Sekretaris Dania tidak dapat menyembunyikan rasa kagumnya.Dia pernah mengejar Zakki saat masih kuliah.Hanya saja, dia bukan apa-apa jika dibandingkan dengan putri dari keluarga kaya raya.Zakki duduk di seberangnya.Sekretaris Dania tersenyum tipis dan tetap bersikap profesional. "Nyonya Ruslan sudah kembali sekarang, jadi dia akan mengurus semua pekerjaan ini mulai sekarang! Pak Zakki, apa Nyonya Ruslan masih harus melaporkan pemakaian perhiasan dan semua pengeluarannya kepadaku?"Zakki sudah muak dengan topik ini.Annika mengungkit masalah ini ketika dia mengajukan cerai pada Zakki.Ketika melihat Zakki tidak berbicara, Sekretaris Dania mengambil keputusan sendiri dan berkata, "Jangan khawatir, Pak Zakki, aku akan mengaturnya."Zakki menatapnya tanpa mengatakan apa-apa.Dia adalah pria normal. Dia bisa merasakan ketika seorang wanita mengaguminya. Dulu dia tidak peduli karena itu tidak memengaruhi hidupnya.Namun, Sekretaris Dania jelas-jelas telah melewati batas.Zakki berpikir se
Meskipun Annika suka mencari masalah dan ingin bercerai dengan Zakki, Annika tidak akan mengolok-olok tubuh Zakki.Annika sangat lapar.Bubur ikannya sangat harum dan lembut. Setelah Annika menghabiskan makanannya, dia merasa jauh lebih baik.Zakki bersandar di dinding di depan jendela.Cahaya senja yang masuk dari jendela dan menyinari wajahnya membuat raut wajahnya makin tampan dan tegas. Terlebih lagi, rambut Zakki terpangkas rapi dan pakaiannya sangat anggun. Dia benar-benar terlihat seperti orang kaya.Zakki menyalakan sebatang rokok, tetapi tidak mengisapnya. Dia memegang rokok itu di luar jendela dan membiarkan asap tipis itu tertiup angin malam.Ada juga bau nikotin yang samar-samar di kamar tidur.Bau itu melekat pada tubuh Zakki.Setelah Annika menghabiskan buburnya, Zakki mematikan rokoknya. Zakki menoleh ke arah Annika dan berkata, "Nenek meminta kita berdua pulang untuk menemuinya. Bagaimana menurutmu?"Nenek Zakki sangat baik kepada Annika.Annika tidak tega menyakiti hat
Annika masih bisa berpikir jernih, bagaimana mungkin dia mau melakukan itu?Dia mengulurkan lengannya ke depan dan menggoyangkan kepalanya untuk menghindari ciuman Zakki. Annika berkata dengan lembut, "Zakki, kita nggak boleh melakukan hal seperti ini lagi."Namun saat ini, bagaimana Zakki bisa menahan diri?Zakki mencium bibir merah Annika dan berkata dengan percaya diri, "Kenapa tidak? Nyonya Ruslan, kita masih pasangan sah."Annika berada dalam pelukannya.Zakki sudah menahan diri sepanjang malam kemarin. Sekarang dia tidak akan melepaskan Annika ....Zakki menikmati kehangatan Annika. Dia menundukkan kepalanya dan menatap Annika dengan saksama. Dia memperhatikan bagaimana tangan dan kaki Annika menjadi lemah karena sentuhannya.Semua pria itu buruk, jika seorang wanita memohon belas kasihan, pria itu makin ingin menggertaknya.Zakki tidak terkecuali.Zakki mengangkat tubuh Annika dan mendekapnya. Dia menatap Annika dengan tajam dan menggodanya. "Kamu bilang tidak, tapi tubuhmu sang
Annika tersadar kembali dan mendapati mobil itu berhenti di persimpangan.Di depan, lampu merah menyala.Annika menyingkirkan tangan Zakki dan memalingkan wajahnya. Kemudian, dia berkata dengan nada dingin, "Aku nggak memikirkan apa pun!"Zakki menatap Annika.Dia merasa sedikit tidak nyaman.Dia tiba-tiba teringat masa lalu, ketika dia dan Annika baru saja menikah. Saat itu, Annika baru berusia awal 20-an. Annika sangat mencintainya saat itu. Setiap malam saat Zakki pulang kerja, Annika selalu bergegas turun untuk membantu Zakki membawa tas kerjanya. Mereka berdua saling berbicara tentang masakan malam itu. Selain itu, Annika juga menyiapkan air untuk mandi sebelum tidur.Ketika melakukan hubungan suami istri di malam hari, Zakki sengaja menyakitinya.Annika hanya merona merah, memeluk leher Zakki erat-erat, dan memintanya untuk bersikap lebih lembut.Saat baru menikah, Annika sebenarnya sangat bahagia.Namun lambat laun, Annika tidak lagi tersenyum dan berhenti bertingkah genit denga
Annika melangkah ke lantai atas, tetapi tidak menemukan Shinta di rumah. Annika lantas menelepon Shinta. Usai mendengar bahwa Shinta tidak menelepon ke vila Zakki, dia menutup panggilan. Annika menebak pelayan di vila berbohong demi membantunya.Annika tidak memikirkannya terlalu jauh. Malam ini, dia tidak perlu bekerja. Dia pun segera mandi dan tidur lebih awal. Annika kembali bermimpi tentang kehidupan saat dirinya baru menikah dengan Zakki. Zakki di dalam mimpinya masih memperlakukannya dengan sangat dingin. Pria itu juga selalu terdengar kesal ketika berbicara dengannya.Dering ponsel membangunkan Annika. Dia memeriksa ponselnya. Ternyata itu WhatsApp dari Zakki. Hanya ada beberapa kalimat pendek dalam pesan itu.[ Jangan lupa kalau kita akan mengunjungi Nenek besok. Setelah pulang kerja, aku akan menunggumu di Hotel Harington. ]Bagaimana mungkin Annika lupa? Teringat dengan pertunjukan kembang api yang Zakki berikan bagi Shilla, Annika langsung menerima uang transfer pria itu. Se
Annika lumayan terkejut mendengar ucapan Roy. Roy kurang bersahabat dengan Annika karena Chika. Beberapa malam sebelumnya, Roy juga mencari masalah dengannya. Saat ini, pria itu justru menawarkan tumpangan padanya.Annika tanpa sadar curiga bahwa Roy punya maksud buruk. Dia mundur selangkah sambil berkata dengan dingin, "Roy, kamu sudah berjanji nggak akan menggangguku lagi."Roy memandangi Annika. Beberapa saat kemudian, dia berkata pelan, "Ya, aku memang bilang begitu." Usai berkata begitu, dia langsung melajukan Land Rovar hitamnya yang meninggalkan kepulan asap hitam di udara.....Annika mengira masalahnya dengan Roy sudah berakhir. Tak disangka, malam itu dia melihat pria itu lagi di lantai 56 Hotel Harington. Dia tengah bermain kartu bersama Jeremy dan beberapa orang lainnya. Namun, kali ini tidak ada artis atau model muda yang duduk di sebelahnya.Roy mengangkat kepalanya saat Annika naik ke panggung. Gerakan kecil yang tidak mencolok ini dilihat oleh Jeremy. Jeremy melirik ke
"Kamu yang sinting! Jangan lupa, siapa suaminya!" ujar Jeremy.....Saat ini, hanya ada Annika di ruang ganti wanita. Dia telah melepas gaun hitam pendeknya. Tubuhnya yang indah kini hanya dibalut pakaian dalam hitam dan bersinar di bawah pancaran lampu kuning redup.Mendadak, pintu berderit terbuka. Annika tersentak kaget dan segera menutupi dadanya dengan kemeja. Dia lantas berbalik dan mendapati Zakki berdiri di depan pintu. Pria itu tengah memandangnya sambil perlahan-lahan menutup pintu ruang ganti dengan punggung tangan.Annika menggigit bibir bawahnya dan berkata, "Zakki, ini ruang ganti wanita!"Zakki berjalan ke hadapan Annika seolah-olah tidak mendengar ucapannya. Sebelum Annika sempat bereaksi, dia mengambil kemeja dari tangan wanita itu, lalu menekannya ke loker ruang ganti dengan satu tangan. Zakki mengamati wajah Annika di bawah cahaya lampu.Annika tidak terbiasa dengan perlakuan semacam ini. Lapisan keringat muncul di kulit sensitifnya. Dia pun mulai sedikit gemetar.La
Lampu di Kediaman Ruslan masih bersinar terang larut malam itu. Para pelayan sibuk menghidangkan berbagai makanan bernutrisi ke atas meja makan besar. Lily menemani Zakki dan Annika di meja makan.Lily takut cucunya kurang bertenaga di malam hari, jadi dia sengaja meminta koki merebus kura-kura untuk menutrisi tubuhnya. Lily juga meminta semangkuk hidangan penguat yin dan menghidangkannya untuk Annika dengan penuh perhatian.Lily menyunggingkan senyuman dan berujar, "Nenek cukup tahu soal hal-hal ini! Kamu pasti akan hamil malam ini."Walaupun sudah menikah selama tiga tahun, wajah Annika tetap saja merona begitu mendengar ucapan Lily. Apalagi, ada beberapa pelayan yang berdiri di ruang tamu.Zakki melirik Annika, lalu menghibur Lily dengan ekspresi datar, "Kalau begitu, aku harus bekerja keras supaya Nenek bisa menggendong cicit secepat mungkin."Lily tersenyum senang, seolah-olah sudah bisa melihat cicitnya yang menggemaskan melambai padanya. Dia kembali menyajikan semangkuk sup kura
Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be
Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber
Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu
Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege
Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara
Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De
Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di
Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De
Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se