Marcella tidak berencana untuk rujuk dengan Joe. Pria itulah yang tidak memberinya kesempatan. Selain menghina Marcella, dia juga sudah punya pacar baru.Joe terlihat sangat serasi dengan pacar barunya. Marcella tiba-tiba teringat pesta akhir tahun yang diselenggarakan perusahaan tahun lalu. Saat itu, Joe tidak ingin mengajaknya. Marcella rasa, tipe Joe memang wanita yang pintar dan kompeten.Marcella berusaha tetap tenang. Bagaimanapun, mereka sudah bercerai dan urusan di antara mereka sudah berlalu.Setelah meninggalkan kata-kata tadi, Marcella mengangguk sopan ke arah Yolanda dan ingin langsung pergi. Namun, Joe tiba-tiba meraih pergelangan tangan Marcella dan meremasnya dengan kuat.Pergelangan tangan Marcella sangat sakit dan mulai membiru. Dia mengaduh pelan dan memperingatkan Joe lewat tatapan matanya.Marcella hendak memperingatkan Joe bahwa mereka sudah bercerai. Bahwa pacar Joe masih di sana dan sikap pria itu padanya kurang pantas.Marcella tidak mengatakan semua itu. Sebab,
Jose menutup pintu mobil, lalu meninggalkan vila Joe. Setelah Jose pergi, pelayan di vila mulai sibuk. Ada yang membuat minuman pereda mabuk, ada yang menyeka wajah Joe.Pelayan juga melepaskan jaket Joe dengan hati-hati supaya dia merasa lebih nyaman. Ratih menyeka leher Joe sambil mengomelinya minum anggur terlalu banyak.Ratih juga mengatakan hidup Joe berantakan sejak kehilangan istri. Dia memuji mantan istri Joe yang patuh dan perhatian kepada suaminya. Bukannya orang yang dimaksud Ratih adalah Marcella?Joe yang berbaring di sofa merasa sekelilingnya berguncang, apalagi lampu kristal di langit-langit. Joe merasa pusing.Sementara itu, Ratih masih tidak berhenti mengomel. Joe yang merasa gusar ingin segera naik ke lantai atas. Dia ingin berbaring di kasur yang pernah ditidurinya dan Marcella.Aroma Marcella memang sudah hilang, tetapi masih ada kenangan dari Marcella. Joe berdiri sempoyongan, lalu naik ke lantai atas sambil bertumpu pada pegangan tangga.Ratih berseru, "Minuman pe
Terdengar suara ketukan pintu. Tasya bertanya, "Pak Joe, kamu cari aku?"Joe tetap melihat undangan itu sambil berkata kepada Tasya, "Kamu antar undangan ini ke kediaman Keluarga Orlando. Undangan ini harus diserahkan kepada Marcella ... ini perjanjianku dengannya."Tasya mengambil undangan itu. Dia terkejut. Joe dan Marcella sudah bercerai selama 8 bulan. Seharusnya, mereka tidak berhubungan lagi.Akan tetapi, sudah jelas Joe belum melupakan Marcella. Apa Joe memberikan undangan ini kepada Marcella untuk memprovokasinya? Dalam hubungan antara pria dan wanita, tidak ada gunanya mementingkan kemenangan.Namun, Tasya adalah bawahan Joe. Jadi, dia tidak berkomentar. Kemudian, Tasya mengantar undangan ke kediaman Keluarga Orlando.Tasya tahu tempat tinggal Selvy dan Marcella. Dia bisa menemukan rumah mereka dengan mudah. Namun, pelayan mereka mengatakan Marcella sudah pindah beberapa bulan yang lalu. Bahkan, Marcella tidak pulang untuk merayakan tahun baru.Mendengar ucapan pelayan, Tasya
Tasya segera menceritakan masalah tadi kepada Joe dengan singkat. Tentu saja, Tasya tidak memberi tahu Joe Selvy merobek undangan dan mengatakan Joe mati. Akhirnya, Tasya bertanya, "Pak Joe, apa kita mau cari tahu keberadaan Bu Marcella lagi?"Joe membelakangi Tasya. Dia lanjut memandangi pemandangan senja. Antusiasme Joe sebelum Tasya kembali seketika sirna.Joe berpikir Marcella pasti pergi ke Kota Handa untuk hidup bersama Nanda. Hanya saja, Joe tidak tahu kenapa mereka tidak menikah. Mungkin karena keluarga Nanda tidak setuju.Joe terus berdiri untuk waktu yang lama. Saat matanya mulai berkaca-kaca, Joe baru menjawab, "Nggak usah."Tasya memandangi Joe. Dia merasa Joe terlihat kesepian. Joe sama sekali tidak kelihatan seperti calon pengantin, tetapi seperti pria yang patah hati.Tasya mengingat kembali masa-masa pacaran Joe dengan Yolanda selama setengah tahun ini. Mereka berdua jarang bertemu. Tasya merasa Joe sama sekali tidak mencintai Yolanda.Tasya ingin bicara, tetapi ragu-ra
Seketika suasana menjadi tegang. Yolanda tentu merasa tidak senang, tetapi hari ini ayahnya berulang tahun. Kerabat di rumahnya juga menunggu kedatangan Joe.Yolanda tidak berani membuat perhitungan dengan Joe sekarang. Dia tersenyum lembut dan berujar, "Kenapa kamu nggak masuk? Semua orang menunggumu."Joe baru tersadar. Yang berdiri di depannya adalah tunangannya yang pengertian. Bukan Marcella, mantan istrinya ... orang yang dipikirkannya dari tadi.Suasana hati Joe sangat buruk. Dia tidak menanggapi ucapan Yolanda dan langsung turun dari mobil. Sepasang pria dan wanita yang menawan berjalan berdampingan. Mereka terlihat serasi. Para pelayan terus menyapa mereka, "Nona Yolanda, Tuan Joe."Sikap Joe sangat dingin. Dia tidak membalas sapaan mereka. Yolanda yang merasa gembira merangkul lengan Joe. Dia juga menyandarkan wajahnya di bahu Joe.Wajah Yolanda yang mulus menempel pada baju Joe yang mahal. Rambut Yolanda tergerai sehingga dia terlihat lembut. Sayangnya, Joe tidak pernah mem
Malam harinya, Selvy sudah tertidur. Marcella menyampirkan jubah tidur di bahunya dan berjalan ke balkon. Dia memandangi pemandangan malam.Kota Clasata tidak seramai Kota Brata. Bahkan, Marcella bisa melihat pegunungan dari balkon apartemen. Sally menjalani hukuman di gunung. Hukuman Sally sudah dikurangi 3 bulan karena dia berkelakuan baik.Marcella menunduk dan melihat undangan yang sudah ditempel.[ Selamat Berbahagia, Joe Chandra dan Yolanda Darmadi ]Joe akan menikah dan dia sengaja memberikan undangan kepada Marcella. Joe pasti membenci Marcella karena Marcella mengatakan dia mengandung anak Nanda.Marcella sudah melupakan hubungan dan pernikahannya dengan Joe. Namun, undangan ini membuat hati Marcella bergejolak.Seperti undangan yang sudah dirobek ini, Marcella berusaha melupakan Joe sambil menempel undangan. Marcella berdiri di balkon untuk waktu yang lama.Keesokan paginya, Selvy sudah pergi pagi-pagi. Marcella mengantar Selvy naik ke mobil. Selvy naik ke mobil hitam, lalu t
Acara pernikahan Joe dan Yolanda diadakan di hotel termewah Kota Brata. Hampir semua orang dari kalangan atas di kota datang merayakan pernikahan kedua Presdir Grup Chandra itu.Meskipun acara sangat meriah, wajah pengantin pria terlihat tidak fokus. Seolah-olah dia tidak merasa gembira.Kemudian, Joe tiba-tiba menerima telepon dari Selvy. Suara Selvy yang selalu tenang terdengar sangat menyayat hati, seakan-akan dunianya akan segera hancur.Bagaimana tidak? Sebagai wanita, Selvy terlahir di tengah keluarga yang lebih mementingkan laki-laki. Ibunya mendekam di penjara, adiknya mengalami pendarahan dan sekarang tengah berjuang melawan takdir.Selvy berucap di telepon, "Yang dikandungnya itu anakmu. Joe, terserah kamu mau datang atau nggak!"Ponsel Joe langsung terjatuh. Untungnya lantai dilapisi karpet sehingga ponselnya tidak rusak.Joe segera memungut ponselnya, lalu bertanya tanpa ragu pada Selvy, "Di mana dia? Aku ke sana sekarang.""Rumah Sakit Ibu dan Anak Kota Clasata," sahut Sel
Marcella yang kelelahan setelah melahirkan bayi langsung terkapar di ranjang bersalin. Untuk sesaat, dia seperti tidak bisa mendengar apa pun.Namun, pada saat bersamaan Marcella seolah-olah mendengar kuncup bunga merah muda perlahan mekar di kegelapan, serta suara kelopak bunga tumbuh dengan tenang.Tak berapa lama, pendengaran Marcella kembali. Dia mendengar dokter sedang merawatnya dan perawat membersihkan bayinya yang baru lahir.Bayi mungil itu menangis dengan keras. Setetes air mata mengalir dari mata Marcella. Itu anak yang telah dilahirkannya.Jari-jari putih Marcella masih digenggam erat oleh Joe. Seolah-olah dia adalah suami tercintanya.Joe tidak langsung melihat anaknya. Dia terus menjaga Marcella dan menatapnya lekat-lekat, takut wanita itu kenapa-napa.Joe lupa bahwa mereka telah bercerai lebih dari 6 bulan lalu. Dia lupa bahwa mereka sudah lama tidak bertemu dan dia telah mengirimi Marcella undangan pernikahan dengan kejam.Saat ini, Joe hanya ingin melihat Marcella, bah
Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be
Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber
Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu
Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege
Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara
Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De
Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di
Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De
Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se