Share

17. Hati Yang Terluka

TRAGEDI CINTA BUNGA

Penulis : David Khanz

Bagian : 17

Episode : Hati Yang Luka

“Ingat, Targa,” ucap Mahmud dengan suara tercekat, “kita sudah berkawan sejak kecil dan kita pun selalu saling mempercayai satu dengan lainnya. Hanya saja, sekarang aku merasa kecewa. Hanya karena perkara perempuan, kau tega bermain di belakangku.”

“Dengarkan aku dulu, Mahmud!” Targa berusaha untuk menjelaskan. Namun kawannya itu tidak mau mendengar dan/atau memberikan kesempatan baginya untuk berbicara banyak.

“Tidak, Targa! Kaulah yang seharusnya mendengarkan kata-kataku kini! Aku lelah! Selama kita berkawan dekat, selalu saja aku yang menjadi pendengar setia omonganmu!” seru Mahmud bersikeras.

“Tapi dengarkan aku dulu, Mahmud. Aku menemui Warsih tadi adalah untuk—”

Lagi-lagi ucapan Targa dipotong dengan cepat oleh Mahmud. Seakan-akan, lelaki muda miskin yang ayahnya menjadi anak buah Abah Langga i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status