Diana juga tidak marah. Mereka sudah bercerai dan sama-sama bukan anak muda lagi. Diana tidak akan meminta pertanggungjawaban kepada Jazli karena kejadian malam ini.Diana becermin sambil mengikat rambutnya. Dia tertawa, lalu berkata, "Jazli, sebenarnya kita masih punya perasaan terhadap satu sama lain. Tapi, aku nggak muda lagi. Jadi, aku nggak ingin menghabiskan waktu.""Aku paham kamu masih kuat dan ingin bersenang-senang dengan wanita lain. Tapi, aku nggak mau menunggumu lagi. Jazli, sudah cukup aku jalani pernikahan yang buruk sekali. Aku nggak mau mengulanginya lagi," lanjut Diana.Jazli menanggapi sembari mengernyit, "Walaupun aku berhubungan dengan wanita lain, kamu tetap yang paling penting. Posisimu nggak akan berubah."Diana membalas dengan santai, "Hanya karena kamu bisa memuaskanku, kamu menganggap dirimu sangat istimewa? Banyak pria lain di luar sana, bukan cuma kamu yang bisa memuaskanku."Diana meneruskan ucapannya dengan ekspresi dingin, "Jazli, kamu pergi saja. Malam
Namun, Jazli mengenal jalan pikir dan cara kerja Diana dengan sangat baik. Demi mencegah Diana berselingkuh, begitu duduk di mobil dia segera menyuruh Dicky menyelidiki latar belakang Leroy.Tak lama kemudian, Dicky yang cakap sudah mendapatkan berbagai informasi detail tentang kehidupan Leroy. "Dia seorang pengusaha kaya. Istrinya sudah meninggal dan putranya sedang belajar di luar negeri," tutur Dicky.Jazli mendengus sambil menepuk-nepuk celananya, lalu berkata, "Hubungi dia dan katakan padanya kalau Diana adalah istriku. Aku nggak mau dia menikah lagi dengan orang lain. Pengusaha selalu mementingkan keuntungan. Dia pasti mengerti maksudku."Hati Dicky terasa tidak nyaman. Sebagai sekretaris Jazli, dia sudah bertahun-tahun mengenal Diana.Menurut Dicky, Diana adalah wanita baik yang membawa keberuntungan bagi suaminya. Tidak baik jika Jazli sengaja membuat masalah dengan Diana.Dicky balik bertanya, "Bukannya Pak Jazli sudah punya pacar? Bapak kelihatannya sangat menyukai Julia hing
Diana sedang duduk di kantor sambil membaca data beberapa artis papan atas. Kemudian, dia melihat foto Julia.Sekretaris Diana menghampirinya dan berbisik, "Bu Diana, latar belakang Julia cukup kuat. Kudengar dia ini kekasih seorang pria penting. Hubungan mereka sangat mesra dan sepertinya dia berpeluang menjadi istrinya."Pria penting? Diana mendengus. Yang mereka bicarakan ini Jazli. Ucapan ingin menikah itu paling-paling hanya dorongan emosi sesaat.Diana mengenal luar dalam sifat Jazli. Setelah berhasil kembali melajang, mana mungkin dia akan menikah lagi semudah itu?Menurut Diana, pernikahan Jazli berikutnya mungkin akan berupa pernikahan politik. Selain itu, sepertinya Jazli tidak akan menikah lagi.Diana membolak-balik foto-foto para artis itu. Akhirnya, dia berkata, "Aku pilih Winona."Si sekretarisnya tampak terkejut, tetapi biar bagaimanapun Diana adalah atasannya. Apalagi, Diana punya hubungan baik dengan istri Satya layaknya kakak adik.Dengan posisinya, Diana sah-sah saja
"Ada lagi, mulai sekarang jangan pernah telepon aku lagi. Kita sudah nggak ada hubungan apa-apa," ucap Diana.Diana mematikan panggilan dan keluar dari lift. Jazli berada di luar. Bahkan ada Julia yang berdiri di sampingnya. Keduanya terlihat seperti pasangan mesra."Diana," panggil Jazli.Diana menghadiri acara bisnis malam ini, jadi dia tampil cantik dan elegan dalam balutan gaun hitam. Melihat sopir belum sampai, dia memeriksa arlojinya, lalu menelepon.Sesaat kemudian, Diana menoleh pada Jazli dan berkata dengan tenang, "Kalau aku nggak salah ingat, urusan kita sudah selesai.""Diana, mari bicara," ajak Jazli baik-baik.Julia merasa seperti pengganggu di antara mereka berdua. Namun, dia sangat menginginkan proyek sebagai ambasador ini. Jadi, dia menahan kejengkelannya dan berdiri di samping Jazli dengan manis, membiarkan pria itu membelanya.Diana tidak termakan rayuan Jazli. Saat ini, dia punya Satya sebagai pendukungnya.Diana tidak perlu lagi takut untuk menyinggung Jazli. Apala
[ Jazli dan Julia sangat serasi. ][ Cinta bersemi dari dunia hiburan. ][ Jazli melamar dengan cincin berlian 8 karat. ]Pada akhir bulan Mei, dunia digemparkan dengan berita Jazli yang akan menikah lagi. Berita ini tidak luput dari telinga Diana. Namun, dia tampak sangat tenang.Jazli dan Diana sudah bercerai. Mereka bertengkar hebat dan kini keduanya sudah tidak ada hubungan apa-apa. Diana tidak memberi ucapan selamat, tetapi juga tidak memusingkan hal ini.Diana sibuk bekerja dan mengasuh Amari. Dia sudah mendaftarkan Amari ke kartu keluarganya dan menambahkan marganya sebagai nama belakang anak itu.Diana berencana untuk pindah ke vila yang memiliki halaman setelah Amari sudah lebih besar. Kemudian, mereka akan memelihara seekor anak anjing yang Amari sukai.Diana juga memiliki banyak pengagum. Setelah dia menyerah atas idenya untuk mencari ayah bagi Amari, kini wanita matang sepertinya dikelilingi banyak pria muda.Para pemuda ini berparas tampan, bertubuh gagah, dan cukup kaya.
"Ya," sahut Diana dengan tegas.Diana lalu melanjutkan, "Ya, sekarang aku menyukai pria muda. Apa urusannya denganmu? Kita sudah lama bercerai, nggak ada hubungan apa-apa lagi. Aku nggak menghentikanmu waktu kamu berhubungan dengan Julia. Jadi, tolong jangan campuri kehidupan asmaraku juga.""Kehidupan asmara? Diana, kamu berpacaran dengan pemuda ini? Memangnya dia mengerti tentang wanita? Apa dia bisa memenuhi kebutuhan biologis wanita seusiamu?" ejek Jazli."Aku nggak perlu melaporkan kehidupan pribadiku padamu. Ada lagi, tolong jaga mulutmu," balas Diana, terlalu malas untuk meladeni Jazli.Memang pernah ada sejarah di antara Diana dan Jazli. Masa lalu mereka tidak bisa dibilang baik, tetapi juga tidak terlalu buruk.Seiring waktu, masa lalu ini menjadi memori yang sesekali akan Diana kenang. Namun, dia tidak akan pernah kembali bersama Jazli. Jika tidak, untuk apa dia ke Kota Brata?Diana membuang muka dan menghampiri Ryder. Malam ini, pemuda itu mengenakan celana jin dan kaus hita
Bam! Terdengar suara yang keras. Ada sebuah cekungan yang cukup dalam di kap depan mobil. Pasangan yang berada di dalam mobil terpaksa menghentikan aktivitas mereka.Di depan sana, terlihat Jazli yang memukul kap mobil dua kali dengan palu. Dia membuka pintu samping kursi kemudi dengan ekspresi muram, lalu menarik Diana sembari memerintahkan, "Keluar."Pakaian Diana sedikit berantakan, tetapi tidak ada sedikit pun ekspresi kepanikan di wajahnya. Dia malah membentak, "Jazli, apa otakmu bermasalah? Hubungan kita sudah lama berakhir! Kamu juga akan segera menikah. Jangan mengusikku lagi."Jika Ryder tidak ada di sini, Diana pasti akan meminta Jazli jangan ikut campur dengan siapa dirinya akan bersanggama. Jazli mencengkeram lengan Diana dan menariknya keluar."Diana, kamu istriku!" hardik Jazli."Dasar gila," umpat Diana sambil menendang Jazli.Jazli bertingkah seperti orang gila. Amarahnya meluap begitu memikirkan adegan yang dia lihat barusan. Jika dia tidak datang, Diana pasti sudah be
Yang berhubungan dengannya adalah Julia, tetapi yang ada di benaknya adalah Diana.Pada tengah malam, Jazli minum dua botol anggur merah sampai hampir mabuk. Dia memanfaatkan mabuknya untuk pergi ke rumah Diana.Lantaran satpam menolak membukakan gerbang, Jazli langsung menabraknya hingga terbuka. Terdengar suara yang sangat keras di bawah langit malam.Jazli memiliki posisi dan kekuasaan yang tinggi. Tidak ada yang berani menghentikannya sekalipun dia menggila. Dia dan Diana mulai bertengkar.Tengah malam, Jazli masuk ke kamar mantan istrinya, lalu menyeretnya dari balik selimut dengan penuh amarah. Lantaran takut membangunkan Amari, Jazli membawa Diana ke kamar mandi.Jazli merobek pakaian tidur sutra yang dikenakan Diana. Tubuhnya yang mulus terpampang jelas di hadapan pria ini. Diana terkejut hingga tersulut amarah."Jazli! Apa kamu gila? Kamu sudah mau menikah. Aku juga sudah punya pacar! Perbuatanmu ini termasuk pelecehan seksual, kamu bisa masuk penjara!" bentak Diana.Di bawah
Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be
Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber
Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu
Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege
Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara
Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De
Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di
Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De
Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se