Nelson tahu kalau hari ini dia harus menerima apa yang terjadi. Dia sudah tidak dapat mengurus masalah ini lagi.Nelson yang awalnya muram, langsung tersenyum lebar dan berjalan maju dengan ramah. Dia berjabat tangan dengan Brian sambil berkata, "Ternyata Pak Brian. Kalau Bapak menyapa lebih awal, tentu nggak akan ada kesalahpahaman seperti ini. Lihat sekarang jadi begini ....""Yang penting daerahmu menghormati saja, juga nggak ada masalah besar. Kami selesaikan sendiri saja," kata Brian dengan datar.Jangan lihat Nelson dulu ditekan oleh Keluarga Hatani sampai tidak mampu mengangkat kepala, tapi di luar, Nelson adalah tokoh yang hebat. Dia tidak mampu disinggung oleh orang biasa. Seorang penanggung jawab daerah kecil juga bukan apa-apa baginya.Nelson mendengar maksud dari perkataan Brian, lalu segera berkata, "Oke, kebetulan aku masih ada urusan. Kalian selesaikan saja sendiri, aku pergi dulu."Setelah selesai berkata, Nelson langsung pergi dengan sekretarisnya tanpa menoleh ke bela
Surya tidak menyangka bahwa pendukung Joko adalah Brian. Kalau begitu, semua ini jadi lebih seru.Saat ini, tatapan Brian mengikuti langkah pengawal itu. Kemudian, dia pun tersentak.'Bukankah itu Pak Surya? Kenapa dia ada di sini?''Lalu, tadi Joko bilang apa? Mau membereskan Pak Surya juga?'Saat Brian masih terkejut, pengawal itu sudah sampai di depan Paul dan Surya.Saat ini, Paul sudah ketakutan sampai tidak tahu harus berbuat apa.Nelson ketakutan setengah mati, sedangkan Henry menunduk dalam-dalam. Henry yang diminta menjilat sepatu, juga hanya bisa menahan diri saja.Nelson yang merupakan pengikut Henry, pasti hanya akan lebih menyedihkan dari Henry.Kali ini gawat sudah. Nelson membuat acara ini, tapi tidak berakhir dengan baik, malah membuat Henry dipermalukan sampai seperti ini. Takutnya sebelum kembali, dia sudah akan kehilangan pekerjaan.Hal yang lebih menakutkan adalah Nelson sama sekali tidak tahu bagaimana Joko akan memperlakukannya. Dua pengawal Joko itu dalam sekali
Perkataan Brian itu sangat tidak sungkan. Joko tersentak untuk sesaat, kemudian berkata dengan dingin, "Pak Brian, kamu jangan lupa. Kita ini mitra kerja sama. Aku bukanlah bawahanmu.""Berani sekali kamu. Benar-benar nggak tahu diri."Brian langsung berubah muram, lalu mengangkat Joko begitu saja dan melempar pria itu ke hadapan Surya.Dua pengawal itu tersentak, kemudian mendekati Joko.Brian tidak sungkan sama sekali. Dia langsung menaikkan energi sejati di tubuhnya. Hanya terkena paparan energi sejati saja, dua pengawal itu langsung tumbang dan muntah darah.Saat ini, Joko sudah pasrah. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa Brian langsung memutuskan hubungan kerja sama seperti ini, bahkan dengan sikap yang begitu tegas. Brian sama sekali tidak menghormatinya, juga langsung melukai dua pengawalnya.Saat ini, Joko baru benar-benar mengerti bahwa Brian bisa disebut sebagai ketua mafia Kota Juwana bukan karena memiliki pengawal yang hebat, melainkan karena kemampuan bertarungnya sendir
Dalam ketidakberdayaan, Surya menepuk pundak Paul dan berkata, "Paul, kamu sudah berubah terlalu banyak."Setelah selesai berkata, Surya berbalik dan pergi bersama Rania. Kedua orang itu berjalan begitu saja meninggalkan lapangan bola.Brian menatap orang-orang di tempat itu, lalu berkata dengan dingin, "Siapa yang berani menyebarkan masalah malam ini, jangan salahkan aku nggak akan segan-segan."Mendengar itu, semua orang langsung gemetar. Setelah mengatakan itu, Brian baru pergi dari tempat itu.Sedangkan saat ini, Henry bergetar. Dia seperti terbangun dari mimpi dan melihat sekeliling dengan bingung.Saat ini, dia baru menyadari bahwa dirinya bukanlah apa-apa.Nelson, Joko, Brian, semua orang itu bisa menghadapinya dengan mudah.Sedangkan anak muda yang dia pandang rendah itu bahkan merupakan keberadaan yang lebih mengerikan. Di hadapan anak muda itu, bahkan Brian juga harus menundukkan kepala dan menyebut pemuda itu sebagai tuannya.Seketika, semua kebanggaan yang Henry bangun diha
Begitu mendengar perkataan Surya, sopir itu langsung protes dengan berteriak, "Cepat bayar. Naik taksi masih nggak mau bayar. Nggak ada yang namanya seperti ini."Sopir ini juga orang yang berpengalaman. Dia sering pergi ke berbagai tempat di Kota Juwana, jadi dia tahu bahwa semua orang yang keluar dari lapangan golf adalah orang kaya.Selain itu, sopir itu juga mencium bau alkohol di tubuh Surya, jadi dia berbuat curang di argometer taksi. Ditambah lagi, dia juga dapat melihat bahwa dua orang tadi bukan suami istri, seharusnya hanya pacaran.Dalam keadaan seperti ini, biasanya kalau penumpang mabuk, mereka akan langsung memberikan uang, sama sekali tidak peduli dengan biayanya.Meskipun tidak mabuk, penumpang juga akan pura-pura murah hati di depan pacar atau tidak ingin membuat masalah, jadi akan membayar dengan patuh.Sopir itu berbuat seperti ini juga bukan sekali dua kali, pada dasarnya berhasil setiap kali dilakukan.Namun, Surya sama sekali tidak mabuk. Selain itu, biaya taksi i
Sopir itu langsung menjadi serius dan diam-diam berpikir dalam hati.Bocah ini lumayan keras kepala juga. Namun, dia harus membuat dua orang ini takut. Kalau tidak, begitu dia dilaporkan, dia harus membayar denda. Kalau sampai begitu, dia akan rugi.Namun, dia juga tidak takut. Dia juga bukannya tidak pernah melakukan hal seperti ini. Dia pun langsung mengeluarkan ponsel, lalu berkata dengan dingin, "Kalian tunggu saja."Setelah mengatakan itu, sopir itu menelepon seseorang, lalu berbicara singkat dengan teriak-teriak. Kemudian, dia berkata, "Saudara-saudaraku bukan orang biasa. Jangan salahkan aku nggak mengingatkan kalian."Sopir itu mempunyai beberapa teman yang mengendarai taksi sepertinya. Mereka juga sering melakukan perbuatan jahat seperti ini.Terutama saat bertemu orang luar daerah, mereka sering menipu uang. Pemasukan itu bahkan lebih banyak dari pendapatan taksi mereka sehari. Jadi, mereka pun saling membantu, sengaja menipu orang-orang.Tentu saja, mereka juga mencari orang
Melihat mobil-mobil yang melaju kemari itu, Anton dan keempat temannya itu langsung tercengang.Mereka tidak takut dengan agen khusus, tapi yang paling mereka takuti adalah pihak berwenang dari Departemen Lalu Lintas. Jika mereka tertangkap, mereka harus membayar denda yang besar.Namun, karena Anton mempunyai saudara yang berada di departemen ini, dia tidak merasa terlalu takut. Dia sudah dua kali dilaporkan, tapi kerabatnya berhasil membantunya.Saat ini, Yenny datang dengan membawa puluhan agen khusus, lalu mengepung mereka."Aku dengar ada orang yang membuat masalah di sini?" tanya Yenny sambil tersenyum ke arah para sopir itu, membuat para sopir itu merasa ngeri."Apa yang terjadi?" tanya Yenny lagi.Surya terkekeh sebelum menceritakan apa yang terjadi. Setelah mendengar semua itu, Yenny pun tertawa. Dia menunjuk ke arah Surya sambil bertanya, "Kamu bisa juga menemui kejadian seperti ini, ya?""Apa maksudmu? Pahami identitasmu dengan baik. Kamu adalah agen khusus," kata Surya deng
"Memang nggak mudah." Surya berkata dengan sungguh-sungguh, "Hanya karena nggak mudah, bukan berarti kamu bisa menipu orang dan memeras orang. Aku baru saja mentransfer lima juta padamu. Kalau bertemu dengan orang yang penakut, kalian pasti akan memerasnya seperti ini juga, 'kan?"Adi menangis sambil berkata, "Aku salah. Aku akan mengembalikan uang itu padamu. Tolong lepaskan aku.""Orang sepertimu nggak akan pernah berubah, kecuali kamu mendapatkan pelajaran. Terima saja kesialanmu kali ini, agar kamu nggak menipu orang lain lagi di kemudian hari," kata Surya acuh tak acuh.Pada saat ini, Yenny berteriak dengan tegas, "Bawa mereka semua."Lebih dari puluhan agen khusus mengerumuni, lalu mengawal Anton dan temannya ke dalam mobil. Atas perintah Yenny, mereka dibawa ke Pusat Pasukan Layanan Khusus.Kendaraan dari Departemen Lalu Lintas juga sudah datang. Mereka membawa pergi lima taksi tersebut.Satria mengucapkan selamat tinggal pada Yenny, lalu memberikan perhatian khusus pada Surya u