membantu Laura bangun dan mendapatkan posisinya yang lebih nyaman. Baru setelah itu mem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Silent Heart
Jake please deh, Lau baru sadar, jangan di bikin senam jantung, wkwk. Mereka nih udah bahagia, tinggal tunggu Lau sembuh, sayangnya Fidel belum musnah.
goodnovel comment avatar
Eva
Baru juga sadar jake..udah mau main kiss kiss aja
goodnovel comment avatar
Nissya
Wah.... jake sudah bisa mencium ya ......???? hahahaha
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status