Share

Persiapan

Ketika kedua kubu bersiap saling menghantam, dari dalam gubuk, Kinarsih berteriak histeris.

“Bundaaa…jangan tinggalkan aku sendirian, bundaaa…!”

Tak seberapa lama, Kinarsih bergegas keluar dari gubuk. Matanya masih berkaca-kaca.

Ada sedikit isak tangis di sana, tapi sorot matanya berubah merah. Kemudian kedua tapak tangannya menyala api.

Sejurus kemudian, Kinarsih menerjang Rodra dan lima penunggang kuda. Rodra berusaha menghindar.

“Kalian semua harus mati!!!” seru Kinarsih.

Lima prajurit berkuda mencoba mengadang Kinarsih.

“Sayap Geni!!!” teriak Kinarsih merapal ajian keluarganya.

Seketika api berkobar membakar para prajurit itu sekaligus kuda-kudanya. Napas Kinarsih tersengal-sengal. Tangannya masih menyisakan kepulan asap. Namun ia sudah terlihat sempoyongan. Agaknya jurus Sayap Geni-nya belum sesempurna ayah dan kakeknya.

Rodra b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status