"Kak Tison, dia ancam kita," seru Calvin.Tison berkata dengan suara dingin, "Aku tahu, tapi itu sulit dipercaya.""Hajar si berengsek ini."Calvin langsung melontarkan tinjuan ke arah Surya.Namun, Calvin tersungkur di permukaan jalan karena ditendang Surya.Tison dan teman-temannya tercengang.Kemudian, Surya menampar Tison.Bang!Tison jatuh di permukaan jalan dan pingsan.Hoston dan Mulin terbengong di tempat.Mereka tidak berani memercayai apa yang mereka lihat.Surya mendengkus, lalu masuk ke mobil.Naka melirik mereka sekilas dan masuk ke mobil."Tabrak saja," ucap Surya dengan ekspresi kosong.Naka langsung menginjak pedal gas. Mobil melewati Hoston dan Mulin, menabrak dua mobil sport, lalu melaju menuju Kota Garun.Setelah Surya pergi, Hoston dan Mulin baru tersadar dari lamunan.Mereka bergegas memapah Tison dan membangunkannya.Sesaat kemudian, Tison bangun dan memuntahkan seteguk darah yang disertai sebuah gigi."Apa Kak Tison baik-baik saja?" Tiga pria lain menjadi panik.
"Jadi, kamu nggak memercayai kami?" tanya Naka.Hasan mengernyit seraya menjelaskan, "Sejujurnya, aku hanyalah ilmuwan. Sulit bagiku untuk menyetujui pernyataan seperti itu.""Kami diutus oleh atasan, nggak butuh persetujuan darimu. Tugasmu hanyalah membawa kami ke lokasi," ujar Naka dengan suara dingin.Hasan mengangguk, lalu melanjutkan, "Aku tahu dan aku akan membawa kalian ke sana. Tapi, aku harap kalian bisa mematuhi perintahku saat memasuki makam-makam.""Mematuhi perintahmu?" tanya Naka sambil mengernyit.Hasan mengangguk dan meneruskan, "Benar, dibutuhkan keterampilan yang tinggi dalam perihal penggalian makam. Kalau nggak hati-hati, itu mungkin akan merusak tempat peninggalan budaya beserta benda-benda di dalamnya. Jadi, aku harap kamu bisa mematuhi perintahku."Ekspresi Naka menjadi dingin, ingin mengatakan sesuatu.Namun, Surya melambaikan tangan dan berkata, "Aku memahami perasaanmu. Kapan kita bisa mulai?""Besok saja. Ketua masih membuat onar di kawasan makam. Kalau mau m
Hasan menjelaskan, "Mereka masih menganut sistem kepemimpinan suku. Gawat kalau berkonflik dengan mereka, mungkin akan terjadi baku hantam massal."Surya mengernyit seraya menoleh ke arah Naka. Ternyata, Naka sedang berselisih dengan beberapa pria kekar itu. Jadi, Surya pergi ke sana."Bagaimana?" tanya Surya.Naka melapor, "Mereka nggak mau minggir dan bilang ini wilayah mereka.""Peringatkan mereka lagi. Kalau nggak mau minggir, langsung terobos saja," ujar Surya dengan suara dingin.Naka mengangguk, lalu berteriak, "Awas kalau kalian nggak mau minggir!""Ini wilayah kami, lancang sekali kamu!" teriak seorang pria kekar sambil mengayun parang.Naka menoleh pada Surya, lalu Surya mengangguk.Naka maju dan menendang.Pria kekar itu terpental.Pria kekar yang lain berteriak dan menyerang Naka menggunakan parang.Hasan cemas sehingga mengentakkan kaki.Dalam sekejap, belasan pria kekar tergeletak di permukaan jalan karena diserang Naka.Surya mendengkus dan berkata, "Ayo kita pergi."Sem
"Ini wilayah kami, jadi semua barang di sini milik kami. Kalian ingin mengambil barang-barang di sini dan melukai anggota kami. Kalian benar-benar keterlaluan," ujar Basam dengan suara dingin.Surya tertawa, lalu menegurnya, "Semua itu milik negara, bukan milik kalian. Cepat pergi dari sini, awas kalau nggak.""Lancang sekali!""Ketua, biar kami habisi dia.""Ya, habisi dia."Pria kekar di belakang Basam bersorak seraya mengayun parang.Hasan dan anggota timnya bergegas mundur ke samping.Gawat jika benar-benar terjadi baku hantam.Basam melambaikan tangan untuk mencegat aksi mereka, lalu menoleh pada Surya dan berkata, "Begini saja, kami bisa memaafkan kalian karena memukuli anggota kami, tapi separuh dari barang-barang di dalam harus diberikan pada kami. Kita masuk bersama-sama, bagaimana?""Kamu yakin mau masuk?" tanya Surya dengan tenang.Basam menjawab dengan sombong, "Tentu saja. Kalau nggak, nggak ada yang boleh masuk.""Kalau aku nggak setuju?" tanya Surya dengan suara dingin.
Surya tersenyum, lalu berjalan ke dalam makam.Di dalam sana adalah aula persegi panjang dengan masing-masing sepuluh patung monster di kedua sisi.Patung itu setinggi dua meter, badannya menyerupai manusia dan kepala menyerupai anjing, serta bergigi tajam, tampak sangat galak.Di ujung aula, samar-samar tampak sebuah pintu batu lagi. Tempat ini jelas hanyalah pintu masuk.Surya melirik patung-patung dan menoleh pada Basam.Basam menatap Surya dengan sombong, lalu berjalan ke dalam bersama Geman.Surya tersenyum, dan menyusul bersama Naka.Begitu mereka sampai di bagian tengah aula, tiba-tiba ada suara kerasak dari patung-patung batu.Surya mendapati bahwa patung-patung batu itu bergerak."Siluman patung," gumam Naka.Surya mengangguk.Siluman patung merupakan hasil ciptaan ilmu sihir.Jika penyihir yang kuat mengukir rune formasi pada patung, patung akan memiliki kekuatan tempur yang luar biasa.Basam juga melihat hal itu. Basam dengan santai menyatukan kedua tangan dan menggumamkan m
Geman memotong siluman patung dengan kekuatan Alam Energi Sejati, tetapi parangnya nyaris terpental.Geman terkejut dan buru-buru menghindar ke belakang Basam.Titan batu yang dipanggil oleh Basam jauh lebih tinggi dan besar dari siluman patung. Dua titan batu berhasil memundurkan beberapa siluman patung dan mendominasi.Sambil mengontrol titan batu, Basam menyeringai sinis ketika menoleh ke tempat pertarungan Surya dan Naka.Siluman patung terus berteriak seraya menyerang mereka.Namun, siluman patung tidak berhasil meruntuhkan pertahanan Surya dan Naka yang sangat kuat. Sebaliknya, makin banyak potongan batu yang terlepas dari siluman patung.Titan batu Basam lebih hebat lagi.Dua titan batu melindungi Basam dan Geman, serta memukul siluman patung pada saat bersamaan.Tak lama kemudian, para siluman patung menjadi cacat dan lemah.Beberapa menit kemudian.Dua titan batu Basam menghancurkan beberapa siluman patung itu dan mengakhiri pertarungan.Dua titan batu hanya berdiri di sisi Ba
"Raja Kematian."Surya mengernyit.Cenderung akan terlahir makhluk kematian dalam makam kuno.Namun, makam yang melahirkan makhluk mengerikan seperti Raja Kematian jelas bukan makam biasa.Naka terkejut karena merasakan aura kematian itu, lalu mendekat ke arah Surya dan berwaspada.Kekuatan makhluk itu setidaknya berada di tahap puncak Alam Spiritual, selevel dengan Naka.Namun, jika timbul luka sedikit pun, aura kematian akan masuk ke dalam tubuh dan melumpuhkan kekuatan mereka. Pada akhirnya, mereka akan terkorosi oleh kekuatan kematian dan menjadi makhluk kematian.Ketika Raja Kematian muncul, Basam langsung meluncurkan sebuah ilmu sihir.Selesai mengucapkan mantra panjang, lima titan batu muncul bersamaan dengan Raja Kematian.Dapat memanggil lima titan batu sekaligus menandakan Basam sudah memasuki tingkat suci.Surya tidak terkejut karena telah memindai Basam menggunakan kekuatan pikiran dari awal.Surya tahu Basam adalah kultivator tingkat suci, tetapi tidak tahu tahap apa.Kegu
Surya menebaskan Pedang Petir secara agresif.Disertai bunyi petir, beberapa makhluk kematian ambruk.Surya berbalik badan untuk membantu Naka membunuh beberapa makhluk kematian dan mengakhiri pertarungan di sisi mereka.Basam terkejut saat melihat Surya mengeluarkan pedang Petir.Mata Geman juga berbinar ketika melihat pedang itu.Pedang itu sangat besar dan disertai petir, tampak sangat gagah.Geman juga menggunakan pedang sejenis itu sehingga timbul ketamakan dalam tatapannya. Jelas bahwa Geman sangat menyukai Pedang Petir.Basam melirik Geman, lalu mendengkus.Energi spiritual sekali lagi meletus dari tubuh Basam. Lima titan batu berteriak seraya maju dan menyerang puluhan makhluk kematian, menghancurkan kerangka-kerangka mereka.Tepat saat itu, Raja Kematian melaung lagi.Aula kembali diselimuti kabut abu-abu yang kemudian mengkondensasikan ratusan makhluk kematian. Kali ini, Raja Kematian memimpin pertarungan.Basam segera memerintahkan tiga titan batu untuk melawan Raja Kematian
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di