Pemandangan ini begitu menyesakkan. Andre belum pernah melihat Zafira seliar ini sebelumnya.Zafira dan Burhan begitu larut dalam permainan mereka hingga melupakan segalanya. Saat gairah keduanya memuncak, dia juga mengucapkan berbagai kata kotor.Andre berdiri di depan pintu suite, mengawasi kedua orang tidak tahu malu itu lewat celah pintu. Menurut logika, seharusnya dia menyerbu masuk dan menghajar Burhan karena tidur dengan istrinya.Namun, saat ini Andre justru sangat tenang. Dia tidak boleh kehilangan kendali.Ada ratusan tamu penting di aula pesta sebelah. Andre tidak bisa mempermalukan dirinya sendiri. Lagi pula, dia hanya kehilangan seorang wanita. Mereka juga belum mendaftarkan pernikahan mereka.Andre menghibur diri meski hatinya masih terasa sangat sesak. Akhirnya, dia berjalan ke ujung koridor, menenangkan diri dengan merokok di samping jendela. Dia harus memikirkan baik-baik masa depannya dengan Zafira.Angin malam bertiup kencang. Aula pesta di belakang Andre masih sanga
Burhan menyeringai mesum dan membalas, "Sudah tahu ini hari pernikahanmu, tapi kamu masih main-main denganku."Zafira bangun dari ranjang dan mengoleskan lipstik di depan cermin. Dia berujar dengan ekspresi cuek, "Ini hanya formalitas, hanya buat menipu Andre bodoh itu."Sambil merapikan pakaiannya, Burhan menghampiri Zafira dan memeluk pinggang rampingnya. Dia menunduk dan mencium leher wanita itu sambil berkata, "Kapan kita janjian lagi?"Sejujurnya, usia, wajah, dan tubuh Zafira tidak terlalu menarik di mata Burhan. Namun, tidur dengan Zafira terasa mendebarkan karena statusnya sebagai istri Andre.Zafira menatap Burhan lewat cermin. Dia memikirkannya sejenak sebelum berkata, "Beberapa hari lagi, deh."Burhan tertawa, lalu pergi terlebih dahulu. Zafira juga beranjak pergi usai merias wajahnya. Namun, begitu membuka pintu, dia melihat Andre berdiri di depannya dengan raut yang sangat masam.Zafira bertanya dengan kaget, "Andre, kamu ngapain di sini?"Lampu kristal menerangi wajah mur
Setibanya di situ, Jose melihat kedekatan Ariel dengan Henley. Bahkan ada seorang anak kecil di antara mereka.Jose melangkah dengan elegan sambil mengamati Gemma. Gadis kecil itu menyadari tatapannya dan menoleh.Mata Gemma yang besar menatap gembira pada Jose dan bibirnya menyapa pria itu dengan manis. Jose mengelus kepalanya.Saat ini, Jose belum tahu bahwa dia juga memiliki seorang putri. Selvy melahirkan anaknya secara diam-diam. Hal itu terjadi pada dua atau tiga tahun sebelum perjanjian mereka.Ketika Jose mengira bahwa mereka baru berhubungan untuk pertama kalinya, Selvy sebenarnya sudah melahirkan putrinya. Dia dinamai Selena Orlando dan dibesarkan di Kota Aruma.Ariel terkejut melihat Jose di sana. Bagaimanapun, adiknya itu sangat antipati pada Andre. Jose bisa menebak apa yang sedang Ariel pikirkan. Dia menatap Henley dan berkata dengan nada tidak ramah, "Ayah yang menyuruhku datang. Kalian disuruh pulang makan kalau ada waktu dan dilarang menikah tanpa persetujuan keluarga.
Zafira tertegun. Hari ini adalah hari pernikahannya dengan Andre. Tadinya dia hendak bersiap-siap untuk malam pertama mereka. Siapa sangka, Andre tiba-tiba marah tanpa alasan.Zafira yang telah menikah dan resmi menjadi Nyonya Laksmono mengabaikan Andre. Dia membuka pintu mobil sambil berkata, "Kamu pasti terlalu capek, makanya bicara melantur. Aku istrimu, harus ke mana aku pergi?"Andre masih duduk mematung di dalam mobil. Mata kelamnya mengawasi Zafira mengangkat gaun dan berjalan menaiki tangga menuju serambi.Zafira bersikap seperti dia adalah nyonya di vila ini. Ya, dia memang hampir menjadi nyonya rumah.Pada saat itu, beberapa pembantu datang dan bertanya pada Andre, "Tuan benar-benar akan melewati malam pertama di sini?""Nggak," sahut Andre sambil melangkah turun dari mobil.Para pembantu itu merasa lega. Mereka semua menyukai istri pertama Andre dan tidak menyukai istri barunya. Dilihat dari wajah Zafira saja, mereka tahu bahwa wanita itu picik, kasar, dan sulit didekati.Di
Tiba-tiba, Zafira tertawa terbahak-bahak. Dia berkata, "Andre, akhirnya kamu sadar! Sayang sekali sudah terlambat. Ariel, mantan istrimu yang berkelas itu nggak tertarik padamu lagi!""Ariel sudah menemukan pacar baru dengan mudah. Sepertinya mereka akan menikah, apa hatimu terasa sakit? Oh, iya. Aku lupa memberitahumu sesuatu," lanjut Zafira.Zafira meneruskan, "Andre, kamu harus kuat, ya. Sebenarnya aku yang menyebarkan video itu, tapi kamu malah menuduh Ariel. Apa kamu nggak tahu kamu terlihat bodoh setiap menyalahkan Ariel? Kamu terlalu percaya diri, pantas saja pernikahanmu retak!"Zafira menambahkan, "Sekarang kamu merasa dirugikan. Waktu kamu membohongi Ariel dan diam-diam berhubungan denganku, kenapa kamu nggak merasa dirugikan?"Andre terprovokasi oleh ucapan Zafira. Matanya memerah. Awalnya dia masih berniat menampar Zafira, tetapi dia berubah pikiran saat melihat tampang Zafira yang murahan.Andre menjambak rambut Zafira dan bertanya, "Apa kamu pantas jadi istriku?"Malam in
Andre dan Zafira yang baru menikah berselisih, sedangkan Ariel dan Henley sangat mesra. Henley membawa Ariel dan Gemma pulang ke vila.Pada malam hari, mobil perlahan berhenti. Cahaya lampu di depan pintu sangat terang. Hari ini turun salju.Henley turun dari mobil. Di bawah cahaya lampu, Henley terlihat tampan. Dia membuka pintu mobil belakang dan melihat ke dalam mobil.Gemma yang bersandar di bahu Ariel sudah tertidur. Suhu di dalam mobil terasa hangat sehingga wajah Gemma memerah."Gemma belum bangun?" tanya Henley. Namun, tatapannya terus tertuju pada Ariel.Ariel menggeleng. Henley menggendong Gemma dengan lembut. Gemma terbangun sejenak, lalu dia terlelap lagi saat mencium aroma yang familier.Ariel bergegas turun dari mobil. Dia mengambil selimut untuk menyelubungi tubuh Gemma. Sementara itu, Gemma mengigau, "Bibi Ari."Hati Ariel terasa hangat. Dia menepuk punggung Gemma supaya Gemma bisa tidur dengan tenang. Henley berujar seraya menatap Ariel lekat-lekat, "Ari, Gemma sangat
Ariel tidak menanggapi ucapan Henley. Dia merasa bahagia dan juga malu karena Henley menyayanginya seperti anak kecil. Padahal, Ariel lebih tua 2 tahun dari Henley.Henley bisa menebak pemikiran Ariel. Dia menggenggam tangan Ariel dan berucap dengan lembut, "Gemma sudah tidur. Ayo kita ke kamarku."Ariel juga tidak menolak. Dia dan Henley sudah memutuskan untuk bersama. Orang tua Ariel juga telah mengetahui hubungan mereka.Lagi pula, Ariel merupakan wanita dewasa. Tentu saja dia tahu apa yang akan terjadi jika mengikuti Henley pulang ke vilanya malam ini.Satu menit kemudian, Ariel mengikuti Henley pergi ke kamar utama. Luas kamar Henley sekitar 90 meter persegi yang dilengkapi dengan ruang ganti dan ruang kerja yang sangat besar.Kamar mandinya bergaya klasik, sesuai dengan kesukaan Ariel. Henley menjelaskan, "Aku mempertimbangkan terkadang kamu bermalam di sini. Jadi, aku merenovasinya sesuai dengan gaya yang kamu suka."Wanita tentu merasa senang jika pria perhatian. Ariel mengamat
Pada pagi hari, Ariel terbangun karena dicium Henley. Begitu Ariel membuka mata, terlihat pria yang berpenampilan segar.Henley mengenakan pakaian kasual berwarna putih. Ada butiran keringat di dahinya. Sepertinya dia sudah berolahraga di ruang gym pagi-pagi sekali.Ariel berpikir apakah Henley tidak lelah setelah bercucuran keringat semalam? Wajah Ariel memerah.Henley sepertinya bisa menebak apa yang Ariel pikirkan. Dia bersandar di tempat tidur dan tersenyum pelan. Dia membelai wajah Ariel yang memikat sembari bertanya dengan suara rendah, "Mana cukup?"Ariel tidak berani mendengarkan lagi. Dia pura-pura tidak peduli dan menimpali, "Aku harus bangun dan pergi bekerja."Ketika Ariel hendak bangun, Henley menahan lengan Ariel. Tenaganya tidak kuat, melainkan penuh kelembutan seorang pria.Henley menatap Ariel dengan penuh kasih sayang sembari berkata, "Salju nggak berhenti semalaman. Ada lapisan salju di luar. Gimana kalau istirahat satu hari?"Ariel melihat ke luar. Semuanya dilapisi