Joe bukan wanita, dia tidak pernah melahirkan dan tidak memiliki pengalaman tersebut. Mendengar Marcella mengatakan hal itu, dia langsung mengangguk seolah itu hal yang wajar.Bahkan, Joe hendak meminta koki mengganti makanannya dengan sesuatu yang lebih hangat dan menyehatkan. Namun, Marcella menolak dengan lembut.Ketika mereka kembali ke meja, Marcella sudah terlalu lelah untuk melanjutkan makan siang. Dengan suara pelan, dia mengungkapkan keinginannya untuk pulang.Tanpa sadar, Joe malah bertanya, "Kamu takut dia marah? Secara hukum, kamu masih istriku." Marcella tertegun sejenak, lalu perlahan menggeleng.Saat meninggalkan restoran, Satya sendiri yang mengantarkan Marcella. Kali ini, dia tidak mencoba untuk membujuk mereka lagi. Sebagai gantinya, dia berbicara seperti orang tua yang memberikan nasihat kepada anaknya.Satya berkata bahwa jika menghadapi kesulitan, Marcella boleh meminta bantuannya. Dia juga meminta Marcella untuk tidak terlalu memikirkan kata-kata Joe .... Tadi, Sa
Marcella mengambil ponsel dan membaca pesan WhatsApp yang dikirimkan Angel, salah seorang murid yang pernah diajarnya. Pesan itu hanya berisikan tiga kalimat pendek.[ Selamat Natal, Bu Marcella. Angel lihat suami Marcella. Pak Joe lagi di sekolah. ]....Marcella tertegun. Belakangan, dia ingat bahwa meskipun pernikahannya dengan Joe diketahui seantero Kota Brata, berita perceraian mereka tidak terlalu menimbulkan sensasi. Tidak heran jika Angel tidak tahu.Marcella membalas Angel.[ Selamat Natal juga, Angel. ]Marcella tidak memusingkan alasan Joe datang ke sekolah. Mereka telah bercerai, jadi apa pun yang dilakukan pria itu tidak lagi penting. Marcella juga akan segera meninggalkan Kota Brata setelah Tahun Baru.Usai membalas pesan, Marcella tidak langsung beranjak pergi. Dia mematung di tempat dan memandangi butir salju yang melayang turun.Momen ketika mereka baru menikah terlintas di benak Marcella. Dia dan Joe berciuman di tengah salju sambil memandangi bianglala.Waktu itu, Jo
"Hanya mampir," ujar Joe dengan datar.Tadinya, Joe ingin kembali ke kantor untuk rapat, tetapi suasana hatinya mendadak memburuk. Dia sendiri tidak tahu apa alasannya. Joe meninggalkan beberapa pesan pada Tasya, lalu pulang sendiri.Setelah bercerai, Joe tidak pindah kembali ke rumah orang tuanya. Dia tetap tinggal di vila yang dihuninya sesudah menikah.Di tengah perjalanan, Joe tiba-tiba teringat keluhan Ratih pagi ini bahwa bumbu memasak sudah tinggal sedikit. Bumbu itu dijual di supermarket premium.Berhubung suasana hatinya juga sedang buruk, Joe berpikir untuk jalan-jalan sejenak. Jadi, dia pun mengemudikan mobilnya menuju supermarket itu.Kepingan salju yang halus melayang turun ke tanah. Seorang pria berwajah tampan dan bertubuh tinggi yang mengenakan mantel tipis melangkah ke supermarket di bawah tatapan kagum banyak wanita.Joe sudah lama terbiasa menjadi pusat perhatian. Jadi, dia hanya berjalan lurus ke rak yang dituju dan mengambil dua botol saus tomat.Ketika Joe hendak
Setelah telepon ditutup, Joe melamun cukup lama. Lamunannya baru terputus ketika rokoknya padam dan sedikit abu jatuh ke celananya.Ujung jari Joe tiba-tiba saja bergetar. Dia mendongak dan memandang ke luar lagi. Namun, wanita hamil tadi sudah pergi.Joe seketika menginjak pedal gas dan refleks menyusul wanita itu. Namun, dia tiba-tiba mengerem setelah mobil baru melaju 100 meter.Tubuh Joe bergetar hebat. Dia menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri.Dengan jari gemetar, Joe menyalakan setengah batang rokoknya. Apa yang sedang dia lakukan? Mengapa dia tiba-tiba ingin mengejar wanita hamil yang tidak dikenalnya? Mengapa dia menggila ketika dia bahkan tidak melihat jelas wajahnya? Apa karena rambut hitam sebahunya sangat mirip dengan mantan istrinya?Jika Marcella hamil, apakah tubuhnya juga akan berubah sintal? Apakah dia juga akan pergi ke supermarket seperti ini untuk membeli barang keperluan bayi? Apa dia juga akan berjalan sendirian di tengah salju?Ngomong-ngomong, di man
Joe yang memiliki aset sebesar ratusan triliun dikejar-kejar banyak wanita di Kota Brata. Kesempatan untuk kencan buta dengannya adalah sesuatu yang sangat langka.Yolanda tahu betul bahwa syarat terdasar menjadi istri pria kaya adalah tidak banyak menuntut dan pandai membaca situasi.Usai membahas Simon, obrolan berhenti sampai di sana. Ketika Yolanda sedang berusaha memikirkan topik pembicaraan lain, Joe tiba-tiba berdiri dan keluar kafe. Langkahnya yang begitu cepat membuat Yolanda tertegun."Pak Joe, kamu kenapa?" tanya Yolanda dengan cemas. Perubahan sikap pria itu membuatnya keheranan. Apa ada masalah di Grup Chandra?....Di pintu masuk kafe, sepasang mantan itu bertemu, hanya terpisahkan jarak beberapa langkah. Mereka baru bercerai tiga bulan lalu, tetapi keduanya sudah terlihat berbeda.Joe menatap perut Marcella lekat-lekat. Marcella hamil. Marcella sedang hamil!Joe belum pernah punya anak, tetapi dia memiliki pengetahuan dasar tentang wanita hamil. Kehamilan Marcella pasti
Marcella tidak berencana untuk rujuk dengan Joe. Pria itulah yang tidak memberinya kesempatan. Selain menghina Marcella, dia juga sudah punya pacar baru.Joe terlihat sangat serasi dengan pacar barunya. Marcella tiba-tiba teringat pesta akhir tahun yang diselenggarakan perusahaan tahun lalu. Saat itu, Joe tidak ingin mengajaknya. Marcella rasa, tipe Joe memang wanita yang pintar dan kompeten.Marcella berusaha tetap tenang. Bagaimanapun, mereka sudah bercerai dan urusan di antara mereka sudah berlalu.Setelah meninggalkan kata-kata tadi, Marcella mengangguk sopan ke arah Yolanda dan ingin langsung pergi. Namun, Joe tiba-tiba meraih pergelangan tangan Marcella dan meremasnya dengan kuat.Pergelangan tangan Marcella sangat sakit dan mulai membiru. Dia mengaduh pelan dan memperingatkan Joe lewat tatapan matanya.Marcella hendak memperingatkan Joe bahwa mereka sudah bercerai. Bahwa pacar Joe masih di sana dan sikap pria itu padanya kurang pantas.Marcella tidak mengatakan semua itu. Sebab,
Jose menutup pintu mobil, lalu meninggalkan vila Joe. Setelah Jose pergi, pelayan di vila mulai sibuk. Ada yang membuat minuman pereda mabuk, ada yang menyeka wajah Joe.Pelayan juga melepaskan jaket Joe dengan hati-hati supaya dia merasa lebih nyaman. Ratih menyeka leher Joe sambil mengomelinya minum anggur terlalu banyak.Ratih juga mengatakan hidup Joe berantakan sejak kehilangan istri. Dia memuji mantan istri Joe yang patuh dan perhatian kepada suaminya. Bukannya orang yang dimaksud Ratih adalah Marcella?Joe yang berbaring di sofa merasa sekelilingnya berguncang, apalagi lampu kristal di langit-langit. Joe merasa pusing.Sementara itu, Ratih masih tidak berhenti mengomel. Joe yang merasa gusar ingin segera naik ke lantai atas. Dia ingin berbaring di kasur yang pernah ditidurinya dan Marcella.Aroma Marcella memang sudah hilang, tetapi masih ada kenangan dari Marcella. Joe berdiri sempoyongan, lalu naik ke lantai atas sambil bertumpu pada pegangan tangga.Ratih berseru, "Minuman pe
Terdengar suara ketukan pintu. Tasya bertanya, "Pak Joe, kamu cari aku?"Joe tetap melihat undangan itu sambil berkata kepada Tasya, "Kamu antar undangan ini ke kediaman Keluarga Orlando. Undangan ini harus diserahkan kepada Marcella ... ini perjanjianku dengannya."Tasya mengambil undangan itu. Dia terkejut. Joe dan Marcella sudah bercerai selama 8 bulan. Seharusnya, mereka tidak berhubungan lagi.Akan tetapi, sudah jelas Joe belum melupakan Marcella. Apa Joe memberikan undangan ini kepada Marcella untuk memprovokasinya? Dalam hubungan antara pria dan wanita, tidak ada gunanya mementingkan kemenangan.Namun, Tasya adalah bawahan Joe. Jadi, dia tidak berkomentar. Kemudian, Tasya mengantar undangan ke kediaman Keluarga Orlando.Tasya tahu tempat tinggal Selvy dan Marcella. Dia bisa menemukan rumah mereka dengan mudah. Namun, pelayan mereka mengatakan Marcella sudah pindah beberapa bulan yang lalu. Bahkan, Marcella tidak pulang untuk merayakan tahun baru.Mendengar ucapan pelayan, Tasya
Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be
Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber
Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu
Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege
Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara
Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De
Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di
Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De
Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se