"Sekarang, kamu seharusnya merasa takut. Atau kamu cuma sedang menggunakan ketidakpedulian untuk menyembunyikan ketakutan dalam hatimu.""Sudahlah, aku sudah melihat terlalu banyak orang yang sekarat dan ada banyak orang sepertimu. Tapi, kali ini aku rasa aku bisa memberimu kesempatan.""Kalau kamu mau mengajariku teknik melahap energi orang lain, aku bisa mengampuni nyawamu. Selama kamu meninggalkan Kota Utama Barker, aku nggak akan peduli padamu lagi, bagaimana?"Jesse menatap Oberon. Menurutnya, dia sudah memberikan cukup banyak harga diri kepada Oberon. Namun, Oberon sepertinya tidak mendengar apa-apa, dia justru mengambil kaki kelinci panggang itu dan mulai memakannya."Dasar lancang!""Srak!"Jesse mencabut pedangnya dan menebasnya. Energi pedang yang kuat langsung membelah batu tempat Oberon duduk menjadi beberapa bagian dan membuatnya terhambur ke segala arah. Saat ini, Oberon sudah menghindar ke samping.Detik berikutnya, Jesse melintas dan mendatangi Oberon. Dia mengangkat pe
Detik berikutnya, lebih dari puluhan pedang menembus perisai pertahanan hitam pada saat yang bersamaan. Tidak lama kemudian, kekuatan isap yang kuat datang dari tubuh pedang. Detik berikutnya, tangan kanan dari puluhan anggota Organisasi Bayangan itu terisap ke dalam perisai pertahanan hitam.Saat melihat ini, Jesse sontak berteriak, "Nggak, jangan!"Jesse mengangkat pedangnya dan berubah menjadi seberkas cahaya putih dan terbang ke atas kepala Oberon. Detik berikutnya, sosoknya tergantung terbalik, lalu pedang di tangannya menusuk ke arah kepala Oberon. Pedang itu langsung terisap ke dalam perisai pertahanan hitam.Tidak lama kemudian, tangan kanan Jesse juga terisap ke dalam perisai pertahanan hitam. Detik berikutnya, perisai pertahanan hitam tiba-tiba menyusut, kemudian mengembang beberapa kali dan secara langsung menyerap lebih dari puluhan anggota Organisasi Bayangan, termasuk Jesse itu ke dalam perisai pertahanan hitam. Semua orang berteriak, lalu energi di dalam tubuh mengalir d
Saat mendengar ini, Surya tidak punya pilihan selain setuju. Faktanya, Oberon membunuh 100.000 kultivator dalam waktu tiga bulan. Hal ini memang agak berlebihan. Meskipun dia membunuh semua orang yang berinisiatif untuk menantangnya. Oberon memasang jebakan di malam hari dan mengundang orang lain untuk datang dan bertarung. Hal ini berada di luar jangkauan pertarungan yang normal.Setelah keluar dari rumah penguasa kota, Surya langsung keluar kota dan menuju ke pinggiran kota untuk mencari Oberon. Setelah mencari setengah hari di tengah pedesaan, Surya akhirnya bertemu Oberon di hutan pegunungan."Surya? Kenapa kamu ada di sini?" tanya Oberon sambil mengerutkan kening.Surya segera menjelaskan, "Oberon, sudah hentikan. Dalam tiga bulan terakhir, kamu sudah membunuh 100.000 kultivator. Masalah ini membuat Pak Edmund marah. Kalau kamu nggak segera berhenti, besok Pak Edmund secara pribadi akan membawa orang ke sini. Saat itu terjadi, aku khawatir kalau aku nggak akan bisa menyelamatkan h
Saat mendengar ucapan Surya, Oberon berhenti, menengok ke arah Surya, lalu bertanya dengan nada dingin, "Apa kamu serius?"Surya mengangguk penuh semangat sambil menjawab, "Ya, selama kamu bisa mengalahkanku, aku akan melakukan apa pun yang kamu mau. Tapi kalau kamu kalah, aku harap kamu bisa meninggalkan Kota Utama Barker.""Baiklah, terserah kamu."Oberon menatap Surya, lalu aura energi di tubuhnya segera dilepaskan. Dia mencibir, kemudian berkata, "Aku tahu kamu selalu menganggapku sebagai teman. Tapi kalau kamu berpikir kamu bisa membantuku dengan melakukan ini, kalau begitu itu ide yang sangat bodoh.""Sayangnya, kekuatanku sudah meningkat. Sekarang, walaupun Pak Edmund muncul di hadapanku, aku nggak akan mundur selangkah pun.""Kalau kamu menjadi musuhku, berarti kamu sedang membawa dirimu sendiri ke kematian.""Tunggu sebentar, aku harap kamu menggunakan seluruh kekuatanmu, karena aku nggak akan pernah menunjukkan belas kasihan kepadamu."Saat mendengar ini, Surya merasakan hawa
"Tapi sekarang, waktunya untuk mengakhiri semuanya."Setelah berkata demikian, Surya melompat ke udara, membuka lengannya, dan aura energi di tubuhnya segera menyeruak. Empat binatang dewa khusus, yaitu Naga Biru, Harimau Putih, Burung Merah dan Kura-Kura Hitam muncul di depan, belakang, kanan dan kiri Surya.Oberon menatap Surya, sambil menggerakkan pikirannya, aura hitam mengembun menjadi perisai pertahanan di tubuhnya dan bersiap untuk menahan serangan Surya.Di udara, empat binatang dewa, Naga Biru, Harimau Putih, Burung Merah dan Kura-Kura Hitam, terbang ke atas kepala Surya dan melayang di atasnya. Tidak lama kemudian, dengan perpaduan empat energi yang berbeda, keempat binatang dewa juga mulai bergabung.Setelah berputar dengan kecepatan tinggi, keempat binatang dewa itu akhirnya bersatu dan berubah menjadi seekor Naga Emas. Naga Emas ini adalah Naga Kuning. Naga Biru, Harimau Putih, Burung Merah dan Kura-Kura Hitam menjaga empat penjuru, sedangkan Naga Kuning berada di tengah d
Naga Kuning awalnya sebesar gunung kecil. Di bawah isapan perisai pertahanan hitam, ukuran Naga Kuning langsung menyusut dengan sangat cepat. Semua energi Naga Kuning diubah menjadi energi Oberon."Hahaha. Surya, mari kita lihat bagaimana kamu bertarung denganku!"Surya melayang di udara. Ketika melihat kejadian ini, dia juga sangat terkejut. Namun, Surya segera menyadari bahwa kekuatan aturan ruang kegelapan yang dia pahami dan kekuatan aturan ruang kegelapan yang dipahami Oberon, mungkin adalah kekuatan yang sama.Karena kekuatannya sama, maka mungkin kekuatan ini bisa digunakan untuk menyeimbangkan Oberon. Memikirkan hal ini, Surya tidak lagi ragu-ragu dan segera terbang turun dari udara. Surya mengeluarkan telapak tangannya, lalu menampar perisai pertahanan hitam Oberon."Baiklah, karena kamu berinisiatif sendiri, maka aku akan melahapmu dan mengubahmu menjadi tulang layu!"Oberon berteriak, kemudian perisai pertahanan hitam mulai menyerap aura energi Surya. Pada saat ini, Surya ju
Surya berbalik dan melihatnya. Benar saja, cahaya putih bulat seukuran baskom muncul dari arah timur. Tampaknya ia tertekan oleh dimensi kekacauan. Cahaya putih bulat ini menyusut dengan cepat dan menjadi lebih kecil dalam sekejap beberapa detik."Gawat!"Oberon berkata, "Ayo cepat pergi. Kalau kita terlambat sebentar saja, kita mungkin nggak akan bisa keluar.""Ya, ayo cepat pergi!"Keduanya segera berubah menjadi bayangan dan bergegas menuju cahaya putih. Cahaya putihnya terus menyusut dan dalam sekejap hanya menjadi seukuran mangkuk kecil. Surya dan Oberon bergegas keluar dari lubang cahaya putih.Cahaya putih melintas di depan mata mereka. Ketika keduanya melihat lagi, mereka telah kembali ke dimensi di mana Kota Utama Barker berada. Lubang seukuran mangkuk itu sudah menyusut menjadi seukuran lubang semut.Surya dan Oberon saling menatap, kemudian mereka hanya menghela napas lega. Tiba-tiba, sebuah tentakel terbentang dari lubang, lalu tentakel itu menempel di dada Oberon. Tiba-tib
"Sekarang, aku sudah menyadari kesalahanku, jadi aku memilih untuk mengaku kalah.""Malam ini, aku akan meninggalkan Kota Utama Barker."Surya menatap Oberon sambil bertanya, "Kalau begitu, kamu mau pergi ke mana?"Sudut mulut Oberon melengkung, kemudian dia menjawab, "Kota pembunuhan ketujuh, Kota Utama Divente.""Apa? Kamu mau ke mana? Kenapa?""Nggak apa-apa, aku cuma nggak ingin berhutang terlalu banyak pada orang lain.""Apa?""Oh, jangan salah paham. Aku cuma ingin pergi ke tempat di mana aku bisa berkembang dengan cepat."Surya melihat ke kejauhan, merenung sejenak, kemudian berkata, "Kalau begitu, aku berharap kamu bisa segera menjadi lebih kuat."Oberon menatap Surya, lalu menanggapi, "Kalau begitu, apa kita masih berteman?""Tentu saja, kamu akan selalu menjadi teman lamaku.""Terima kasih."Oberon mengulurkan tangannya dan Surya meraih tangan Oberon. Keduanya saling menatap sambil tersenyum.Saat larut malam, di alun-alun Kota Utama Barker, Surya sedang melihat Oberon yang d