Tidak jauh di depan mereka, terdapat panggung penghormatan dengan beberapa kursi, tetapi belum ada seorang pun di sana.Setelah mereka duduk, Surya melihat sekeliling dan melihat beberapa mata terfokus pada mereka, termasuk Arthur.Hanya ada empat meja di barisan depan, Zayan menempati satu meja, Arthur menempati satu meja dan dua orang lainnya duduk di meja lain. Mereka seharusnya adalah dua orang lainnya dari Empat Tuan Muda Parama.Saat ini, Zayan juga melihat ke arah mereka, lalu mendengus dingin.Surya tersenyum, sepertinya memang akan ada banyak keseruan untuk ditonton malam ini.Pada saat ini, orang-orang masuk satu per satu dan dipandu ke kursi yang sesuai oleh resepsionis.Tidak hanya penduduk lokal saja yang ada di sini, tetapi hampir semua pedagang bahan obat ternama di seluruh negara berkumpul di sini. Jika tidak memiliki kekayaan bersih lebih dari dua triliun, kamu tidak akan bisa masuk. Perlu diketahui bahwa deposit untuk bisa masuk di sini adalah 200 miliar.Menurut Zaya
Surya tidak menyangka kata-kata santainya akan membuat pria tua itu tidak senang dan sedikit canggung.Untungnya, saat ini Zayan langsung berdiri dan menyela, "Maaf, Pak Warno. Dia adalah salah seorang temanku. Dia nggak mengerti apa pun, jadi Bapak nggak perlu memedulikannya."Pria tua itu menatap Surya, mendengus dingin dan tidak berkata apa-apa lagi.Pada saat ini, Zayan berseru kepada Surya dengan suara pelan, "Beliau adalah Pak Warno Handalu, murid pribadi Master Teguh, juga salah satu penilai bahan obat berharga di Parama. Kalau kamu terus berbicara omong kosong, jangan salahkan aku kalau aku mengabaikanmu.""Baiklah," sahut Surya seraya mengangkat bahu dengan tidak berdaya.Pada saat ini, Gideon juga melirik Surya, lalu berkata dengan tenang, "Kalau begitu, lelang putaran pertama akan dimulai sekarang."Kali ini, seorang wanita cantik yang memakai gaun tradisional mendatangi Gideon sambil memegang piring brokat yang dilapisi kain merah.Gideon membuka kain merah itu, kemudian be
Zayan hanya melirik wanita itu dengan tenang. Pada saat yang sama, dia melirik Arthur dan yang lainnya dengan tatapan aneh.Namun, Arthur dan yang lainnya hanya minum teh dengan tenang tanpa ekspresi apa pun.Zayan terkekeh. Surya melihat jamur Ganoderma berumur 3.000 tahun ini yang kelihatan sangat jernih dan dalam kondisi bagus seperti batu giok putih. Jamur ini memang sepadan dengan harganya.Namun, jamur ini masih terlalu jauh dari tingkat benda pengorbanannya. Surya hanya menantikan tanaman Polygonum yang berusia 30.000 tahun itu dan berharap dapat memberi sedikit kejutan pada dirinya sendiri.Saat ini, dua wanita cantik berbaju gaun tradisional membawa sebuah kotak besar ke panggung upacara, lalu meletakkannya di atas meja di depan Gideon.Semua orang tahu bahwa barang terakhir telah muncul, jadi mereka semua menyaksikan dengan penuh semangat.Gideon tersenyum tipis sambil berkata, "Para hadirin sekalian, ini adalah tanaman Polygonum yang berusia 30.000 tahun. Izinkan aku mengete
Tanaman Polygonum itu ternyata palsu.Surya tampak tidak percaya. Dia menggunakan kekuatan pikirannya untuk mendeteksi kembali, tapi tetap mendapat kesimpulan bahwa tanaman itu memang palsu.Tanaman Polygonum ini ditambahkan energi spiritual dengan cara yang sangat canggih, kemudian secara artifisial menciptakan cahaya hitam dan aroma obat untuk menciptakan kesan yang asli.Tanaman Polygonum ini sebenarnya hanya berumur sekitar 2.000 tahun. Jika dikatakan bahwa umurnya 30.000 tahun, itu jelas salah dan palsu.Perbedaan harga antara kedua umur ini mungkin lebih dari dua triliun.Surya menatap Gideon dengan tidak percaya. Pria itu adalah penguasa tempat ini dan kultivator kuat di tahap puncak Alam Spiritual. Surya tidak percaya bahwa Gideon tidak tahu jika tanaman itu palsu.Jadi, sepertinya hanya ada satu kemungkinan.Gideon sendiri adalah seorang pemalsu yang berada di tahap puncak Alam Spiritual. Ditambah dengan Warno dan Sony yang merupakan ahli bahan obat, mereka sepenuhnya mampu me
"Penawaran tanaman Polygonum dimulai dari sekarang. Harga awalnya 1 triliun, harganya akan naik 20 miliar setiap kali. Boleh dimulai."Setelah Gideon selesai berbicara, juru lelang mengetuk palu dan pelelangan pun resmi dimulai.Seseorang segera mengangkat tangannya. Meskipun tidak dapat menawar, jika ikut berpartisipasi, dia juga bisa membanggakan diri untuk beberapa tahun ke depan.Banyak orang yang angkat tangan dengan antusias. Harga tanaman Polygonum itu pun melonjak dengan cepat hingga lebih dari 1,2 triliun.Namun, saat ini, Empat Tuan Muda Parama tidak bergerak dan tidak ada niat untuk menawarnya sama sekali.Surya mengerutkan kening, dia merasa sangat khawatir dengan orang kaya yang bodoh di sebelahnya ini. Surya tahu bahwa dengan karakter Zayan, Zayan pasti akan menawarnya dan harus berhasil mendapatkannya. Jika Surya tidak menghentikannya, Zayan yang malang ini akan mengalami kerugian besar.Saat harganya hendak melonjak hingga 1,36 triliun, Wilson segera bertindak dan langs
Seluruh penonton mulai saling berdiskusi, memuji kekuatan Empat Tuan Muda Parama dan terkesan dengan keberanian mereka.Menawar dengan harga triliunan mungkin jarang terjadi di seluruh negeri atau bahkan di seluruh dunia.Ketika Arthur melihat Zayan berdiri, dia berkata sambil tersenyum dingin, "3,4 triliun.""3,6 triliun," sahut Wilson yang tidak menunjukkan tanda-tanda kelemahan.Otto terkekeh dan menyahut, "3,8 triliun.""4 triliun," ujar Zayan tanpa ekspresi, seolah-olah dia pasti akan menang.Surya menghela napas dalam diam sambil menggelengkan kepalanya.Saat ini, Gideon mengangkat tangannya, juru lelang pun menghentikan penawaran."Pak Zayan." Gideon tersenyum, kemudian berkata, "Maaf kalau aku menyela, aku nggak bermaksud meragukan kekuatanmu, tapi kamu pasti nggak dapat mengeluarkan arus kas sampai 4 triliun, 'kan?"Surya menyipitkan matanya. Dia menyaksikan penampilan Gideon dalam diam.Zayan terkekeh, lalu berkata, "Benar yang dikatakan Pak Gideon, aku nggak dapat mengeluark
"4,2 triliun," teriak Arthur lebih dulu.Tak mau kalah, Otto langsung menyahut, "4,4 triliun.""4,6 triliun," jawab Wilson dingin.Semua penonton terkesiap, tanaman Polygonum ini benar-benar berharga, tetapi jika ditambah lagi harganya akan melambung jauh dari harga aslinya.Namun, tampaknya tidak satu pun dari Empat Tuan Muda Parama yang berniat menyerah. Semua orang hanya menyaksikan pertempuran abad ini dengan tenang.Pada saat ini, Zayan mendengus dingin dan hendak membuka mulutnya, tetapi Surya berdiri dan menyahut dengan dingin, "Kalian berani memasang barang palsu untuk dilelang. Apa kalian menganggap semua orang bodoh?""Apa?"Semua orang tercengang. Siapa orang bodoh ini? Beraninya dia mengatakan hal seperti itu?Ekspresi Ketiga Tuan Muda Parama langsung berubah. Mereka langsung menatap Surya pada saat yang bersamaan.Ada sedikit niat membunuh yang tampak di mata Gideon. Warno dan Sony juga menatap Surya dengan ekspresi dingin.Saat ini, Zayan menatap Surya dengan tatapan koso
Zayan juga menatap Surya, lalu berkata dengan dingin, "Pak Gideon, orang ini nggak ada hubungannya denganku. Ucapannya itu mewakili dirinya sendiri. Tolong jangan salah paham.""Kamu jelas-jelas yang membawanya ke sini, tapi kamu justru berkata kalau dia nggak ada hubungannya denganmu?" tanya Arthur dengan dingin.Zayan mengerutkan kening dan menatap Surya dengan jijik, bahkan Vero pun memasang ekspresi menghina di wajahnya.Namun, kali ini, Gideon tersenyum dan berkata, "Nggak masalah, biarkan adik kecil ini menunjukkan keahliannya dulu."Saat berkata demikian, Gideon melihat ke arah Warno. Warno mendengus dan melambaikan tangannya, kemudian dua pria kuat datang membawa tungku obat dan meletakkannya tepat di depan Surya."Ambil sepuluh bahan obat untuk memurnikan Pil Pemulihan Spiritual," perintah Warno, lalu dua anak buahnya segera pergi untuk mempersiapkannya.Di sini adalah tempat bahan dasar obat, jadi bahan obatnya ada banyak sekali.Surya melihat ke arah tungku obat. Tungku obat