Share

Bab 216

Annika buru-buru pulang. Sesampainya di apartemen, dia melihat Meta memang tampak lemas. Shinta memberi tahu bahwa anjing kecil itu tidak banyak makan seharian ini, bahkan camilan dan mainan favoritnya juga tidak bisa membuatnya semangat.

Shinta berujar dengan cemas, "Jangan-jangan dia sakit? Aku ganti baju dulu, kita sama-sama ke dokter hewan. Takutnya dia sakit parah."

Annika menggendong Meta sambil berkata, "Tubuh Ayah belum sehat benar, kita nggak bisa meninggalkannya sendiri di rumah. Biar aku saja yang pergi. Bibi Shinta, rencananya aku mau sewa perawat buat jaga Ayah di sini. Dengan begitu, Bibi Shinta juga bisa lebih santai."

Shinta memikirkannya sejenak sebelum menyahut, "Boleh juga. Kamu hati-hati di jalan, ya."

Sebelum Annika pergi, Denny mendekat dan mengelus lembut kepala Meta. Begitu pintu ditutup, Denny menoleh dan berujar pada Shinta, "Biasanya kamu risih dengan anjing kecil itu. Tapi, waktu dia lemas begini, kamu jadi cemas banget."

Shinta masuk ke dapur untuk menuang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status