Share

Bab 48

Zakki langsung bertindak. Dia berjalan ke dapur yang sempit, lalu memeluk Annika dari belakang dan mencium telinga Annika. Kemesraan yang mendadak ini membuat Annika kewalahan. Kaki Annika terasa lemas.

Annika menunduk dan melihat piring-piring yang belum dicuci, lalu berucap, "Zakki, kamu bilang mau makan mie, sekarang ... apa yang kamu lakukan?"

Zakki memeluk Annika lebih erat dan berkata di telinga Annika, "Annika, ikut aku pulang."

Tubuh Annika menegang. Ini adalah pertama kalinya Zakki tidak menyuruh Annika pulang dengan nada memerintah, tetapi dengan nada memohon. Perubahan ini membuat Annika merasa canggung. Annika hanya menunduk dan tidak berbicara.

Zakki mencium rambut Annika dan memelas, "Ikut aku pulang, ya?"

Tiba-tiba, ponsel Zakki berdering. Zakki mengernyit dan tidak memedulikannya. Namun, Annika yang sudah tersadar berucap, "Kamu jawab panggilan telepon dulu."

Zakki melihat ponselnya, ternyata Shilla yang menelepon. Zakki berniat menjelaskan setelah mengakhiri panggilan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status