Malam hari.Vincent datang ke rumah sakit, dia melihat Surya yang terdiam, berdiri di pojokkan menunggu dengan diam.Ketika para bos Homasen mengetahui masalah Mirza, mereka sontak langsung menjadi heboh.Ternyata kekasih Aksha dipukuli hingga kakinya patah, bahkan hampir saja mati oleh Hansen dan juga Natali.Kabar ini bagi mereka merupakan petir di siang hari yang cerah.Aksha adalah tokoh yang mendekati dewa di Homasen.Bagaimana bisa ada orang yang berani melukai kekasihnya?Kalau sampai Aksha marah besar, maka Homasen dalam masalah besar.Kalau sampai tokoh seperti Aksha marah besar, membersihkan seluruh Homasen dari hama jahat bukanlah suatu hal yang tidak mungkin.Bos-bos itu langsung mencari Vincent begitu mendapatkan kabar tersebut untuk bernegosiasi bagaimana cara menangani masalah ini.Vincent tidak mengatakan apa-apa dan langsung pergi ke rumah sakit seorang diri.Hal yang bisa mereka lakukan dalam menghadapi masalah seperti ini adalah menunggu.Mengenai siapa yang hidup da
Siapa orang ini? Kenapa dia sangat hormat kepada Surya?Akan tetapi, Surya hanya menganggukkan kepalanya.Tak lama kemudian, mereka bertiga kembali ke hotel. Surya mendorong kursi roda Mirza hingga ke lobi hotel.Di kasino hotel yang dulu berjaya, tidak terlihat lagi bayangan manusia yang ramai, membuat hotel ini terasa sangat sunyi.Hotel ini sudah berhenti beroperasi tiga hari sebelumnya.Seluruh bos kasino melewati tiga hari yang sangat menyiksa di tempat ini.Bisa dibilang kalau mereka setiap menit bahkan setiap detiknya menanggung tekanan yang sangat berat.Semua orang sangat kesal terhadap Hansen.Kalau bukan karena instruksi dari Surya, mereka pasti sudah menghabisi Hansen sedari awal.Hansen lagi-lagi menyeret semua orang dalam masalah.Padahal mereka baru saja terbebas dari masalah besar.Sementara, setelah Surya mendorong kursi roda Mirza hingga ke lobi hotel, dia menghentikan langkah kakinya."Apa kamu ingat kalau kita pertama kali bertemu di sini?" tanya Surya sambil menund
Semua orang tahu kalau Surya akan membalas perbuatan Natali.Membuat seorang yang hebat marah akan menerima balasan yang berkali-kali lipat.Membuat seorang ahli bela diri tingkat suci marah kemungkinan akan terjadi pertumpahan darah.Para bos kasino berharap agar mereka tidak terseret dalam masalah ini.Semua orang ketakutan dan gelisah, mereka diam-diam mengutuk Hansen dan juga Natali.Saat ini, Mirza baru menyadari kalau beberapa hari ini kemungkinan terjadi perubahan drastis di Homasen.Apa yang sebenarnya telah dilakukan oleh Surya hingga membuat para bos kasino ini begitu takut dengannya?Mirza sangat kebingungan dan terkejut.Mirza bahkan terpana saat melihat Surya.Surya berkata dengan tenang, "Kalian nggak perlu takut, aku tahu nggak akan menghukum apalagi membunuh orang yang nggak bersalah."Setelah mendengar ucapan itu, semua orang segera bernapas lega.Ada salah seorang bos yang sekujur tubuhnya lemas, hingga tergeletak di atas lantai.Orang itu menggunakan hingga kekuatann
Kelak, Mirza akan mengatur seluruh Homasen?Ini tidak mungkin terjadi, bukan?Pikiran Mirza dalam sekejap menjadi kacau.Saat ini, Surya mengelus kepala Mirza, dia tersenyum tipis dan berkata, "Kalau kamu ada pertanyaan, Vincent akan membantu menjelaskannya padamu. Kamu hanya perlu mengaturnya saja."Mirza tertegun, dia menganggukkan kepalanya. Sebenarnya, Mirza masih belum memahami apa yang sebenarnya sedang terjadi.Surya lanjut berkata, "Maaf, kemarin aku menerima telepon, aku masih ada urusan lain. Jadi, aku harus segera kembali. Kelak, kalau ada masalah apa pun, langsung hubungi aku.""Hmm." Mirza menganggukkan kepalanya.Surya bangkit berdiri, tatapan matanya menyapu semua orang, lalu dia membalikkan badannya pergi dari hotel."Selamat jalan, Pak Surya!" teriak Vincent.Semua orang buru-buru berteriak, "Selamat jalan, Pak Surya!"Sosok Surya sudah tak terlihat lagi.Saat ini, Vincent membungkuk di hadapan Mirza, lalu berkata dengan suara pelan, "Nona Mirza, bagaimana selanjutnya?
Raut wajah Surya berubah serius.Tepat pada saat ini, seorang pria lainnya yang berjalan dengan langkah yang panjang datang bersama seorang anak buahnya yang berpenampilan seperti seorang sekretaris."Ada apa?" Pria itu mengerutkan keningnya dan bertanya."Pak Toriq, ini loh, orang ini nggak tahu dari mana berani menghalangi jalan Pak Toriq. Benar-benar nggak tahu sopan santun," ujar pria paruh baya itu dengan raut wajah yang ramah.Pria yang berbicara formal itu melirik Surya sekilas, kemudian dia mengalihkan pandangan matanya ke arah lift.Pria ini kelihatannya tidak ingin membuang waktunya dengan Surya.Surya mendengus sambil menggelengkan kepalanya.Saat ini, pria paruh baya itu berseru, "Bocah ingusan, apa maksudmu begitu? Apa kamu tahu dia ini siapa?""Siapa? Memangnya sehebat apa dia?" tanya Surya meremehkan.Pria paruh baya itu mendengus dan berkata, "Beliau adalah Pak Toriq Mahendra, Ketua Badan Perdagangan di Kota Juwana. Cepat minggir!""Waaah, mengejutkan sekali," ucap Sury
"Aku cari Morgan," ucap Surya.Seorang pria buru-buru bertanya, "Siapa nama Anda?""Surya Pratama.""Maaf, Pak Surya. Kami nggak kenal dengan Anda, mohon dimaklumi."Surya tersenyum dan berkata, "Nggak apa-apa."Kedua orang ini harusnya merupakan pengawal Morgan.Sejujurnya, di tempat ini, Hotel Juwana adalah hotel milik pemerintah. Keamanan di sini sebenarnya cukup baik.Oleh karena itu, Morgan hanya membawa dua pengawal saja.Kalau tidak, berdasarkan status yang Morgan punya, ke mana pun dia pergi, keamanannya pasti akan ketat.Kedua orang itu segera membuka pintu, salah satu di antaranya membawa Surya masuk ke dalam ruangan.Begitu masuk disambut oleh lobi, bukit dan kolam buatan, dekorasi sekeliling sangat indah.Setelah melewati lobi, di belakang ada sebuah ruangan.Tempat ini hanya bisa dimasuki oleh orang yang memiliki status istimewa yang sebenarnya di Kota Juwana.Ruangan VIP nomor 888.Ruangan ini tidak pernah dipergunakan oleh orang luar.Keduanya membuka pintu ruangan, Morg
Namun, Leonard langsung mengerti.Orang itu sepertinya sudah mencari masalah dengan Surya.Leonard sontak tertawa sinis dalam hatinya.Bahkan Leonard tak berani membuat Surya marah, si Toriq ini malah berani mencari masalah dengannya, benar-benar sudah bosan hidup."Begitu ya, biar aku temani ke sana saja."Leonard segera menerima tugas ini tanpa ragu.Begitu ada kesempatan mencari muka di depan Surya, maka Leonard harus memanfaatkannya dengan baik.Surya tersenyum tipis dan berkata, "Ya sudah."Saat bicara, Surya berdiri begitu juga dengan Leonard. Surya berkata kepada Hendra dan juga Morgan, "Pak Hendra, Morgan, kalian duduk dulu. Kami berdua mau pergi ke luar sebentar."Morgan juga merupakan orang lama, dia tahu apa yang akan dilakukan oleh Surya.Morgan tersenyum tipis dan mengangguk.Hendra hanya menggelengkan kepala, dia tertawa dan berkata, "Kalian ini, cepat kembali ke sini, ya!"Keduanya mengangguk dan meninggalkan ruangan.Saat ini, Hendra melihat ke arah Morgan, dia tertawa
Bisa membuat Leonard memanggil seseorang dengan panggilan "sahabat" di seluruh Provinsi Andaru ini paling hanya ada beberapa orang saja.Toriq bisa duduk hingga di posisinya sekarang ini juga karena kepintarannya.Saat mendengar ucapan ini, Toriq langsung menyadari kalau dia telah berbuat kesalahan besar.Dalam keadaan panik, Toriq membungkukkan badannya ke arah Surya dan berkata, "Maaf, aku benar-benar minta maaf. Aku sudah nggak sopan kepadamu. Aku merasa bersalah, sekali lagi maafkan aku. Aku harap kamu memaafkan kesalahnku yang nggak tahu apa-apa. Jangan memasukkan masalah ini ke dalam hati."Pada saat ini Toriq sudah benar-benar ketakutan.Siapa yang akan menyangka kalau pemuda yang dia temui di lift ternyata adalah sahabat Leonard.Masalah seperti ini kemungkinannya lebih rendah daripada menang lotre.Akan tetapi, Toriq malah dipertemukan oleh hal seperti ini. Apalagi nada bicara Toriq ketika di lift sangat tidak bersahabat.Toriq dalam masalah besar.Semakin dipikirkan semakin m
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di