Share

Bab 85

Darwin menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri, meski tangannya masih terkepal. Dia bisa merasakan pandangan orang-orang yang tertuju pada mereka, bisikan-bisikan mulai terdengar.

“Kamu sudah cukup bersenang-senang, Toni,” kata Darwin dengan suara rendah. "Ini berakhir sekarang."

Toni mengangkat alisnya, bibirnya melengkung menyeringai. "Benarkah? Setahuku, kamu tidak punya kuasa untuk memberiku perintah." Dia mengambil satu langkah lebih dekat, bersiap menuju Darwin.

Rahang Darwin mengatup saat Toni mencondongkan tubuh, napasnya yang busuk menyapu dirinya. Namun dia tetap bertahan dan menatap tajam ke arah Toni. "Kita sudah selesai di sini. Pergilah," katanya tegas.

Mata Toni menjadi gelap karena marah. "Kamu pikir kamu bisa bicara seperti itu kepadaku, dasar cacing?" dia mendesis. "Aku akan pergi saat aku mau pergi." Dia mendorong dada Darwin dengan keras.

Darwin terdorong sedikit namun berhasil memijakkan kakinya. Tinjunya gemetar berusaha untuk tetap tenang. Yang dia ing
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status