Jazli berbalik dan tertegun. Dulu, mereka adalah pasangan suami istri. Sekarang mereka sudah mencari kebahagiaan masing-masing.Jazli mengamati Diana, lalu melihat Leroy. Sikap Jazli terlihat arogan. Tentu saja, dia merasa tidak senang.Seorang artis wanita berdiri di samping Jazli. Dia berusia 30-an tahun. Wanita sangat peka, jadi dia bisa merasakan ada yang aneh.Artis wanita itu merangkul bahu Jazli dan bertanya dengan lembut, "Jazli, kamu bertemu kenalanmu, ya?"Diana mencibir, mereka benar-benar mesra. Dia merangkul lengan Leroy sambil tersenyum. Diana ingin melihat bagaimana Jazli menjelaskan kepada kekasihnya.Jazli memperkenalkan dengan tenang, "Dia ini mantan istriku, Diana."Kemudian, Jazli memperkenalkan artis wanita itu kepada Diana, "Diana, ini pacarku, Julia."Julia merupakan artis top. Jadi, sikapnya agak arogan. Dia merasa dirinya sudah berhasil menaklukkan Jazli. Itulah sebabnya, dia tidak menghormati mantan istri Jazli.Apalagi, Diana sudah mencari pria lain. Julia me
Namun, Jazli melihat Diana sekilas sebelum pergi. Diana sama sekali tidak memedulikan mantan suaminya. Jazli tidak menghadiri acara Diana dan memilih bersama artis cantik. Untuk apa Diana memperhatikan Jazli?Diana merasa mencintai diri sendiri paling penting. Sikap Diana yang acuh tak acuh membuat Jazli gusar.Jika Diana menunjukkan kekesalannya dan memanggil Jazli, tentu saja Jazli akan mengabaikan Julia. Jazli akan menerima Diana dan mereka bisa bersama kembali.Namun, Diana tidak menginginkannya. Dia berharap bisa menikah dengan pria yang setia. Sekalipun hanya untuk mencari ayah untuk anaknya, Diana tidak ingin menjalani pernikahan yang buruk.Diana sudah membuat keputusan. Lebih bagus jika dia bisa menemukan pria yang punya latar belakang hebat. Akan tetapi, Diana bisa menjadi sandaran Amari jika dia tidak menemukan pria yang berkualitas.Paling-paling, Amari akan mengikuti marga Diana. Sikap Diana sangat tegas. Saat ini, aura Diana terlihat menawan.Jazli melihat Diana lagi, tet
Di dalam mobil agak gelap. Jazli melihat jam tangannya, sekarang sudah pukul 11.30 malam. Dia tidak tunggu di mobil, melainkan langsung naik ke lantai atas, seolah-olah dia adalah tuan rumah.Ekspresi Jazli sangat muram sehingga tidak ada yang berani menghalanginya. Lagi pula, pelayan di rumah Diana mengenal Jazli. Mereka tahu Jazli adalah mantan suami Diana.Selain itu, Jazli dan Diana punya hubungan mesra. Bahkan, dokter pernah memeriksa Jazli.Jazli naik ke lantai 2 dan membuka pintu kamar tidur. Amari sedang tertidur nyenyak. Pengasuh segera berdiri dan menyapa, "Tuan Jazli."Jazli mengangkat tangan untuk menyuruh pengasuh keluar. Dia ingin merawat Amari. Pengasuh tidak berani membantah dan langsung pergi.Jazli masih merasa kesal. Sebenarnya, dia tidak bisa merawat bayi. Jazli berbaring di tempat tidur sambil memandangi Amari. Entah kenapa, dia merasa Amari sangat mirip dengan Diana.Jazli mendengus, lalu meletakkan kedua tangannya di belakang kepala dan memejamkan matanya. Biasan
Jazli dan Diana sudah menikah selama bertahun-tahun, tetapi Diana malah menyerahkan Jazli kepada wanita lain begitu saja. Bahkan, sikap Diana sangat tegas. Dia sama sekali tidak cemburu.Diana mengatakan dia ingin hidup bahagia dan bebas. Seharusnya Jazli langsung pergi. Namun, tidak mudah bagi pria untuk menerima kegagalan. Jazli juga tidak terima saat melihat sikap Diana yang acuh tak acuh.Jazli yang kehilangan akal sehat menggendong Diana dan menarik stoking hitamnya. Kemudian, Jazli mendudukkan Diana di meja rias. Kala ini, Diana tampak menawan.Jazli sudah tidak sabar untuk membuktikan sesuatu. Dia segera melepaskan celananya dan bersanggama dengan Diana.Diana tidak ingin menuruti keinginan Jazli. Dia terus meninju bahu Jazli. Diana bertanya, "Jazli, apa yang kamu lakukan?"Namun, Diana tidak mampu melawan Jazli. Setelah kehabisan tenaga, Diana bersandar di meja rias dengan ekspresi tidak berdaya.Terdengar suara meja rias yang berguncang. Diana merasa malu. Botol-botol produk p
Diana juga tidak marah. Mereka sudah bercerai dan sama-sama bukan anak muda lagi. Diana tidak akan meminta pertanggungjawaban kepada Jazli karena kejadian malam ini.Diana becermin sambil mengikat rambutnya. Dia tertawa, lalu berkata, "Jazli, sebenarnya kita masih punya perasaan terhadap satu sama lain. Tapi, aku nggak muda lagi. Jadi, aku nggak ingin menghabiskan waktu.""Aku paham kamu masih kuat dan ingin bersenang-senang dengan wanita lain. Tapi, aku nggak mau menunggumu lagi. Jazli, sudah cukup aku jalani pernikahan yang buruk sekali. Aku nggak mau mengulanginya lagi," lanjut Diana.Jazli menanggapi sembari mengernyit, "Walaupun aku berhubungan dengan wanita lain, kamu tetap yang paling penting. Posisimu nggak akan berubah."Diana membalas dengan santai, "Hanya karena kamu bisa memuaskanku, kamu menganggap dirimu sangat istimewa? Banyak pria lain di luar sana, bukan cuma kamu yang bisa memuaskanku."Diana meneruskan ucapannya dengan ekspresi dingin, "Jazli, kamu pergi saja. Malam
Namun, Jazli mengenal jalan pikir dan cara kerja Diana dengan sangat baik. Demi mencegah Diana berselingkuh, begitu duduk di mobil dia segera menyuruh Dicky menyelidiki latar belakang Leroy.Tak lama kemudian, Dicky yang cakap sudah mendapatkan berbagai informasi detail tentang kehidupan Leroy. "Dia seorang pengusaha kaya. Istrinya sudah meninggal dan putranya sedang belajar di luar negeri," tutur Dicky.Jazli mendengus sambil menepuk-nepuk celananya, lalu berkata, "Hubungi dia dan katakan padanya kalau Diana adalah istriku. Aku nggak mau dia menikah lagi dengan orang lain. Pengusaha selalu mementingkan keuntungan. Dia pasti mengerti maksudku."Hati Dicky terasa tidak nyaman. Sebagai sekretaris Jazli, dia sudah bertahun-tahun mengenal Diana.Menurut Dicky, Diana adalah wanita baik yang membawa keberuntungan bagi suaminya. Tidak baik jika Jazli sengaja membuat masalah dengan Diana.Dicky balik bertanya, "Bukannya Pak Jazli sudah punya pacar? Bapak kelihatannya sangat menyukai Julia hing
Diana sedang duduk di kantor sambil membaca data beberapa artis papan atas. Kemudian, dia melihat foto Julia.Sekretaris Diana menghampirinya dan berbisik, "Bu Diana, latar belakang Julia cukup kuat. Kudengar dia ini kekasih seorang pria penting. Hubungan mereka sangat mesra dan sepertinya dia berpeluang menjadi istrinya."Pria penting? Diana mendengus. Yang mereka bicarakan ini Jazli. Ucapan ingin menikah itu paling-paling hanya dorongan emosi sesaat.Diana mengenal luar dalam sifat Jazli. Setelah berhasil kembali melajang, mana mungkin dia akan menikah lagi semudah itu?Menurut Diana, pernikahan Jazli berikutnya mungkin akan berupa pernikahan politik. Selain itu, sepertinya Jazli tidak akan menikah lagi.Diana membolak-balik foto-foto para artis itu. Akhirnya, dia berkata, "Aku pilih Winona."Si sekretarisnya tampak terkejut, tetapi biar bagaimanapun Diana adalah atasannya. Apalagi, Diana punya hubungan baik dengan istri Satya layaknya kakak adik.Dengan posisinya, Diana sah-sah saja
"Ada lagi, mulai sekarang jangan pernah telepon aku lagi. Kita sudah nggak ada hubungan apa-apa," ucap Diana.Diana mematikan panggilan dan keluar dari lift. Jazli berada di luar. Bahkan ada Julia yang berdiri di sampingnya. Keduanya terlihat seperti pasangan mesra."Diana," panggil Jazli.Diana menghadiri acara bisnis malam ini, jadi dia tampil cantik dan elegan dalam balutan gaun hitam. Melihat sopir belum sampai, dia memeriksa arlojinya, lalu menelepon.Sesaat kemudian, Diana menoleh pada Jazli dan berkata dengan tenang, "Kalau aku nggak salah ingat, urusan kita sudah selesai.""Diana, mari bicara," ajak Jazli baik-baik.Julia merasa seperti pengganggu di antara mereka berdua. Namun, dia sangat menginginkan proyek sebagai ambasador ini. Jadi, dia menahan kejengkelannya dan berdiri di samping Jazli dengan manis, membiarkan pria itu membelanya.Diana tidak termakan rayuan Jazli. Saat ini, dia punya Satya sebagai pendukungnya.Diana tidak perlu lagi takut untuk menyinggung Jazli. Apala