Satya mengambil barang-barang yang diserahkan Aida. Setelah masuk ke mobil dan memasang sabuk pengaman, dia menelepon Gracia setelah berpikir sejenak. Meski saat ini sudah tengah malam, Gracia tetap mengangkat telepon Satya karena mengingat vila yang diberikannya."Pak Satya ada perintah apa?"Satya berkata dengan perlahan, "Besok pagi umumkan ke departemen humas Grup Chandra, lamaranku berhasil. Dalam tahun ini akan menikah."Gracia langsung tercengang. Padahal ini adalah pernikahan kembali, apa perlu sampai begitu berlebihan?Satya mengangkat alisnya. "Kenapa? Memangnya nikah kembali nggak boleh diadakan dengan meriah?"Bukan hanya diadakan dengan meriah, Satya bahkan ingin mengumumkan pernikahannya kepada semua orang di kota ini. Dia ingin semua orang tahu bahwa dirinya telah berhasil mengejar kembali istrinya dan akan menikah. Dia juga akan memberi hadiah pernikahan yang paling romantis untuk Clara.Gracia berpikir dalam hati, 'Orang yang jatuh cinta memang nggak ada logika.'Usai
Satya tercengang. Dia memang butuh waktu untuk menenangkan diri, mengingat dia pernah menjalani operasi vasektomi. Namun, sekarang keajaiban itu terjadi. Dia dan Clara akan memiliki anak lagi. Satya terdiam beberapa detik.Clara merasa tidak senang, dia mendorong Satya dengan lembut dan berkata dengan nada dingin, "Kamu nggak sedang meragukan anak ini, 'kan? Kalau kamu meragukannya, kita batalkan saja pernikahan kita .... Kamu juga nggak perlu memaksakan diri untuk mengakui anak ini.""Nggak ragu, nggak ragu!" ucap Satya buru-buru. Kemudian, dia memegang perut Clara dengan hati-hati sambil terus mengelusnya, bahkan dia bertanya dengan bodohnya, "Ini anak laki-laki atau perempuan?"Clara menepis tangannya, "Baru berapa minggu, mana bisa tahu?" Satya langsung menggendongnya dan berjalan menuju kamar tidur. Clara khawatir dia akan memulai balasan lagi.Clara memukul pundak Satya sambil berkata, "Turunkan aku."Satya langsung membawa Clara ke tempat tidur dan mendudukkannya di sana. Seseka
[ Lamaran Presdir Grup Chandra Berhasil, Pernikahannya akan Diadakan dalam Waktu Dekat. ]Di atasnya, juga diterbitkan foto pertunangan. Mungkin karena waktu yang terbatas, mereka menggunakan foto lama, di mana Satya dan Clara terlihat beberapa tahun lebih muda dari sekarang. Saat itu Clara terlihat sangat muda dan segar, berbeda dengan sekarang.Vigo terkejut melihatnya. Tiba-tiba, tangan Renata menarik koran itu.Suara Renata terdengar penuh sindiran, "Orang lain sudah mau menikah, kamu masih nggak rela! Vigo, kamu nggak bisa relakan siapa pun .... Siapa yang sebenarnya kamu cintai! Benar juga, sulit untuk menentukan pilihannya, bukan? Yang satu adalah wanita idamanmu, yang satu lagi sedang hamil anak harammu."....Vigo terkejut. Dia langsung meraih pergelangan tangan Renata dan berkata dengan tegang, "Kamu bilang apa?"Renata menyingkirkan tangannya dengan kasar. Dia sudah menahan diri selama beberapa hari, kini kesabarannya telah habis. "Apa yang kubicarakan? Aku sedang bicarakan
Setelah masuk ke mobil, Clara masih tampak agak linglung .... Satya menggenggam tangannya, lalu berpaling dan bertanya dengan lembut, "Lagi mikir apa?"Clara memeluk lengan Satya, lalu bersandar di bahunya. "Satya, kadang-kadang saat terbangun di tengah malam, aku masih terus berpikir kenapa kita bisa sampai di titik ini .... Vigo sudah menikah dan punya anak. Terlepas dari bagaimana perasaannya, dia tetap terikat oleh statusnya dan nggak bisa melakukan hal-hal yang melampaui batas, apalagi ada perasaan masa lalu di antara kita.""Aku nggak ngerti, kenapa Pak Malik nggak bisa menerimaku? Masalah rem mobil juga aku nggak bisa merelakannya."....Satya menjawab dengan suara serak, "Karena kekuasaan! Karena dia ingin membantu Vigo bangkit.""Dalam hatinya, aku ini kelemahan bagi Vigo?" tanya Clara dengan sedih. Satya mengecup bibirnya, lalu bergumam, "Dalam hatiku, kamu selalu jadi nomor satu!"Perkataan ini cukup menghibur bagi Clara. Mungkin tidak sepenuhnya perasaan tidak adil itu akan
Urusan pernikahan kebanyakan diurus oleh Annika dan Shinta. Clara fokus merawat janinnya. Kehamilan kali ini berbeda dengan yang sebelumnya, hampir sama dengan saat dia mengandung Joe. Clara menebak bahwa dirinya mengandung anak laki-laki, tetapi Satya mengharapkan seorang anak perempuan.Jadi, Clara tidak memberi tahu Satya karena khawatir pria ini tidak bisa tidur dan sibuk mencari cara untuk mengubah jenis kelamin anaknya.Angin musim gugur bertiup. Daun pisang di luar jendela mulai menguning dan ujung daunnya menggulung. Terkadang di malam hari, ada lapisan tipis embun beku di atasnya. Bagian dalam vila mulai terasa hangat, membuat siapa pun merasa sangat nyaman.Clara hampir tidak pernah keluar sejak hamil. Sore harinya Satya menelepon, mengajaknya untuk makan malam bersama sekaligus mencoba gaun yang sudah diperbaiki. Clara menyetujuinya dengan senang hati. Setelah mandi, dia mengganti pakaiannya.Di halaman lantai bawah, terdengar suara mesin mobil. Clara mengira itu adalah Saty
Veren meninggalkan ruang baca. Di sisi lain, Satya akhirnya pulang. Begitu Satya masuk, Aida diam-diam menghampiri dan berbisik, "Tadi Nyonya Veren datang. Nyonya Clara terlihat agak sedih sekarang."Satya mengernyit, lalu mengangguk sebagai isyarat sudah mengerti. Kemudian, Satya menemui Clara di taman bunga. Clara tampak bersandar di sofa dan melamun. Jelas, kedatangan Veren membuatnya sedih.Satya menghampiri dan mengelus kepada Clara sambil berkata, "Kalau mood-mu kurang bagus, kita bisa cari hari lain untuk mencoba gaun."Dengan tatapan mendalam, Satya mendekapkan Clara ke pelukannya. Pada akhirnya, mereka tetap pergi ke restoran untuk makan dan pergi ke butik untuk mencoba gaun.Satya sudah mencoba setelannya sebelumnya. Dia pun duduk di ruang VIP dan membaca majalah sambil menunggu Clara dengan sabar. Sekitar setengah jam kemudian, staf membawa Clara keluar. Gaun merah, rambut disanggul, mahkota berkilau, semua ini membuatnya sangat menawan.Satya tak kuasa berdiri. Dia terkesim
Bianka bertanya dengan mata berkaca-kaca, "Serius?"Clara membujuknya seperti membujuk anak kecil, "Tentu saja."Bianka menyeka air matanya sambil berkata, "Baiklah, aku akan mendengarkanmu."Saat ini, Satya mendorong pintu dan masuk. Begitu masuk, dia langsung melihat Bianka menangis. Jika itu biasanya, dia tidak akan peduli. Namun, dia ingin membangun citra pria lembut di depan Clara sehingga bertanya dengan penuh perhatian, "Apa yang terjadi? Kenapa Bianka menangis?Bianka merasa malu. Dia membelakangi Satya sambil menyeka air mata. Clara menyuruh Bianka untuk keluar dulu. Setelah Bianka keluar, Satya menutup pintu dan bertanya, "Ada apa dengannya? Dia biasanya sangat murah hati. Nggak mungkin dia merasa sedih karena kalian akan berpisah, 'kan?"Clara merasa lucu. Dia menyahut, "Bianka melihat Adnan."Ekspresi Satya menjadi dingin. Sesaat kemudian, dia terkekeh-kekeh dan berujar, "Apa bagusnya pria itu? Dia sama sekali nggak punya tekad yang kuat. Bianka nggak akan rugi meskipun keh
Saat berikutnya, Shinta dan Aida maju bersama. Hari ini, Shinta membawa pulang menantu, sedangkan Aida menikahkan putrinya. Itu sebabnya, wajah keduanya tampak berseri-seri.Shinta telah melupakan masa lalu, hanya berharap Satya bahagia. Sementara itu, Aida tidak perlu diragukan lagi. Sejak awal, dia sangat berharap kedua majikannya ini hidup bahagia bersama untuk selamanya. Sekarang mereka bukan hanya mengadakan acara pernikahan, tetapi juga memiliki momongan.Shinta dan Aida duduk bersama. Staf membantu membawakan 2 cangkir teh, menunggu mempelai pria dan wanita maju. Di sisi lain, para tamu menunggu dengan penuh penantian.Malik menonton dari kejauhan. Dia melihat seorang pelayan tua menduduki tempat yang seharusnya menjadi miliknya, bahkan meminum teh dari sepasang mempelai. Ini adalah penghinaan besar baginya.Clara benar-benar tidak menganggapnya sebagai ayah. Ketika Malik hendak pergi, dia seketika berhenti karena musik tiba-tiba diputar. Terlihat sepasang pengantin masuk dengan
Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be
Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber
Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu
Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege
Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara
Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De
Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di
Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De
Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se