Annika menyuruh Zakki tenang. Seharusnya Zakki senang, tetapi dia malah merasa kesal.Annika tidak lanjut membahas masalah ini. Dia menarik pintu mobil dan membantu Zakki untuk menutupnya.Annika berdiri cukup dekat, Zakki dapat mencium aroma khas bayi yang menempel pada Jose. Samar-samar, Zakki juga mencium aroma parfum Annika.Annika masih memakai parfum yang sama, seleranya tidak pergi ganti. Dia menyukai parfum beraroma bunga yang manis.Seiring pintu mobil yang tertutup, Zakki menatap Annika dengan tatapan berbinar-binar.Setelah pintu ditutup, Syamsul menghampiri Annika dan meminta maaf. "Nyonya, lain kali biar aku yang menutup pintu."Syamsul memanggil Annika nyonya. Annika hanya tersenyum, dia tidak keberatan.Syamsul adalah pegawai yang cerdas, dia langsung menyadari ada sesuatu. Di kursi belakang, Ariel dan Zakki sedang mengobrol. Ariel sangat cerewet, dia menceritakan banyak hal.Zakki mendengar cerita Ariel sambil menatapnya dengan penuh kasih sayang.Zakki mengira kalau Ar
Dia mendorong kursi roda Zakki sambil menyapanya dengan ramah, "Bukannya Tuan menjemput tamu? Kenapa sudah pulang?"Kemudian perawat tersebut melirik Ariel. "Ini ...."Ariel menatap wanita yang berdiri di hadapannya, dia tidak suka melihat pakaian ketat yang dikenakan perawat itu.Anak kecil tidak bisa menutupi perasaannya. Ariel langsung memanggil Zakki dengan suara manja, "Papa, aku mau mendorong kursi roda Papa."Di saat bersamaan, Meta berlari ke halaman dan berputar mengitari Ariel sambil mengibaskan ekornya.Zakki mengetahui isi pikiran putrinya. Dia tersenyum, lalu menggendong Meta dan memberikannya kepada Ariel. "Kamu main dulu sama Meta."Ariel memeluk Meta sambil duduk di pangkuan Zakki. Ariel tidak mau turun, dia merangkul leher Zakki dan berkata perawat tersebut, "Bibi, tolong dorong aku juga."Elisa tersentak, sebenarnya dia tidak keberatan, tetapi anak ini licik dan sulit dihadapi.Namun Elisa tetap tersenyum dan menjawab, "Anak kecil nggak boleh keras kepala. Kalau kamu
Setelah anak-anak pergi, Annika kembali menatap Elisa.Elisa baru beberapa tahun bekerja di Rumah Sakit Ruslan, ini adalah pertama kalinya dia bertemu Annika.Di musim panas, Annika mengenakan sehelai gaun tipis yang menawan. Tubuhnya ramping, seksi, dan elegan.Elisa iri melihat penampilan Annika. Sebagai wanita yang sudah memiliki dua orang anak, bentuk tubuh Annika masih terawat.Harus diakui, Annika memang memiliki aura yang mengintimidasi.Elisa yang iri pun mengulurkan tangan dan sengaja berkata, "Halo, Nyonya Ruslan. Aku Elisa, perawat pribadi Tuan Zakki. Sekarang aku juga tinggal di rumah ini."Ucapan Elisa jelas menantang Annika.Annika menjabat tangannya sambil tersenyum. "Panggil aku Annika saja. Aku adalah mantan istri Zakki, sekarang aku juga sudah punya pacar baru. Tapi kayaknya aku bakal sering berkunjung. Bagaimanapun, aku dan Zakki sepakat untuk membesarkan anak kami bersama. Ada banyak hal yang nggak bisa ditangani Zakki, jadi ... mungkin aku harus membantunya. Sebaga
Hari ini para pelayan tampak bahagia.Mereka menyiapkan hidangan dengan semangat. Mengingatkan Ariel yang sedang dalam masa pertumbuhan, pelayan memasak ayam kukus jamur untuknya.Aroma lezat memenuhi ruang makan.Elisa juga duduk di meja makan untuk menikamati hidangan bersama. Agar lebih leluasa melayani Zakki, Elisa duduk di sampingnya.Dulu Annika yang menduduki kursi itu ....Namun Annika tidak keberatan, dia dan Zakki sudah bercerai. Elisa tampak perhatian, tidak seperti seorang perawat dan pasien.Zakki dan Elisa kelihatan kompak. Terlihat jelas, Elisa sudah cukup lama tinggal di rumah ini.Sedikit banyak Annika agak kesal melihatnya.Elisa benar-benar tidak bisa membaca situasi. Ariel ingin menyantap ayam goreng. Ketika Ariel mengulurkan sendok, Elisa tiba-tiba mengambil dan menaruhnya ke dalam piring Zakki.Ariel mantap Elisa dengan kesal.Ayamnya cuma ada dua. Elisa sudah makan satu, sedangkan sisa yang satu lagi diberikan kepada Zakki.Ariel juga mau makan ayam goreng!Zakki
Setengah jam kemudian, Zakki meminta Bi Rini untuk naik ke kamarnya.Bi Rini mengetuk pintu dan masuk. Melihat Ariel dan Jose yang tidur, Bi Rini pun memperlambat langkah kakinya. "Sudah tidur?"Zakki menatap kedua anaknya dengan penuh kasih sayang. "Tolong jaga anak-anak sebentar."Bi Rini tahu apa yang ingin dilakukan Zakki. Bi Rini mengangguk sambil tersenyum penuh makna. "Em, Tuan pasti sibuk. Serahkan anak-anak padaku."Zakki tidak menghiraukan Bi Rini dan beranjak pergi. Zakki mencari Annika ke mana-mana, ternyata dia berada di taman.Di bawah sinaran cahaya matahari, duduk sambil menelepon seseorang. Dari raut wajahnya, Annika tampak santai dan bahagia.Dulu saat Annika meninggalkan Zakki, dia juga tampak sebahagia ini. Saat itu Yoyok, sekarang Justin ....Sebenarnya Annika sedang menelepon Jony, mereka membicarakan kondisi Zakki. Dari kejauhan, Annika melihat Zakki yang sedang memperhatikannya.Ekspresi Zakki tampak rumit.Annika tersenyum. Dia menyampaikan beberapa hal kepada
Zakki menatap Annika.Tiba-tiba Zakki teringat dengan masa-masa dulu. Di dalam ingatannya, Annika adalah wanita yang lemah dan penakut.Annika yang dulu bagaikan bunga sekuntum bunga tali putri, tetapi dia yang sekarang tampak bagaikan sekumtum mawar merah. Cantik, tetapi berduri.Matahari terbenam di ufuk barat.Mobil Rolls Rayce merah beranjak pergi meninggalkan vila. Seketika, hati Zakki pun terasa hampa. Pada akhirnya, Annika tetap pergi.Zakki sangat mengharapkan pertemuan selanjutnya.....Dua puluh menit kemudian, Annika tiba di rumahnya. Begitu kembali, Annika memutuskan untuk tinggal di vila. Mereka berjumlah banyak orang, lebih leluasa kalau menempati vila.Ditambah, jarak dari rumah ke tempat Zakki lebih dekat.Ketika Annika tiba di rumah, langit sudah gelap. Annika menggendong anak-anaknya keluar dari mobil.Ariel tiba-tiba bertanya, "Papa mau memberikan Meta untukku. Sebenarnya aku mau membawa Meta pulang, tapi nanti kasihan, Papa jadi sendirian."Annika mengecup pipi putr
Mereka saling berbalas pesan hingga akhirnya Annika ketiduran.Ketika terbangun di tengah malam, Annika melihat belasan pesan yang dikirimkan Zakki.Karena sudah larut malam, Annika hanya membaca tanpa membalas pesan tersebut.Annika beranjak ke kamar anak-anak untuk memeriksa Ariel dan Jose.Annika dan Zakki tidak tinggal seatap. Jarak mereka cukup jauh, tetapi sebenarnya dekat. Sebenarnya, jarang ada orang tua yang bisa bersikap sepeti Annika dan Zakki. Mereka rela menurunkan ego demi masa depan anak-anaknya.Seiring waktu, Zakki dan Annika jadi sering berkomunikasi.Mereka adalah mantan suami istri yang paling kompak di dunia. Mereka bekerja sama untuk membesarkan dan mendidik anak-anaknya.Ariel berusia 6 tahun, sudah waktunya bersekolah."Koneksimu lebih luas. Kamu saja yang urus masalah sekolah Ariel," pintu Annika.Zakki setuju, dia mulai mencarikan sekolah untuk putrinya.Kadang-kadang Elisa yang menjawab panggilan Annika. Selama ini, Annika tidak pernah menunjukkan kecemburuan
Elisa iri melihat sorotan mata Zakki yang memancarkan kerinduan.Selama Elisa tinggal di sini, dia tidak pernah mendengar Zakki mau kembali menikahi Annika. Zakki bahkan tidak pernah mengunjungi anak-anaknya.Namun begitu Annika kembali, semuanya langsung berubah!Zakki sering melamun dan gelisah, semua itu gara-gara Annika! Wanita adalah makhluk yang sensitif, Elisa tahu kalau Annika masih mencintai Zakki. Perasaan wanita terpancar dari matanya.Kenapa? Kenapa?Zakki dan Annika sudah bercerai, untuk apa Annika kembali menggoda Zakki?Meskipun tidak menyukai Annika, Elisa tidak bisa berbuat apa-apa. "Benar, Nona Annika ikut."Elisa tidak menunjukkan kebenciannya di hadapan Zakki. Elisa pamit dan bergegas menutup pintu ruangan.Zakki memandang pantulan dirinya melalui kaca jendela. Dia melihat ... seorang pria yang duduk di atas kursi roda.Zakki mentertawakan diri sendiri. 'Zakki, apa yang kamu harapankan?'....Keesokan pagi, Zakki pergi ke rumah sakit dengan ditemani Elisa.Sesampain