Share

Bab 717

Namun, Satya tidak mendengar ucapan Clara. Dia buru-buru pergi dengan sosok Benira memenuhi pikirannya. Dia tidak mungkin mengira, bayi yang lama dia nantikan kelahirannya sudah meninggal di perut ibunya.

Satya pergi dengan amarah memuncak, sementara Clara ditinggal sendirian, menahan sakitnya keguguran. Tubuhnya sangat kesakitan hingga bergetar hebat. Dia memegangi perutnya sambil memandang tetesan darah yang perlahan mengubah warna karpet menjadi merah.

Semua ini terasa ironis. Padahal belum lama ini, Satya memeluk Clara dan mengajaknya untuk menjalani hidup dengan baik. Kini, dia malah menamparnya demi Benira. Janji manis pria itu memang tidak pernah bisa dipercaya.

Bayi dalam perutnya seperti mendesak untuk keluar. Rasa sakit yang menusuk menghantam Clara. Dengan bertumpu pada dinding, dia melangkah pelan-pelan menuju tangga. Kemudian, dia memanggil dengan suara serak, "Bi Aida ... Bi Aida!"

Kebetulan Aida ada di lantai bawah. Sewaktu mendengar namanya dipanggil dan mendongak ke at
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Davina
kasihan sekali si Clara.. semoga cepat up lagi
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status