Annika menenangkan dirinya, lalu berbisik, “Aku lagi dapat.”“Aku tahu.” Zakki sepertinya tidak berencana untuk melepaskan Annika. Dia lanjut bertanya, “Apa urusan yang tersisa di antara kita hanya membuat anak?”Zakki pada akhirnya langsung bertanya dengan jujur. Begitu mendengar pertanyaan itu, Annika pun mendongak dan menatapnya dengan berlinang air mata. Bibirnya gemetar ringan dan jarinya juga menarik kerah baju Zakki dengan lemah. Kemudian, Zakki berkata dengan suara serak, “Kita sudah tidak bertemu selama beberapa tahun. Bukankah kita perlu memahami satu sama lain? Annika, setidaknya aku perlu waktu untuk menenangkan diri.”Dulu, Zakki tidak akan menjelaskan begitu banyak demi hal seperti ini. Annika tahu jelas Zakki sedang mencari alasan untuk menghabiskan waktu dengannya secara pribadi. Mereka tidak bisa lanjut berada di sini karena akan ada pembantu yang masuk ke dapur kapan saja.Pada akhirnya, Annika pun menyerah. Dia melepaskan genggamannya pada kerah baju Zakki, lalu mem
Kenapa Zakki tiba-tiba berterima kasih kepadanya? Setelah berpikir sejenak, Annika pun mengerti. Zakki berterima kasih pada Annika karena Annika tidak membuat Ariel membenci Zakki ....Dalam sekejap, hati Annika pun terasa sedih. Dia menjawab, “Waktu membawanya pergi, aku sudah bilang aku akan mengajarinya kasih sayang dan kebahagiaan. Dia itu anakku, bukan sesuatu yang harus kumanfaatkan.”Setelah mendengar jawaban Annika, Zakki pun tidak berbicara lagi. Dia hanya duduk diam dengan ekspresi serius.Tiba-tiba, Ariel memegang wajah Zakki dan berkata dengan manja, “Papa, senyum dong!”Zakki tersenyum pada Ariel, lalu Ariel juga ikut tersenyum. Ketika tersenyum dan menunjukkan dua gigi susunya, dia terlihat sangat mirip dengan Annika saat masih kecil. Zakki pun merasa agak sedih. Andai saja dia tidak berbuat kesalahan itu. Sekarang, mereka sekeluarga pasti bisa hidup bahagia. Selain itu, dia juga tidak perlu “berbagi” Annika dengan orang lain ....Zakki tiba-tiba bertanya, “Apa kehidupa
Berhubung memiliki banyak beban pikiran, hubungan Zakki dan Annika pun terasa agak tegang begitu Zakki kembali dari Kota Handa. Saat dia pergi menjenguk Ariel, Annika juga akan menghindarinya. Awalnya, Zakki merasa agak kurang nyaman. Setelah memikirkannya dengan jelas, dia merasa yang terpenting bagi Annika sekarang mungkin adalah Faisal. Sementara itu, Annika hanya terlibat dengannya demi melahirkan seorang anak. Hal itu tidak berhubungan dengan perasaan.Semakin memikirkan hal ini, Zakki pun menjadi semakin menjaga jarak dengan Annika. Di antara mereka, sepertinya sudah tidak ada hal lain selain anak ....Akhir pekan ini.Pemandangan luar yang terlihat dari dalam gedung Grup Ruslan sangatlah indah. Daun-daun pohon yang memerah menunjukkan bahwa musim gugur sudah sepenuhnya tiba.Zakki yang sedang melamun tiba-tiba menerima telepon dari Annika. Begitu Zakki menjawab telepon itu, terdengar Annika yang bertanya, “Apa kamu lagi senggang?”Zakki tidak langsung menjawab. Dia bisa menebak
Namun, ratapan Annika tidak berhasil menghentikan Zakki. Zakki langsung mendominasinya, lalu menempelkan bibirnya di telinga Annika dan berdesah dengan suara yang sangat serak. Dia juga bertanya dengan penuh hasrat, “Katakanlah padaku, kamu suka gaya apa? Bagaimana baru aku bisa memuaskanmu sepenuhnya?”Annika tidak bisa melihat tampang Zakki, tetapi bisa melihat bayangannya melalui kaca. Wajah tampan Zakki yang sedang memeluknya terlihat sangat gagah. Begitu melihatnya, wanita mana pun pasti akan terangsang ....Annika tidak mampu melawan dan hanya bisa menerimanya. Setelah melakukannya sekali di depan dinding kaca, Zakki menggendong dan membawanya masuk ke kamar. Kemudian, Zakki menurunkannya di atas ranjang dan melakukannya sekali lagi. Kali ini, seluruh hasrat yang ditahan Zakki selama tiga tahun terakhir akhirnya tersalurkan juga sepenuhnya.Zakki sama sekali tidak menunjukkan belas kasihan. Dia melakukannya dengan kasar dan penuh gairah ....Setelah beberapa saat, napas mereka ya
Hati mereka bergejolak hebat. Meskipun sudah melakukan tindakan yang paling intens sebelumnya, momen ini malah terasa sangat mengharukan.Air mata yang mengalir dari sudut mata Annika mengandung seluruh cinta dan kebencian yang dirasakannya terhadap Zakki. Zakki pun tidak berhenti mengecup setetes demi setetes air matanya itu. Kemudian, dia bertanya dengan suara yang sangat serak, “Kamu masih membenciku, tapi juga mencintaiku, ‘kan?”Annika pun memalingkan wajahnya. Dia tidak ingin menjawab pertanyaan itu. Namun, Zakki tidak menyerah. Dia menatap Annika lekat-lekat agar bisa melihat reaksinya. Dia sangat ingin menemukan ekspresi kasih sayang Annika seperti dulu dan jejak Annika pernah mencintainya .... Namun, Annika tetap tidak memberikan reaksi apa-apa.Zakki pun berguling ke sisi Annika, lalu menaruh sebelah lengannya di atas tubuh Annika. Dia membenamkan wajahnya di leher Annika dan berkata dengan tulus, “Selama ini, aku tidak pernah menyentuh wanita lain. Bukan karena aku tidak be
Mereka memang mengatakan mereka hanya melakukan semua ini demi anak. Namun, mereka pada dasarnya pernah menjadi pasangan suami istri selama beberapa tahun. Pengalaman mereka dalam berhubungan intim juga berasal dari satu sama lain. Jadi, walaupun ada banyak kenangan buruk di antara mereka, malam-malam penuh gelora itu juga tidak mungkin terlupakan dengan begitu saja. Apalagi, hari ini mereka baru melakukannya lagi ....Zakki berdiri di sisi ranjang dan memandang Annika memakai baju dalam diam. Annika juga tidak bersembunyi. Bagaimanapun juga, Zakki sudah pernah melihat seluruh tubuhnya. Jadi, dia tidak perlu sok malu lagi.Saat hendak pergi, Annika melihat kerah baju Zakki agak miring. Jadi, dia pun merapikannya secara refleks. Sebelum sempat menarik kembali tangannya, Zakki pun mencengkeram tangannya dan bertanya dengan tatapan penuh arti, “Apa kamu juga merapikan bajunya seperti ini?”Siapa yang dimaksud Zakki? Sebelum Annika sempat menjawab, Zakki sudah melepaskan tangannya, lalu m
Di ruang pasien VIP di Rumah Sakit Ruslan.Ariel yang mengenakan baju pasien sudah tertidur dengan tenang di atas tempat tidur kecil berwarna merah muda. Wajahnya terlihat merah akibat demamnya tinggi. Jadi, dokter pun memberinya infus.Tidak lama kemudian, Cynthia juga tiba dan menyerahkan catatan medis Ariel kepada tim dokter Rumah Sakit Ruslan. Setelah berdiskusi sejenak, wakil direktur rumah sakit berkata, “Kami perlu melakukan biopsi ulang untuk mengetahui situasinya secara spesifik. Pak Zakki, bagaimana menurutmu?”Zakki pun menoleh ke arah Annika. Begitu mendengar ucapan itu, Annika menutup mulutnya agar tidak kehilangan kendali. Kemudian, dia langsung berjalan masuk ke kamar ....Tidak lama kemudian, Zakki juga mengikutinya. Saat ini, Annika sedang berdiri di depan jendela. Begitu mendengar langkah kaki Zakki, dia pun berseru dengan tidak terkendali, “Dia baru berumur 4 tahun .... Zakki, dia baru 4 tahun!”“Aku tahu!” jawab Zakki. Dia berjalan ke belakang Annika dan merangkul b
Zakki benar-benar merasa bersalah pada Ariel. Dia tersedak asap rokok dan mulai berlinang air mata. Dia tidak berani membayangkan apa yang akan terjadi pada Annika apabila terjadi sesuatu pada Ariel. Dia tidak lagi berharap Annika akan memaafkannya. Dia hanya berharap Annika dan Ariel baik-baik saja ....Saat fajar mulai menyingsing, Zakki pergi ke Kuil Lusem. Kuil kuno ini terletak jauh di dalam pegunungan, tetapi sangat bersih. Dia pada dasarnya tidak percaya pada hal-hal spiritual seperti ini, tetapi malah berlutut di hadapan sebuah patung selama 4 jam hanya demi mendapatkan sebuah jimat pelindung diri untuk Ariel.Dalam perjalanan turun gunung, Zakki bertemu seorang biksu. Biksu itu menunjuknya dan mengejek, “Tidak peduli seberapa banyak pun dupa yang kamu bakar, kamu tidak akan bisa menebus seluruh dosamu. Kamu hanya bisa menukar nyawa dengan nyawa!”Seusai berbicara, biksu itu pun berjalan pergi sambil bergumam, “Ada begitu banyak pria kejam di dunia ini. Mana mungkin mereka rela