Di ujung koridor sangat terang. Wajah Renata terlihat jelas penuh air mata. Dia memandang matahari di luar jendela sembari tersenyum getir.Tidak ada yang menang dalam tragedi ini.....Dua hari kemudian, kondisi Vigo sudah membaik.Ketika langit mulai gelap, Vigo mengemudikan mobilnya ke pemakaman terpencil. Tak butuh waktu lama untuk menemukan makam Nella. Di atas batu nisan putih itu terukir tulisan berwarna hitam.[ Makam Nella. Putri, Amari ]Amari. Ternyata anak mereka bernama Amari. Di mana Amari?Vigo menggila. Dia menyingkirkan batu nisan dan mengeluarkan sebuah kotak hitam. Nella sudah berubah menjadi kotak abu dingin yang sedang berbaring di pelukannya. Hanya saja, wanita itu sudah tidak bisa mengatakan "aku mencintai Pak Vigo."Vigo tidak tahu bahwa dirinya sedang terobsesi. Dia hanya tahu dirinya ingin menebus kesalahannya. Dia tidak ingin Nella tinggal sendirian di kuburan yang dingin, jadi dia membawa Nella pulang ke rumah mereka.Penghangat di dalam mobil dinyalakan. Vi
Keluarga Sadali?Diana memandang Clara seraya berucap, "Orang itu pasti Vigo." Dia memeluk Amari dengan sedih.Clara berpikir sejenak, lalu bertutur, "Kalau kamu nggak mau bertemu dengannya, biar aku yang sampaikan."Diana menolak, "Aku nggak akan bisa menghindarinya terus. Dia sudah tahu anaknya ada bersamaku. Dia pasti akan sering datang kalau belum bertemu anaknya. Sebaiknya aku temui saja hari ini."Diana memerintahkan pelayannya untuk mempersilakan Vigo ke aula bunga. Pelayan itu pun melakukan tugasnya.Diana mengganti pakaian. Dia juga membantu Amari mengganti pakaian baru. Ini adalah pertama kalinya Amari bertemu dengan ayah kandungnya yang tidak beradab itu.Diana berkata kepada Clara, "Kamu bersembunyi saja. Aku tahu kamu nggak mau bertemu dengannya."Clara tersenyum tipis.Di halaman lantai pertama, Vigo sedang duduk di dalam mobil. Pelayan menghampirinya dan menyampaikan, "Tuan, Nyonya Diana mempersilakanmu ke aula bunga di lantai 2. Silakan ikut denganku."Ketika Vigo turun
Pada malam tahun baru.Rumah Keluarga Chandra dihiasi dengan lampu dan dekorasi. Mereka sudah siap untuk menyambut tahun baru.Ada beberapa bocah di rumah, jadi suasananya sangat ramai.Sore hari, Satya pulang lebih awal dari pesta akhir tahun perusahaan. Dia sempat minum sehingga ingin tidur sebentar. Namun begitu membuka pintu kamar tidur, dia melihat Clara sedang menyusui anak bungsu mereka di sofa.Dengan pemanas ruangan yang menyala, Clara hanya mengenakan pakaian tipis. Tubuhnya tampak bercahaya dan lembut.Satya merasa kantuknya hilang seketika. Dia menatap pemandangan itu cukup lama sebelum akhirnya menutup pintu perlahan, lalu berjalan mendekati istrinya. Dia duduk di samping Clara dan menyentuh kepala anak bungsu mereka.Satya bertanya, "Anak ini, sehari makan berapa kali?"Anak mereka yang baru berusia setengah tahun ini tumbuh dengan sehat dan kuat.Clara merasa sedikit malu karena Satya menyaksikan dari samping. Dia berucap pelan, "Bukannya kamu habis minum? Tidurlah dulu
Satya tidak membiarkannya berbicara.Setelah melakukannya lagi dengan kasar, Satya bersandar pada leher Clara yang basah oleh keringat. Pria itu berbicara dengan suara serak, "Kamu masih berani memanggilnya dengan begitu akrab. Jangan sampai nanti kamu nggak bisa turun dari ranjang."Clara terengah-engah dengan halus. Tangannya melingkari pinggang suaminya yang ramping dan kuat. Wajah kecilnya juga menempel pada Satya.Wanita itu berbisik lembut, "Pak Satya, kamu ini sudah lebih dari 40 tahun. Kamu harus jaga kesehatan, bukan lagi pemuda berusia 20 tahunan."Satya menggeser wajahnya. Hidungnya menggesek hidung istrinya, lalu dia menggigitnya dengan lembut."Bahkan pada usia 70 tahun, aku masih bisa membuatmu berteriak," ucap Satya.Clara menantang, "Oh ya?"....Mereka beradu mulut dengan mesra sejenak.Clara yang mengingat urusan penting pun mendorong Satya dan bangun.Sambil merapikan rambut hitamnya yang sedikit terurai, dia memberi tahu suaminya, "Tidurlah sebentar. Aku bakal men
Hati Clara terasa berat. Pada hari kedua tahun baru, dia pergi ke rumah Diana. Bukan hanya untuk menyerahkan barang-barang itu, tetapi juga untuk melihat Amari.Clara duduk di kursi belakang mobil. Setelah setengah jam perjalanan, mereka belum juga sampai di rumah Diana.Clara bertanya pada sopir, "Kenapa kita memutar jalan?"Sopir melirik kaca spion, lalu menjawab sambil tersenyum, "Ada perbaikan jalan di depan, jadi kita harus memutar jauh. Di sekitar sini di kaki Gunung Jayaka, pemandangannya cukup indah meskipun baru musim semi. Nyonya bisa melihat kebun bunga plum yang sedang mekar dari luar jendela."Gunung Jayaka ....Clara tertegun.Tempat Vigo menjadi biksu adalah Gunung Jayaka. Dia menurunkan kaca jendela. Angin dingin masuk, tetapi dia tidak merasa dingin.Saat melihat jauh ke depan, benar-benar terlihat kebun bunga plum merah cerah bahkan tercium aroma segar yang seolah-olah berembus di hidungnya ....Melihat semua ini, Clara pun tak kuasa menangis.Sopir mungkin menyadari
Diana sangat pengertian.Mengingat betapa melelahkannya menjadi kurir di tahun baru, dia memberikan bonus sebesar 10 juta padanya. Pembantu itu sangat berterima kasih dan tidak mengeluh sama sekali.Pada pagi hari ketiga tahun baru, dia terbang ke Kota Handa. Begitu pesawat mendarat, dia segera menuju rumah Jazli.Jazli adalah orang penting. Selama tahun baru, dia sibuk mengunjungi dan memberikan ucapan selamat kepada orang lain di luar.Malam harinya, Jazli baru pulang ke rumah sekitar pukul setengah 10 malam.Begitu turun dari mobil, pembantu rumah segera menyambutnya. Dia melaporkan dengan suara rendah, "Nyonya mengirim undangan kemari, baru saja tiba siang tadi. Sepertinya ada hal penting karena orang itu sudah menunggu di sini sekitar 8 atau 9 jam."Langkah Jazli terlihat elegan. Dia berbalik dan berucap sambil tersenyum, "Kenapa dia tiba-tiba ingat aku? Bukannya dia sudah ...."Jazli tidak melanjutkan kalimatnya. Dalam hatinya, dia merasa kesal dengan Diana dan tidak ingin bertem
Diana dulunya adalah seorang staf humas profesional. Dia punya banyak cara untuk mencapai tujuannya.Meskipun sudah bercerai dengan Jazli, Diana selalu mengatakan kepada orang lain bahwa Amari adalah buah cinta mereka ....Semua orang yang mengenal Jazli tahu bahwa Diana sedang mencari pasangan baru demi masa depan yang lebih baik untuk dirinya dan anaknya.Setelah menetapkan tanggal pesta, Diana mulai sibuk.Wanita itu berdiet selama lebih dari setengah bulan. Tubuhnya yang sudah langsing menjadi makin indah.Diana juga merapikan rambutnya. Rambut panjang dan hitamnya tampak terurai di pinggang. Hal itu makin menambah pesonanya.Pada hari pesta, Diana menunjukkan keahliannya bersosialisasi dan memikat banyak pria.Orang yang mendekati Diana tak terhitung banyaknya.Setelah pesta berakhir, Diana memilih dua pria dengan syarat terbaik dari mereka yang menunjukkan perhatian malam itu.Wanita itu berniat berkencan satu hingga dua kali untuk melihat kecocokan di antara mereka.Diana selalu
Jazli berbalik dan tertegun. Dulu, mereka adalah pasangan suami istri. Sekarang mereka sudah mencari kebahagiaan masing-masing.Jazli mengamati Diana, lalu melihat Leroy. Sikap Jazli terlihat arogan. Tentu saja, dia merasa tidak senang.Seorang artis wanita berdiri di samping Jazli. Dia berusia 30-an tahun. Wanita sangat peka, jadi dia bisa merasakan ada yang aneh.Artis wanita itu merangkul bahu Jazli dan bertanya dengan lembut, "Jazli, kamu bertemu kenalanmu, ya?"Diana mencibir, mereka benar-benar mesra. Dia merangkul lengan Leroy sambil tersenyum. Diana ingin melihat bagaimana Jazli menjelaskan kepada kekasihnya.Jazli memperkenalkan dengan tenang, "Dia ini mantan istriku, Diana."Kemudian, Jazli memperkenalkan artis wanita itu kepada Diana, "Diana, ini pacarku, Julia."Julia merupakan artis top. Jadi, sikapnya agak arogan. Dia merasa dirinya sudah berhasil menaklukkan Jazli. Itulah sebabnya, dia tidak menghormati mantan istri Jazli.Apalagi, Diana sudah mencari pria lain. Julia me
Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be
Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber
Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu
Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege
Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara
Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De
Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di
Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De
Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se