Share

PERJALANAN

last update Last Updated: 2021-12-12 17:05:49

Sesuai kesepakatan, Hasumi akan mengantar Arata menemui ayahnya hari ini. Sejak jam 8 pagi, mobil Arata sudah terparkir rapi di depan rumah Hasumi. Tapi sayangnya, hari ini gadis itu bangun kesiangan dan Arata sudah menunggu selama hampir 30 menit di ruang tamu bersama Hirotaka.

“Maaf ya, biasanya dia tidak selama ini kok.” ujar Hirotaka seraya menuangkan teh untuk Arata. Sudah 3 gelas ia minum teh, dan sebenarnya sudah agak mual. Tapi Arata tak kuasa menolak jamuan Hirotaka. Ia pun balas menuangkan teh untuk Hirotaka seraya tersenyum ramah.

“Tidak apa-apa, kok. Aku bisa memaklumi karena dia masih sangat muda.”

Hirotaka memasang raut wajah lega. Dalam hati, ia bersyukur karena keputusan Hasumi untuk menerima pertunangan itu tepat. Meski sebagian hati kecilnya merasa cemburu, karena harus rela membiarkan puterinya bersama laki-laki lain dan tak sempat menikmati kebersamaan yang telah hilang selama bertahun-tahun.

&ldq

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Tokyo Dai Roman   PEMANDANGAN DARI ATAS BUKIT

    Sejak kembali dari Fukui, Hasumi jadi banyak memikirkan Arata. Ia masih tak mengerti dengan perasaan yang ia rasa akhir-akhir ini. Entah kenapa ia merasa kesal tiap melihat Arata, dan hal itu membuat Hasumi jadi agak menghindar setiap kali bertemu dengannya. Bahkan ketika ia mendapat pesan dari Arata tentang perayaan ulang tahun Gouto yang akan digelar hari Sabtunanti pun, Hasumi merasa enggan untuk membalasanya. Hingga membuat Chika yang sedang makan bersamanya di kantin heran lantaran HP Hasumi terus-terusan bergetar. “Wah ada apa ini? kenapa aura di sini suram sekali?” Shin tiba-tiba muncul dan duduk di depan Hasumi sambil meletakkan nampan makan siangnya. Ryuuga yang sedang bersama Shin terpaksa duduk di depan Chika, membuat wajah gadis itu cerah seketika. “Dan tiba-tiba jadi agak cerah.” Cibir Shin melihat Chika yang kegirangan sambil menatapi Ryuuga yang sedang makan. Ryuuga sendiri merasa risih, ia merubah posisinya jadi agak menyamping dan meletakkan tangan k

    Last Updated : 2021-12-13
  • Tokyo Dai Roman   SEBUAH RANGKULAN HANGAT

    Tak!Arata menyentil dahi Hasumi sampai gadis itu kesakitan. Arata tahu jelas bagaimana lancarnya imajinasi liar Hasumi berjalan dari gerak gadis itu yang baru saja memejamkan mata.“Imajinasimu benar-benar menakutkan.” katanya seketika membuat Hasumi malu.Perjalanan menuju Tokyo kali ini hanya memakan waktu sekejap saja, lantaran Arata tak sekalipun bicara selama di jalan, dan hal itu membuat Hasumi banyak melamun sampai tersadar kalau mereka sudah sampai di depan rumah. Gadis itu langsung membuka pintu, tapi tak menemukan Hirotaka di sana.“Ayahmu sudah ada di sana.” Kata Arata seakan mengerti pikiran Hasumi.Tanpa menjawab, Hasumi buru-buru masuk ke kamarnya, dan membuka satu-satu isi paperbag pemberian Misaki. Tiba-tiba, Arata ikut masuk hingga reflek membuatnya menjerit kaget.“K-kenapa sensei ikut masuk?”“Biar aku yang pilihkan.” Arata mulai memilih salah satu dari 3 gaun yang di

    Last Updated : 2021-12-15
  • Tokyo Dai Roman   API UNGGUN

    Dinginnya malam, senyapnya suara dan gelapnya hutan membuat Chika agak merinding saat menyadari bahwa Ryuuga sudah tak ada di depan matanya. Saat ia berbalik setelah memanggil seniornya itu beberapa kali, muncullah sosok pria bermuka terang tepat di depan wajahnya. Sontak, Chika langsung menjerit ketakutan.“Ahahahaha.” Shin tertawa puas, lantas menurunkan senter yang ia pakai untuk menakut-nakuti Chika. Sadar akan kelakuan Shin, Chika pun reflek memukul pria itu sebisa mungkin sambil hampir menangis.“Menyebalkan! kau hampir saja membuat jantungku melompat!” gerutunya sambil terus memukuli Shin yang berusaha melindungi dirinya dengan tangan.“Aduh, hentikan. Aku Cuma bercanda, kok.”“Sama sekali tidak lucu!” Chika memasang muka masam, membuat Shin jadi agak gemas.“Habisnya kau sendirian, sih. Awalnya aku pikir kau hantu. Ke mana Hiroto dan Risa-chan?”“Risa-chan? maksudmu ga

    Last Updated : 2021-12-17
  • Tokyo Dai Roman   PENGUNTIT

    Arata membuka matanya tepat saat jam menunjuk ke angka 8. Perjalanan semalam membuatnya sangat lelah sampai-sampai tidurnya kali ini terasa sangat nikmat. Ia pun bangkit dari ranjang hotel yang empuk, lantas beranjak membuka tirai jendela. Matahari tampak mulai bersinar, membuat gunung Fuji yang terlihat dari area hotel semakin menawan. Saat ini, Arata menginap di Hakone Prince Hotel, salah satu hotel terkenal yang ada di Kanagawa.Untungnya ini hari Minggu, jadi Arata memutuskan untuk bersantai sejenak sebelum kembali ke Tokyo dan mengurus pekerjaan. Sebelum beranjak dari posisinya, Arata baru sadar kalau ia belum melepas cincin pertunangan yang sedari tadi malam melekat di jari manisnya. Merasa tak perlu lagi memakai cincin itu, Arata pun melepasnya, lantas menyimpan benda tersebut di atas meja sebelum akhirnya ia berjalan menuju kamar mandi.Musim semi akan segera usai, berganti dengan musim panas yang membuat sebagian besar orang malas keluar rumah. Jadi selagi uda

    Last Updated : 2021-12-18
  • Tokyo Dai Roman   TERCIDUK

    “Tunggu!” Ujar lelaki yang sejak tadi mengikuti Hasumi dengan panik, ia berusaha mengejar Hasumi meskipun tetap tak tersusul lantaran gadis itu berlari dengan cepat. Kelelahan, ia pun berhenti dan mengambil napas sejenak sampai tak sadar bahwa seorang gadis tengah bersiap memukulnya dari arah belakang. “Dasar kau penguntit!” cerca gadis tadi sambil memukulnya dengan tas ransel. “Aduh! hentikan!” pinta si lelaki sambil melindungi dirinya. Sementara itu, Hasumi yang sadar kalau si penguntit sedang dipukuli malah memutuskan untuk kembali lagi. Tak ingin kehilangan kesempatan, ia pun ikut bergabung dengan si gadis untuk memukuli lelaki malang yang bernama Takeru. “Kau mau berbuat mesum, ya? dasar kurang ajar!” Hasumi ikut memaki tanpa tahu apa-apa. “Hentikan, aku tidak mau berbuat jahat! Aku hanya ingin mengenalmu, Hasumi Aira!” Mendengar namanya disebut, Hasumi dan gadis yang ternyata adalah Hachiya Risa sontak berhenti memukuli T

    Last Updated : 2021-12-19
  • Tokyo Dai Roman   PENYEBAB HASUMI JATUH CINTA

    “Takeru-kun.”Sosok yang dipanggil sontak menelan ludah saat Misaki memanggil namanya dengan ekspresi aneh. Ekspresi yang selama ini tak pernah ia lihat ada di wajah sang ibu. Gawat, apakah Misaki mendengar obrolan Hasumi dan Jurina di dalam kamar?Tiba-tiba, Misaki tertawa puas. Takeru yang melihat kelakuan sang ibu seketika mengerutkan keningnya.“I-ibu baik-baik saja?” tanyanya khawatir, takut ibunya ini kerasukan atau apa.“Mukamu lucu sekali. Kau pikir ibu marah ya?” kata Misaki sambil terus tertawa.“Ibu membuatku takut!”“Sudah lama ibu tidak menggodamu seperti ini. Oh ya, apa mereka sudah tidur?”“Sepertinya sudah.” Takeru melirik ke arah pintu sekilas, ternyata suara gadis itu kini sudah tak terdengar lagi.“Kau juga tidurlah. Biar ibu yang bawa.” Misaki mengambil nampan yang ada di tangan Takeru, lantas tersenyum lembut.“

    Last Updated : 2021-12-21
  • Tokyo Dai Roman   INSIDEN DI TEMPAT MEMANCING

    Sejak pagi, hujan terus mengguyur kota Tokyo. Di tengah hujan yang sesekali diiringi hembusan angin ini, hal yang paling pas untuk dilakukan adalah tidur, menonton drama bersama keluarga atau memakan sesuatu yang hangat sambil membaca manga kesukaan. Namun kini, Hasumi malah terjebak di kantin bersama Chika, Shin, dan satu orang pria yang entah sejak kapan dan dari mana datangnya. “Hasumi, siapa sebenarnya pria ini?” Chika berbisik sambil memandang curiga ke arah pria yang ada di depannya. Sedangkan si pria malah senyum-senyum sendiri. Hasumi jadi bingung menjawabnya. “Aku pacarnya.” jawab Takeru dengan muka iseng. “Eh, s-sejak kapan?” tanya Chika dan Shin bersamaan. “Takeru-kun!” tegur Hasumi ke arah Takeru yang malah tertawa. Duh, pria ini benar-benar! Sebenarnya ia datang dari mana, sih? pikir Hasumi. “D-dia pacarmu, Aira?” suara Hiroto dari belakang membuat suasana makin keruh. Ia terpaku sambil membawa nampan berisi makan siang dan berdir

    Last Updated : 2021-12-22
  • Tokyo Dai Roman   AJAKAN KENCAN

    Malam ini, hujan kembali mengguyur kota Tokyo. Sambil teleponan dengan Yurika, Hasumi tampak duduk bersandar ke tembok yang ada di sisi ranjang. Sesekali ia tertawa, membahas banyak hal. Sudah lama sekali rasanya sejak terakhir kali ia bercengkrama dengan sahabatnya itu. “Ha? kau suka Mori-san?” Hasumi terperanjat kaget saat obrolan mereka beralih ke soal percintaan. "Ya, sebenarnya sudah agak lama, tapi aku baru bergerak sekarang. Ternyata dia sangat dingin kalau soal percintaan." curhat Yurika di seberang sana. “Hmm begitu. Aku tidak menyangka kau jatuh cinta pada tetanggamu sendiri.” “Hahaha, dengan tetangga masih mending, daripada dengan dosen sendiri.” sindir Yurika membuat Hasumi meringis. “Apa kau jatuh cinta karena sering bertemu dengannya?” “Hihihi, mungkin. Cinta memang begitu ‘kan? pertemuan yang awalnya biasa saja mulai jadi istimewa. Rasanya tak sabar menunggu esok hari supaya bisa bertem

    Last Updated : 2021-12-25

Latest chapter

  • Tokyo Dai Roman   Tokyo dai roman fun facts part 2

    51. Aktor Nakagawa Taishi adalah referensi Shin di dunia nyata, sementara referensi tokoh Chika adalah Imada Mio52. Shin dan Mitsuki memiliki selisih umur 5 tahun53. Meski kadang Shin menganggap Mitsuki agak gila, nyatanya Shin mengakui kalau Mitsuki adalah orang yang pintar 54. Ayah Shin dan Mitsuki yakni Tatsuya Aki adalah tipe bapak yang suka bercanda55. Mitsuki belum menikah dan tidak punya pacar karena masih belum move on setelah ditinggal nikah mantannya56. Alasan Ryuuga pernah kerja paruh waktu di kedai ayahnya Shin adalah karena ia ingin membeli sepatu voli baru dengan uangnya sendiri57. Alasan Yoshide Hiroto selalu ramah pada orang lain dan tak pernah terlihat banyak masalah adalah karena ia memang lahir di keluarga yang berkecukupan dan tak memiliki masalah keluarga. Satu-satunya masalah yang ia rasakan hanyalah sering disukai oleh perempuan hingga membuatnya agak risih58. Hiroto membutuhkan waktu yang agak lama sampai a

  • Tokyo Dai Roman   ROMANSU NO YAKUSOKU

    Hari ini terasa begitu panjang. Selepas mengikuti acara pernikahan Yurika dari awal hingga nijikai yang menjadi acara terakhir, Hasumi yang mulai merasa lelah dan ingin pulang malah dipaksa Chika untuk mengantarnya ke Odaiba. Katanya sih, Chika ada janji dengan Shin di sana. Namun karena ia sempat minum alkohol di nijikai tadi, jadilah Chika beralasan kalau ia takut terjadi hal yang tidak-tidak saat Shin belum sampai di lokasi.Meski sempat menolak beberapa kali dengan cara halus, akhirnya Hasumi menurut setelah Chika menceritakan kemungkinan-kemungkinan buruk yang terjadi kalau ia dibiarkan sendiri dengan kondisi setengah mabuk. Mulai dari tertabrak sepeda, menampar orang sembarangan, pipis sembarangan, dan kemungkinan lain yang menurut Hasumi agak mustahil terjadi pada seorang Chika. Tapi ya sudahlah, Hasumi tetap ikut Chika ke Odaiba meski badannya sudah sangat ingin istirahat.Agak berbeda dari malam-malam biasanya, malam ini Odaiba tampak agak sepi.

  • Tokyo Dai Roman   GADIS KECIL, HINATA

    “Kekkon.. omedetou!!!” * Ucap Hasumi dan Chika sembari masuk secara bersamaan ke sebuah ruangan di mana sang pengantin wanita berada. Melihat kedua sahabatnya, Yurika langsung tersenyum lebar. “Ya ampun, kau cantik sekali!” pekik Hasumi. “Sepertinya hari ini kau jadi wanita paling cantik di dunia.” Chika turut memuji, membuat Yurika langsung tertawa sambil menutup mulutnya. “Kalian ini.. kukira kalian tidak akan datang. Tapi terima kasih, aku sangat senang!” “Mana mungkin kami tidak datang, dasar kau ini.” balas Chika. “Sudah, sudah. Mending kita foto bersama sebelum pengantin wanita yang cantik ini dibawa, bagaimana?” Hasumi memberi saran, yang langsung disetujui oleh Yurika dan Chika. Mereka pun meminta salah seorang staff wanita yang bertugas membantu pengantin untuk mengambilkan beberapa foto. Yurika ada di posisi tengah, sementara Hasumi dan Chika berdiri di bagian samping kanan-kiri sembari bergaya dengan b

  • Tokyo Dai Roman   ORANG BARU?

    Sudah berlalu 5 bulan lebih semenjak Hasumi mulai mengajar paruh waktu di EC. Setiap kali perkuliahan usai, gadis itu selalu datang ke EC lebih awal meski jadwal mengajarnya selalu di sore hari. Alasannya, karena di sana ia merasa bisa lebih fokus belajar. Chika juga akhir-akhir ini mulai kerja paruh waktu dengan menjadi asisten di salon kecantikan, jadilah mereka berdua mulai jarang bermain bersama.Hari ini tanggal 14 April, Ryuuga sudah resmi lulus dari universitas sejak bulan Maret lalu. Akhirnya hari ini lelaki itu akan berangkat ke Italia. Kemarin di telepon ia bilang kalau jadwal penerbangannya jam 7:50 malam. Meski hatinya merasa sedikit berat, mau tak mau Hasumi harus merelakan kepergian Ryuuga selama 3 tahun lamanya. Hubungan mereka yang tanpa status juga terkadang membuat Hasumi takut kalau hati lelaki itu akan berpaling selama di sana.Namun Hasumi tetap mencoba untuk percaya, bahwa Ryuuga pasti akan menjaga kata-katanya. Kalau pun semuanya tak berjalan lan

  • Tokyo Dai Roman   AI TO YUME

    Kilau jingga menghiasi indahnya langit Tokyo di sore itu. Sesekali angin berhembus, membuat rambut Hasumi yang sudah mulai memanjang ikut tertiup. Dengan langkah mantap, Hasumi mendatangi gedung olahraga tempat anak-anak klub voli biasa latihan. Rasa penasaran yang lebih besar dari rasa malunya membuat Hasumi berani mengintip ke dalam, mencari keberadaan Ryuuga.Namun ternyata, Ryuuga tak ada di sana. Justru yang ada hanyalah Iwamoto bersama beberapa anggota lain yang sedang berbincang sembari tertawa, tampaknya mereka baru saja selesai latihan. Menyadari ada seorang gadis mengintip, Iwamoto pun langsung menghampiri Hasumi sembari mengulur senyum.“Cari Ryuuga ya?”Hasumi menganggukkan kepala, agak malu karena kepergok Iwamoto.“Dia baru saja pulang. Mungkin masih ada di sekitaran halaman.”“Oh, begitu ya. Terima kasih.”Iwamoto mengangguk, lantas menatap punggung Hasumi yang menjauh dengan senyum yang men

  • Tokyo Dai Roman   ALASAN TERSEMBUNYI

    “Hasumi-chan?”Hasumi menoleh dan tersadar dari lamunannya. Ia segera menghampiri Mitsuki yang sudah melangkah terlebih dulu ke dalam sebuah ruangan. Hasumi mengikutinya, lalu segera terpana saat melihat isi ruangan tersebut. Ada banyak orang berlalu lalang, mulai dari yang memakai seragam SMP, SMA, dan beberapa pengajar di sana.Saat ini, Hasumi sedang berkunjung ke lembaga bernama EC atau English Course, sebuah lembaga les yang nantinya akan jadi tempat Hasumi mengajar. EC terletak di lantai 3 sebuah gedung tengah-tengah kota Tokyo, tak heran kalau banyak anak-anak sekolahan yang mendaftar ke sana. Masalahnya, saat ini mereka sedang kekurangan tenaga pengajar hingga Mitsuki mengajak Hasumi untuk bergabung meski hanya paruh waktu.“Hello, Miss!” sapa seorang gadis berseragam SMA ke arah Mitsuki.“Hello. Have you done your homework?” tanya Mitsuki dengan ramah.“Yeah, of course.”Hasumi melirik

  • Tokyo Dai Roman   KEPUTUSAN TERBAIK

    Putus.Satu kata itu terdengar aneh bagi Ryuuga. Hubungannya dengan Hasumi yang menjadi pacar pertamanya itu baru berjalan selama beberapa bulan, bahkan baru saja mengalami sedikit perkembangan. Ryuuga sendiri sama sekali tak pernah kepikiran untuk mengakhiri hubungannya dengan Hasumi. Atau lebih tepatnya, memang tak ingin. Tapi, kenapa ia harus mendengar kata itu?“Kenapa?”Suara Ryuuga terdengar agak rendah.“Aku belum selesai bicara sih, senpai. Maksudku, ayo kita putus setelah senpai lulus nanti.”Ryuuga merasa sedikit lega, walaupun pikirannya masih dihinggapi rasa penasaran.“Boleh kudengar alasannya?”Hasumi tersenyum simpul, kepalanya agak tertunduk.“Setelah kupikir baik-baik, kurasa lebih baik kita putus selama senpai di Italia. Aku tak ingin menghalangi jalan senpai.”“Maksudmu?” kening Ryuuga seketika berkerut.“Senpai, menurutku mimpi i

  • Tokyo Dai Roman   KERAGUAN

    “Aku memang sudah sejak lama bermimpi untuk bisa pergi ke Italia, tapi malam itu setelah kau pulang dari rumahku, ayahku tiba-tiba menelpon. Nampaknya pelatih kenalannya di Italia ingin mencoba mengontrakku untuk beberapa tahun. Maaf, aku baru sempat memberitahumu sekarang.”“B-berapa tahun?”“3 tahun.”Jawaban Ryuuga makin membuat Hasumi terdiam. Perlahan, gadis itu berpindah posisi ke kursi yang ada di depan Ryuuga. Keduanya kini duduk berhadapan, masih di atas rope way yang melaju pelan di atas orang-orang yang sedang asyik menikmati sore di musim panas.“Aira?” Ryuuga jadi merasa tak enak karena Hasumi jadi banyak diam setelah ia bilang akan ke Italia.“Eh? ya tidak apa-apa kok, tapi karir senpai di divisi 2 bagaimana?”“Aku akan melanjutkannya setelah aku pulang kembali ke Jepang. Tapi untuk ikut klasemen, sepertinya aku masih bisa.”

  • Tokyo Dai Roman   KELUARGA BARU

    Sejak 10 menit yang lalu, kedua mata Hasumi tak lepas dari meja nomor 9. Di sana, Hirotaka dan seorang perempuan yang Hasumi ketahui sebagai calon ibu tirinya sedang berbincang sembari menikmati makan siang. Tak ada adegan suap-suapan di antara mereka, yang ada hanya perbincangan yang diselingi tawa sembari makan dengan lahap.Hasumi yang melihatnya jadi sedikit paham. Selama ia sibuk sendiri, ternyata ayahnya menginginkan makan malam yang hangat seperti itu. Bodohnya, Hasumi tak menyadari kalau selama ini ayahnya merasa kesepian. Ia pun jadi merasa kalau sepertinya tak ada alasan untuk melarang ayahnya menikah lagi.“Aira, kau bisa kembali ke tempatmu.” kata senior yang tadi, entah sejak kapan ia ada di samping Hasumi. Gadis itu mengangguk paham dan kembali ke dapur, menunggu datangnya pesanan lagi.“Senpai, ada pesan dari bapak itu.” Marin menghampiri Hasumi. Ia menunjuk ke arah meja Hirotaka.“Pesan apa?”&ldq

DMCA.com Protection Status