Share

Kunjungan Mendadak

Pagi itu, setelah membersihkan tubuhku dari sisa-sisa malam yang terasa begitu intens, aku membuat dua gelas air jahe hangat—satu untuk diriku dan satu lagi untuk Talitha. Rasanya menenangkan, sedikit memberikan kelegaan pada tubuh yang masih lelah dan pikiran yang terus berputar. Suara ketel yang mendidih dan aroma jahe segar memenuhi udara, menenangkan perasaanku sejenak.

Aku berjalan menuju kamar Talitha dengan hati-hati, mengetuk pintu dengan lembut. Pintu terbuka, dan Devan keluar lebih dulu, sudah rapi dan siap untuk bekerja. Senyum kecil muncul di wajahnya saat melihatku dengan gelas-gelas air jahe.

"Masuk aja, Ratih. Kayaknya Talitha masih tepar. Bagus juga itu, air jahenya. Terima kasih ya," ucap Devan, sambil mengusap lembut tanganku dengan kehangatan yang membuatku sedikit tertegun.

Aku hanya mengangguk, sedikit gugup, lalu masuk ke kamar dengan hati-hati. Kamar itu masih gelap, hanya diterangi sedikit cahaya dari jendela yang tertutup tirai. Aku menghampiri Talitha yang ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status