Beranda / Romansa / Toxic Boss / 83. Rela Dimadu

Share

83. Rela Dimadu

Penulis: Vie Junaeni
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Chapter 83 

"Kamu mau bilang kalau itu anaknya …." 

Desi menganggukkan kepalanya lalu terucap sebuah nama yang sangat takut untuk Delina dengar.

"Abi, Mbak. Ini anaknya Abi," ucapnya.

Mendadak dunia berputar bagi Delina. Namun, Nyonya Mia lah yang tak sadarkan diri seketika. Sementara Delina masih mencoba bertahan. Abi langsung menggotong ibunya menuju rumah. 

"Kamu ikut saya!" pinta Delina menarik tangan Desi. 

Kedua perempuan itu saling bertatapan duduk satu meja. Jenny memberikan teh hangat pada Delina. 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Toxic Boss   84. Keguguran

    Chapter 84Hari itu, Delina pergi bersama ibunya ke pasar tradisional untuk menyiapkan bahan-bahan kedai mie ayam milik Abi dan Nyonya Mia. Pada saat dirinya hampir selesai dan hendak pulang, sebuah motor menyerempet Delina.Wanita yang sedang hamil dengan usia kandungan menginjak tiga belas minggi itu jatuh ke sekolah. Delina jatuh duduk dan perut bagian depan terbentur pagar dengan cukup kencang.Delina mengalami jatuh atau yang disebut dengantrauma, dan Ibu Susi langsung khawatir jika yang terjadi pada putrinya dapat menyebabkan keguguran. Risikonya sangat dipengaruhi oleh usia kehamilan dan tingkat keparahan kecelakaan.Di tengah para warga sekitar pasar yang berkerumun itu, Ibu Susi meminta dipanggilkan ambulans. Sebuah mobil sedan yaris melintas. Seorang pria turun dari dalamnya."Ibnu?" Bu Susi men

  • Toxic Boss   85. Kita Harus Berpisah

    Chapter 85Keesokan harinya, Delina pulang. Nyonya Mia dan Ibu Susi sangat khawatir pada keadaannya. Mereka juga khawatir pada keadaan Abi. Pria itu terus mengurung diri di kamar dan belum juga mau makan.Delina masuk ke kamar dan membuka tirai jendela tersebut. Abi terbangun dari tidurnya karena cahaya matahari yang langsung mengenai tubuh dan matanya membuat ia harus mengerjap beberapa saat.Mata setengah ngantuknya menangkap siluet seorang wanita yang tangannya tengah bersedekap di dekat jendela. Tubuh wanita itu bersandar ke dinding. Tubuh itu gemulai, parasnya cantik, terlihat begitu segar dengan balutan dress sebawah lutut warna hijau muda dengan motif garis vertikal putih berlengan panjang. Kaki kecil itu melangkah mendekat, senyuman terukir di bibir Abi.

  • Toxic Boss   86. Bukan Anakku!

    Chapter 86Delina bertemu Abi di sebuah minimarket. Pertemuan yang tak sengaja itu berlanjut ke sebuah meja makan di salah satu rumah makan."Bagaimana persiapan pernikahan mu?" tanya Abi."Hah? Aku menikah? Dengan siapa?" Delina berjengit saat menunjuk dirinya sendiri."Ibnu datang ke padaku dan meminta izin padaku untuk menikahimu.""Oh, begitu rupanya. Aku sendiri belum menerimanya sih. Lalu bagaimana dengan pernikahanmu?" tanya Delina."Hmmm … minggu depan. Aku akan menikahinya minggu depan sesuai maumu. Tapi jika bayi itu lahir dan tes DNA kami tidak cocok, maka aku akan menceraikannya.

  • Toxic Boss   87. Abi Bertemu Delina

    Chapter 87Delina tinggal bersama ibunya. Dia menumpang di rumah bertipe 36/70 yang disewa oleh Ibnu. Sebenarnya dia menyesal dalam hati, kenapa ia tak mencari sebuah kontrakan kecil saja? Tapi, dirinya sadar karena keterbatasan uang.Dirinya juga masih tak mengerti, kenapa ia malah bertumpu pada Ibnu? Harusnya ia segera mandiri. Tapi ibunya bilang dia akan segera menikah dengan Ibnu dan sebentar lagi mereka akan tinggal bersama.Delina teringat malam saat dia pertama kali kabur dari rumah. Dia menunggu Pak Indra di sebuah kafe. Kopi di cangkir sudah habis, dia kembali memesan kopi pada pelayan. Sudah dua cangkir kopi yang ia teguk, sampai kapan dirinya bertahan di sini?Delina melirik arloji yang menghiasi lengan kirinya, baru pukul delapan malam. Berarti sudah dua jam ia duduk di sana tanpa melakukan apapun. Haruskah ia pulang ke apartemen

  • Toxic Boss   88. Tak Bisa Melepasmu

    Chapter 88"Aku sedang berusaha untuk melupakan cinta, dan aku sedang berusaha untuk menjadi wanita pemaaf. Bagaimanapun juga wanita itu tidak salah. Yang salah hanyalah takdir dan keadaan," jawab Delina tersenyum kecil."Kenapa kau sekarang menyalahkan takdir? Kenapa kau tak percaya padaku? Bukan aku yang menghamili wanita itu," ucap Abi masih berusaha keras membela diri."Aku tak akan pernah menceraikan mu, hingga nanti kita punya anak lagi, dan sampai kapanpun juga," kata Abi ikut tersenyum."Jadi, apa kau mengabulkan keinginanku?" tanya Delina."Sulit sekali, tapi aku akan berusaha jika memang itu maumu," jawab Abi.

  • Toxic Boss   89. Kebohongan Ibnu Terkuak

    Chapter 89Delina sampai di lantai dua puluh. Semua karyawan tampak berbeda. Sepertinya semua karyawan yang berada di bawah naungan We Coorporation sudah digantikan dengan karyawan lain.Delina masuk menuju meja resepsionis, menanyakan ruangan Ibnu dan memperkenalkan diri sebagai teman dekat pria itu. Wanita itu akhirnya sampai di sebuah ruangan, ruangan yang dipakai saat dia bekerja dulu bersama Abi.Ruangan besar itu masih terlihat sepi, seperti tak ada kehidupan di lantai tersebut. Delina mengetuk pintu ruangan itu sebelum dia masuk. Sesuatu yang menjadi kebiasaan meski tak ada sahutan yang menjawab."Maaf, Anda siapanya Bos Ibnu, ya?" tanya seorang pria gemulai yang terlihat tampan tetapi sifatnya seperti peremp

  • Toxic Boss   90. Pertemuan Indra dengan Cyntia

    Chapter 90Hari itu, Delina dan Abi kembali bersama tanpa ada gangguan. Ibu Susi juga meminta maaf pada Nyonya Mia. Tetapi, Nyonya Mia yang malah menangis meminta maaf pada ibunya Delina.Hari itu, Abi yang sudah berubah menjadi bos yang lebih baik dan mendapatkan kembali harta miliknya setelah Ibnu di penjara, dia mengadakan jamuan pertemuan dengan rekan bisnisnya. Saat menuju pulang, pria itu mengalami kecelakaan bersama Indra. Saat mereka pulang dari pertemuan dengan rekan bisnis pukul dua siang. Kecelakaan terjadi karena ada pengguna jalan yang lalai dan tiba-tiba menyebrang, Indra terpaksa banting stir sampai menabrak tiang listrik.Mendapat telepon dari rumah sakit, Delina, Nyonya Mia, dan Ibu Susi langsung menuju rumah sakit bersama. Mereka sangat kh

  • Toxic Boss   91. Ada Apa Dengan Kania?

    Chapter 91Kondisi keuangan Abi dan Delina mulai membaik. Mereka bahkan sudah menyewa ruko dua lantai sebagai kedai mie ayam terbarunya sehingga dapat menampung jumlah pelanggan lebih banyak lagi.Siang itu, ponsel Delina berdering mengejutkannya. Ada nomor yang tak dia kenal tertera di layar ponselnya."Halo, selamat siang! Apa ini dengan Nyonya Delina Wijaya?" tanya seorang wanita dari seberang sana."Saya Ibu Dorce. Saya menemukan Kania Sulaiman hampir mati karena depresi. Dia minta saya untuk menghubungi Abimanyu dan Delina," ujarnya."Apa? Kania hampir mati? Kania depresi? Anda tidak salah ucap, kan?" Delina yang sedang berada di kedai mie ayam bersama Abi dan Indra langsung menjadi pusat perhatian."Baik, Bu. Saya akan segera ke sana," ucap Delina lalu memutuskan sambungan "Ada apa, Sayang?" tanya Abi."Ini tentang Kania, ayo ikut!" titah Delina."Pakai mobilku saja," sahut Indra."Kalau

Bab terbaru

  • Toxic Boss   105. Akhir yang Indah Delina dan Abi

    Chapter 105"Tumben Mbok Nah ngomong bijak banget, ada apa ini?" tanya Delina seraya melayangkan senyum hangat."Sayangnya tidak semua anak paham akan arti penting seorang ibu, Non. Terkadang perkataan dan perbuatan anak kerap membuat orang tua terluka. Sayangnya, anak-anak itu tak sadar jika di dalam hati ibunya sedang menangis. Namun apa daya, rasa cinta ibu lebih besar dibanding amarahnya. Dia tak mengenal benci pada anak yang teramat dicintai," ucap Mbok Nah yang mengingat anak satu-satunya yang ia miliki. Dia menceritakan mengenai putranya. Sayangnya, putra tunggalnya itu malah pergi meninggalkannya. Ia memilih pergi ke luar negeri untuk bekerja tanpa pernah ingat."Mbok Nah, yang sabar ya," ucap Delina memeluk wanita itu dari samping. Kania juga ikut memeluk Mbok Nah."Kalian harus jadi ibu yang baik ya, semoga anak-anak kalian menjadi anak yang soleh dan soleha dan berbakti pada orang tua," ucap Mbok Nah dengan

  • Toxic Boss   104. Baby Spa

    Chapter 104Delina langsung menggerutu karena Kania yang sudah muak mendengar kemesraan keduanya berani merebut ponselnya dan mematikannya. "Kalau nggak aku ambil tuh hape, kalian pasti nggak akan kelar bilang I love you masing masing sampai subuh!" ucap Kania saat menarik ponsel Delina dan memutuskan sambungan ponsel tersebut dengan Abi."Huuuu! Kamu selalu aja kayak gitu. Udah deh bilang aja sirik!""Ya habisnya kamu mah segitu lebay sama Abi. Sampai kalah deh gaya pacarannya anak abege," ucap Kania bersungut-sungut."Biarin aja, sih. Lagian suka-suka aku dong, kan aku sama Abi udah nikah bukan pacaran lagi, wleekk!" Delina menjulurkan lidahnya pada Kania."Duh, yang sabar ya King punya ibu macam itu," ucap Kani pada Delina yang masih berenang."Dedek bayi juga yang sabar ya punya ibu bawel dan calon galak macam wanita ini," ucap Delina yang gantian mencibir Kania sinis seraya mengus

  • Toxic Boss   103. Teguh untuk Tetap Setia

    Chapter 103 Satu bulan telah berlalu.Di sebuah kafe dengan menu khas negara Jepang yang ternama di wilayah ibukota tersebut, Indra dan Abi menemui seorang klien wanita dari perusahaan fashion terkenal yang ingin bekerjasama dengan perusahaan miliknya.Wanita bernama Yuki itu akan membuat program yang menggunakan jasa desainer ternama untuk membuat pakaian seperti gaun yang cantik yang bisa dipadu padankan dengan kosmetik miliknya."Halo Abi, selamat siang! Apa kabar kamu?" sapa Yuki saat melihat Abi datang bersama Indra, wanita itu mengulurkan tangannya. Abi sampai terkejut kala melihat wanita itu adalah mantan kekasihnya yang pernah bersama dalam waktu singkat saat dia berada di Tokyo."Selamat siang, Yuki. Kabar aku baik. Wah, nggak nyangka ternyata kamu rekan bisnis aku," balas Abi seraya menjabat tangan wanita tersebut."Mau makan siang bersama sekalian sebelum kita bicarakan program kerjasama kita?" tanya Yuki dengan menun

  • Toxic Boss   102. Bayi Delina Meninggal

    Chapter 102Setelah proses persalinan Delina selesai, tampak satu orang suster yang ke luar dari ruang persalinan langsung diberondong banyak pertanyaan dari Nyonya Mia, Ibu Susi, dan Kania."Bagaimana keadaan Delina dan bayinya, Sus?" tanya Kania."Syukurlah mereka selamat. Nyonya Delina melahirkan bayi kembar, sekarang bayinya sudah berada di ruang perawatan. Ibunya masih di dalam," ujarnya.Kania yang tak sabar langsung ingin memasuki ruangan tempat Delina bersalin. Namun, dia langsung ditahan oleh sang suster."Eh, mau ke mana, Bu?" tanya suster."Mau liat Delina, hehehe.""Jangan dulu, belum boleh ditengok dulu, ya. Tadi pasien masih belum sadar karena terlalu letih. Kalau mau lihat bayinya ada di kamar bayi di ujung koridor sana belok kanan," ucap suster itu menjelaskan."Oke, deh Suster.""Ayo, para Oma yang baru kita langsung liat dedek bayi!" ajak Kania seraya menarik tangan Ibu Susi dan Nyonya

  • Toxic Boss   101. Delina Melahirkan

    Chapter 101Keesokan harinya, Lala sudah diperbolehkan pulang oleh dokter karena sudah stabil setelah Ibu Ani bersikeras meminta Lala agar melakukan perawatan di rumahnya saja. Sesampainya mereka di rumah, semua mata menatap ke arah Lala yang baru saja tiba."Ada apa ini?" tanya Bu Ani."Kania sama yang lainnya mau pamit, Ma," ucap Kania.Lala tampak tersenyum puas penuh kemenangan. "Lalu kamu juga ikut pulang, Ndra?" tanya Ibu Ani pada putranya."Nggak, Ma. Kan Mama suruh aku nikahin Lala," jawab Indra lalu memanggil asisten rumah tangga di rumah itu, "Bi, tolong bawa minumnya ke sini," pinta Indra.Tak lama kemudian, Bi Tati membawa beberapa cangkir berisi teh manis hangat."Yang buat Mama saya mana, Bi?" tanya Indra."Yang ini, Tuan." Bi Tati menyerahkan cangkir berisi teh manis itu pada Ibu Ani."Minum dulu, Ma, biar seger," pinta Indra. Tanpa menaruh rasa curiga, Ibu Ani langsun

  • Toxic Boss   100. Kebenaran Mulai Terkuak

    Chapter 100"Aku belum hamil, bukannya nggak bisa hamil! Jaga ucapan kamu, ya!" "Hahaha, sudahlah Kania, Indra itu awalnya jodoh aku dia suamiku. Dia akan tetap menjadi suami aku," sahut Lala begitu penuh percaya diri."Mantan suami kamu! Sekarang dia suamiku! Kamu harusnya mikir waktu kamu pergi begitu saja meninggalkan dia dalam kehancuran hanya demi laki-laki lain. Kamu lebih memilih pria tak baik yang akhirnya kamu kena karma karena ulah kamu itu," sahut Kania."Mungkin aku kena guna-guna dari Brian. Dan sekarang aku sudah terbebas dari guna-guna si Brian!" "Oh gitu, guna-guna kata kamu? Jangan-jangan sekarang kamu yang pakai guna-guna buat bikin Ibu mertuaku luluh." Kania sampai kesal melihat Lala yang terlihat begitu tergila-gila pada Indra kini."Sudahlah, yang jelas kamu harus rela kalau Indra sebentar lagi akan menikah dengan ku.""Aku tak mau membagi suamiku dengan siapapun,

  • Toxic Boss   99. Kania VS Lala

    Chapter 99 Di masa kehamilan Delina yang menginjak usia lima belas minggu, Delina mengalami flek. Abi lalu membawa istrinya dengan segera ke Rumah Sakit Kota di Kota Hijau tersebut. Kania dan Indra juga menemani. Sesampainya di rumah sakit tersebut, dokter mengharuskan Delina menjalani rawat inap. Dokter spesialis kandungan bernama Sri Rahayu mengatakan bahwa perdarahan pada ibu hamil yang bisa menjadi indikasi berbagai komplikasi, termasuk keguguran, kehamilan ektopik, dan plasenta previa, dan karenanya tidak boleh diabaikan."Jadi, bagaimana kondisi istri saya, Dok? Apa yang menyebabkan dia mengalami flek tadi?" tanya Abi."Sering kali, pendarahan terjadi karena hubungan seksual dan pemeriksaan serviks terutama di akhir kehamilan. Selain itu, ada pula plasenta previa, yaitu ketika plasenta menutupi serviks baik sebagian atau seluruhnya. Kondisi ini bisa menjadi penyebab munculnya flek saat hamil," ujar sang dokter."Hayo loh Abi, habi

  • Toxic Boss   98. Mantan Istri yang Menyebalkan

    Chapter 98Indra hanya menatap mantan istrinya dengan pandangan aneh seraya menuju kamarnya. Ada rencana yang sudah disiapkan Lala dengan matang. Dia meminta Mimi untuk memberikan teh manis hangat yang dicampur obat tidur.  Obat yang sangat mujarab dan akan langsung membuat si penerimanya terlelap. Lala ingin kembali menjadi istrinya Indra setelah dia bangkrut dan kekurangan uang. Dia memanfaatkan putrinya."Papi, Mimi bawa teh manis nih," ucap Mimi."Eh, awas Nak! Nanti cangkirnya jatuh kena kaki kamu!" seru Indra yang langsung meraih cangkir berisi teh hangat dari tangan putrinya."Nggak akan jatuh, Pi. Aku udah bisa kok. Papi minum dulu ya," pinta Mimi. "Iya, terima kasih putri Papi yang cantik."Gadis kecil itu melaksanakan perintah ibunya dengan baik. Di luar kamar Indra, Lala tersenyum puas menyeringai ketika rencananya berhasil. Tak lama kemudian, Indra terlihat menguap. Di yang baru saja membuka kemejanya henda

  • Toxic Boss   97. Waspada dengan Lala

    Chapter 97Saat Abi dan Indra pergi bertemu dengan salah satu rekan bisnis, Delina dan Kania pergi ke sebuah destinasi wisata di Kota Hijau. Semantara itu mantan istrinya Indra datang dan menghasut Mimi agar jangan mau pergi dengan Kania. Anak itu akhirnya mengikuti ibunya.  Lala mengajak Mimi agar memilih berada di rumah dan bersantai mengunjungi kebun stroberi."Percuma si Indra suruh aku dekat samw Mimi dan ajak aku ke sini, kalau orangnya enggak mau diajak pergi jalan-jalan," ucap Kania berkeluh kesah. "Ya habis gimana, mungkin dia kangen banget sama ibunya," sahut Delina.Delina lantas menghentikan langkahnya."Tapi, Kania … kenapa dia jadi suka ketemu anaknya dan memilih berlama-lama di rumah mantan ibu mertuanya, ya?" Delina menoleh ke arah Kania."Maksud kamu, Lin?" Gantian Kania menatap Delina penuh ingin tahu."Kok Lala tahu gitu kalau Indra lagi kunjungan ke rumah ibunya. Kenapa pas Indra ke sini? Kenapa buka

DMCA.com Protection Status