Ekspresi Henley tidak berubah. Namun, siapa yang tahu bagaimana perasaan pria itu yang sesungguhnya?Henley terkesan lembut dan ramah. Namun, jika sifatnya memang seperti yang ditunjukkannya di luar, bagaimana mungkin kariernya bisa begitu sukses? Sesungguhnya, kekejamannya selalu mengintai dan siap keluar kapan saja.Rencana Ariel memang sangat bagus, tetapi kali ini Henley tidak ingin membiarkan Serly begitu saja. Saat itu, dia tidak menuntut tanggung jawab wanita itu.Kini, kembalinya Serly membawa ancaman bagi Ariel dan Gemma. Entah itu dendam baru atau dendam lama, Henley tidak berencana melepaskannya.Henley tidak langsung menjawab Serly, melainkan hanya berkata, "Siapa pun orang tua Gemma, itu bukan urusanmu! Dia anak orang lain, jadi kamu nggak bisa menuntut atau bahkan meminta tes DNA dengan Gemma."Ucapan Henley membuat kedua orang tuanya tertegun. Saat itu, mereka melihat Serly melahirkan Gemma dengan mata kepala mereka sendiri.Meskipun Henley membawa gadis kecil itu tingga
Paul masih sangat bersedih atas kematian putra sulungnya yang baik. Jadi, dia tentu juga menyimpan keluhan pada Serly.Serly bersikeras tidak mau pergi. Bagaimana dia bisa rela? Gemma adalah putri kandungnya dan Henley juga sangat menyukai anak-anak. Hanya tinggal selangkah lagi untuk menyukseskan rencananya.Henley pasti berbohong padanya. Mana mungkin Gemma adalah anak orang lain? Dia pasti menyusun skenario palsu untuk mengelabuinya.Serly yang tidak tahu malu mulai membuat keributan di depan kediaman. Hal ini memancing kejengkelan para pembantu. Ariel yang berada di aula bunga juga mendengarnya, lalu berjalan keluar.Ariel tidak perlu bersikap angkuh. Latar belakang keluarga dan penampilan menawan warisan orang tuanya telah memberinya keanggunan alami. Meskipun dia hanya mengenakan pakaian kasual, dia tetap terkesan berkelas.Ariel keluar dari serambi dan berdiri di puncak tangga. Sisa salju membasahi sepatu dan kaus kakinya, tetapi Ariel tidak peduli.Sambil menatap Serly, Ariel b
Serly akhirnya diusir pergi.Gemma bersandar ke dekapan Ariel, menempelkan wajah mungilnya ke tubuh wanita itu dan menghirup aroma tubuhnya. Meski belum pernah dipeluk ibu kandungnya, Gemma merasa seperti inilah seharusnya aroma seorang ibu. Tangan kecilnya memeluk Ariel erat-erat.Ariel mengelus kepala gadis kecil itu, lalu menyapa orang tua Henley, "Halo, Paman, Bibi."Orang tua Henley saling memandang. Paul masih bisa mempertahankan ketenangannya, tetapi Mary tidak kuasa menahan kegembiraan.Keluarga Zaryan akhirnya memiliki seseorang yang bisa mengalahkan Serly! Mary sudah menganggap Ariel sebagai menantu perempuannya. Makin lama melihatnya, dia makin suka.....Salju sudah berhenti. Matahari pagi bersinar menembus kabut tipis dan jatuh ke salju di tanah. Sinarnya yang cemerlang membuat dunia yang dingin seakan-akan diselimuti lapisan emas.Kediaman utama sangat ramai. Berhubung orang tua Henley datang berkunjung, Ariel sengaja libur kerja untuk menemani mereka. Setelah berpesan pa
Ariel benar-benar akan menikah!Pagi itu, Andre sama sekali tidak fokus bekerja. Dia terus memandangi foto pasangan yang membuatnya cemburu itu.Saat Zafira menelepon, Andre juga malas mengangkatnya. Berkat perjanjiannya dengan Ariel, dia sama sekali tidak perlu mengkhawatirkan Zafira. Dia hanya perlu menunggu Jovan keluar dan menangani Zafira.Pintu ruangan perlahan dibuka, lalu Silvia berjalan masuk. Tahu bahwa suasana hati Andre sedang buruk, dia berucap dengan hati-hati, "Pak Andre, Nona Serly ingin bertemu dengan Bapak."Nona Serly? Siapa itu? Andre sedang tidak ingin bertemu siapa pun saat ini. Namun, Silvia lalu menambahkan, "Dia bilang dia adalah kakak iparnya Henley."Kakak ipar bajingan itu? Berarti wanita itu ibu kandung Gemma? Andre mulai tertarik. Dia ingin bertemu wanita itu dan membandingkannya dengan Zafira, mungkin saja kedua wanita manipulatif itu memiliki kesamaan.Jadi, Andre pun berkata dengan datar, "Persilakan dia masuk."Serly datang dengan membawa harapannya. D
Pintu ruangan terbuka. Zafira tertegun di depan pintu. Dia tidak menyangka melihat Andre bersama wanita lain.Wanita itu sangat muda dan cantik. Dia sedang ada di atas meja dan bermesraan dengan Andre. Siapa pun yang bisa berpikir akan tahu apa yang sedang mereka lakukan!Zafira merasa percaya diri karena dia sudah menikah dengan Andre dan memegang kelemahan Andre. Dengan status sebagai istri sah, Zafira maju untuk menyerang Serly.Zafira menjambak rambut Serly dan menariknya dari meja.Dia melayangkan dua tamparan ke wajah Serly sembari membentak, "Dasar wanita murahan!"Serly tercengang. Setelah Serly sadar, Zafira menyeretnya ke dinding, menjambak rambutnya. dan membenturkan kepalanya ke dinding. Dia menyergah, "Wanita murahan, kamu nggak punya suami? Beraninya goda suami orang lain. Hari ini, aku akan beri pelajaran untukmu!"Kala ini, Serly sudah sadar. Dia tentu tidak akan diam saja. Serly dan Zafira pun mulai bertengkar di dalam kantor Andre.Silvia merasa kejadian ini sangat tid
Setelah membersihkan tempat perkelahian, Silvia kembali ke ruang kantor. Dia melihat Andre sedang memegang cincin pernikahan sambil termenung.Silvia bisa mengenali itu adalah cincin yang pernah dipakai Ariel. Silvia memanggil dengan prihatin, "Pak Andre."Andre tetap memandang cincin berlian itu tanpa mendongak. Dia bertanya dengan pelan, "Ini salahku, 'kan? Aku sudah kehilangan Ariel yang begitu baik."Silvia tidak bisa menjawab dan hanya menghela napas.....Pada malam hari, setelah pertemuan bisnis berakhir, Andre tidak ingin pulang. Dia tidak ingin kembali ke rumah yang menyimpan kenangan tentang Ariel karena Zafira tinggal di sana. Dia sama sekali tidak ingin melihat Zafira.Andre tidak mengemudi, melainkan berjalan kaki menyusuri jalanan malam yang sepi. Hanya rokok yang menemaninya dalam kesepian. Meskipun begitu, ini lebih baik daripada melihat Zafira.Ada rumah sakit andrologi swasta di tepi jalan. Beberapa perawat muda yang baru pulang kerja keluar dengan masih mengenakan se
Ariel pernah mencintai Andre, tetapi sekarang tidak lagi.Mobil Bantley hitam melaju melewati lampu jalanan berwarna kuning redup dan perlahan meninggalkan Andre. Bagi Ariel, momen yang singkat ini seperti melewati tujuh tahun pernikahan mereka yang penuh suka duka.Ariel melihat Andre mengejar mobilnya, tetapi untuk apa dia berhenti? Saling menyapa? Sepertinya tidak pantas. Kini, kerja sama mereka sudah menjadi akhir yang terbaik. Setidaknya, mereka tidak menjadi musuh abadi.Mengenai Andre sedih atau tidak, itu sudah bukan urusan Ariel. Semua adalah pilihan Andre sendiri. Namun, Ariel tetap merasa tertekan sampai dia tiba di apartemen dan menyalakan lampu pintu masuk.Ketika Ariel melepaskan mantel dan hendak menggantungkannya, ponsel di sakunya berdering. Ariel mengambilnya. Ada pesan WhatsApp dari Henley.[ Ibuku membuat pangsit daging sapi. Aku membawakan beberapa porsi. Ada yang sudah dimasak, tinggal dipanaskan saja. Ada susu segar di dalam kulkas. Panaskan juga dan minum sebelu
Pada pukul 4 sore, Ariel pulang kerja lebih awal. Dia memberi tahu sekretaris dirinya cuti 2 hari. Sekretaris yang turut merasa senang berujar, "Bu Ariel, sudah seharusnya kamu istirahat. Biasanya kamu selalu sibuk setiap hari sehingga jarang punya waktu untuk diri sendiri."Ariel tersenyum, lalu melepaskan jas dokter dan memakai jaketnya. Dia turun ke lantai bawah dan masuk ke mobil Bantley hitamnya.Ariel memperkirakan Henley masih rapat, jadi dia tidak mengganggu Henley. Ariel langsung pergi ke sekolah Gemma. Sekolah itu adalah TK elite di kota ini dan semua fasilitasnya sangat bagus.Cuaca hari ini cukup bagus. Matahari mulai terbenam. Setengah jam kemudian, Ariel menghentikan mobilnya di depan pintu TK.Ariel menghubungi wali kelas Gemma untuk memintanya mengantar Gemma ke depan pintu TK. Kalau tidak bisa, Ariel akan masuk ke TK untuk menjemput Gemma.Setengah menit kemudian, wali kelas menelepon Ariel kembali. Dia yang kebingungan melapor, "Bu Ariel, Gemma sudah dijemput ibunya."
Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be
Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber
Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu
Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege
Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara
Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De
Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di
Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De
Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se