Zakki tercengang, jantungnya berdegup sangat kencang.Annika sudah kembali, dia dan anak-anak kembali ....Melihat Zakki yang tidak bereaksi, sopir berteriak semakin keras, "Wah, Nona Ariel makin tinggi. Terus Tuan Jose juga sudah bisa jalan. Ganteng banget, benar-benar mirip Tuan."Ariel, Jose ....Zakki menjawab dengan bangga, "Tentu saja, dia adalah anakku!"Zakki membuka pintu mobil dan menunggu di dalam. Dia melihat Annika ....Annika sedang memasukkan koper ke mobil yang ada di belakang. Ariel sudah berusia 6 tahun, dia sangat cantik dan lincah. Jose digendong oleh pengasuh, dia belum genap berusia 2 tahun. Seperti kata Syamsul, wajah Jose mirip dengan Zakki.Mata Zakki tampak berkaca-kaca, ini adalah pertama kalinya dia bertemu Jose. Zakki juga sudah lama tidak bertemu Ariel, dia sangat merindukan putrinya.Setelah menutup bagasi, Annika menggandeng Ariel masuk ke dalam mobil. Namun sesaat membalikkan badan, dia melihat Zakki yang sedang menatap ke arahnya.Untuk sesaat, waktu t
Annika menyuruh Zakki tenang. Seharusnya Zakki senang, tetapi dia malah merasa kesal.Annika tidak lanjut membahas masalah ini. Dia menarik pintu mobil dan membantu Zakki untuk menutupnya.Annika berdiri cukup dekat, Zakki dapat mencium aroma khas bayi yang menempel pada Jose. Samar-samar, Zakki juga mencium aroma parfum Annika.Annika masih memakai parfum yang sama, seleranya tidak pergi ganti. Dia menyukai parfum beraroma bunga yang manis.Seiring pintu mobil yang tertutup, Zakki menatap Annika dengan tatapan berbinar-binar.Setelah pintu ditutup, Syamsul menghampiri Annika dan meminta maaf. "Nyonya, lain kali biar aku yang menutup pintu."Syamsul memanggil Annika nyonya. Annika hanya tersenyum, dia tidak keberatan.Syamsul adalah pegawai yang cerdas, dia langsung menyadari ada sesuatu. Di kursi belakang, Ariel dan Zakki sedang mengobrol. Ariel sangat cerewet, dia menceritakan banyak hal.Zakki mendengar cerita Ariel sambil menatapnya dengan penuh kasih sayang.Zakki mengira kalau Ar
Dia mendorong kursi roda Zakki sambil menyapanya dengan ramah, "Bukannya Tuan menjemput tamu? Kenapa sudah pulang?"Kemudian perawat tersebut melirik Ariel. "Ini ...."Ariel menatap wanita yang berdiri di hadapannya, dia tidak suka melihat pakaian ketat yang dikenakan perawat itu.Anak kecil tidak bisa menutupi perasaannya. Ariel langsung memanggil Zakki dengan suara manja, "Papa, aku mau mendorong kursi roda Papa."Di saat bersamaan, Meta berlari ke halaman dan berputar mengitari Ariel sambil mengibaskan ekornya.Zakki mengetahui isi pikiran putrinya. Dia tersenyum, lalu menggendong Meta dan memberikannya kepada Ariel. "Kamu main dulu sama Meta."Ariel memeluk Meta sambil duduk di pangkuan Zakki. Ariel tidak mau turun, dia merangkul leher Zakki dan berkata perawat tersebut, "Bibi, tolong dorong aku juga."Elisa tersentak, sebenarnya dia tidak keberatan, tetapi anak ini licik dan sulit dihadapi.Namun Elisa tetap tersenyum dan menjawab, "Anak kecil nggak boleh keras kepala. Kalau kamu
Setelah anak-anak pergi, Annika kembali menatap Elisa.Elisa baru beberapa tahun bekerja di Rumah Sakit Ruslan, ini adalah pertama kalinya dia bertemu Annika.Di musim panas, Annika mengenakan sehelai gaun tipis yang menawan. Tubuhnya ramping, seksi, dan elegan.Elisa iri melihat penampilan Annika. Sebagai wanita yang sudah memiliki dua orang anak, bentuk tubuh Annika masih terawat.Harus diakui, Annika memang memiliki aura yang mengintimidasi.Elisa yang iri pun mengulurkan tangan dan sengaja berkata, "Halo, Nyonya Ruslan. Aku Elisa, perawat pribadi Tuan Zakki. Sekarang aku juga tinggal di rumah ini."Ucapan Elisa jelas menantang Annika.Annika menjabat tangannya sambil tersenyum. "Panggil aku Annika saja. Aku adalah mantan istri Zakki, sekarang aku juga sudah punya pacar baru. Tapi kayaknya aku bakal sering berkunjung. Bagaimanapun, aku dan Zakki sepakat untuk membesarkan anak kami bersama. Ada banyak hal yang nggak bisa ditangani Zakki, jadi ... mungkin aku harus membantunya. Sebaga
Hari ini para pelayan tampak bahagia.Mereka menyiapkan hidangan dengan semangat. Mengingatkan Ariel yang sedang dalam masa pertumbuhan, pelayan memasak ayam kukus jamur untuknya.Aroma lezat memenuhi ruang makan.Elisa juga duduk di meja makan untuk menikamati hidangan bersama. Agar lebih leluasa melayani Zakki, Elisa duduk di sampingnya.Dulu Annika yang menduduki kursi itu ....Namun Annika tidak keberatan, dia dan Zakki sudah bercerai. Elisa tampak perhatian, tidak seperti seorang perawat dan pasien.Zakki dan Elisa kelihatan kompak. Terlihat jelas, Elisa sudah cukup lama tinggal di rumah ini.Sedikit banyak Annika agak kesal melihatnya.Elisa benar-benar tidak bisa membaca situasi. Ariel ingin menyantap ayam goreng. Ketika Ariel mengulurkan sendok, Elisa tiba-tiba mengambil dan menaruhnya ke dalam piring Zakki.Ariel mantap Elisa dengan kesal.Ayamnya cuma ada dua. Elisa sudah makan satu, sedangkan sisa yang satu lagi diberikan kepada Zakki.Ariel juga mau makan ayam goreng!Zakki
Setengah jam kemudian, Zakki meminta Bi Rini untuk naik ke kamarnya.Bi Rini mengetuk pintu dan masuk. Melihat Ariel dan Jose yang tidur, Bi Rini pun memperlambat langkah kakinya. "Sudah tidur?"Zakki menatap kedua anaknya dengan penuh kasih sayang. "Tolong jaga anak-anak sebentar."Bi Rini tahu apa yang ingin dilakukan Zakki. Bi Rini mengangguk sambil tersenyum penuh makna. "Em, Tuan pasti sibuk. Serahkan anak-anak padaku."Zakki tidak menghiraukan Bi Rini dan beranjak pergi. Zakki mencari Annika ke mana-mana, ternyata dia berada di taman.Di bawah sinaran cahaya matahari, duduk sambil menelepon seseorang. Dari raut wajahnya, Annika tampak santai dan bahagia.Dulu saat Annika meninggalkan Zakki, dia juga tampak sebahagia ini. Saat itu Yoyok, sekarang Justin ....Sebenarnya Annika sedang menelepon Jony, mereka membicarakan kondisi Zakki. Dari kejauhan, Annika melihat Zakki yang sedang memperhatikannya.Ekspresi Zakki tampak rumit.Annika tersenyum. Dia menyampaikan beberapa hal kepada
Zakki menatap Annika.Tiba-tiba Zakki teringat dengan masa-masa dulu. Di dalam ingatannya, Annika adalah wanita yang lemah dan penakut.Annika yang dulu bagaikan bunga sekuntum bunga tali putri, tetapi dia yang sekarang tampak bagaikan sekumtum mawar merah. Cantik, tetapi berduri.Matahari terbenam di ufuk barat.Mobil Rolls Rayce merah beranjak pergi meninggalkan vila. Seketika, hati Zakki pun terasa hampa. Pada akhirnya, Annika tetap pergi.Zakki sangat mengharapkan pertemuan selanjutnya.....Dua puluh menit kemudian, Annika tiba di rumahnya. Begitu kembali, Annika memutuskan untuk tinggal di vila. Mereka berjumlah banyak orang, lebih leluasa kalau menempati vila.Ditambah, jarak dari rumah ke tempat Zakki lebih dekat.Ketika Annika tiba di rumah, langit sudah gelap. Annika menggendong anak-anaknya keluar dari mobil.Ariel tiba-tiba bertanya, "Papa mau memberikan Meta untukku. Sebenarnya aku mau membawa Meta pulang, tapi nanti kasihan, Papa jadi sendirian."Annika mengecup pipi putr
Mereka saling berbalas pesan hingga akhirnya Annika ketiduran.Ketika terbangun di tengah malam, Annika melihat belasan pesan yang dikirimkan Zakki.Karena sudah larut malam, Annika hanya membaca tanpa membalas pesan tersebut.Annika beranjak ke kamar anak-anak untuk memeriksa Ariel dan Jose.Annika dan Zakki tidak tinggal seatap. Jarak mereka cukup jauh, tetapi sebenarnya dekat. Sebenarnya, jarang ada orang tua yang bisa bersikap sepeti Annika dan Zakki. Mereka rela menurunkan ego demi masa depan anak-anaknya.Seiring waktu, Zakki dan Annika jadi sering berkomunikasi.Mereka adalah mantan suami istri yang paling kompak di dunia. Mereka bekerja sama untuk membesarkan dan mendidik anak-anaknya.Ariel berusia 6 tahun, sudah waktunya bersekolah."Koneksimu lebih luas. Kamu saja yang urus masalah sekolah Ariel," pintu Annika.Zakki setuju, dia mulai mencarikan sekolah untuk putrinya.Kadang-kadang Elisa yang menjawab panggilan Annika. Selama ini, Annika tidak pernah menunjukkan kecemburuan
Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be
Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber
Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu
Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege
Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara
Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De
Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di
Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De
Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se