Zakki menatapnya dengan lembut, lalu berkata dengan suara serak, "Gaunmu terlihat bagus."Mungkin ini adalah momen paling romantis dalam 3 tahun pernikahan mereka. Annika merasa sedikit terharu, tetapi pada akhirnya dia hanya berkata sambil tersenyum ringan, "Terima kasih."Keduanya pun naik ke atas bersama. Fasilitas lama dari gedung ini membuat Zakki mengernyit. Untungnya, lampu yang rusak di lorong telah diperbaiki.Di belakang mereka, sebuah mobil perak berhenti di kegelapan malam. Dania yang duduk di dalam mobil, diam-diam menatap ke arah mereka yang menghilang. Sementara itu, dia mengenakan gaun putih yang seharusnya dikenakannya untuk menghadiri pesta .... Gaun itu begitu indah dan mencolok.Dania telah mengikuti mereka dari vila Keluarga Lukito. Dia melihat Zakki yang membawa Annika keluar. Dania belum pernah melihat ekspresi lembut seperti itu di wajah Zakki sebelumnya, juga belum pernah melihat gerakan yang begitu posesif dari pria itu. Tangannya hampir selalu memegang pingga
Zakki langsung bertindak. Dia berjalan ke dapur yang sempit, lalu memeluk Annika dari belakang dan mencium telinga Annika. Kemesraan yang mendadak ini membuat Annika kewalahan. Kaki Annika terasa lemas.Annika menunduk dan melihat piring-piring yang belum dicuci, lalu berucap, "Zakki, kamu bilang mau makan mie, sekarang ... apa yang kamu lakukan?"Zakki memeluk Annika lebih erat dan berkata di telinga Annika, "Annika, ikut aku pulang."Tubuh Annika menegang. Ini adalah pertama kalinya Zakki tidak menyuruh Annika pulang dengan nada memerintah, tetapi dengan nada memohon. Perubahan ini membuat Annika merasa canggung. Annika hanya menunduk dan tidak berbicara.Zakki mencium rambut Annika dan memelas, "Ikut aku pulang, ya?"Tiba-tiba, ponsel Zakki berdering. Zakki mengernyit dan tidak memedulikannya. Namun, Annika yang sudah tersadar berucap, "Kamu jawab panggilan telepon dulu."Zakki melihat ponselnya, ternyata Shilla yang menelepon. Zakki berniat menjelaskan setelah mengakhiri panggilan
Dulu, orang tua Shilla pernah bekerja di kediaman Keluarga Chandra. Kemudian, pelayan menyajikan ikan kukus. Namun, Shinta tidak selera makan. Shinta yang kesal berkomentar, "Pasti ada yang nggak beres dengan Keluarga Barani."Annika juga merasa sedih. Dia menggenggam tangan Shinta dan berusaha menghiburnya. Annika bisa memahami Shinta.Latar belakang keluarga Shinta sangat bagus. Waktu itu, Shinta yang berusia 26 tahun memutuskan untuk menikah dengan Denny yang berusia 40 tahun dan memiliki 2 anak. Alhasil, Shinta malah berselisih dengan keluarganya sampai-sampai memutuskan hubungan dengan mereka.Shinta yang percaya diri bersumpah akan menjalani kehidupan yang baik. Dia ingin menunjukkan kepada keluarganya bahwa pilihannya tidak salah. Namun, sekarang pelayan yang pernah bekerja dengan Shinta malah menginjak-injaknya. Mana mungkin Shinta bisa menerima keadaan seperti ini?Annika terus menghibur Shinta. Dia juga mengungkit tentang uang 4 miliar, "Dengan adanya uang ini, hidup kita aka
Pemikiran Annika sangat sederhana. Dia akan mencari cara untuk mengobati penyakit ayahnya dan menyelamatkan kakaknya. Setelah itu, keluarga mereka akan memulai hidup baru. Namun, takdir terus menyiksa Annika ....Zakki juga tidak berniat melepaskan Annika. Malam itu, saat Annika sedang tampil di Hotel Harington, dia menerima panggilan telepon dari Sania.Sania berbicara dengan cemas, "Annika, cepat datang ke rumah sakit! Ada masalah besar!"Annika terkejut, dia segera bertanya, "Ada apa?"Sania terdiam sejenak, lalu menyahut, "Bibi Shinta dan Shilla bertengkar sampai-sampai menimbulkan keributan. Polisi bahkan sudah datang. Annika, kamu harus mempersiapkan mentalmu ... kemungkinan Bibi Shinta akan dibawa ke kantor polisi."Ponsel Annika terjatuh dari tangannya. Akhirnya, Jeremy yang mengantar Annika ke rumah sakit. Untung saja, jarak dari hotel ke rumah sakit tidak jauh sehingga Annika sampai dalam waktu kurang dari setengah jam. Namun, Annika tetap saja terlambat.Saat sampai, Shinta
Shilla yang sedang bergembira langsung menegur, "Ayah!"Zakki berujar, "Oke." Dia melepaskan tangannya, tetapi mungkin Harry tidak hati-hati sehingga Shilla terjatuh di lantai.Kaki Shilla yang baru dioperasi patah lagi. Luka di lengannya juga tergores. Shilla yang kesakitan berkeringat.Harry yang panik segera menggendong Shilla .... Sementara itu, Zakki menunduk dan berkata dengan dingin, "Ada urusan penting di perusahaan, aku pergi dulu." Begitu pintu lift terbuka, Zakki pun pergi. Dania juga segera mengikuti Zakki.Shilla berteriak dengan manja, "Tuan Zakki ...."Harry yang menggendong Shilla mendesah dan menyela, "Shilla, sepertinya tindakan kita sudah keterlaluan. Kamu bukan hanya mencelakai Bu Shinta, ibumu juga memukul Nona Annika. Bagaimana kalau nanti Tuan Zakki nggak menikahimu?"Shilla sangat kesal. Dia menggigit bibirnya dan menyahut, "Aku nggak percaya aku nggak bisa memikat hati Zakki."....Ketika Sania kembali dari kantor polisi, dia kebetulan melihat Annika ditampar.
Jeremy pun menyiksa Sania. Sementara itu, Sania menangis dan berteriak. Namun, Sania memang orang yang keras kepala. Dia bahkan mencakar lengan Jeremy.Sania berteriak, "Kalau begitu, kita pisah saja! Aku akan cari pria lain, aku yakin pasti ada pria yang mau tidur denganku. Memangnya apa hebatnya kamu?"Gerakan Jeremy makin kasar saat melihat sikap Sania yang galak. Jeremy mengancam, "Beraninya kamu bicara seperti itu! Aku akan menghabisimu!"Sania tidak berhenti berteriak, bahkan para pelayan di vila pun merasa gugup mendengar suaranya. Setiap kali Jeremy membawa Sania pulang, pasti akan menimbulkan keributan.....Akhirnya, Jeremy sudah puas. Dia melepaskan Sania, lalu pergi ke kamar mandi. Saat keluar, Sania masih berada di kamar. Sania yang memakai kemeja Jeremy bersandar di kepala tempat tidur sambil merokok.Jeremy mendengus dan menceletuk, "Tadi kamu menangis begitu keras, tapi masih berani macam-macam." Dia mengambil rokok dari tangan Sania dan mengisapnya. Jeremy mengingatkan
Annika menutupi masalah Shinta. Denny mengira Shinta ada urusan sehingga keluar beberapa hari, jadi suster yang merawat Denny. Melihat Annika yang duduk sambil termenung, Denny berujar, "Kamu pulang dulu. Di sini ada suster."Annika menggeleng. Sekarang, dia tidak ingin pergi ke mana pun. Annika hanya ingin berjaga di sini. Akhirnya, Denny yang tidak tahan lagi pun tertidur.Annika duduk sendirian sembari melamun. Wajahnya masih sedikit memerah karena ditampar Elina. Sementara itu, Zakki sedang berdiri di luar kamar pasien sambil mengamati wajah Annika yang memerah. Melihat ekspresi Annika saat melamun ... Zakki teringat dengan sikap Annika setelah keluar dari rumah Melisa waktu itu.Meski lelah, Annika tetap bersemangat ketika berbicara, "Sebenarnya dulu aku juga seperti ini. Hanya saja, kamu nggak pernah memperhatikanku. Zakki, uang 4 miliar itu nggak termasuk untuk tidur denganmu! Seingatku, kamu selalu memisahkan urusan pribadi dan pekerjaan secara jelas."Kala itu, Annika tampak
Annika mengatupkan bibirnya dan berucap, "Aku ingin membicarakan masalah Bibi Shinta."Zakki menimpali dengan datar, "Oh, ya? Kalau begitu, kita bicarakan di kantorku." Selesai bicara, Zakki langsung mengakhiri panggilan telepon. Dia sama sekali tidak memberi Annika kesempatan untuk berbicara.Angin berembus, Annika merasa kedinginan. Ini baru sifat Zakki yang sebenarnya. Beberapa waktu yang lalu, Zakki bersikap lembut hanya untuk membujuk Annika pulang. Setelah menyadari bahwa cara ini tidak berguna, Zakki langsung menunjukkan sifat aslinya yang kejam!Annika menyimpan ponselnya. Tanpa ragu-ragu lagi, dia langsung naik taksi ke Grup Ruslan. Semua karyawan di perusahaan mengenali Annika, mereka tahu Annika adalah istri Zakki. Namun, mereka juga tahu bahwa hidup Annika sangat menyedihkan.Dania turun untuk mengantar Annika. Setelah sampai di lantai paling atas, Dania membuka pintu kantor presdir dan berujar, "Pak Zakki keluar karena ada urusan penting, jadi Nyonya Ruslan tunggu sebentar
Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be
Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber
Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu
Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege
Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara
Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De
Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di
Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De
Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se