Share

Pertaruhan

BLETHAK!!! DHUAARR!!! Benturan dahsyat tak terhindarkan.

Dewa Penjuru Angin terkesiap. Serangan ajian Tapak Limannya mampu dibendung dengan ajian yang sama pula. Di depannya berdiri sosok yang terlihat terhuyung-huyung menahan luka di dada.

Sosok itu bukan Parasu, bukan Kutira, bukan pula Kinarsih. Ia mengenakan baju layaknya brahmana. Topi caping lebar menempel di kepalanya. Tangan kanan sosok itu terlihat buntung.

Ketika sosok itu membuka topi capingnya, Dewa Penjuru Angin kaget bukan kepalang, ”Begal Barat?! Kau?”

“Iya guru, maafkan aku guru. Sebaiknya kita hentikan saja pertempuran ini guru, agar tak banyak lagi korban berjatuhan,” ujar Begal Barat sembari menjura.

Dewa Penjuru Angin gusar. Ia kesal bukan kepalang, Begal Barat kini sudah tak lagi berpihak pada dirinya. Begal Barat memilih menentangnya. “Lama menghilang, bukannya kembali ke perguruan, kini kau malah sok menggurui gurumu, mau melawanku? Apa kau pikir pantas? H
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status