Chapter 78
"Apa kalian masih bersama?" tanya Ibu Adelia yang dipanggil Ibu Peri sejak mereka berkuliah dulu.
"Uhuk... uhuk..." Delina langsung terbatuk-batuk mendengar ucapan spontan wanita paruh baya itu.
"Tentu, Bu. Kami memang sempat terpisah. Tapi aku akan membuat Delina kembali bersamaku," ucap Ibnu penuh keyakinan.
Garis kerut di samping kelopak mata Nyonya Adelia tercipta kala ia tersenyum bahagia melihat Ibnu dan Delina yang masih bersama.
"Tapi kita kan tidak bersama, Nu?" tanya Delina mengernyitkan dahinya tak mengerti.
"Ayolah, Lin … kita duduk dulu saja," kata Ibnu seraya me
Chapter 79********"Lin, aku boleh peluk kamu? Untuk yang terakhir kalinya? Karena setelah ini, aku akan pergi dari kamu dan menghindari kamu. Aku akan cari pekerjaan lain saja agar aku tak bertemu kamu lagi di kantor itu. Sedih rasanya saat tau aku bekerja pada suamimu," ucap Ibnu.Delina agak ragu, tetapi kemudian dia mengangguk. Ibnu terlihat merentangkan kedua tangannya. Namun, sesuatu yang di luar dugaan terjadi. Sebuah kawasaki ninja warna merah menghantam tubuh Ibnu."Ibnu!" Delina berteriak sekuat tenaga.Pengendara motor itu menghentikan laju motornya. Dia turun dari kendaraannya dan melangkah menuju ke arah Delina dan Ibnu. Pengendara motor yang
Chapter 80"Dia juga bawa sebagian hartaku. Tapi untung akses atm dan urusan bank langsung aku blokir. Aku belum bisa kasih tau cerita ini ke papa aku," ucap Indra."Hah? Kurang ajar banget itu cewek. Terus putri Bapak sama siapa?""Sama ibu mertua saya. Dia baik banget, Lin. Dia bahkan minta maaf sama kelakuan putrinya. Dia bilang sih kalau putrinya diguna-guna sama mantan pacarnya makanya tega ninggalin aku.""Hmmm … kenapa nggak diobati ke dukun gitu orang pintar? Itu juga kalau Bapak percaya," ucap Delina."Halah, emang dasarnya dia aja yang lagi keganjenan, Lin. Biarin aja lah, saya juga lagi urus surat cerai. Yang penting nanti putr
Chapter 81Setelah acara live sumpah pocong selesai, Abi kembali ke rumah bersama Delina. Nyonya Mia juga dengan Ibu Susi juga kembali."Bi, Mami mau buka kedai mie ayam. Apa kamu mau bantu?" tanya Nyonya Mia.Abi teringat dengan masakan mie ayam buatan ibunya kala dia kecil. Sebenarnya apapun yang dimasak Nyonya Mia akan terasa lezat. Namun, semenjak kematian ayahnya, dia sering melewatkan makan malam dan semua masakan wanita itu."Oke, Mi. Aku akan bantu. Nanti aku tanya ke Indra untuk pembuatan warung mie ayam kita nanti," sahut Abi."Aku juga akan bantu," ucap Delina."Ibu juga," kata Ibu Susi
Chapter 82***********"Hi guys welcome back on mytube channel. Aku lagi ada di kedai mie terbaru yang namanya Mie ayam Mamamia. Sumpah enak banget loh."Seorang selebgram kenalan dari Abi yang bernama Kania terus menerus mereka kegiatannya melalui kamera smartphone yang di genggam oleh asistennya. Dia berada di pembukaan kedai mie ayam milik Abi dan ibunya."Mie Ayam Mamamia"Banner dengan aneka gambar mie ayam lengkap dengan bakso dan pangsit goreng maupun pangsit kuah itu terpampang di depan kedai tersebut."Nah, jangan lupa pada mampir sini ya. Jangan lupa juga follow akun aku
Chapter 83"Kamu mau bilang kalau itu anaknya …."Desi menganggukkan kepalanya lalu terucap sebuah nama yang sangat takut untuk Delina dengar."Abi, Mbak. Ini anaknya Abi," ucapnya.Mendadak dunia berputar bagi Delina. Namun, Nyonya Mia lah yang tak sadarkan diri seketika. Sementara Delina masih mencoba bertahan. Abi langsung menggotong ibunya menuju rumah."Kamu ikut saya!" pinta Delina menarik tangan Desi.Kedua perempuan itu saling bertatapan duduk satu meja. Jenny memberikan teh hangat pada Delina.
Chapter 84Hari itu, Delina pergi bersama ibunya ke pasar tradisional untuk menyiapkan bahan-bahan kedai mie ayam milik Abi dan Nyonya Mia. Pada saat dirinya hampir selesai dan hendak pulang, sebuah motor menyerempet Delina.Wanita yang sedang hamil dengan usia kandungan menginjak tiga belas minggi itu jatuh ke sekolah. Delina jatuh duduk dan perut bagian depan terbentur pagar dengan cukup kencang.Delina mengalami jatuh atau yang disebut dengantrauma, dan Ibu Susi langsung khawatir jika yang terjadi pada putrinya dapat menyebabkan keguguran. Risikonya sangat dipengaruhi oleh usia kehamilan dan tingkat keparahan kecelakaan.Di tengah para warga sekitar pasar yang berkerumun itu, Ibu Susi meminta dipanggilkan ambulans. Sebuah mobil sedan yaris melintas. Seorang pria turun dari dalamnya."Ibnu?" Bu Susi men
Chapter 85Keesokan harinya, Delina pulang. Nyonya Mia dan Ibu Susi sangat khawatir pada keadaannya. Mereka juga khawatir pada keadaan Abi. Pria itu terus mengurung diri di kamar dan belum juga mau makan.Delina masuk ke kamar dan membuka tirai jendela tersebut. Abi terbangun dari tidurnya karena cahaya matahari yang langsung mengenai tubuh dan matanya membuat ia harus mengerjap beberapa saat.Mata setengah ngantuknya menangkap siluet seorang wanita yang tangannya tengah bersedekap di dekat jendela. Tubuh wanita itu bersandar ke dinding. Tubuh itu gemulai, parasnya cantik, terlihat begitu segar dengan balutan dress sebawah lutut warna hijau muda dengan motif garis vertikal putih berlengan panjang. Kaki kecil itu melangkah mendekat, senyuman terukir di bibir Abi.
Chapter 86Delina bertemu Abi di sebuah minimarket. Pertemuan yang tak sengaja itu berlanjut ke sebuah meja makan di salah satu rumah makan."Bagaimana persiapan pernikahan mu?" tanya Abi."Hah? Aku menikah? Dengan siapa?" Delina berjengit saat menunjuk dirinya sendiri."Ibnu datang ke padaku dan meminta izin padaku untuk menikahimu.""Oh, begitu rupanya. Aku sendiri belum menerimanya sih. Lalu bagaimana dengan pernikahanmu?" tanya Delina."Hmmm … minggu depan. Aku akan menikahinya minggu depan sesuai maumu. Tapi jika bayi itu lahir dan tes DNA kami tidak cocok, maka aku akan menceraikannya.