Beranda / Urban / Touch You / 138. Xena and Alexa

Share

138. Xena and Alexa

Penulis: Lefkilavanta
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-06 23:05:03

Sepasang peep toe melangkah dengan pijakan yang ringan. Membawa tubuh seorang wanita muda untuk datang ke dalam bangunan utama yang agung berdiri di tengah padatnya Kota London. Sambutan hangat diberikan untuk kedatangan si bos besar. Namanya diagungkan dengan segala bentuk prestasi yang tiada duanya. Wanita karier yang 'menampar' banyak laki-laki yang dulu meremehkannya di masa lampau, Sherina Alexander Lansonia adalah si arogan yang punya kekuasaan di sini. Bahkan selepas kematian sang kakak, namanya tak surut sedikitpun meskipun sempat diterpa kabar miring pasal mangkirnya wanita muda itu dari pemakaman Alice Lansonia kemarin. 

Media memang belum mengerumuni bangunan ini, semuanya belum mendapatkan kepastian kapan Joy Holding's Company kembali beroperasi selepas libur di malam peresmian Puncak Camaraderie kala itu. Jika semua sudah tahu kalau perusahaan ini kembali beroperasi, maka media akan mulai menyerbu Alexa untuk mencecar wanita muda itu dengan rib

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Touch You   139. Mood: I'm not fine!

    Layar besar yang ada di depannya menjadi fokus utama untuk Alexa siang ini. Fokusnya tak bisa benar-benar ia kerahkan untuk adegan rapat yang dibuat oleh pegawainya kemarin. Kabarnya, mereka akan kembali memulai untuk mengembangkan produk yang digadang-gadang akan menjadi citra baru untuk Joy Holding's Company. Kosmetik dengan seluruh harapan wanita yang ada di dalamnya. Perawatan yang pas untuk semua jenis kulit orang-orang Inggris. Mulai dari peremajaan kulit, anti aging, hingga perawatan kulit yang sudah hancur sebab ribuan jerawat datang menghantam permukaannya. Alexa menjanjikan semua kepuasan pelanggan untuk produk terbarunya nanti. Tak akan ada komentar jahat yang menyertai kalau produk ini benar-benar diluncurkan bulan depan."Kami akan memberikan warna kemasan yang lebih cerah sebab ini adalah musim panas, Nona Alexa. Kami berharap produk ini bisa mewakili keceriaan yang ada di musim panas tahun ini. Kami mengembangkan semua bahan dan melakukan uj

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-07
  • Touch You   140. Welcome (back), Mr. Mate !

    "Aku mengalami kecelakaan," ucapnya tiba-tiba. Membaut orang-orang yang ada di sekitar Alexa mulai memandangi satu sama lain. Mencoba untuk memastikan bahwa apa yang didengarnya olehnya juga didengar oleh orang lain. Tak ada yang keliru dalam mendengarkan saat ini. "Itu sebabnya wajah Anda terluka?" tanya seorang wartawan dengan nada ringan. Ia terus saja mendesak Alexa untuk bisa menjawab semua pertanyaan yang ada di dalam kepalanya. Selepas persemian Puncak Camaraderie, pusat mata dunia tak pernah beralih dari wajah bangunan Joy Holding's Company, apapun yang terjadi pada Alexa tentu akan menguras rasa ingin tahu pada awak media. "Aku tak ingin membicarakan pasal kecelakaan itu. Apapun yang terjadi padaku kemarin, adalah hak yang salah sebab terlambat datang ke pemakaman kakakku sendiri." Alexa mulai menunduk wajahnya. Ia memundurkan langkah kaki dan mulai membungkukkan badannya di depan media. Lensa kamera mulai memotret.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-07
  • Touch You   141. Two Lions

    "Mr. Aric adalah anonim yang menyumbang dana terbesar untuk pembangunan S.E Association. Aku dengar juga, Joy Holding's Company menawarkan kontrak kerja sama denganmu, selepas masa kerjamu di S.E Association selesai. Laboratorium percobaan manusia yang dijaga oleh paman gendutmu itu juga bagian dari rahasia gelap Joy Group, lantas kau membuat pemberontakan dengan melaporkan pemilik Joy Holding's Company atas kasus kematian Nona Marina? Apa yang kau dapat dari itu, Mr. Harry?" Pria itu bangkit dari tempat duduknya. Ia berjalan ringan mengambil sebuah botol wine di sudut ruangan. Tak ada suara yang datang dari pria itu. Baik Harry maupun Mate Xavier sama-sama diam membisu selepas semua kalimat itu lolos dari celah bibir Mate."Rahasia Alexa," jawabnya memungkaskan keheningan. Aktivitas Mate yang baru saja ingin menuang wine di dalam gelas terhenti. Ia melirik ke belakang punggungnya. Di sana ada Harry yang terus saja tersenyum gila. Ia memainkan ujung rokok yang tak kunjung din

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-08
  • Touch You   142. Mate Xavier : Good Man, maybe.

    Dia adalah Mate Xavier. Seorang pria tampan dengan mata yang sudah tak lagi berfungsi dengan baik. Satu matanya harus ditutup dengan pengguna pirate eye patch yang terbuat dari kulit ular asli. Sedikit aneh memang, jaksa dikenal sebagai seseorang yang sehat secara raga dan rohani, tetapi Mate Xavier lain. Keunikan ada di dalam matanya itu. Ia dikenal sebagai si jaksa mata satu, penghantar untuk pada pendosa masuk ke dalam neraka penghakiman. Jika Mate Xavier menghindari kasus yang berhubungan dengan S.E Association atau Naxious Luciano, maka organisasi itu pun demikian. Tak ada yang berani kalau sudah menyentuh nama si jaksa mata satu ini. Semua akan kalah telak dalam sidang yang pertama. Penghakiman seorang jaksa bernama Mate Xavier tak pernah main-main. Hukuman yang dijatuhkan dari segala tuntutan yang diperintahkan dan diputuskan oleh pria ini pun tak bisa dianggap remeh dan tak boleh di pandang sebelah mata. Semuanya mengerikan!Namun, jangan salah! Wajah Ma

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-08
  • Touch You   143. Spy: Wriston Ximon Leonardus

    "Kenapa datang ke perusahaanku, Wriston?" Alexa menyela hening di antara keduanya. Sebuah kafe kecil yang cukup modern di bangun tepat di sisi bangunan Joy Holding's Company menjadi tempat yang dipilih oleh Alexa juga Wriston untuk saling bertemu satu sama lain. Wriston tak berucap sepatah katapun untuk saat ini. Ia masih menatap ke arah wajah cantik milik Alexa. Pesonanya tak pernah purna. Abadi melekat di atas paras cantik itu. Alexa bak seorang siluman yang tak pernah menua. Semua yang ada di dalam wajah itu benar-benar sama dan tak berubah sedikit. Hanya caranya merias wajah yang sedikit lain. Mata dan bibirnya benar-benar mencerminkan sosok wanita urban yang berkelas. Pesona Alexa tertuju pada bibir dan mata indahnya itu."Jika tak ada yang ingin kau katakan, maka aku akan pergi sekarang." Alexa berdecak mengakhiri kalimatnya. Ia tak begitu menyukai kehadiran Wriston yang menyela aksinya di depan wartawan dan awak media. Pria itu menjadi seorang super hero yang membawa A

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-09
  • Touch You   144. Clever snake : Harry Tyler Lim

    "Kau yakin dokumen ini berasal dari pengacara Harry Tyler Lim, Mr. Mate?" Seseorang menyela lamunannya. Ia menarik fokus pria tampan yang baru saja ingin menutup panggilan suara yang ia lakukan bersama si rekan kerja. Kiranya sudah hampir satu jam lamanya, Mr. Mate mengganggu aktivitas si rekan kerja dengan membuat panggilan suara dengannya. Tujuannya hanya satu ... pria itu ingin memastikan semua dokumen dan barang bukti yang dikirimkan oleh Harry siang tadi adalah valid. Semuanya bisa naik ke persidangan dengan surat perintah penangkapan yang sah. Mate tak mau melakukan kesalahan di awal kariernya tahun ini. Sudah lama ia tak berperang di dalam pengadilan mahkota di London. Selama ini dirinya bekerja di kota seberang sebagai jaksa penuntut umum yang dikirim khusus di tempat itu. Cukup lama, hingga akhirnya ia bisa datang kembali ke tempat ini."Apa maksudmu? Sudah aku katakan, semua soft file dan dokumen yang ada padamu sekarang berasal dari pengacara kondang bernama Harry

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-09
  • Touch You   145. A Place for Criminals

    "Bagaimana jika dunia tahu tentang ini ... Alexa dan Luis adalah sepasang kekasih yang sudah membunuh kakaknya sendiri. Kalian benar-benar cocok, Alexa. Harus kuakui, kalian benar-benar pandai dalam berakting. Aku bisa memberikan nilai sempurna untuk itu, Alexa." Kalimat itu terus saja berputar di dalam kepalanya. Suara dan wajah Wriston saat mengatakannya pun tak luput dari memori yang ada di dalam ingatannya. Semua masih kental dan masih melekat di dalam sana. Kiranya Alexa memang diam membisu, tetapi di dalam pikiran dan benaknya sedang riuh juga bergemuruh. Pria itu sudah sukses membuat Alexa tak tenang sore ini. Perjalanannya menuju rumah Nona Zia ditemani dengan hati yang was-was. Wriston berkata, bahwa Mr. Daniel Denan Ambrosius masih hidup. Pria itu masih memijakkan kakinya di atas tanah dan masih menghirup udara yang sama dengannya. Namun, bagaimana mungkin? Alexa memastikan dengan mata kepalanya sendiri bahwa pria itu sudah menjemput ajalnya. Ia sudah tak ada lagi di dunia

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-10
  • Touch You   146. Question: Who's the Killer?

    "Kenapa kau membunuhnya, Nona?" Pria gempal yang ada di depannya mulai mengintrogasi. Ia menatap Alexa dengan penuh fokus dan keseriusan yang ada di dalam dirinya saat ini. Alexa tersenyum ringan. Ia diam dengan tatapan yang ringan. Alexa bersandar pada kursi besi yang menyangga tubuh agar tak jatuh di atas lantai. Ruang interogasi yang sedikit gelap. Hanya ada satu lampu gantung dengan string besi yang terus saja bergoyang kalau angin meniupnya. Udara tak cukup banyak di tempat ini. Alexa baru sekali masuk ke sini dalam seumur-umur ia hidup dan melakukan banyak kejahatan. Baru kali ini, seorang polisi menangkapnya dan membawanya ke dalam ruang interogasi yang tak ada nyaman-nyamannya sedikitpun."Aku tak membunuhnya, Sir. Sudah berapa kali aku katakan, bahwa aku tak memberikan racun itu juga tak membunuh Mrs. Marina." Alexa menjawab. Nadanya masih tenang dan santai. Ia menjawab semuanya dengan jujur. Bukan ia pelakunya!"Lagian, bukan

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-10

Bab terbaru

  • Touch You   EXTRA PART

    Kapal berlayar. Bukan hubungan dua insan yang bisa saling menyatukan dua rasa yang sama tujuannya. Kapal besar itu membawa banyak kesedihan untuk meninggalkan London. Alexa tak bisa mempertahankan apapun lagi. Bangunannya runtuh, dirinya menjadi buronan dengan kedua orang tua yang sudah mendekam di dalam penjara. Wanita itu tak bisa berbuat banyak. Pasrah dan terkesan menyerah, tetapi laju kapal ini menjanjikan sebuah kehidupan yang baru.Wanita itu duduk di sisi kapal. Ia menatap laut lepas dengan ombak sedang yang bergulung di depannya. Matanya masih sayu, kakinya sesekali terasa begitu nyeri sebab ia belum mendapatkan pengobatan yang benar-benar layak. Pertolongan pertama yang dilakukan oleh Zia juga Dokter Lim tak bisa banyak membantunya sekarang. Katanya, yang terpenting peluru sudah keluar dari dalam kakinya. Jadi ia tak perlu mengkhawatirkan apapun sekarang ini.Duduk merenung seorang diri, sebelum akhirnya Harry menghampi

  • Touch You   192. End of Story

    Alexa terus meneteskan air matanya. Ia hanya bisa menatap dengan sayu bangunan besar miliknya yang hancur lebur sebab bom meledak dari atas Puncak Camaraderie. Ia tak menyangka kalau inilah akhir dari kisah hidup Alexa. Wanita itu benar-benar tak bisa melakukan apapun untuk saat ini. Isak tangis yang keluar bukan hanya sebab menahan rasa sakit yang ada di kaki kirinya, tetapi juga rasa sakit selepas kehilangan semua yang ia bangun selama sepuluh tahun terakhir. Semuanya hancur begitu saja, Mate dan Daniel benar-benar bajingan gila yang tak punya hati. Ia hanya adalah dua pria bodoh yang terlalu larut dalam dendam dan emosinya di masa lalu."Alexa ...." Mate berjongkok. Ia menarik rambut pendek wanita yang ada di depannya. Sebuah kepuasan tersendiri saat melihat wajah cantik itu menangis tersedu-sedu. Air mata itu mengisyaratkan kemenangan untuk dirinya. "Kau tahu ... dimana Xena dan Wriston meninggal?" tanyanya berbasa-basi. Alexa tak menjawab itu. Ia hany

  • Touch You   191. Revenge

    "Mr. Luis Ambrosius, Anda ditangkap atas pembunuhan Mr. Joe Franky. Anda berhak diam atau menyewa pengacara." Sial! Seseorang melaporkan dirinya. Kini bukti ada di depan mata, Luis tak bisa mengelak apapun lagi. Seseorang menyimpan bukti ini dengan cara yang aman selama ini, hingga ia lupa bahwa ada orang lain selain dirinya. Luis bukan orang yang memotong jari jemari milik Mr. Joe, ia hanya membunuh pria itu juga membunuh mata-mata yang dikirimkan oleh Alexa lalu menyayat telinganya. Luis membenci anggota tubuh yang mempunyai dosa. Itu sebabnya ia melakukan hal itu. Ia tak bisa berbicara apapun selepas rekaman video amatir menampilkan betapa kejamnya ia membunuh dua orang sekaligus dalam satu malam. Kiranya, orang inilah yang ada di tempat kejadian malam itu. Ia muncul pada akhirnya. "Kau tak ingin berbicara apapun lagi, Mr. Luis?" Seorang detektif mencoba untuk menggali informasi darinya. Membuat pria yang ada di depannya itu berbicara. Luis sedari tadi han

  • Touch You   190. World Hell Destruction

    -Laboratorium BioCell, Dokter Lim, London, Inggris-Suasana riuh, kedatangan beberapa polisi yang cukup mengejutkan Dokter Lim tak bisa dibendung lagi. Semuanya menerobos masuk, tak ada satu ruangan pun yang tak dijamah oleh mereka. Seseorang melaporkan laboratorium ini. Bukan sebab penelitian gila yang mencuat ke permukaan, tetapi sebuah laporan yang mengatakan bahwa ruangan ini menyimpan potongan jari jemari milik Mr. Joe dan seorang bocah malang bernama Daniel Denan Ambrosius. Tentu, itu adalah potongan jari manusia yang ilegal. Tak ada perjanjian untuk menempatkan itu di dalam bangunan Dokter Lim. Sekarang pria itu tahu, mengapa Mr. Cristiano datang waktu itu. Pria itu hanya ingin memastikan bahwa jarinya masih ada di dalam laboratorium ini. Ia menunggu waktu yang tepat untuk menghancurkan bangunan ini.Dokter Lim hanya bisa pasrah. Ia tak bisa mengelak dan tak bisa berbicara banyak lagi. Ia hanya bisa menundukkan kepalanya dengan dua polisi yang menjaga di belakan

  • Touch You   189. Honesty

    "Pemilik gedung Shan Entertainment ditemukan tewas gantung diri di dalam apartemen pribadinya. Sebuah surat ditinggalkan oleh Nona Xena Alodie Shan terkait dengan beban yang sedang ia tanggung saat ini. Kasusnya masih didalami oleh pihak kepolisian, Nona. Tak ada yang bisa memberikan jawaban pasti untuk saat ini. "Alexa memejamkan matanya. Menarik napasnya dalam-dalam lalu mengembuskannya dengan kasar. Ia memberikan kode pada pria yang ada di sisinya untuk segera membuka pintu mobil. Ia akan pergi menjenguk jenazah si kawan lama.Senja yang buruk, dirinya tak habis pikir jikalau semuanya terjadi begitu cepat. Alexa dan Xena bahkan belum bisa kembali bertemu selepas waktu itu. Percakapan mereka terhenti dan komunikasi mulai putus begitu saja. Ia terkejut, meksipun dasarnya Alexa enggan peduli. Ia benar-benar tak peduli dengan apa yang menimpa Xena, tetapi tetap saja. Bunuh diri? Xena bukan orang bodoh yang akan melakukan itu.&n

  • Touch You   188. Goodbye, Xena and Wriston

    "Kepercayaan bisa mengubah orang baik menjadi orang jahat?" Tawa ringan muncul dari celah bibir wanita cantik yang baru saja meletakkan pantatnya di atas kursi. Pandangan wajahnya tak pernah luput dari pria berjenggot tipis yang baru saja mengundangnya untuk datang. Ia terkejut, saat sang kekasih membawanya pergi ke tempat pria asing yang sukses membuat Xena Alodie Shan terperangah tak percaya. Baiklah, jika Mate Xavier masih hidup. Xena menonton berita saat pria itu menjebloskan Alexa ke dalam penjara. Ia juga mulai percaya saat media menyebut dirinya sebagai si jaksa mata satu yang kompeten. Kiranya, mata itulah yang melambangkan bahwa pria ini benar-benar Mate Xavier yang datang dari masa lalu."Lagian, kau benar-benar Daniel Denan Ambrosius?" tanyanya lagi. Kali ini bukan hanya pria bertubuh kekar yang duduk di sisi meja yang mendapatkan perhatian Xena, tetapi juga sang kekasih. Alexa benar, pria ini dikendalikan oleh seseorang. Wriston tak benar-benar

  • Touch You   187. Bad past

    "Aku datang untuk memberikan sesuatu padamu, Alexa." Harry mengimbuhkan. Pria itu kembali membuat pernyataan yang cukup menyita fokus milik Alexa saat ini. Wanita itu menoleh dan mengarahkan pandangan matanya untuk Harry. Ia menunggu pria itu melanjutkan kalimatnya saat ini."Kau masih ingat dengan Mr. Daniel Denan Ambrosius?" tanyanya dengan ringan. Sukses membuat Alexa sejenak membuka matanya, pria itu membuat seluruh aktivitas milik Alexa terhenti begitu saja."Kakak dari kekasihmu, Luis.""Aku sudah putus dengannya." Alexa menjawab. Kembali melanjutkan aktivitasnya dan beranjak pergi dari posisinya sekarang ini. Ia berjalan kembali ke arah kursi dan meja besar tempatnya mengambil air putih untuk Harry. Ia duduk di sana dengan rapi. Menunggu Harry untuk datang menghampiri dirinya."Ada apa dengan kakak Luis? Kau menemukannya?" kekeh Alexa dengan nada ringan. Menatap ke arah pria yang baru saja duduk dan meletakkan pantatnya di atas kursi. "Sudah aku ka

  • Touch You   186. Two Lions

    Tersenyum manis, itulah yang dilakukan oleh Alexa dengan terus menatap ke arah rumah besar yang ada di depannya. Ia puas, bukan puas sebab sudah menyakiti hati wanita hamil yang terlihat malang saat ia menceritakan semuanya. Alexa adalah seorang gadis malang yang punya kisah masa lalu yang buruk. Ibunya adalah seorang selir, mati di tangan raja yang sudah meminangnya. Kakak dan ibu tirinya bersekongkol untuk hidup di atas penderita Alexa dan rasa sakit hatinya. Kisah ia persingkat, Alexa tak mau banyak berbasa-basi hanya untuk memperpanjang kalimat dan durasi berkunjung ke rumah istri Mate Xavier. Hal mengejutkan yang membuat air mata jatuh dari tempat persembunyiannya adalah kala Alexa berkata bahwa Mate adalah pria berengsek yang hampir memperkosa dirinya. Ia juga mengkhianati cinta dan kepercayaan Alexa dengan tidur bersama sahabatnya sendiri, Xena. Kiranya, Alexa punya satu alasan yang jelas mengapa ia menusuk mata Mate dan mendorongnya ke dalam sungai dengan aliran air yang sed

  • Touch You   185. Storm

    Sobraine Black Russians menjadi fokus pandangan pria gempal yang baru saja menyelesaikan tugasnya. Ia duduk bersandar tepat pada sofa besar yang di sisi ruangan. Pandangan matanya fokus menuju tepat ke arah pria muda yang ada di depannya. Harry Tyler Lim datang menyela fokus dan pekerjaan pria tua satu ini. Ia menghentikan aktivitasnya dan mulai fokus pada Harry yang baru saja melemparkan setumpuk kertas yang dikaitkan menjadi satu. Kiranya Harry datang membawa sebuah informasi untuknya. Ekspresi wajah yang tak mendukung, kiranya pria itu sedang memendam amarah yang menggebu-gebu di dalam hatinya saat ini. Harry datang dengan setumpuk dokumen yang berisi beberapa informasi aneh untuknya. Dokter Lim tak tahu apa tujuan dan maksud si ke ponakan datang dengan ekspresi wajah seperti itu."Duduklah, jangan hanya diam saja di sana. Katakan apa yang ingin kau katakan sekarang ini, Harry. Jangan membuatku banyak menunggu." Dokter Lim memprotes, membuat Harry menghentikan sejena

DMCA.com Protection Status