Darla membaca pesan teks yang masuk.Dari Pablo.[Datang ke tempatku nanti sore. Aku sudah mendapatkan calon bayi untukmu 8 bulan lagi. Aku juga sudah menyiapkan sesuatu yang harus kau berikan pada suamimu tercinta itu.]Darla membaca dan merasakan hatinya dipenuhi kekesalan.Dia memang pada akhirnya mengiyakan tawaran Pablo, sekalipun hatinya tak rela bahwa dia harus mau tidur dengan Pablo kapanpun Pablo mau.Tapi apa daya ... dia membutuhkan bantuan dan penyokong baru.Vicco sudah membuagnnya diam-diam. Trevor tak bisa dia jangkau.Terpaksa dia menyetujui Pablo.Darla : [Apa yang kau punya untuk kuberikan pada suamiku?]Pablo : [Ramuan yang akan membuat dia tak bisa menolakmu lagi.]Darla menatap chat balasan Pablo.Ramuan yang membuat Trevor tak bisa menolaknya lagi?Rasa penasarannya mencuat beriringan dengan hatinya yang mulai senang. Di benaknya ramuan itu pastilan semacam obat perangsang sehingga Trevor tak bisa menolaknya lagi.Darla tersenyum. Pablo memang hebat.Dia pun gega
Trevor memelototi Tamara. Setelah dia memperlakukan anak-anak dengan sangat baik, bahkan sudah seperti pelayan memperlakukan tuan, Tamara malah bertanya adakah lecet atau gores?Kalau tidak keterlaluan, apa namanya itu?Baru juga dia menyesali segala perbuatannya yang menindas Tamara saat kemarin-kemarin, mommy dari anak-anaknya ini, tapi belum dua puluh empat jam dia meresapi penyesalan itu, Tamara sudah membuatnya menyesal dengan jenis yang lain.Kali ini dia menyesal karena bisa-bisanya terpikir untuk menebus semua kesalahannya pada Tamara. Padahal, tidak ada yang benar-benar salah telah diperbuatnya pada Tamara.Di hadapannya, Tamara yang tadinya berjongkok demi memeluk Thea dan Tilly, kini berdiri dan menatapnya dengan tajam. Sekalipun dirinya lebih tinggi, tapi Tamara tak gentar. Kepalanya mendongak dan ucapannya tajam.“Apa aku ada mengatakan kau menyiksa mereka? Apa kah tergores hanya bisa terjadi karena penyiksaan? Pikiranmu itu sungguh lelucon! Atau memang kau sempat memikir
Apaaa? Bocah-bocah ini mengataiku pemarah, pemaksa, dan penculik?Tega-teganya mereka!“Aku akan menurunkan mommy kalian, asalkan kalian melakukan sesuatu bagiku,” ucap Trevor menahan dongkol karena dikatai sebagai paman pemarah, pemaksa, bahkan penculik.Siapa yang mengatakan semua itulah yang membuat Trevor kesal. Anak-anaknya sendiri. Pastilah ini karena didikan Tamara yang memburuk-burukkan citra ayah kandung mereka!“Apa syaratnya, Paman?” tanya salah satu dari triplets.“Kalian hadir untuk makan malam bersama keluarga besarku,” ucap Trevor mantap.Tamara langsung tercekat dan berteriak, “TIDAK!”“Aku tidak meminta pendapatmu, tapi mereka!” sahut Trevor dingin.“Aku mommy mereka! Tidak boleh!” seru Tamara lagi, tapi sekejap kemudian, suara cempreng Tilly dan Thea langsung menjawab, “Kami mau!” ***Mansion sudah cukup ramai. Lorenzo dan kedua orang tuanya sudah datang. Lucas juga datang
“Ayo masuk dan sapa kakek dan nenek di sana.”Trevor menuntun triplet untuk menuju meja panjang tempat semuanya ada di sana.Begitu melihat triplet meski masih dari jarak beberapa meter, Rodrigo dan Rosemary langsung terkesiap.“In- ini ... ini ... mereka ... kau sudah mendapatkannya?” tanya Rosemary dengan rasa tak percaya.Genangan air mata sudah membasahi manik silvery blue-nya.Bahkan Lucas dan Lorenzo merasa tak percaya Trevor bisa tiba-tiba mendapatkan triplet. Bagaimana bisa?Mereka saja sudah mencari ke sekujur night club tapi masih tak mendapatkan juga wanita yang menjadi ibunya triplet.Bagaimana Trevor bisa tiba-tiba mendapatkannya?“Kalau tahu dia bisa mendapatkan anak-anaknya semudah ini, buat apa aku susah payah mencari ke sekeliling night club? Bikin capek saja!” bisik Lucas pada Lorenzo.Lorenzo memberinya anggukan tanpa mengalihkan pandangan pada Travish. “Aku masih sulit percaya, ada Trevor mini. Semoga hanya wajahnya saja yang sama, bukan sampai sifat-sifatnya.”Tig
Kemarahan Travish memang tak terduga sama sekali sehingga ruangan itu seketika senyap.Kegembiraan yang tadinya menguar di udara, tiba-tiba lenyap dan tertekan ke dasar lantai.Sedangkan Thea dan Tilly menjadi waspada. Mereka sudah tahu Travish memang pendiam. Tapi sekali dia marah, dia akan sulit ditenangkan.Anggota keluarga The Kozlov lainnya lantas langsung mendeteksi ada yang salah dengan tiga triplets itu.Rodrigo melayangkan tatapan sengit pada Trevor meminta jawaban.Putranya itu ternyata hanya mengangkat bahu saja.Dan dalam diamnya dia berkata lirih, “Aku memang belum sempat menjelaskan apa-apa.”Mendengar Trevor berkata seperti itu, lima pasang mata itu langsung melotot marah padanya.“Dasar sialan kau, Trevor! Kenapa kau melempem seperti ini? Hanya menjelaskan pada anak-anakmu saja kau tak berani, hah?” Ejekan dari Lorenzo membuat Trevor kesal.“Siapa yang tak berani?! Aku hanya belum menemukan kata-kata yang
Dengan membalas pelototan Trevor, Laurensia mengibaskan kelopak matanya. “Kalau mau bicara pikirkan dulu apa isi pembicaraanmu dan siapa audiens mu.Masa bicara tentang ‘itu’ pada anak-anakmu sendiri? Kau sudah gila?!”Bruno yang kebetulan sampai di depan pintu ruang makan, dan sudah membuka sedikit pintunya, mendengar pertanyaan tuduhan Laurensia pada Trevor.Hatinya pun berbisik sedih, ‘Ternyata benar Signor sudah kurang waras. So sad. Masih ganteng, masih lumayan muda, kaya raya, tapi tertekan hingga stress dan berkurang kewarasannya. Entah apa yang membuat Signor berkurang kewarasannya.’Sementara Trevor seakan tak percaya mendengar kata-kata Laurensia.“Apa katamu?”Trevor semakin menggelap wajahnya. “Kalau memang mau memberitahuku, gunakan kata-kata bukan teriakan seperti itu!”“Aku tidak sanggup mengatakannya di depan anak-anak ini! Apa kau tak lihat mereka mendengarkan?” Laurensia pun memelototi Trevor.Kemudian dia men
Percy ketakutan.‘Sial! Bocah ini kenapa mirip sekali sama boss? Dari wajah juga mirip, bahkan tatapannya sama tajamnya dengan boss.Jangan-jangan bocah ini anaknya Boss?Ah, tapi tidak mungkin! Dia anak Tamara!Kecuali ...’Percy semakin ketakutan ketika kesimpulannya mengarah pada bahwa Travish adalah putranya Tamara dan Trevor, boss-nya.‘Tapi tidak mungkin boss punya anak dengan Tamara!’ Percy masih berusaha mengelak.Di hadapannya, Travish semakin menebarkan aura menekan yang semakin tajam. Percy pun tak lagi sanggup berpikir. Dia gelisah menghadapi tatapan Travish.‘Masa bodoh! Dari pada menghadapi bocah satu ini! Lebih baik menganggap bocah ini putranya Boss.’Itulah sebabnya dia segera membukakan pintu bagi Travish. “Ak- aku akan membukakan pintu, tapi tolong adukan bahwa aku hanya menuruti permintaan anak-anak yang terlihat kasihan. Jangan sampai memfitnahku ketiduran, oke?”Travish pun tersenyum miring sangat sinis. Ternyata bodyguard paman jahat, yang mengaku sebagai daddy
“Miss Laurensia, aku tidak apa-apa. Terima kasih sudah membebaskanku.” Tamara bersikap formal, mengingat dia tidak lagi dan tidak ingin lagi bekerja pada Trevor.“Astaga, Tamara, jangan terlalu formal padaku. Aku ... bukankah keberadaan anak-anak ini menjadikan kita kerabat?” Laurensia memeluk Tamara, lalu dia teringat akan Lady El.Laurensia pun menambahkan, “Ya, setidaknya untuk saat ini memang belum bisa resmi kerabat secara hukum. Tapi adanya anak-anak ini membuat kita menjadi keluarga.”“Aku hanya menyesal tidak merasakan firasat dari awal, bahwa anak-anakmu ini begitu mirip dengan Trevor. Entah apa yang membuatku tidak menyadarinya. Oh, aku baru ingat, setiap melihatnya, dia selalu memakai masker. Itulah kenapa aku tidak menyadarinya.”“Aku ...” Tamara terperangah.Ingin mengelak status anak-anaknya, tapi Laurensia terlihat seyakin ini. Ini berarti Trevor sudah memperkenalkan triplet pada keluarga besarnya.Tamara marah, tapi semua sudah terjadi.Dia tak bisa menyangkal lagi, ta
Ketika hati Trevor geram dengan kata-kata Tilly dan Thea, pikiran Tamara malah mengembara sedikit jauh.Dia teringat beberapa kali Thea dan Tilly selalu mengungkapkan keinginan mereka untuk memiliki ayah.Mereka iri melihat anak-anak lain bermain bersama ayah mereka, jalan-jalan besama ayah mereka.Anak-anak yang mempunyai ayah pun memiliki rutinitas menyambut sang ayah pulang kerja.Ini adalah hal-hal yang tak pernah mereka rasakan.Yang mereka sambut sepulang kerja hanyalah dirinya, sang mommy. Tapi mereka belum pernah menyambut sang ayah.Juga ketika anak-anak lain bisa merengek minta dibelikan es krim pada ayah mereka. Beberapa kali Tamara sempat melihat tatapan anak-anaknya itu ke arah para ayah yang menggandeng tangan anak-anak mereka saat jalan-jalan, lalu membelikan es krim, dan berjongkok memberikan es krim itu keapda anaknya.Adegan seperti itu mungkin adalah adegan kecil bagi anak-anak lainnya, tapi bagi mereka, mereka sangat merindukan adegan sederhana seperti itu.Namun,
Tatapan Trevor beralih dari wajah tesoro-nya, lalu pakaian yang berjejer rapi, lalu berakhir di Tamara.Tatapannya pun berubah dari hangat ke dingin dan tajam. “Sebagai ayah mereka, aku ingin memberikan sesuatu yang berkelas. Yang elegan. Yang tidak bisa kau berikan pada mereka. Karena mereka adalah bagian dari The Kozlov. Mereka adalah Tesoro-ku.”Trevor mengangkat dagu pertanda dia sangat puas akhirnya bisa mengucapkan kata-katanya itu. Terlebih lagi saat dilihatnya wajah Tamara tampak tersinggung, hatinya dipenuhi kepuasan yang menyebar seperti partikel parfum yang disemprotkan.Trevor sampai tak menyadari bahwa lima wajah di hadapannya, termasuk Bibi Beatrice, terlihat mematung.“Aku hanya berharap kalian menerimanya dengan senang hati,” kata Trevor lagi sambil menatap wajah ketiga triplets.Seakan dia tidak pernah mengatakan kata-kata yang menyakiti hati mommy mereka.Keadaan masih sunyi berdetik-detik lamanya.Sampai kemudian, Travish yang akhirnya bicara. Suaranya datar dan ta
Mendengar celetukan sinis dari entah Thea atau Tilly, untuk pertama kalinya, senyum tipis di bibir Trevor berthan lebih lama dari seharusnya.Biar bagaimana pun karena yang mengatakan hal seperti ini adalah darah dagingnya yang masih kecil, maka bagi Trevor kata-kata itu lucu. Menggemaskan.“Aku ke sini mau menyapa kalian. Menengok kalian. Sudah lama kita tak berjumpa.”Bulu mata panjang nan lentik itu mengerjap cepat lagi.“Paman tidak salah bicara? Menengok kami? Kenapa? Untuk apa?”“Ya ... supaya kalian ... tidak marah lagi.”Entah Thea atau Tilly di depannya itu, tapi wajah itu kini memicing tak suka.Kemudian dari arah dalam terdengar suara Tamara bertanya, “Tilly ... siapa yang datang?”“Eh ... In- ini, Mommy ... ada ... err ...”Sebelah alis Trevor naik setingkat melihat Tilly yang susah payah mencari kata yang tepat untuk menyebutkan dirinya. Dan dia ingin tahu, apa yang akan disebutkan gadis kecilnya itu.“Siapa, Tilly? Kalau tidak kenal cepat tutup pintu!”“Eh, iya, Mommy. I
Trevor memelototi foto-foto itu dan nyaris meremukkan ponselnya.Dia begitu kesal dan marah.Siapa lelaki lemah- letih- lesu di dalam foto bersama Tamara ini?Mengapa lelaki itu ada bersama Tamara? Bahkan mengantar triplet ke sekolah?Sialan!Bahkan jemarinya yang gemulai singgah di pundak Tamara.Dia tak bisa menahan kemarahannya lagi.Trevor pun segera mempercepat menyusun pakaiannya dalam koper, lalu menelpon Boris agar menyewakannya kamar hotel terbaik di kota itu.Setelah itu, Trevor gegas menuju garasi mobil dan demi sampai di tempat Tamara secepat mungkin, Trevor memilih Koenigsegg Jesko Absolut.Mobil sport berdesign mewah dan elegan serta maskulin ini merupakan mobil tercepat yang mampu melaju dengan kecepatan 499km/jam.Sudah pasti niat Trevor tiba secepat kilat di tempat Tamara.Tapi begitu dia masuk, dia teringat lagi dengan pakaian-pakaian Triplet.Trevor pun mengarahkan mobil ke sebuah pusat perbelanjaan terlebih dahulu. ***Hanya butuh tiga puluh menit saja untuk
Di tempat tinggal Tamara yang baru ....“Ayo bangun! Hari ini hari pertama kalian sekolah, bukan?”Mendengar sang mommy mengatakan sekolah, Thea dan Tilly langsung membuka mata dan menegakkan tubuh.“Kami akan segera siap, Baginda Ratu Tercantik dan Terbaik Hati Sejagad Raya!” seru Thea dan Tilly bersamaan, membuat Tamara tersenyum geli melihat tingkah mereka.Travish bangun tak lama kemudian dengan kesunyian dari dirinya. Dia tak bersuara dan langsung bersiap.Tiga puluh menit kemudian, triplet sudah siap dan hanya perlu sarapan.“Ayo ini sarapan kalian. Hari ini kita akan menaiki kereta gantung untuk tiba di sekolah kalian. Jadi, kalian harus kenyang agar kuat berjalan jauh dan naik turun tangga.”“Tentu saja kami kuat, Mommy! Jangan khawatir. Anak-anak mommy ini tangguh dan energik, jadi tidak mungkin kami kelelahan hanya karena jalan jauh.”“Good! Itu yang ingin mami dengar.”Ketika mereka baru saja duduk dan hendak mulai makan, bell pintu berbunyi.“Mommy ... mungkin itu paman ba
“Pak tua, kau terlalu cemas. Tidak perlu kau pikirkan kalau masalah itu. Aku bisa mengurusnya sendiri!”Trevor jadi ketus karena selalu ditagih ayahnya.Tentu saja dia sangat berniat menjadi daddy.Dia bahkan berbunga-bunga membayangkan dirinya menjadi daddy dari tiga triplets yang sifatnya bervariatif itu.Tapi karena mereka tak mau menerimanya, Trevor merasakan hatinya perih. Bagai ada serpihan kayu tipis yang menetap di dalam daging hatinya.Tak terlihat, tapi menimbulkan perih yang teramat sangat. Bahkan bisa jadi mematikan.Trevor masih terus berusaha keras melepaskan diri rasa periih itu. Dan selama itu juga, dia sengaja tidak mencari Tamara dan Triplet.Tapi bukan berarti dia tidak khawatir akan keberadaan Tamara dan Triplet.Dia telah mengutus pasukan khusus -Ombra Nera- yang berisikan lima tentara terbaik dan terlatihnya, u ntuk mencaritahu di mana keberadaan Tamara dan triplet sekarang ini.Mereka sudah menemukan kota tempat Tamara pindah dan hanya perlu mencaritahu aparteme
Darla menangis di hadapan Rodrigo dan Rosemary. Dia menangis tersedu-sedu.Kedua orang tua Trevor itu sampai merasa bersalah dan tak tahu apa yang harus mereka lakukan.“Menantuku, jangan menangis lagi. Kami bisa memberimu uang setelah kau bercerai dengan Trevor.”Darla terdiam. Bahkan tangisnya pun terdiam. “Uang? Aku tidak ingin uang. Aku ingin pengakuan anakku. Aku istri sahnya, kenapa dia memperlakukanku seperti ini?”“Kami pun tidak mengerti. Tapi yang tadi dia katakan, bahwa kau menipunya, hal tentang apa itu?”“Eh?” Darla kembali terdiam. Dia bahkan tak sanggup menjawabnya lagi.Memang dia menipu Trevor, tapi semua itu gara-gara Vicco. Jika bukan Vicco membujuknya untuk mengakui diri sebagai Tamara, tidak mungkin dia akan berani melakukan ini semua.“It- itu ... Trevor hanya salah paham, Suocero.”“Oh, kalau begitu, aku akan mencoba bicara pada Trevor. Ya, setidaknya jika memang kau mengandung cucu kami, kami akan memastikan Trevor tidak melupakan tanggung jawabnya sebagai seor
Drrrttt drrrrtttt drrrtttttPonsel Trevor bergetar-getar ketika pria itu sedang berdiri kaku menatap pepohonan pinus di sekelilingnya.Tidak ada lampu di sana.Pencahayaan hanya berdasarkan rembulan di langit.Angin dingin menusuk tapi Trevor seperti tidak bisa merasakan semua itu.Pandangannya hanya menyesapi kegelapan di sekelilingnya.Ini seperti yang terjadi 6 tahun lalu di kamar hotel. Ruangan yang temaram hanya ada aroma stroberi Tamara yang begitu membuai.Jika saat itu Tamara yang berada dalam kegelapan seperti ini, kali ini dirinya yang dikelilingi gelap malam yang pekat.Bagaimana tidak ... Tamara pergi dengan membawa triplet untuk ke dua kalinya.Semua terasa bagaikan dejavu bagi Trevor. Namun dejavu ini berupa pukulan telak.Setelah dia mengetahui bahwa triplet darah dagingnya, bahkan setelah seluruh keluarganya tahu tentang keberadaan triplet, Tamara kembali membawa triplet pergi.Pukulan kali ini menohok sampai menembus ulu hatinya.Jantung hatinya terasa robek dan berlu
“Kau masih di sini?”Rodrigo baru selesai menyantap makan malam hendak menuju toilet.Dia keluar dari ruang makan dan menemukan Trevor bersandar di pagar balkon sambil melamun.Suara ayahnya membuat Trevor menoleh.“Ya ... kenapa memangnya?”“Kenapa? Kau tidak membawa anak-anakmu kembali ke sini?”“Mereka dengan mommy mereka.”“Lalu? Kenapa kau di sini?”Trevor tidak menjawab. Dia kembali melempar pandangannya jauh ke pekarangan depan rumah.Sudah lima belas menit lamanya dia begini. Hanya melamun ditemani angin malam.“Mereka sudah lima tahun. Lima tahun lamanya aku tidak tahu mereka ada. Lima tahun lamanya aku tidak pernah muncul di hadapan mereka.Lima tahun lamanya mereka harus menjalani hari-hari mereka tanpa ayah.Sekarang aku tiba-tiba tahu dan memaksa untuk masuk dalam kehidupan mereka, tentulah mereka sulit menerimaku.Bagi mereka, aku hanyalah orang luar. Tidak berarti apa-apa untuk mereka. Apalagi Travish sangat membenciku.”Rodrigo terkejut mendengar ucapan Trevor.Baru ini