Setelah mendengar ucapan Zakki, Dania merasa sangat sedih. Dia ingin menghibur Zakki, tetapi tidak tahu harus mengatakan apa ....Waktu tidak bisa memperbaiki semua hal. Ada luka seperti duri yang menancap di daging. Meskipun tidak terlihat dari luar, nyatanya dalamnya sudah membusuk. Zakki menyuruh Dania untuk keluar karena ingin menenangkan diri. Setelah hanya dirinya yang tersisa di dalam ruangan ini, dia pun mengeluarkan dan menyalakan sebatang rokok. Namun, dia segera mematikannya.Zakki tiba-tiba teringat kata-kata yang dilontarkan Annika sambil menangis dulu. Dia bilang, “Zakki, kamu sama sekali tidak tahu cara mencintai orang.”Kata-kata itu tidak salah. Dulu, Zakki memang tidak tahu cara mencintai orang. Di hatinya, kekuasaan adalah hal yang terpenting, sedangkan wanita dan anak termasuk kebutuhan sekunder. Namun, sekarang, dia sudah memahami apa itu cinta. Meskipun tahu ada orang lain di sisi Annika, dia tetap membuat surat wasiat untuk meninggalkan seluruh Grup Ruslan kepad
Annika tidak bisa menahan tangisnya. Zakki pun berjalan ke sisinya dan meraih pundaknya dengan dua tangan. Kemudian, dia memanggil dengan suara pelan, "Annika."Berhubung tidak ingin Zakki melihat tampangnya yang sedih, Annika segera memalingkan wajahnya. Meskipun begitu, Zakki tetap memaksa untuk memeluk Annika. Tidak lama kemudian, kemeja di sekitar dadanya pun dibasahi air mata Annika. Setelah berpisah selama beberapa tahun, pertahanan Annika akhirnya runtuh juga. Dia menangis sejadi-jadinya dalam pelukan pria yang pernah dia cintai dan juga sangat dibencinya saat ini. Dia juga tidak peduli lagi meskipun harus menunjukkan seluruh sisi lemahnya di hadapan Zakki. Sementara itu, Zakki memeluknya dengan erat dan murni hanya ingin memberinya dukungan. Saat ini, dia bahkan bersedia mengorbankan hidupnya untuk Annika. Zakki tidak berhenti memanggil nama Annika dan memintanya untuk tidak menangis lagi. Sebab, tangisan Annika membuat hati Zakki hancur.Ariel berlari mendekat sambil memain
Suasana mendadak menjadi sangat aneh. Annika menunduk sambil menatap Zakki, tetapi tidak menemukan hasrat seorang pria dalam tatapannya. Sebaliknya, raut wajah Zakki tampak datar dan bahkan bisa dianggap serius.Tidak lama kemudian, Annika pun menjawab dengan suara pelan, "Iya, masa suburku masih ada dua hari lagi."Mereka memang membutuhkan anak. Jadi, Annika juga tidak bersikap malu. Setelah berpikir sejenak, dia melanjutkan, "Kamu mandi saja dulu, nanti ...."Sebelum selesai berbicara, Annika sudah dibopong oleh Zakki ke ruang keluarga di luar. Lantaran takut terjatuh, Annika pun merangkul leher Zakki.Meskipun raut wajah Annika sangat datar, Zakki malah teringat pada malam pernikahan mereka. Waktu itu, dia juga menggendong Annika ke dalam kamar seperti ini. Bedanya, wajah Annika saat itu dipenuhi dengan ekspresi malu. Sayangnya, Zakki malah tidak memperlakukannya dengan baik pada malam itu.Baru berjalan beberapa langkah, perasaan Zakki seketika menjadi campur aduk. Mungkin karena
Zakki tidak menyahut. Dia mengencangkan pelukannya dan bahkan mencium bagian belakang telinga Annika. Kemudian, dia berbisik, "Aku tahu, aku hanya ingin memelukmu."Annika hanya membalas dengan senyuman tipis.Zakki tentu menyadari sikap dingin Annika. Jadi, dia menempelkan tubuhnya ke tubuh Annika yang lembut dan bergumam, "Annika, bagaimana kalau kita jadi suami istri sungguhan? Setidaknya selama satu tahun ini."Dulu, Zakki tidak pernah menyangka dirinya akan merendahkan dirinya seperti ini. Dia menatap Annika dengan tatapan yang membara, tetapi Annika tetap hanya tersenyum tipis dan menyetujuinya. Saat ini, Zakki menempelkan tubuhnya dengan tubuh Annika dan tidak berhenti menciumnya. Kemudian, dia melepaskan piama Annika dan hendak menyenangkannya.Tiba-tiba, Ariel yang berada di kamar tidur terbangun. Dia yang masih mengenakan piama mengucek matanya dan duduk sambil mengeluarkan suara yang menggemaskan, "Aku mau pipis!" Tubuh Zakki sontak menjadi kaku, tetapi dia tetap tidak mel
Pukul dua sore, Annika mengemudikan mobil dan membawa Ariel yang bersikeras membawa Meta ke Grup Ruslan. Setelah Annika memarkirkan mobilnya dengan baik, Ariel langsung berlari ke ruang tunggu dengan bahagia sambil menggendong anjing kecilnya. Meta mungkin memiliki insting seperti manusia sehingga ia bisa mengerti bahwa ini adalah perusahaan keluarganya sendiri. Jadi, ia pun terlihat berjalan dengan bangga.Saat ini, seseorang tiba-tiba berjalan ke hadapan mereka dan berkata dengan suara dingin, "Ini adalah perusahaan, kenapa bisa ada anak kecil dan anjing di sini? Di mana satpam? Kenapa dia nggak mengusir anjing ini?"Annika yang kebetulan sedang berjalan masuk langsung melihat Yunita. Ketika melihat Annita, Yunita juga tertegun, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Ariel. Setelah itu, dia berkata dengan suara yang gugup, "Dia ini anakmu dengan Pak Zakki?"Namun, Annika sama sekali tidak menggubrisnya dan berjalan ke sisi Ariel yang berlinang air mata karena dimarahi. Kemudian, Ariel
Yunita tidak langsung menjawab. Sebaliknya, dia berkata dengan agresif, "Aku masih belum melupakan uang empat juta yang Nyonya lemparkan ke lantai bersalju waktu itu."Annika tersenyum tipis dan menyahut, "Nggak perlu sungkan."Jawaban Annika membuat Yunita menjadi sangat kesal, tetapi dia segera menenangkan dirinya. Dia mengulurkan tangan untuk menyentuh rambut panjangnya, lalu menunjukkan ekspresi yang sangat menawan sambil berkata, "Nyonya nggak mau tahu ceritaku dengan Pak Zakki waktu itu?"Annika pun merasa jengkel. Dia mengaduk kopinya dengan pelan dan berkata dengan nada datar, "Kamu sendiri juga tahu masalah itu sudah berlalu. Jadi, apa masih perlu diungkit? Tapi, seingatku, waktu itu Zakki masih terikat dalam pernikahan. Biarpun benar-benar terjadi sesuatu di antara kalian, itu juga termasuk aib bagimu. Kenapa kamu malah memamerkannya?"Annika lanjut menimpali dengan santai, "Kalau aku beri tahu Zakki mengenai percakapan ini, menurutmu, apa besok kamu masih bisa masuk kerja?"
Seketika, dunia terasa sunyi.Waktu seperti berhenti berputar, seolah hanya terdengar kalimat "Aku mencintaimu".Mata Annika berkaca-kaca, dia menatap Zakki dan menjawab dengan suara gemetar, "Zakki, kita bisa membicarakan apa pun, selain masalah cinta. Kalau mencintaiku, kenapa kamu terus-terusan menyakitiku? Kenapa kamu tega mengorbankan aku?"Annika tidak mungkin melupakan setiap rasa sakit yang diberikan Zakki, semua kenangan itu telah mendarah daging.Shinta mengira kalau Annika akan goyah, makanya dia mengetes Annika. Shinta berpikir kalau Annika ingin kembali bersama Zakki.Benar, Zakki yang sekarang memang sangat perhatian. Akan tetapi, dulu Zakki sering menyakitinya, ini adalah fakta.Annika sering ketakutan dan bermimpi buruk setiap musim dingin tiba. Dia teringat saat meringkuk di pojokan gedung tua yang dingin dan mengerikan. Saat itu Annika hanya bisa berharap pagi segera datang. Dengan begitu, ada sinar matahari yang sedikit menghangatkan tubuhnya.Setiap mengingat masa-m
Sania juga mengenakan kalung berlian berwarna merah itu.Jelas, mereka adalah sepasang kekasih!Meskipun ekspresinya datar, sejujurnya Zakki sangat terkejut. Ternyata Sania adalah pacarnya Faisal, tidak ada pria lain yang berada di sisi Annika.Semua pria pasti memedulikan orang yang dicintai, tak terkecuali Zakki.Dulu Zakki mengira kalau Faisal dan Annika menjalin hubungan. Zakki bahkan pernah membayangkan bagaimana kalau Annika bertemu dan bermesraan dengan pria lain. Zakki tidak bisa terima, dia dan Annika sulit bersatu kembali.Namun, sekarang rasanya Zakki ingin segera kembali ke pelukan Annika.Zakki duduk di dalam mobil. Usianya sudah tidak muda, dia bukan remaja yang masih menggebu-gebu dalam urusan cinta. Hanya saja, sekarang dia tidak sabar kembali ke Vila Kusnadi untuk bertemu Annika.Ketika mobil melaju, tiba-tiba sebuah sosok muncul dan mengadang di depan jalan. Ternyata Yunita.Melihat mobil yang berhenti, Yunita buru-buru berlari ke samping kaca jendela dan menggedornya
Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be
Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber
Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu
Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege
Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara
Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De
Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di
Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De
Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se