Share

Kepalsuan Dalam Ikatan.

Seharusnya malam pengantin akan menjadi malam romantis. Tapi, hal itu tidak berlaku bagi Alexa. Sesampainya mereka di kamar pengantin, Kevin justru segera mengganti pakaiannya dan bergegas untuk keluar dari sana.

"Kamu mau pergi ke mana?"Alexa yang masih berdiri di tengah kamar dengan gaun pengantin mencoba untuk menghentikan Kevin.

Kevin menatapnya dengan pandangan dingin, "Itu bukan urusanmu," jawabnya singkat. Tanpa mengucapkan sepatah kata lagi, Kevin membuka pintu kamar dan pergi begitu saja, meninggalkan Alexa yang berdiri terpaku.

Alexa terduduk di tepi ranjang, perasaan hancur dan kesepian melanda hatinya. Ia memeluk dirinya sendiri, menangis tanpa henti, merasakan kehampaan yang menyakitkan di malam yang seharusnya menjadi momen terindah dalam hidupnya.

Malam itu, setelah membersihkan diri. Alexa nyaris tidak bisa tidur. Ia terjaga, menantikan kepulangan Kevin. Jam telah menunjukkan pukul 02.00 dini hari.

Alexa terbangun ketika mendengar suara pintu kamarnya terbuka. Dalam gelap, ia bisa melihat bayangan Kevin yang baru saja pulang dalam keadaan limbung karena mabuk.

"Kevin?" panggil Alexa dengan suara pelan, mencoba mengendalikan rasa cemas yang tiba-tiba menyelimutinya.

Kevin menoleh dengan mata setengah tertutup, senyum miring terukir di wajahnya.

Dengan susah payah, Alexa membantu Kevin menuju tempat tidur. Rambut Kevin terlihat acak-acakan, jauh berbeda saat pesta pernikahan mereka berlangsung. Bau alkohol menyengat di mana-mana, mulai dari mulut bahkan hingga ke kemejanya.

Begitu tubuhnya terbaring di ranjang, Kevin tertidur dengan lelap. Melihat hal itu, Alexa mulai merasa tenang karena setidaknya kini Kevin sudah ada di rumah. Sehingga Alexa kemudian ikut membaringkan diri di sebelah Kevin dan memejamkan matanya.

***

Alexa membuka matanya begitu merasakan sebuah gerakan di ranjang. Dirinya dapat melihat Kevin yang sedang mengusap kasar wajahnya.

Menyadari kini Alexa telah terbangun, Kevin kembali menatapnya dengan tajam.

“Lain kali biarkan saja aku tidur di sofa,” ucapan itu membuat Alexa tampak kebingungan.

“Aku akan meminta Bibi untuk membersihkan kamar tamu, dan mulai malam ini aku akan tidur di sana,” lanjut Kevin saat menyadari Alexa yang terlihat bingung.

“Kenapa?” Alexa menelan ludah, takut pertanyaannya akan menyinggung Kevin. Namun, dirinya juga merasa penasaran.

Kevin berdiri, menghadap Alexa dengan tatapan yang masih sama dingin, “Pernikahan ini hanya sebuah status. Jadi kita tidak perlu bersikap seperti suami istri.”

Setelah mengatakan itu, Kevin masuk ke dalam kamar mandi dan membiarkan Alexa lagi-lagi harus menelan kenyataan pahit di depannya.

Tak lama kemudian, Kevin keluar dari kamar mandi. Alexa dapat melihat dada bidang dan bahu lebar suaminya. Ditambah dengan lengan Kevin yang berotot. Sontak hal itu membuat Alexa menjadi tersipu. Meskipun mereka memang sudah pernah melakukan hubungan intim, namun saat itu ruangan gelap sehingga Alexa tidak melihat tubuh Kevin sejelas ini.

Berusaha untuk mengenyahkan pikirannya yang kembali teringat akan adegan satu malamnya bersama Kevin. Alexa bangkit berdiri dari ranjang dan mendekati Kevin. Dirinya membantu untuk memilihkan Jas dan dasi untuk pria itu.

Tanpa sepatah kata pun, Kevin menerima jas dan dasi dari tangan Alexa dan memakainya. Hanya saja, dasinya masih terlihat miring. Sehingga dengan spontan, Alexa mengulurkan tangannya dan merapikan dasi Kevin.

Kevin terkesiap begitu merasakan tangan Alexa di lehernya. Namun, dengan segera ia menepiskan tangan Alexa.

"Aku bisa sendiri," melihat wajah datar Kevin, membuat Alexa akhirnya menyadari dan segera menjauhkan dirinya dari Kevin.

Kevin kemudian berangkat tanpa mengucapkan sepatah kata pun pada Alexa.

Di perjalanan menuju kantor, Kevin memijit keningnya. Semalam dirinya sengaja kabur ke bar untuk menghindari Alexa. Dan Kevin teringat akan perkataan temannya, bahwa Alexa bisa saja menjebak Kevin hingga dirinya hamil dan akhirnya memanfaatkan pernikahan ini karena bisnis keluarganya sedang dalam kebangkrutan.

Hal itu membuat Kevin merasa begitu dipermainkan dan enggan untuk menunjukan sikap hangat pada Alexa.

Suara notifikasi handphone, menyadarkan Kevin dari lamunan. Ia mengecek ponselnya dan mendapati sebuah pesan dari orang tuanya.

‘Kami akan berkunjung hari Minggu nanti.’

Kevin menghela nafas berat. Itu artinya, dirinya harus berperan menjadi suami yang baik bagi Alexa hari minggu nanti.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yuda Prataman
Harusnya Alexa lebih tegas, kalau tidak Kevin pasti akan menindaknya.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status