Share

Bab 453

Larut malam, di Taman Satia.

Hadi menatap pria botak dengan kaki patah itu sambil mendengarkan laporannya, lalu menjadi marah.

Bahkan di wilayahnya sendiri, masih ada orang yang berani menyerang anak buahnya. Hal ini merupakan provokosi terhadap wibawanya. Jika orang-orang ini tidak ditangani, kelak siapa lagi yang akan takut padanya?

Dalam kemarahan, Hadi hanya bisa membangunkan Norman.

Norman baru saja melakukan penerbangan ganda dan tidur dengan sangat nyenyak. Jadi, ketika dibangunkan, dia merasa sangat marah.

"Jam berapa sekarang? Apakah kamu sudah gila?" omel Norman dengan kesal.

Hadi hanya bisa menunduk dan berkata, "Pak, salah satu dari dua pendatang itu sangat pandai bertarung. Anak buahku kalah dengan telak."

"Sangat kuat?" tanya Norman dengan tidak percaya.

Hadi menggertakkan gigi, lalu menjawab, "Ya, aku juga nggak menyangka akan begitu. Kalau aku mengetahuinya, aku pasti akan menyiapkan lebih banyak orang."

Norman berpikir keras. Setelah beberapa saat, dia perlahan berkata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status