"Terimalah kematianmu, dasar kamu orang sombong."Diret berubah menjadi bayangan, berlari mendekat dengan cepat, lalu menghantamkan tinjunya ke arah wajah Surya. Surya menghindar ke samping, sementara Diret menghentakkan kakinya ke tanah dengan keras, menyebabkan retakan di atas panggung, menghalangi Surya.Dalam sekejap, Diret melompat tinggi, melancarkan tendangan berputar di udara menuju ke arah Surya. Surya tiba-tiba bersandar ke belakang. Tubuhnya membentuk sudut empat puluh lima derajat dengan tanah, menghindari tendangan berputar Diret.Namun, Surya sudah salah menilai kekuatan Diret. Diret melayang di udara, lalu dengan tiba-tiba menundukkan tubuhnya, tergantung terbalik di udara, lalu menghantamkan tinjunya ke dada Surya."Bum!"Surya terjatuh dengan keras ke tanah, menciptakan lubang yang dalam di panggung. Rasa sakit yang hebat muncul dari dadanya. Seketika itu juga, Surya akhirnya mengerti bahwa orang bernama Diret ini sudah menyatukan kekuatan fisik dan tekniknya dengan se
Surya mengayunkan Pedang Naga Iblis, serangkaian serangan energi pedang menghantam tubuh Diret, menghasilkan suara dentuman logam yang bergema. Diret membalas serangan Surya sambil tertawa kencang. Dia berkata, "Ini nggak ada gunanya. Pedangmu nggak akan bisa melukaiku!""Benarkah?"Mata Surya memancarkan kilatan cahaya dingin. Kemudian, dia melompat mundur sejauh sepuluh meter sambil memegang erat Pedang Naga Iblis di tangan kanannya. Kekuatan penghancur dari Sarung Tangan Cahaya terus mengalir ke dalam Pedang Naga Iblis. Saat melihat ini, Diret berteriak sambil bergegas menuju ke arah Surya."Apa kamu sudah cukup bertarung? Kalau sudah, mati saja kamu!""Hahaha!"Diret merasa sangat yakin dengan kekuatan fisiknya saat ini. Dia yakin bahwa Surya sama sekali tidak akan bisa melukainya. Dia tidak merasa takut sedikit pun. Namun, Diret tidak tahu bahwa ini adalah bagian dari rencana Surya. Sebelumnya, Surya hanya menggunakan sepersekian dari kekuatan kultivasi dua ribu tahun untuk melawa
"Tuan Muda Marchi?"Surya bergumam pelan, mengerutkan kening sambil mengingat pertandingan kemarin. Orang bernama Marchi itu memang terlalu kejam. Pada akhirnya, dia dibunuh juga karena kesalahannya sendiri.Apakah Keluarga Silom benar-benar begitu tidak masuk akal, sehingga semua orang yang menyinggung Marchi harus mati? Jika demikian, apakah para kultivator yang bertanding di panggung yang sama dengan Marchi kemarin juga telah menyinggungnya?Saat dia berpikir demikian, pria berotot itu menoleh melihat ke arah Surya sejenak. Surya tidak pernah berbicara dengannya, hanya bertemu beberapa kali, seharusnya mereka hanya bisa disebut sebagai orang yang kebetulan berpapasan. Namun, saat ini pria berotot itu tiba-tiba mengarahkan jarinya ke arah Surya, menunjuknya dengan keras dua kali.Sepertinya dia sudah memastikan bahwa Surya adalah orang yang menyinggung Marchi.Semua orang mengikuti pandangan pria berotot itu ke arah Surya. Seketika, semuanya terdiam. Karena mereka tahu bahwa Surya mu
Namun, jawaban atas masalah ini segera terungkap.Setelah semua orang selesai membuat pilihan, penyelenggara Turnamen Penjaga, Brentley, berdiri di atas panggung sambil menghadap semua orang. Dia berkata, "Saudara-saudara sekalian, aku yakin semua orang sudah melihat pertandingan tadi. Aku percaya semua orang juga memiliki pertanyaan yang sama.""Kenapa dari lima puluh orang yang berhasil maju tahun ini, hanya sepuluh orang yang memilih untuk menjadi penjaga kecil?""Baiklah, sekarang aku akan menjawab pertanyaan kalian. Pertama, sebenarnya seseorang dengan status penjaga kecil berhak langsung mengikuti pertandingan dari tahap seleksi. Tahun ini, keluarga nomor satu dari Kota Utama Victor, yaitu Keluarga Silom, mengirimkan tiga puluh penjaga kecil untuk mengikuti pertandingan.""Dari tiga puluh orang ini, pada akhirnya ada dua puluh lima orang yang berhasil lolos kualifikasi akhir. Setelah mengalahkan penjaga kecil, lima orang dari mereka memilih mendapatkan status penjaga kecil dan mu
Karena mereka yang berhasil bertahan hingga mencapai tahap ini semuanya adalah para ahli, saat undian nomor dilakukan, setiap orang berharap agar tidak berhadapan dengan lawan yang kuat. Saat Surya mengambil nomor undian, dia melihat kultivator yang tadi merobek lawannya menjadi dua.Pria ini bernama Aiden. Dia memiliki garis keturunan darah manusia serigala. Sebelum berubah wujud, tinggi badannya sudah mencapai 180 sentimeter. Setelah dia berubah wujud, tingginya bisa mencapai hingga tiga meter.Aiden dan Surya memasukkan tangan mereka ke dalam kotak undian, lalu masing-masing mengambil sebatang bambu. Aiden menggertakkan giginya sambil berkata, "Bocah, lebih baik kamu berdoa agar nggak berhadapan denganku. Kalau nggak, aku pasti akan membunuhmu."Menghadapi kesombongan Aiden, Surya memilih untuk mengabaikannya. Meskipun Aiden memiliki garis keturunan darah manusia serigala, dibandingkan dengan Diret yang melatih kekuatan fisiknya sampai ke tingkat puncak, Surya tidak merasa bahwa Aid
Akhirnya, giliran Surya pun tiba. Dia menghela napas lega, lalu melompat ke atas panggung. Pada saat yang sama, Aiden juga melompat ke atas panggung. Aiden menatap Surya dengan tatapan dingin, lalu berkata dengan tegas, "Surya, berani-beraninya kamu nggak menghormati Tuan Muda Marchi. Hari ini adalah hari kematianmu."Surya tersenyum simpul sembari bertanya, "Jadi alasan kamu ingin membunuhku adalah karena aku nggak menghormati Tuan Muda Marchi?""Tepat sekali!""Lalu, kalau aku nggak menghormatimu, apakah kamu juga akan membunuhku?""Itu belum tentu."Surya mendengus dingin, lalu berujar, "Huh, sungguh anjing yang baik.""Hahaha!"Saat mendengar ini, orang-orang yang menonton di bawah panggung tidak bisa menahan tawa mereka. Saat Aiden tersadar, dia melirik marah ke arah penonton, lalu mengalihkan pandangannya kembali ke Surya sambil berujar, "Bocah, kamu sudah berani mengolokku. Jangan terlalu sombong, kita akan lihat berapa lama kamu bisa bertahan!"Setelah berkata demikian, Aiden t
Saat itu, Aiden berpikir bahwa dia bisa merobek Surya menjadi dua bagian dengan tangannya sendiri di depan Markus. Ini tidak hanya akan memuaskan dendamnya, tapi juga bisa membuatnya mendapatkan apresiasi dari Markus.Bagaimanapun juga, tidak ada seorang pun yang bisa menahan satu pukulan dari Aiden. Namun, Aiden tidak menyangka bahwa peningkatan kecepatannya yang tiba-tiba masih bisa dihindari oleh Surya. Hal ini membuat Aiden merasa takjub.Sebenarnya, sebelum Aiden meningkatkan kecepatannya secara tiba-tiba, Surya sudah merasakan perubahan dalam aura energi yang dipancarkan oleh Aiden. Oleh karena itu, dia bisa memprediksi tindakan Aiden. Merasakan aura energi dalam lingkungan sekitar adalah kemampuan khusus para kultivator Klan Naga.Oleh karena itu, hampir tidak ada kultivator yang bisa melancarkan serangan mendadak di hadapan kultivator Klan Naga. Setelah menghindar beberapa kali, Surya melompat ke udara sambil memegang Pedang Naga Iblis di tangannya. Kemudian, dia dengan tiba-ti
Awalnya, Surya sebenarnya berpikir untuk menghindar, tapi di belakangnya ada penonton yang tidak bersalah. Dalam pertempuran ini, Surya tidak ingin melukai orang yang tidak bersalah. Oleh karena itu, Surya hanya bisa mengucapkan mantra untuk menggunakan Pelindung Naga Biru dengan enggan."Groar!"Bayangan Naga Biru mengaum, langsung menghancurkan puing bebatuan yang melayang di udara. Kemudian, batu-batu tersebut terapung di udara sebentar sebelum jatuh dengan suara keras."Groar!"Aiden mengeluarkan raungan marah, melompat, lalu mendarat di samping Surya. Dengan satu ayunan tangan, cakar tajamnya melayang menuju jantung Surya. Pada saat-saat genting ini, Surya sekali lagi menggunakan Pelindung Naga Biru."Bum!"Saat cakar tajam Aiden bersentuhan dengan energi pelindung, terjadi ledakan energi yang membuat Surya terlempar hingga beberapa meter ke belakang. Semua ini terjadi hanya dalam hitungan detik, membuat semua orang yang ada di arena terpaku. Mereka belum pernah melihat pertempura
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di