Share

Bab 724

Penulis: Bulu Tertiup Angin
Satya ingin mengatakan sesuatu, tetapi tenggorokannya seakan-akan terkunci. Setelah beberapa lama, akhirnya dia berkata dengan suara serak, "Kamu bisa pergi setelah salju berhenti. Anggap saja ini masa nifasmu. Tenanglah, aku akan keluar saat fajar. Karena akta nikah kita diurus di Kota Aruma, pengajuan akta cerai juga harus diajukan di sana. Joe dan anak itu bisa ikut kamu. Jaga mereka baik-baik ...."

....

Satya tidak mampu mengungkapkan gundah di hatinya. Dia tahu bahwa keputusan ini dibuat dengan terlalu terburu-buru. Dia juga tahu betul, jika dia mempertimbangkannya lagi, dia tidak akan melepaskan Clara. Hanya saja, Clara menginginkan kebebasan. Wanita itu tidak ingin berada di sisinya lagi.

Pelukan terakhir dari Satya tidak mengandung gelora hasrat seperti dahulu. Ini hanyalah pelukan terakhirnya sebagai suami kepada istrinya. Mulai besok, mereka sudah bukan pasangan suami istri.

Satya memeluk tubuh rapuh Clara erat-erat. Kemudian, dia membisikkan sesuatu yang belum pernah dia kat
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 725

    Aida langsung menyindir, "Ya, dia kesayanganmu!"Kemudian, Aida bangkit untuk pergi dan tidak lupa membawa mangkuknya. Jika tahu seperti ini, dia tidak akan memberinya makan.Namun, Aida tetap harus berkemas. Ketika melewati kamar, Aida berjalan sepelan mungkin supaya tidak mengganggu Clara.Ternyata, Clara tidak tidur. Aida menggaruk kepalanya, lalu berkata dengan terbata-bata, "Tu ... Tuan menyuruhku ... merapikan ruang ganti."Clara tersenyum tipis dan menyahut, "Maksudmu koper, 'kan?"Mata Aida sontak memerah. Dia menyeka air mata, lalu berujar sembari terisak-isak, "Aku kira semua sudah membaik saat melihat kalian begitu akur belakangan ini. Hasilnya malah menjadi seperti ini."Clara tidak menjelaskan, hanya menyuruh Aida merapikan kopernya. Setelah membereskannya, Aida membawa koper ke ruang kerja, tetapi Satya sudah tidak berada di sana.Satya berada di kamar tidur Joe. Sinar matahari yang lembut menyinari wajah Joe. Satya berjongkok sambil mengelus wajah mungil putranya. Dia ti

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 726

    Di dalam vila, suasana di ruang tamu tampak harmonis. Para pelayan meletakkan 2 mangkuk mie di atas meja makan beserta kue 3 tingkat yang terlihat indah.Hari ini adalah ulang tahun Benira yang ke-34. Dia sengaja keluar dari rumah sakit lebih awal untuk merayakan ulang tahunnya dengan Satya.Di luar sana, salju masih turun. Salju ini sudah turun selama setengah bulan sehingga seluruh Barline seolah-olah ditutupi oleh salju.Benira menggerakkan kursi rodanya dan datang ke belakang Satya. Dia memeluk Satya dan berucap dengan lembut, "Satya, kuharap salju ini nggak akan berhenti, jadi kamu akan terus berada di sisiku. Ini bukan mimpi, 'kan? Kamu benar-benar ingin menceraikannya untuk bersamaku?"Aku takut semua ini cuma mimpi. Kalau benar begitu, aku lebih memilih untuk nggak bangun dan terus terjebak dalam mimpi indah ini."Benira memeluk Satya dengan erat, lalu meneruskan dengan bahagia, "Asalkan kamu bersedia tinggal di sisiku, aku akan memaafkan semua kesalahanmu. Yang penting kamu me

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 727

    Benira yang berada di depan dapur mendengar semuanya. Dia berang hingga sekujur tubuhnya gemetar.Jika itu dulu, Benira pasti sudah maju untuk menampar kedua pelayan itu, lalu mengusir mereka. Namun, dia tidak berani melakukannya sekarang karena khawatir Satya menganggap dirinya memperlakukan bawahan dengan kasar. Dia takut Satya marah.Benira mengepalkan tangan dengan erat sampai kukunya menusuk dagingnya. Sesaat kemudian, dia baru menggerakkan kursi rodanya dan pergi.Kedua pelayan itu menyadari keberadaan Benira dan merasa cukup panik. Salah satunya langsung berkata, "Nggak perlu takut. Dia sudah cacat, nggak bakal bisa apa-apa. Kalau dia berani macam-macam, kita pura-pura nggak dengar saja waktu dia mau pergi ke toilet. Kalau sudah nggak tahan, dia bakal pipis di celana!"Pelayan yang satu lagi pun tertawa mendengarnya. Dengan begitu, Benira ditertawakan oleh kedua pelayannya sendiri.Benira kembali ke ruang tamu. Dia ingin sekali menangis, apalagi mengamuk. Namun, dia tidak ingin

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 728

    Clara memberinya waktu. Satya biasanya ahli dalam membujuk wanita, tetapi kali ini malah tidak bisa berkata-kata. Meminta maaf saja tidak akan cukup jika dibandingkan dengan penderitaan yang dialami oleh Clara selama ini.Pada akhirnya, Satya tidak meminta maaf ataupun melontarkan gombalan tidak berguna. Dia hanya bertanya dengan suara serak, "Gimana kondisimu? Kapan kamu akan pulang ke Kota Aruma?"Clara terdiam sejenak sebelum menjawab dengan suara rendah, "Mungkin lusa hari. Penerbangan akan normal kembali setelah salju berhenti turun.""Kamu bakal pulang ke Kota Aruma atau Kota Brata?" tanya Satya buru-buru karena khawatir Clara tidak akan memberitahunya.Tanpa disangka, Clara membalas dengan tenang, "Kota Aruma. Kita belum bercerai, 'kan? Aku bakal menunggumu di sana untuk mengurus prosedur cerai."Satya merasa tidak nyaman karena Clara terus membahas tentang perceraian. Setelah terdiam cukup lama, Satya tidak membantah karena ini memang pilihannya sendiri.Satya menyahut dengan s

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 729

    Para pelayan sedang asyik menikmati camilan. Di sisi lain, Benira memekik lagi, "Mega! Mega!"Tiba-tiba, Benira terdiam. Dia perlahan-lahan menunduk, lalu mendapati seprainya basah. Dia pipis di ranjang karena terlalu emosional.Benira terperangah di tempat karena tidak bisa menerima kenyataan ini. Saat berikutnya, dia segera berpikir bahwa Satya tidak boleh melihat semua ini. Entah bagaimana reaksi Satya saat melihat keadaannya yang begitu menyedihkan.Satya mungkin tidak akan menikahinya lagi. Benira bertekad untuk merahasiakan hal ini. Dia harus mencari dokter untuk memulihkan kondisi tubuhnya. Begitu sembuh, anggap saja masalah ini tidak pernah terjadi.Benira berusaha untuk menjadi kuat. Namun, ketika melihat noda kuning di seprainya, dia tetap menangis karena merasa malu.....Keesokan hari, Benira pergi ke rumah sakit untuk memeriksa kondisinya. Kebetulan, Satya menunggu di luar.Benira memanfaatkan kesempatan ini untuk bertanya kepada dokter. Dokter bilang, tidak akan ada masal

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 730

    Satya mendapati bahwa dirinya telah menyesal. Akan tetapi, dia tidak berani meminta maaf dan memulai lembaran baru bersama Clara lagi. Dia memutuskan untuk tetap bercerai, tetapi tidak akan pernah menikahi Benira. Wanita itu sudah gila sekarang.Satya tidak bisa melihat sedikit pun kelembutan dan toleransi pada Benira. Dia hanya merasa tidak nyaman dan tertekan setiap kali bersama wanita itu.Satya mengisap rokoknya kuat-kuat, lalu mengembuskannya. Entah mengapa, dadanya terasa sakit memikirkan Clara.Keesokan hari, Satya duduk di depan jendela sambil menatap ke arah timur. Clara seharusnya sudah dalam perjalanan ke Kota Aruma.Sore hari, pelayan mengetuk pintu kamar Satya sembari berkata, "Tuan, Nona Benira mengajakmu makan bersama."Satya terdiam sesaat. Kemudian, dia mematikan rokoknya dan berjalan ke luar. Benira telah merias wajahnya dengan cantik, bahkan mengenakan gaun bertali.Setelah merenung semalaman, Benira sudah merasa lebih tenang. Dia tahu bahwa Clara telah pergi. Di saa

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 731

    Satya membaca berita itu sampai 6 kali. Terlampir sebuah foto di bagian ujung, itu adalah foto pemilik cincin berlian, seorang dokter kandungan yang cukup terkenal.Satya merasa wajah ini sangat familier. Setelah menatap dengan saksama, dia akhirnya teringat. Ini adalah dokter yang melakukan pemeriksaan untuk Clara!Waktu itu, Satya tidak mendengar hasil pemeriksaannya secara langsung. Clara yang memberi tahu bahwa perkembangan janinnya sangat baik. Satya tentu memercayainya. Namun, sepertinya semua itu hanya tipuan Clara.....Satya berjalan ke arah pintu. Ketika melihatnya mengambil mantel dan kunci mobil, Benira langsung berseru, "Kamu mau ke mana malam-malam begini? Jalanan sangat licin! Kamu sudah bosan hidup, ya?"Benira mengejar Satya dan meraih lengannya. Kemudian, dia bertanya, "Kamu ingin mencarinya? Dia sudah pergi! Dia nggak akan kembali lagi! Kamu sendiri yang memutuskan untuk berpisah darinya, bahkan berjanji akan bertanggung jawab padaku. Kamu sudah lupa semua ini?"Saty

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 732

    Kemudian, Satya membuka lemari tempat Clara menyimpan barang-barang. Semua pakaian dan perhiasan mahal yang diberikan Satya tidak terlihat lagi, hanya ada beberapa piama yang pernah dipakai oleh Clara.Clara mengenakan piama-piama itu saat tidur bersama Satya. Mungkin, itu alasannya Clara tidak membawanya bersamanya.Satya menutup pintu lemari dan duduk di pinggir ranjang. Dia mengeluarkan rokok dari sakunya dengan perlahan, lalu mengisapnya.Satya tahu bahwa Clara bukan wanita materialistis sehingga tidak akan membawa barang-barang semacam itu. Jadi, kemungkinannya hanya satu, yaitu semua telah dijual oleh Clara.Satya mengangkat dagunya sedikit, lalu mengisap rokoknya kuat-kuat. Ketika menunduk untuk mematikan rokoknya, tatapannya tidak sengaja tertuju pada laci nakas. Terlihat sebuah celah yang memperlihatkan botol obat berwarna putih.Satya menggigit rokoknya, lalu menarik laci dan mengambil botol itu untuk diamati. Terlihat tulisan "obat aborsi". Satya menatap tulisan itu lekat-le

Bab terbaru

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1465

    Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1464

    Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1463

    Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1462

    Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1461

    Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1460

    Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1459

    Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1458

    Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1457

    Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status