Yunita tidak langsung menjawab. Sebaliknya, dia berkata dengan agresif, "Aku masih belum melupakan uang empat juta yang Nyonya lemparkan ke lantai bersalju waktu itu."Annika tersenyum tipis dan menyahut, "Nggak perlu sungkan."Jawaban Annika membuat Yunita menjadi sangat kesal, tetapi dia segera menenangkan dirinya. Dia mengulurkan tangan untuk menyentuh rambut panjangnya, lalu menunjukkan ekspresi yang sangat menawan sambil berkata, "Nyonya nggak mau tahu ceritaku dengan Pak Zakki waktu itu?"Annika pun merasa jengkel. Dia mengaduk kopinya dengan pelan dan berkata dengan nada datar, "Kamu sendiri juga tahu masalah itu sudah berlalu. Jadi, apa masih perlu diungkit? Tapi, seingatku, waktu itu Zakki masih terikat dalam pernikahan. Biarpun benar-benar terjadi sesuatu di antara kalian, itu juga termasuk aib bagimu. Kenapa kamu malah memamerkannya?"Annika lanjut menimpali dengan santai, "Kalau aku beri tahu Zakki mengenai percakapan ini, menurutmu, apa besok kamu masih bisa masuk kerja?"
Seketika, dunia terasa sunyi.Waktu seperti berhenti berputar, seolah hanya terdengar kalimat "Aku mencintaimu".Mata Annika berkaca-kaca, dia menatap Zakki dan menjawab dengan suara gemetar, "Zakki, kita bisa membicarakan apa pun, selain masalah cinta. Kalau mencintaiku, kenapa kamu terus-terusan menyakitiku? Kenapa kamu tega mengorbankan aku?"Annika tidak mungkin melupakan setiap rasa sakit yang diberikan Zakki, semua kenangan itu telah mendarah daging.Shinta mengira kalau Annika akan goyah, makanya dia mengetes Annika. Shinta berpikir kalau Annika ingin kembali bersama Zakki.Benar, Zakki yang sekarang memang sangat perhatian. Akan tetapi, dulu Zakki sering menyakitinya, ini adalah fakta.Annika sering ketakutan dan bermimpi buruk setiap musim dingin tiba. Dia teringat saat meringkuk di pojokan gedung tua yang dingin dan mengerikan. Saat itu Annika hanya bisa berharap pagi segera datang. Dengan begitu, ada sinar matahari yang sedikit menghangatkan tubuhnya.Setiap mengingat masa-m
Sania juga mengenakan kalung berlian berwarna merah itu.Jelas, mereka adalah sepasang kekasih!Meskipun ekspresinya datar, sejujurnya Zakki sangat terkejut. Ternyata Sania adalah pacarnya Faisal, tidak ada pria lain yang berada di sisi Annika.Semua pria pasti memedulikan orang yang dicintai, tak terkecuali Zakki.Dulu Zakki mengira kalau Faisal dan Annika menjalin hubungan. Zakki bahkan pernah membayangkan bagaimana kalau Annika bertemu dan bermesraan dengan pria lain. Zakki tidak bisa terima, dia dan Annika sulit bersatu kembali.Namun, sekarang rasanya Zakki ingin segera kembali ke pelukan Annika.Zakki duduk di dalam mobil. Usianya sudah tidak muda, dia bukan remaja yang masih menggebu-gebu dalam urusan cinta. Hanya saja, sekarang dia tidak sabar kembali ke Vila Kusnadi untuk bertemu Annika.Ketika mobil melaju, tiba-tiba sebuah sosok muncul dan mengadang di depan jalan. Ternyata Yunita.Melihat mobil yang berhenti, Yunita buru-buru berlari ke samping kaca jendela dan menggedornya
Annika tidak menyadari Zakki yang berdiri di depan pintu. Annika berdiri di depan jendela sambil memainkan sebuah lagu untuk Ariel. Meskipun kemampuannya tidak sehebat dulu, gerakan dan nadanya sangat indah.Setelah menyelesaikan sebuah lagu, Annika membalikkan badan untuk berbicara kepada Ariel, tetapi dia malah melihat keberadaan Zakki.Zakki menatapnya dengan berseri-seri. Karena ada Ariel, Zakki berusaha menahan dirinya dan beranjak ke sofa.Zakki meminum beberapa gelas anggur saat perjamuan makan malam. Wajahnya yang tampak sedih merona sangatlah memukai.Ariel berlari menghampiri Zakki, dia ingin digendong. Zakki mengangkat Ariel untuk duduk di pangkuannya.Ariel mengusap perut Zakki dan menghitung jumlah otot-otot yang dimilikinya.Zakki menundukkan kepala. Meskipun matanya memandang Ariel, Zakki bertanya kepada Annika dengan lembut, "Kenapa tiba-tiba kepikiran mengajarinya biola?"Annika mengusap biolanya sambil tersenyum kecil. "Semuanya sudah berlalu, masa aku harus mempermas
"Semalam tidak kepingin, hari ini bukan masa subur. Kamu memang sengaja mengabaikan aku, 'kan? Apakah aku hanya boleh menyentuhmu saat masa subur?" Zakki bergumam kecewa."Iya!" Annika menjawab dengan tegas dan lantang. Dia mendorong Zakki sembari menegaskan, "Aku pindah ke sini demi Ariel, bukan untuk kembali bersamamu. Benar, aku memang masih lajang, tapi bukan berarti aku bisa menerimamu kembali."Zakki sedih mendengarnya, tetapi dia tidak berani menunjukkan emosinya. Zakki dapat memahami sikap Annika, ini adalah balasan atas semua kesalahannya dulu.Zakki berhenti memaksa Annika. Hanya saja, hubungan mereka jadi canggung.Shinta saja menyadarinya, Annika tidak mau hubungan mereka memengaruhi tumbuh kembang Ariel."Zakki, jaga sikapmu di depan anak kita!" Annika menegurnya.Sebenarnya Annika dapat merasakan ketulusan Zakki, tetapi Annika sulit menerimanya.Annika mengurangi pekerjaannya untuk membawa Ariel ke taman bermain.Ariel mungkin merasa lebih nyaman karena jarang ada anak-an
Walaupun pria itu berpakaian sederhana atau menjadi abu sekalipun, Dian pasti tetap mengenalinya.Setelah bertahun-tahun, akhirnya Raditya kembali!Secara teori, mereka masih berstatus suami istri, tetapi Raditya sudah lama meninggalkannya. Hanya saja, Raditya tidak pernah mengurus surat perceraian.Dian yang berlinang air mata sulit menerima kemunculan Raditya yang tiba-tiba. Bagi Dian, Raditya sudah lama meninggal. Jika tidak, kenapa Raditya tidak berada di samping Nani dan anaknya?Selama ini, Dian memiliki banyak kesempatan untuk bertanya kepada Nani, tetapi dia tidak melakukannya karena gengsi.Bibir Dian bergetar, dia menatap pria yang dicintai sekaligus dibencinya sambil bergumam, "Kamu tega!"Raditya melangkah maju, sedangkan Dian melangkah mundur. Dian pergi sambil berlari terhuyung-huyung. Dia sudah lama menganggap Raditya mati.....Di depan pintu Vila Kusnadi.Ariel tidak mau tidur karena belum puas bermain. Dia masih ingin bermain di halaman rumah.Shinta sangat memanjakan
Kejadian tadi masih mengganggu pikiran Annika. Dia kaget saat Zakki muncul dan memegang pundaknya.Zakki bergegas menyalakan lampu kamar dan bertanya dengan lembut, "Ini aku, ada apa?"Sinar lampu berwarna kuning menerangi kamar. Annika tidak langsung menjawab pertanyaan Zakki, dia menatap lurus ke arahnya. Untuk sesaat, Annika tidak tahu bagaimana menceritakannya.Raut wajah Annika tampak lembut. Zakki tidak bisa menahan diri, lalu menindih Annika ke samping meja rias dan mengecupnya.Sebenarnya Annika menolak, tetapi lampu terlalu terang dan dia tidak berani membuat kegaduhan. Takutnya Ariel malah terbangun.Annika tidak berdaya meski enggan meladeni ciuman Zakki.Melihat Annika yang melamun, Zakki pun melepaskan kecupannya dan bertanya sambil terengah-engah, "Ada apa?"Annika bersandar lemas di samping meja rias. Gaun malam yang dikenakannya agak berantakan, beberapa bagian tubuhnya sampai terekspos. Meskipun begitu, Annika tidak terlalu memedulikannya dan hanya menatap lurus ke ara
Zakki tahu kalau Annika masih mencintainya. Hanya saja, kebencian yang amat besar membuat Annika enggan mengakuinya.Jika Annika sudah tidak memiliki perasaan, kenapa dia membiarkan Zakki menyentuhnya?Namun Zakki hanya bisa menyimpannya di dalam hati, dia tidak mungkin menanyakannya kepada Annika.....Ketika kembali ke tempat tidur, Annika berbaring di samping Ariel.Mereka sudah berbaring cukup lama, tetapi Annika sulit terlelap. Setelah semua yang terjadi malam ini, Annika yakin kalau hubungan mereka sedikit berubah. Hanya saja dia tidak mau mengakuinya.Karena Zakki tidak membahas, Annika pun tidak akan mengungkitnya. Annika berpikir, kelak mungkin dia masih akan meninggalkan Zakki.Annika yang sekarang berbeda dengan Annika yang dulu. Terdapat banyak rasa sakit dan kesedihan yang membentang di antaranya dan Zakki. Mana mungkin Annika kembali bersama Zakki hanya karena kenikmatan beberapa malam?Tiba-tiba Zakki menggenggam tangan Annika, lalu bertanya dengan suara serak, "Lagi pik