Share

Bab 664

Pria itu membaringkan teman Clara ke kursi paling belakang. Sementara itu, Clara duduk bersama pria itu membelakangi sopir.

Pria itu mengetuk bagian depan mobilnya dan memerintah dengan nada datar, "Pergi ke rumah sakit terdekat."

"Baik, Tuan Satya," sahut si sopir sambil mengangguk, lalu menjalankan mobil.

Pikiran Clara masih berkabut. Dia sedikit berlutut sambil menggenggam tangan temannya yang berada dalam keadaan syok. Dia membisikkan kata-kata semangat sambil berurai air mata.

Satya menyandar ke kursi. Kemeja putihnya yang terkena noda darah sama sekali tidak mengurangi pesonanya. Dia mengambil sebatang rokok dari kotaknya. Namun, dia tidak menyalakannya dan hanya memainkannya pelan. Tatapannya terkunci pada Clara.

Clara lebih lugu dari bayangannya, seperti kelinci kecil yang jinak. Gadis itu sedang setengah berlutut dengan bokong mungil yang sedikit tertungging ke atas. Pasti menggemaskan sekali jika dia memiliki sebuah ekor.

Clara memiliki kulit putih mulus. Ketika berlutut, kak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status