"Apa yang kalian lakukan?" tanya Norman dengan ngeri.Pada saat itu, Hadi juga ikut ditekan ke tanah dan diborgol dengan cara yang sama."Apa ... apa yang kalian lakukan? Kalian salah orang. Aku ini orangnya Pak Norman," teriak Hadi dengan bingung.Pada saat ini, pemuda itu tersenyum sinis. Dia mengeluarkan kartu identitasnya, lalu melambai-lambaikannya. "Aku Raka Kuswara, petugas khusus Pengawas Kedisiplinan Kota Juwana. Kami menerima laporan kalau Norman dicurigai melakukan kejahatan yang serius. Sekarang, kami akan membawanya kembali untuk diperiksa.""Aku Yenny, kapten Pusat Pasukan Layanan Khusus Kota Juwana yang membantu Pengawas Kedisiplinan dalam menangani kasus ini. Hadi dicurigai memimpin kelompok preman, menambang secara ilegal dan kejahatan lainnya. Sekarang, dia ditahan secara sah dan akan menjalani pemeriksaan."Semua orang langsung tercengang begitu kedua orang tersebut menunjukkan identitasnya masing-masing. Butuh waktu lama bagi orang-orang untuk tersadar kembali. Bera
Raka langsung berkata, "Semua hal yang berhubungan dengan Bos pasti akan kami lakukan dengan cepat. Ini semua menyangkut prestise 'kan, Bos?""Kenapa kamu datang sendiri?" Surya mengira jika cukup bagi Yenny untuk mengirim tim yang terdiri dari banyak orang. Namun, Surya tidak menyangka jika Yenny tetap saja datang sendiri ke tempat ini.Yenny mengangkat bahu sambil berkata, "Akhir-akhir ini aku merasa sangat jengkel. Jadi, aku keluar untuk menenangkan hati."Surya memperhatikan sekeliling, masih ada banyak orang yang tidak mau membubarkan diri. Dia pun berkata kepada Yenny. "Katakan sesuatu kepada mereka, agar mereka mau segera membubarkan diri."Yenny menyodok Raka. Raka pun mendekati Surya. Kemudian, Raka berbalik menghadap semua orang dan berkata, "Kalian tenang saja, kami pasti akan membereskan kejahatan di sini. Kami akan menciptakan lingkungan hidup yang damai dan bahagia. Sekarang, semua orang silakan kembali ke rumah masing-masing. Kalau ada yang ingin kalian laporkan atau ada
Surya menatap Betran untuk waktu yang lama sebelum perlahan berkata, "Kamu memang pandai berhitung.""Lagi pula, tambang emas itu di mana pun tempatnya, akan sia-sia saja kalau nggak dikelola dengan baik," kata Betran sambil tertawa garing.Surya berpikir sejenak, kemudian menatap Raka dan Yenny.Raka tersenyum sambil berkata, "Idemu bagus juga. Aku bisa menghubungi pihak yang berwenang untuk meminta izin. Selama penambangannya dilakukan secara legal dan wajar, aku rasa nggak akan ada masalah."Karena Raka sudah bicara seperti itu, pengajuan izin penambangan emas tersebut tidak akan ada masalah lagi.Surya berpikir sejenak. Dia merasa bahwa apa yang dikatakan Betran itu memang masuk akal. Oleh karena itu, dia pun berkata, "Oke. Setelah makan, ayo kita pergi untuk melihat tambang emasnya."Semua orang mengangguk. Setelah makan, meninggalkan Josef dan Hildan, mereka berempat pergi ke lokasi tambang emas.Mengenai interogasi terhadap Norman dan Hadi, mereka cukup menyerahkannya kepada tim
Selama sebulan ini, Constantin telah melewati berbagai tempat di Kota Juwana dan menggunakan Cermin Sihir untuk membentuk Bola Cahaya ini. Dia bisa melihat berbagai tempat dan bangunan yang pernah dilewatinya hanya dengan menggerakkan posisi Bola Cahaya itu.Setelah beberapa saat, dia pun mengernyit dan berkata, "Padahal dia sudah terkontaminasi, di mana dia bersembunyi?"...Di Pulau Aora, di dalam kamar Rosa.Rosa keluar untuk berkeliling satu putaran. Kemudian, dia kembali ke kamar dan menutup pintunya. Dia menekankan kedua tangannya di lantai, lalu mengalirlah energi spiritual yang kuat. Energi tersebut membentuk sebuah batasan yang memisahkah kamarnya dengan dunia luar.Setelah itu, Rosa mengeluarkan sebuah benda seperti kaset dan meletakkannya di atas meja. Lalu, dia memasukkan energi spiritual ke dalam kaset itu.Kaset itu menampilkan ukiran-ukiran yang misterius dan memancarkan cahaya berwarna biru.Setelah beberapa menit, muncul empat sosok di tengah cahaya biru tersebut.Di a
"Hehe, abaikan saja ucapanku," ucap pria trendi sambil mengangkat bahunya.Di saat ini, Rosa tertawa dan berkata, "Baiklah, terima kasih atas waktunya, tetua sekalian, sampai jumpa."Rosa menarik energi spiritual dan menyimpan kasetnya, kemudian berkata, "Semakin dilihat, semakin mirip. Kalau benar-benar keturunan Ketua, apakah benar-benar ada rubah tua yang mau menyerahkan posisi ketua?"...Di dalam kantor Departemen Penelitian dan Pertahanan Kekuatan Supernatural, Naka sedang melakukan panggilan yang terenkripsi."Pak, terdeteksi kejanggalan, kekuatannya sangat mirip dengan Ajaran Dewa Darah.""Utusan ketujuh sudah menyelinap ke Kota Juwana, dia akan segera bergerak.""Mungkin kekuatanku dan Pak Surya nggak akan cukup untuk melawan utusan, kami perlu bantuan," ucap Naka."Nggak ada bantuan. Suruh Surya yang urus, kamu bertanggung jawab untuk mengawasi. Aku ingin dia mengerahkan seluruh atribut dan juga kekuatannya.""Ini sangat berbahaya ..." ucap Naka."Memang sangat berbahaya, tap
Bagian bawah tubuh iblis yang dipanggil oleh utusan ketujuh, terendam di dalam air darah, sementara bagian atas tubuhnya terlihat sangat mengerikan."Apakah ini kekuatan dari darah segar? Dewa Darah yang mulia, aku adalah bawahanmu yang setia, utusan ketujuh, Cadilaya. Aku mempersembahkan pesta darah segar untukmu, silakan dinikmati!" teriak Cadilaya yang sudah berubah menjadi bentuk iblis.Di saat ini, Surya terduduk, kemudian bergegas keluar dari kamarnya dan berteriak, "Naka!"Segera setelah itu, Naka muncul di depan Surya sambil membawa koper. Di saat yang sama, Rosa juga datang.Surya bergegas pergi ke arah pusat kota, lalu berkata, "Aku sudah menemukan orang itu."Naka langsung mengikuti Surya, begitu juga dengan Rosa. Mereka bertiga berlari bersama.Rosa berkata, "Tuan Surya, aku membutuhkan benda yang ada pada orang itu di pertarungan kali ini.""Kalau bisa, sana ambil," jawab Surya dengan ambigu. Mendengar itu, Rosa pun tidak bisa berkata-kata.Di saat yang sama.Tiba-tiba, mu
Cadilaya tidak tertekan sedikitpun meski dikepung oleh tiga orang tingkat suci. Sebaliknya, dia mengayunkan kapak raksasa di tangannya sambil berteriak, "Manusia rendahan, beraninya kalian melawan keagungan Dewa Darah. Serahkan Telur Dewa Darah dan sesali perbuatan kalian di hadapan Dewa Darah yang agung!""Enak saja!" teriak Surya. Lantai yang diinjak olehnya pun retak, Surya melancarkan serangan lebih dulu pada Cadilaya.Sosok Surya yang aneh seketika langsung menerjang ke sisi kiri Cadilaya, Pedang Petir-nya melaju dengan kemiringan yang luar biasa dan langsung mengenai bagian pinggang Cadilaya.Kekuatan Pedang Petir yang meledak mengeluarkan suara yang sangat keras. Jika orang di bawah tingkat suci terpukul atau bahkan tergores sedikit saja oleh Pedang Petir, mereka pasti akan mati.Di saat bersamaan, Rosa berteriak dan menerjang ke depan sebelum melompat. Pedang bergerigi yang terbakar api energi spiritual langsung menusuk jantung dan menebas leher Cadilaya.Di saat ini, Constanti
Pasti ada sesuatu di dalam ini. Cadilaya pasti menggunakan cara yang tidak diketahui mereka untuk menjaga kondisinya yang berubah menjadi iblis dan memiliki kekuatan yang tidak ada habisnya.Berpikir sampai sini, Surya mengaktifkan Mata Kebenaran.Kristal Naga berputar dengan sangat cepat, energi spiritual yang ada di dalam tubuh Surya mengalir keluar dan kedua mata Surya pun berubah warna jadi kuning emas.Di saat ini, Surya mendapati bahwa seisi balai, bahkan beberapa ratus meter di bawah tanah balai, tersebar kabut darah yang tidak terlihat.Kabut darah itu melambung dan berkumpul di tubuh Cadilaya, lalu terus mengisi kekuatannya dan juga memulihkan baju zirahnya.Kemudian, Surya melihat ke bawah tanah dan mendapati genangan air darah di saluran pembuangan air bawah tanah.Darah itu adalah sumber kekuatan Cadilaya yang berubah menjadi iblis."Di bawah tanah ada kolam darah. Selama kolam darah itu nggak kering, kekuatannya nggak akan habis!" teriak Surya sambil bertarung.Constantin