Yunita tersenyum sambil menjelaskan, "Kudengar Pak Surya dan Keluarga Gemi mempunyai sedikit masalah, jadi ayahku menyuruhku kemari untuk melihat-lihat. Tapi kelihatannya, sekarang masalahnya sudah terselesaikan, 'kan?""Seharusnya sudah selesai," jawab Surya dengan datar.Yunita kembali menghela napas sebelum berkata, "Senior sangat hebat, benar-benar sulit dibayangkan.""Apa ada masalah lagi?" Surya tidak ingin terlibat dengan pemerintahan di sini. Bagaimanapun, dia juga orang yang mempunyai identitas khusus di Negara Aerovia.Yunita pun berkata, "Jadi, begini. Aku dan ayahku sangat mengagumi kekuatan Senior Surya, terutama aku. Aku sangat ingin berteman dengan Senior. Harap Senior memberiku kesempatan untuk itu.""Oh, berteman denganku." Surya tersenyum. Dia tahu bahwa dalam masalah ini, Fredi pasti akan mendapat keuntungan besar.Namun, Fredi mengutus pasukan khusus tepat waktu, menyegel hotel, melindungi Mina dan yang lainnya, juga termasuk membantu dalam masalah ini.Yunita menga
Presiden memarahi kepala kepolisian dan kepala kejaksaan karena tidak melakukan apa. Mereka juga sama sekali tidak menganggap serius masalah artis wanita sehingga menyebabkan kasus kematian. Kedua orang itu harus menanggung tanggung jawab atas masalah ini.Bersamaan dengan itu, Gedung Kantor Kepresidenan memuji aksi Mina. Mina berani mengungkap kecurangan di balik ini. Dia merupakan seorang pahlawan yang berani bertarung dengan keluarga konglomerat. Di saat yang perlu, presiden akan bertemu sendiri dengan Mina, juga menyelidiki kecurangan dalam dunia hiburan Negara Siaka.Pemberitahuan ini juga mengungkapkan hal yang berbeda, layak dipikirkan oleh orang-orang.Keesokan paginya.Kepala kepolisian dan kepala kejaksaan Negara Siaka masing-masing mengakui kesalahan dan mengundurkan diri. Hal ini langsung menimbulkan kehebohan yang besar.Asal tahu saja bahwa dua jabatan ini hanya berada di bawah presiden Negara Siaka dan bisa dibilang sebagai jabatan yang paling berbobot. Mereka bahkan bis
Surya seketika berubah muram. Dia berkata dengan dingin, "Kamu tahan dulu dia. Aku akan menyuruh Naka untuk meminta pertolongan dan kembali secepat mungkin.""Nggak perlu, dia sepertinya juga nggak bermaksud bertarung.""Apa yang terjadi?""Dia hanya datang mencarimu, katanya mau memberikan sesuatu padamu. Setelah aku bilang kamu nggak ada, dia pun pergi, juga bilang akan berkunjung lagi lain hari.""Mereka sesopan inikah?" tanya Surya yang tidak terlalu percaya.Rosa berkata, "Aku juga nggak menyangka akan begitu. Selain itu, aku sudah menghubungi Constantin. Dia akan segera kemari.""Oke, dengan kekuatanmu dan Constantin, seharusnya sudah cukup. Aku akan segera kembali juga.""Oke, kami akan menunggumu."Surya menutup sambungan, lalu berkata sambil mengerutkan keningnya, "Bantu aku pesan penerbangan paling dekat. Aku mau kembali untuk mengurus sesuatu."Yunita dan yang lainnya tercengang. Namun, melihat wajah Surya yang muram, tidak ada yang berani berkata apa-apa. Yunita pun segera
"Apanya yang sudah selesai atau belum?" Wanita itu berkata dengan suara keras, "Jelas-jelas kopermu yang mengenai koper kami.""Memang kenapa kalau begitu?" tanya Surya sambil mengerutkan keningnya.Wanita itu menunjuk Surya sambil berkata, "Kalau begitu, tentu saja nggak boleh."Saat ini, seorang pramugari berjalan kemari, lalu segera bertanya, "Tuan dan Nyonya, ada masalah apa? Biar aku bantu selesaikan.""Kamu, lempar kopernya itu keluar!" teriak wanita itu sambil menunjuk koper Surya.Mendengar itu, pramugari itu berkata sambil tersenyum, "Nona, kami nggak bisa melakukan itu.""Nggak bisa? Kalau nggak bisa, kenapa kamu menjadi pramugari?" tanya pria berkacamata hitam itu dengan sombong.Surya menatap kedua orang itu dengan terkejut. Sebenarnya kedua orang ini punya masalah apa? Kenapa langsung memarahi semua orang yang mereka temui?Pramugari itu berpegang teguh pada etika profesinya, tetap membalas sambil tersenyum, "Tuan dan Nona, koper ini adalah barang pribadi tuan ini. Penumpa
Surya tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Kalian yang cuma sampah ingin dibandingkan denganku?""Dasar sialan, tunggu saja nanti, aku akan mengikuti margamu kalau kamu bisa keluar dari bandara ini," kata pria berkacamata hitam dengan marah karena merasa dirinya telah dihina.Wanita itu berkata dengan dingin, "Kamu bisa bersikap sombong saat ini, tapi jangan nangis setelah turun pesawat nanti.""Masih belum tahu siapa yang akan nangis nanti," kata Surya sambil mencibir dan tidak lagi memedulikan mereka.Pramugari datang lagi pada saat ini dan membujuk mereka dengan ramah, tidak disangka wanita itu berkata, "Siapa namamu?""Aku?" Pramugari itu menjawab dengan bingung, "Namaku Melina Sturia.""Melina Sturia," kata wanita itu dengan dingin. "Tunggu saja sampai kamu dituntut dan dipecat, dasar orang nggak berguna."Melina terlihat tidak berdaya, tapi hanya bisa tetap tersenyum.Surya menghela napas dan berkata pada dirinya sendiri, "Apa-apaan ini, menganggap dirinya sangat hebat begitu
"Jangan harap bisa pergi, kecuali kamu menjilat sepatuku sampai bersih sebagai permintaan maaf," ucap wanita itu dengan arogan.Surya benar-benar merasa sangat tidak berdaya, dia berbalik untuk menatap mereka berdua dan berkata dengan serius, "Kalian benar-benar nggak akan bisa menanggung konsekuensi kalau mengangguku. Sebaiknya kalian jangan mengangguku lagi, kalian berdua sudah pasti akan mendapatkan kesialan kalau aku nggak punya masalah mendesak.""Apa yang kamu katakan?" Wanita itu sama sekali tidak berani memercayai apa yang dia dengar.Pria berkacamata hitam itu tertegun sejenak lalu tertawa dengan keras dan berkata, "Ini sepertinya adalah lelucon paling lucu yang pernah kudengar selama ini, aku nggak bisa mengganggumu, memangnya siapa kamu?""Kalian nggak pantas mengetahui namaku, pergi dari sini," teriak Surya dengan marah sambil menelepon Yenny untuk menanyai posisinya.Pria berkacamata hitam dan wanita itu langsung marah pada saat ini, selain itu ada beberapa pemuda yang ber
Wakil manajer mendengar ini dan langsung berkata pada Melina, "Kamu telah dipecat, tunggu sampai mendapatkan pemberitahuan untuk menjalani prosedur."Melina tertegun di tempat, dia sama sekali tidak percaya bahwa dirinya benar-benar dipecat.Dia berkata dengan cemas, "Kenapa aku dipecat? Apa kesalahan yang kuperbuat?""Kamu telah menyinggung Tuan Muda Bisma yang sudah merupakan kesalahan yang sangat besar, " kata Bendo dengan kejam.Melina merasa sangat sedih, rongga matanya bahkan memerah.Melina telah mengalami banyak kesulitan untuk menjadi pramugari, kondisi keluarga Melina pada dasarnya sudah tidak baik, kondisi orang tuanya juga tidak baik, mereka harus minum obat dan berkonsultasi dengan dokter setiap tahun, dia tidak boleh kehilangan pekerjaan ini.Pria berkacamata hitam dan wanita itu tertawa bangga saat melihat Melina yang sedang merasa sedih.Wanita itu bahkan berkata dengan sinis, "Ini adalah konsekuensi karena telah menyinggungku, apakah kamu mengerti?"Melina tampak sedih
Surya melihat sikap orang-orang ini dan terus menggelengkan kepalanya.Mereka sama sekali tidak menghargai orang biasa dan terang-terangan saling berkolusi serta menyalahgunakan kekuasaan mereka, sungguh menyebalkan.Pada saat ini, beberapa agen khusus bandara berlari dengan tergesa-gesa dan memberi hormat pada Darian.Darian segera berkata, "Tangkap pria itu, dia dicurigai telah menghina orang lain dan mengganggu ketertiban bandara, kurung dia dan interogasi dengan benar, lihat apakah masih ada masalah lain atau nggak.""Baik," jawab agen khusus yang memimpin sekelompok orang dan segera mengepung Surya, sedangkan anak buah Bisma sudah menyingkir ke samping untuk melihat tontonan seru.Pada saat ini, Melina segera berkata, "Tuan, sebaiknya kamu meminta maaf, jangan mendatangkan masalah untuk dirimu sendiri."Surya menghela napas, Melina benar-benar adalah seorang wanita yang baik, tidak disangka dia masih memikirkan orang lain pada saat seperti ini, karakternya benar-benar lebih baik d
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di