Surya mengayunkan Pedang Naga Iblis, serangkaian serangan energi pedang menghantam tubuh Diret, menghasilkan suara dentuman logam yang bergema. Diret membalas serangan Surya sambil tertawa kencang. Dia berkata, "Ini nggak ada gunanya. Pedangmu nggak akan bisa melukaiku!""Benarkah?"Mata Surya memancarkan kilatan cahaya dingin. Kemudian, dia melompat mundur sejauh sepuluh meter sambil memegang erat Pedang Naga Iblis di tangan kanannya. Kekuatan penghancur dari Sarung Tangan Cahaya terus mengalir ke dalam Pedang Naga Iblis. Saat melihat ini, Diret berteriak sambil bergegas menuju ke arah Surya."Apa kamu sudah cukup bertarung? Kalau sudah, mati saja kamu!""Hahaha!"Diret merasa sangat yakin dengan kekuatan fisiknya saat ini. Dia yakin bahwa Surya sama sekali tidak akan bisa melukainya. Dia tidak merasa takut sedikit pun. Namun, Diret tidak tahu bahwa ini adalah bagian dari rencana Surya. Sebelumnya, Surya hanya menggunakan sepersekian dari kekuatan kultivasi dua ribu tahun untuk melawa
"Tuan Muda Marchi?"Surya bergumam pelan, mengerutkan kening sambil mengingat pertandingan kemarin. Orang bernama Marchi itu memang terlalu kejam. Pada akhirnya, dia dibunuh juga karena kesalahannya sendiri.Apakah Keluarga Silom benar-benar begitu tidak masuk akal, sehingga semua orang yang menyinggung Marchi harus mati? Jika demikian, apakah para kultivator yang bertanding di panggung yang sama dengan Marchi kemarin juga telah menyinggungnya?Saat dia berpikir demikian, pria berotot itu menoleh melihat ke arah Surya sejenak. Surya tidak pernah berbicara dengannya, hanya bertemu beberapa kali, seharusnya mereka hanya bisa disebut sebagai orang yang kebetulan berpapasan. Namun, saat ini pria berotot itu tiba-tiba mengarahkan jarinya ke arah Surya, menunjuknya dengan keras dua kali.Sepertinya dia sudah memastikan bahwa Surya adalah orang yang menyinggung Marchi.Semua orang mengikuti pandangan pria berotot itu ke arah Surya. Seketika, semuanya terdiam. Karena mereka tahu bahwa Surya mu
Namun, jawaban atas masalah ini segera terungkap.Setelah semua orang selesai membuat pilihan, penyelenggara Turnamen Penjaga, Brentley, berdiri di atas panggung sambil menghadap semua orang. Dia berkata, "Saudara-saudara sekalian, aku yakin semua orang sudah melihat pertandingan tadi. Aku percaya semua orang juga memiliki pertanyaan yang sama.""Kenapa dari lima puluh orang yang berhasil maju tahun ini, hanya sepuluh orang yang memilih untuk menjadi penjaga kecil?""Baiklah, sekarang aku akan menjawab pertanyaan kalian. Pertama, sebenarnya seseorang dengan status penjaga kecil berhak langsung mengikuti pertandingan dari tahap seleksi. Tahun ini, keluarga nomor satu dari Kota Utama Victor, yaitu Keluarga Silom, mengirimkan tiga puluh penjaga kecil untuk mengikuti pertandingan.""Dari tiga puluh orang ini, pada akhirnya ada dua puluh lima orang yang berhasil lolos kualifikasi akhir. Setelah mengalahkan penjaga kecil, lima orang dari mereka memilih mendapatkan status penjaga kecil dan mu
Karena mereka yang berhasil bertahan hingga mencapai tahap ini semuanya adalah para ahli, saat undian nomor dilakukan, setiap orang berharap agar tidak berhadapan dengan lawan yang kuat. Saat Surya mengambil nomor undian, dia melihat kultivator yang tadi merobek lawannya menjadi dua.Pria ini bernama Aiden. Dia memiliki garis keturunan darah manusia serigala. Sebelum berubah wujud, tinggi badannya sudah mencapai 180 sentimeter. Setelah dia berubah wujud, tingginya bisa mencapai hingga tiga meter.Aiden dan Surya memasukkan tangan mereka ke dalam kotak undian, lalu masing-masing mengambil sebatang bambu. Aiden menggertakkan giginya sambil berkata, "Bocah, lebih baik kamu berdoa agar nggak berhadapan denganku. Kalau nggak, aku pasti akan membunuhmu."Menghadapi kesombongan Aiden, Surya memilih untuk mengabaikannya. Meskipun Aiden memiliki garis keturunan darah manusia serigala, dibandingkan dengan Diret yang melatih kekuatan fisiknya sampai ke tingkat puncak, Surya tidak merasa bahwa Aid
Akhirnya, giliran Surya pun tiba. Dia menghela napas lega, lalu melompat ke atas panggung. Pada saat yang sama, Aiden juga melompat ke atas panggung. Aiden menatap Surya dengan tatapan dingin, lalu berkata dengan tegas, "Surya, berani-beraninya kamu nggak menghormati Tuan Muda Marchi. Hari ini adalah hari kematianmu."Surya tersenyum simpul sembari bertanya, "Jadi alasan kamu ingin membunuhku adalah karena aku nggak menghormati Tuan Muda Marchi?""Tepat sekali!""Lalu, kalau aku nggak menghormatimu, apakah kamu juga akan membunuhku?""Itu belum tentu."Surya mendengus dingin, lalu berujar, "Huh, sungguh anjing yang baik.""Hahaha!"Saat mendengar ini, orang-orang yang menonton di bawah panggung tidak bisa menahan tawa mereka. Saat Aiden tersadar, dia melirik marah ke arah penonton, lalu mengalihkan pandangannya kembali ke Surya sambil berujar, "Bocah, kamu sudah berani mengolokku. Jangan terlalu sombong, kita akan lihat berapa lama kamu bisa bertahan!"Setelah berkata demikian, Aiden t
Saat itu, Aiden berpikir bahwa dia bisa merobek Surya menjadi dua bagian dengan tangannya sendiri di depan Markus. Ini tidak hanya akan memuaskan dendamnya, tapi juga bisa membuatnya mendapatkan apresiasi dari Markus.Bagaimanapun juga, tidak ada seorang pun yang bisa menahan satu pukulan dari Aiden. Namun, Aiden tidak menyangka bahwa peningkatan kecepatannya yang tiba-tiba masih bisa dihindari oleh Surya. Hal ini membuat Aiden merasa takjub.Sebenarnya, sebelum Aiden meningkatkan kecepatannya secara tiba-tiba, Surya sudah merasakan perubahan dalam aura energi yang dipancarkan oleh Aiden. Oleh karena itu, dia bisa memprediksi tindakan Aiden. Merasakan aura energi dalam lingkungan sekitar adalah kemampuan khusus para kultivator Klan Naga.Oleh karena itu, hampir tidak ada kultivator yang bisa melancarkan serangan mendadak di hadapan kultivator Klan Naga. Setelah menghindar beberapa kali, Surya melompat ke udara sambil memegang Pedang Naga Iblis di tangannya. Kemudian, dia dengan tiba-ti
Awalnya, Surya sebenarnya berpikir untuk menghindar, tapi di belakangnya ada penonton yang tidak bersalah. Dalam pertempuran ini, Surya tidak ingin melukai orang yang tidak bersalah. Oleh karena itu, Surya hanya bisa mengucapkan mantra untuk menggunakan Pelindung Naga Biru dengan enggan."Groar!"Bayangan Naga Biru mengaum, langsung menghancurkan puing bebatuan yang melayang di udara. Kemudian, batu-batu tersebut terapung di udara sebentar sebelum jatuh dengan suara keras."Groar!"Aiden mengeluarkan raungan marah, melompat, lalu mendarat di samping Surya. Dengan satu ayunan tangan, cakar tajamnya melayang menuju jantung Surya. Pada saat-saat genting ini, Surya sekali lagi menggunakan Pelindung Naga Biru."Bum!"Saat cakar tajam Aiden bersentuhan dengan energi pelindung, terjadi ledakan energi yang membuat Surya terlempar hingga beberapa meter ke belakang. Semua ini terjadi hanya dalam hitungan detik, membuat semua orang yang ada di arena terpaku. Mereka belum pernah melihat pertempura
Melihat situasi ini, Aiden merasa tidak terima. Dia mengumpulkan energinya hingga menjadi bola cahaya putih yang makin lama makin membesar. Dalam sekejap, bola itu sudah berubah sebesar meja batu. Kemudian, dia menghantamkannya ke arah Surya dengan keras. Surya berubah menjadi bayangan, terbang masuk ke dalam bola cahaya, sementara Aiden meraung dengan marah. Dia terus mengirimkan energi ke dalam bola cahaya tersebut.Namun, meskipun begitu, bola cahaya mulai menyusut perlahan-lahan. Akhirnya, Surya sudah sepenuhnya berhasil menyerap bola cahaya itu. Kemudian, dia menyerang ke arah dada Aiden dengan keras sambil menyemburkan sinar cahaya putih dari telapak tangannya. Surya menggunakan kekuatan bola cahaya untuk melepaskan energinya ke dalam tubuh Aiden."Bum!"Setelah suara dentuman keras, tubuh Aiden yang terluka parah mulai menyusut dengan cepat, kembali ke bentuk tubuh manusia normal. Kemudian, dia jatuh tersungkur di tanah.Surya mendarat di tanah, lalu maju selangkah demi selangka