Menurut aturan pertandingan, seorang penjaga menengah memang dapat bergabung dalam babak final. Namun, jika penjaga menengah melakukan ini, targetnya pasti adalah untuk menjadi kepala penjaga.Orang yang mampu menjadi kepala penjaga tentunya memiliki kekuatan kultivasi yang sangat tinggi. Biasanya memerlukan setidaknya lima ratus tahun untuk menghasilkan satu kepala penjaga. Oleh karena itu, banyak orang yang secara otomatis mengabaikan persaingan babak final untuk menjadi kepala penjaga.Mata semua orang tertuju pada pertandingan ketiga dalam babak final. Karena pertandingan ketiga ini adalah babak kualifikasi untuk menjadi penjaga menengah.Surya sebenarnya tidak pernah menyangka bahwa Markus akan berpartisipasi dalam pertandingan. Oleh karena itu, mendengar berita ini dari Midal membuatnya sangat terkejut. Midal menghela napas, lalu berujar, "Haih, sebenarnya aku juga nggak yakin apakah Tuan Muda Markus akan benar-benar berpartisipasi dalam pertandingan ini atau nggak. Tapi Keluarga
Gerardo mengangkat gelas anggur, memberi hormat pada Surya, lalu meminumnya dengan satu tegukan. Melihat ini, Surya juga mengangkat gelasnya sebagai balasan. Keduanya sama-sama meneguk anggur dalam gelas mereka. Setelah meletakkan gelasnya, Surya berkata, "Jadi, maksud Pak Gerardo adalah aku harus mengalahkan Tuan Muda Markus dalam pertempuran besok, benar?""Markus memang pantas mati, tapi aku mau membuat seluruh dunia tahu kalau Markus mati karena keangkuhannya sendiri. Aku juga ingin membuat Keluarga Silom tahu, siapa yang berkuasa di Kota Utama Victor.""Markus dan adiknya, Marchi, memiliki karakter yang sama. Keduanya terlalu sombong. Tapi karena Markus adalah putra tertua Keluarga Silom, dia cenderung lebih berhati-hati dalam bertindak. Tapi, orang ini pasti akan memendam dendam. Besok kamu hanya perlu mengalahkan Markus, membuatnya mengakui kesalahannya," lanjut Gerardo."Aku yakin Markus nggak akan mau menyerah. Kalau dia tiba-tiba menyerang balik, kamu jadi punya alasan untuk
"Aku dengar Keluarga Silom sudah lama memiliki niat untuk merebut posisi penguasa kota. Sepertinya akan ada pertunjukan menarik yang bisa kita saksikan di pertandingan hari ini.""Benar. Putra tertua Keluarga Silom, Markus, pasti nggak akan membiarkan Surya lolos begitu saja. Hanya saja, aku nggak tahu siapa yang akan menang."...Semua orang saling berdiskusi dengan penuh semangat. Gerardo mengantarkan Surya sampai ke tempat masuk turnamen, lalu berkata, "Aku masih ada beberapa urusan penting yang harus diselesaikan. Aku mungkin akan kembali sebelum pertandingan ketiga dimulai. Semoga sukses.""Terima kasih, Pak Gerardo."Setelah mengantar kepergian Gerardo, Surya berjalan sendirian menuju arena untuk mengambil nomor undian. Setelah pertarungan kemarin, hari ini hanya tersisa tiga puluh orang yang masuk ke babak final.Surya mendapatkan nomor undian 19. Jika mengikuti urutan satu lawan satu dari tiga puluh orang, seharusnya dia akan tampil belakangan. Namun, kemudian Surya mengetahui
Para kultivator di depan, yang merupakan bagian dari Keluarga Silom, bertarung satu sama lain. Kultivator yang relatif lebih lemah segera menyerah dalam waktu kurang dari satu menit setelah pertarungan dimulai. Babak pertama mencapai pertandingan ke-15 dalam waktu kurang dari satu jam.Di antaranya, ada dua pertandingan antara kultivator dan pelayan Keluarga Silom, yang akhirnya dimenangkan oleh kultivator tersebut. Empat pertandingan terakhir, dua di antaranya berakhir dengan cepat. Di pertandingan ketiga, mata Surya berbinar ketika dia melihat Luca yang menggunakan Teknik Cengkeraman Harimau kembali muncul.Benar saja, dia juga berhasil maju ke babak final. Saat Luca bertarung melawan pelayan Keluarga Silom, dia melafalkan mantranya, mengendalikan bayangan harimau yang terus menyerang pelayan Keluarga Silom.Pelayan itu tampak terus mundur, tapi tiba-tiba dia berteriak keras pada saat ini. Dia melepaskan energi yang lebih kuat, melompat tinggi sambil memegang sebilah pedang besar, la
"Hahaha!"Melihat situasi ini, Markus tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Surya, apa kamu pikir aku seceroboh dirimu? Biarkan aku memberitahumu, sebenarnya aku sudah memahami kekuatan aturan ruang kegelapan. Sekarang, biarkan kekuatan aturan ruang kegelapanku menelan semua energimu!"Setelah mendengar ini, Surya tampak terkejut. Namun, dia segera kembali tenang. Dia langsung merentangkan kedua tangannya untuk menahan bola energi Markus.Detik berikutnya, tangan Surya mulai memancarkan cahaya putih. Energi dalam bola energi tersebut dengan cepat diserap oleh Sarung Tangan Cahaya milik Surya. Saat melihat bola energi miliknya makin mengecil, ekspresi Markus berubah kaget, lalu dia berkata, "Apa? Kamu ... kamu ternyata adalah anak cahaya!"Surya tidak mengerti mengapa para kultivator di ruang tengah menjadi sangat terkejut setelah mengetahui identitasnya. Namun, saat ini bukanlah waktu untuk mencari jawaban. Surya hanya bisa mempercepat penyerapan energi dari bola energi tersebut. Meli
"Hahaha!"Markus tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Surya, kamu sudah melihatnya, 'kan? Sekarang, semua orang ingin melihatmu mati. Kamu pikir kamu mewakili keadilan, mewakili cahaya, tapi sayangnya, kamu nggak akan pernah memahami hati manusia. Meskipun kamu adalah penerus anak cahaya, kamu harus mati!"Setelah berkata demikian, Markus segera membuat segel dengan kedua tangannya, lalu mengucapkan mantranya. Pada saat ini, di ruang depan kiri dan kanan Markus, muncul dua pusaran besar di udara. Dari pusaran itu, muncul dua bayangan hitam penyihir.Kedua penyihir itu mengayunkan tongkat mereka secara bersamaan, membuat batu-batu besar jatuh dari langit dengan cepat. Surya berlari menghindar ke kiri dan ke kanan, tapi batu-batu itu terlalu banyak. Dalam sekejap, batu besar jatuh dari udara.Surya hanya bisa mengangkat kedua tangannya untuk menahan batu besar itu. Segera setelah itu, batu besar kedua menghantam batu pertama, kemudian batu ketiga pun turun.Surya menggertakkan gigi, tu
Suasana di tempat kejadian tampak sangat menegangkan, pertarungan besar hampir saja terjadi."Berhenti!"Brentley melompat dari tribun penonton ke panggung, memandang Surya dan orang-orang dari Keluarga Silom, lalu berkata, "Dengarkan baik-baik, ini adalah Turnamen Penjaga. Siapa pun yang melanggar aturan, berarti menentang perintah penguasa kota dari Kota Utama Victor. Kalau seperti itu, aku akan membunuh semua yang melanggar aturan di turnamen ini."Pada saat itu, salah satu pemimpin Keluarga Silom, Mace, berkata dengan penuh amarah sambil menggertakkan gigi, "Pak Brentley, apa kamu nggak melihat apa yang terjadi barusan? Surya, dia sudah membunuh Tuan Muda Markus di depan mata kami. Bagaimana mungkin kami bisa memaafkannya?""Diam!"Brentley membentak, lalu melanjutkan, "Mace, semua orang tahu kalau ini adalah Turnamen Penjaga. Para peserta sudah menandatangani perjanjian kematian. Dalam pertarungan, kalau mereka mati, itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab mereka sendiri. Nggak ada
Legenda tentang anak cahaya sudah lama menimbulkan ketakutan di hati banyak orang. Identitas khusus serta kekuatan Surya membuat semua orang semakin terkejut.Mereka awalnya berpikir bahwa dengan membunuh Surya, masalah ini akan selesai, lalu legenda tentang anak cahaya tidak akan pernah muncul lagi. Namun, sekarang tampaknya melakukan hal itu akan sangat sulit.Mace memimpin orang-orangnya kembali ke tempat istirahat di bawah panggung. Salah satu bawahannya bertanya, "Pak Mace, bagaimana sekarang? Tuan Muda Markus sudah mati. Kalau Pak Lehan mengetahui hal ini, apa yang harus kita lakukan?""Pak Lehan?"Mata Mace tiba-tiba bersinar terang, lalu dia berkata dengan penuh semangat, "Hampir saja aku lupa, hari ini Pak Lehan akan keluar dari pengasingan. Cepat, kirim seseorang untuk memberitahukan hal ini pada Pak Lehan. Meskipun kita takut pada Brentley, Pak Lehan pasti nggak akan takut padanya.""Selama Pak Lehan bisa tiba sebelum pertandingan selesai, Surya pasti akan mati!"Setelah mem
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di