Annika mengatur napasnya sejenak, lalu menjawab, "Kota Aruma. Bulan lalu, Nyonya Lukito memberi tahu sebuah toko yang bagus. Menurutku toko itu lumayan, jadi aku membeli toko itu."Kota Aruma? Zakki cukup terkejut. Dia menunduk untuk mencium bibir Annika. Sesudah mengulum untuk waktu yang lama, dia bertanya sambil berbisik, "Kamu begitu menyukai kota itu?"Zakki ingin menyenangkan Annika, jadi dia mengulurkan tangan mengambil ponselnya, lalu melanjutkan, "Aku akan meminta Dania memeriksa jadwalku. Kalau nggak sibuk, aku akan menemanimu ke sana. Begitu pekerjaanmu selesai, kita bisa sekalian jalan-jalan.""Nggak perlu." Annika buru-buru berdiri untuk menghentikan Zakki. Dia menimpali, "Begitu urusanku selesai, aku akan segera kembali. Lagi pula, aku sedang hamil, jadi agak malas bergerak terlalu lama."Zakki sontak menatap Annika dengan sorot mata dalam. Melihat ini, jantung Annika berdetak dengan cepat. Dia takut Zakki menyadari sesuatu. Namun, setelah menatap Annika beberapa saat, Zak
Pria itu terlihat tidak asing. Dia adalah pebisnis terkenal di Kota Aruma, yaitu Faisal. Jika ingatan Zakki tidak salah, Melisa memiliki hubungan dekat dengan Faisal. Waktu itu, Melisa pernah mengundangnya ke perjamuan pribadi di vilanya. Lantas, apakah Faisal adalah orang yang dikenalkan Melisa kepada Annika?Zakki mendengus dingin seraya berjalan menuju ke meja Annika. Begitu menengadah melihat Zakki, Annika sontak terkejut. Dia bertanya, "Zakki, kenapa kamu ada di sini?"Zakki tersenyum tipis. Dia merangkul pundak Annika, lalu menunduk menatapnya sambil menjawab dengan lembut, "Aku kemari untuk memberimu kejutan. Aku tahu kamu sedang makan di sini dari asistenmu."Zakki mengulurkan tangannya ke arah Faisal sembari tersenyum. Dia menyapa, "Pak Faisal, apa kabar?"Faisal berdiri dan menjabat tangan Zakki. Kemudian, dia memperkenalkan putrinya kepada Zakki. Zakki mengelus kepala gadis kecil itu dengan penuh kasih sayang. Dia berkata sambil tersenyum, "Annika sangat menyukai anak kecil.
Ketika Annika keluar dari kamar mandi, Zakki sudah selesai merokok. Pria ini sedang memandang ke luar.Begitu mendengar suara langkah kaki, Zakki menoleh. Dia meletakkan ponselnya di atas meja, lalu bertutur dengan lembut, "Ada puluh ribuan karyawan di kantor pusat Grup Ruslan. Sebagian besar bisnis juga berada di Kota Brata. Annika, kamu jelas-jelas sudah tahu aku nggak mungkin pindah ke Kota Aruma, perusahaan juga nggak mungkin pindah begitu saja!"Annika menduga bahwa Zakki telah berhasil menyelidiki hal yang dia sembunyikan. Dia berjalan menghampiri Zakki, lalu melihat ponselnya sejenak dan membalas, "Kamu sudah tahu, ya?""Tahu apa?" Zakki berbalik menatap Anika. Dia bertanya dengan tenang, "Tahu tentang kamu nggak mencintaiku dan ingin meninggalkanku? Annika, apa ini cara halus untuk meninggalkanku? Kamu berencana menunggu sampai hubungan pernikahan kita merenggang, lalu ketika aku nggak peduli, kamu akan membawa anak kita pergi dan meninggalkanku. Benar, 'kan?"Annika tidak meny
Setelah insiden di Kota Aruma malam ini, hubungannya dan Zakki telah mendingin. Zakki jarang sekali pulang. Bahkan kalau pulang sekalipun, tujuannya hanya untuk berganti pakaian. Mereka tidak berkomunikasi sama sekali. Masalah kehamilan Annika juga Zakki baru tahu dari Dania.Kesehatan Lily semakin memburuk akhir-akhir ini. Zakki dan Annika sering pergi ke rumah Lily untuk menemaninya. Namun, keduanya sangat kompak menghindari satu sama lain. Yang satu datang di siang hari, yang lainnya datang di malam hari. Dengan demikian, mereka tidak akan bertemu dan membuat suasana canggung.Hari demi hari berlalu, Lily juga sebenarnya sadar akan masalah ini. Hanya saja, dia tidak berdaya mengubah apa pun. Kadang kala, ada juga beberapa skandal Zakki yang menyebar.Di suatu pagi di akhir musim panas, Annika sedang duduk di meja makan untuk menyantap sarapannya. Di luar kaca jendela terlihat rindang pohon yang sejuk, cuaca hari ini kelihatannya sangat bagus. Koran yang tergeletak di sampingnya mena
Seminggu kemudian, Amanda diboikot dari industri hiburan. Awalnya dia tidak sadar siapa yang telah disinggungnya. Namun setelah mencari tahu ... ternyata dia telah menyinggung Zakki karena mendatangi istrinya.Amanda ingin memohon pada Annika, tetapi seseorang memberitahunya, "Bu Annika nggak keberatan, tapi masalah ini membuat Pak Zakki marah! Jangan pernah berpikir mau memohon padanya, Pak Zakki nggak akan luluh!"Amanda tercengang.....Malam di awal musim gugur, rintik hujan membasahi jalanan.Sebuah mobil Rolls-Royce Phantom melaju perlahan memasuki kawasan vila. Mobil yang telah dibasahi hujan itu terkesan semakin dingin saat disinari lampu jalanan. Sopir membawakan payung sambil membuka pintu kursi penumpang dan berkata, "Pak Zakki, kita sudah sampai di rumah!"Suasana di dalam mobil sangat gelap, Zakki sedang memejamkan matanya untuk beristirahat. Akhir-akhir ini perusahaan sangat sibuk. Ditambah lagi dengan kesehatan Lily yang memburuk, tidurnya selalu terganggu setiap malam,
Ponsel Zakki berdering saat subuh. Dia bangkit untuk menyalakan lampu tidur di nakas, lalu melihat sekilas Annika yang juga ikut terbangun. Setelah itu, dia menjawab telepon itu dengan suara pelan, "Ibu, ada apa?"Orang yang meneleponnya adalah Dian. Suara Dian terkesan semakin tenang dalam kegelapan malam ini, " Zakki, Nenek sepertinya sudah nggak sanggup lagi. Bawa Annika juga untuk mengucapkan perpisahan terakhir pada Nenek."Zakki terdiam cukup lama, lalu menjawab dengan suara serak, "Kami akan segera datang!"Hanya dalam waktu kurang dari 5 menit, mereka telah selesai berpakaian dan berangkat saat itu juga. Air hujan mengguyur mobil Rolls-Royce yang mewah itu dan menetes menyusuri jendela mobil bagaikan tetesan air mata ....Zakki tidak mengebut karena mengingat Annika sedang hamil saat ini. Mereka tidak berbicara sama sekali. Annika duduk di sampingnya sambil menatap tetesan hujan di luar jendela. Dia sangat paham, kali ini adalah malam terakhirnya mereka menemani Lily ....Lampu
Zakki mendongak untuk menahan air matanya yang hendak menetes. Setelah itu, dia memegang tangan Lily, lalu bergumam pelan, "Aku Raditya .... Aku sudah pulang ....""Raditya sudah pulang!" Lily memalingkan wajahnya untuk melihat Zakki, tetapi dia tidak bisa membedakannya. Lily hanya merasa, wajah itu mirip sekali dengan Raditya, putra yang telah dibesarkannya dengan susah payah ....Lily tidak punya tenaga lagi, napasnya semakin melemah dan dia tidak bisa memanggil nama itu lagi. Sambil menatap Raditya yang berada di hadapannya ini ... ekspresi Lily tampak damai. Sebab, putranya telah pulang.Dalam hatinya berpikir, 'Raditya, apakah kamu tahu? Kamu bakal jadi kakek. Dua bulan lagi Keluarga Ruslan akan punya penerus. Raditya, kamu pasti akan senang melihatnya!'Lily tidak rela meninggalkan dunia ini karena Raditya telah pulang. Zakki memegang tangannya sambil berkata kepada orang lain di ruangan itu dengan suara pelan, "Aku mau menemani Nenek sendirian, kalian tidur saja dulu!"Setelah s
Setelah mengurus pemakaman Lily, kehidupan orang-orang kembali tenang. Zakki menjadi sering pulang lagi.Hubungan Zakki dan Annika masih dingin seperti biasa. Mereka jarang mengobrol saat makan, cukup jauh saat tidur di ranjang yang sama. Bahkan, Zakki terkadang tidur di ruang tamu. Akan tetapi, Zakki sesekali bisa memeluk Annika dari belakang dan mengelus perutnya untuk merasakan kehadiran anak mereka.Ketika Annika terbangun dari tidurnya karena sentuhan Zakki, dia akan membiarkan pria ini mengelus perutnya. Selain itu, tidak ada lagi interaksi lainnya, seolah-olah mereka mempertahankan hubungan ini hanya karena anak.Annika sudah lupa bahwa dia pernah menyukai Zakki. Zakki lupa bahwa dia ingin menebus kesalahan pada Annika. Bahkan, Zakki pernah mengatakan, "Annika, aku ingin punya anak perempuan. Dengan begitu, setiap aku pulang kerja, akan ada gadis kecil yang memeluk kakiku dan memanggilku ayah."Mereka telah melupakan kenangan indah yang pernah ada dan hanya ingat pada rasa sakit
Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be
Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber
Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu
Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege
Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara
Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De
Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di
Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De
Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se