Mendengar hal tersebut, Surya pun tahu jika Bertram adalah orang yang cerdas. Bagaimanapun, ini adalah Kota Utama Barker, tempat di mana pertumpahan darah sering terjadi. Tidak ada seorang pun yang ingin membiarkan musuh mereka tetap hidup. Jika terjadi pertempuran dan tidak dapat dikendalikan, kedua belah pihak pasti akan menjadi musuh dan salah satu dari mereka pasti akan terbunuh.Cincin dimensi milik Surya sudah mengenali Surya sebagai pemiliknya melalui tetesan darahnya. Menurut Bertram, jika Surya meninggal, dia tidak akan bisa mendapatkan 300 koin emas ini. Oleh karena itu, sebaiknya dia meminta 200 koin emas terlebih dahulu kepada Surya. Jika Surya bersedia memberikannya, setidaknya dia akan bisa mendapatkan 200 koin emas. Kemudian, mengenai apakah dia mau melepaskan Surya atau tidak, semua itu tergantung suasana hati Bertram sendiri dan sikap Surya."Kamu memang sangat kuat," kata Surya."Kalau begitu, apakah kamu mau memberikan 200 koin emas kepadaku?"Surya berkata dengan na
Setelah berkata seperti itu, Babbitt langsung menyerahkan surat tersebut kepada mereka bertiga. Dora dan Groot saling berpandangan, lalu mengambil surat tersebut. Kemudian, Dora mengambil surat itu dan langsung membacanya dengan saksama. Setelah membacanya, Dora menyerahkan surat tersebut kepada Groot dan Groot memberikan surat tersebut kepada Connor.Mereka bertiga terkejut setelah membaca surat tersebut. Dora pun berkata, "Bagaimana bisa begini? Kenapa tiba-tiba saja Edmund memohon belas kasihan kepada kita? Bukankah katanya Edmund baru selesai berkultivasi dalam pengasingan dan kekuatannya meningkat dua kali lipat?"Babbitt berkata, "Kurasa, Edmund mungkin terlalu terobsesi saat berlatih kultivasi, sehingga fondasinya menjadi rusak. Kalau seperti ini, kekuatan kultivasinya nggak akan meningkat dan justru malah menurun secara drastis. Jadi, yang paling ditakutinya sekarang adalah kalau empat keluarga besar bergabung untuk menghadapinya.""Kalau memang seperti itu, kenapa kita nggak m
"Hmph, kamu nggak percaya, 'kan?""Aku ...!" Hamdan buru-buru berlutut dan berkata, "Pak, aku nggak akan pernah berani menentangmu.""Bangunlah. Dalam waktu sepuluh tahun, akan kutunjukkan kepadamu, Kota Utama Barker yang sempurna di bawah kekuasaanku.""Omong-omong, kudengar Surya nggak mau meninggalkan Kota Utama Barker. Sekarang, dia sudah meninggalkan kota utama dan menuju pinggiran kota. Hamdan, aku sudah memberimu kesempatan dalam masalah ini. Jadi, jangan salahkan diriku.""Apa? Ini ...!"Hamdan terkejut saat mendengar hal tersebut. Awalnya, Hamdan mengira jika Surya sudah meninggalkan Kota Utama Barker. Namun, tanpa diduga, Surya malah bersikeras untuk tetap tinggal di sini. Meskipun Hamdan merasa tidak berdaya, dia hanya bisa menghela napas di dalam hati."Jangan khawatir, Hamdan. Mulai sekarang, kamu akan tinggal bersamaku. Aku jamin, Surya nggak akan bisa menyakitimu. Bahkan, dia bukan lagi ancaman bagimu.""Terima kasih banyak, Pak."Di tengah salju yang turun dengan lebatn
Untuk memperkuat kepercayaan dirinya, Surya terus berlatih kultivasi. Aura energi di sekitarnya terus mengalir ke dalam tubuh Surya, yang membuat Surya merasa jika fisiknya menjadi makin kuat.Meskipun Surya juga pernah memasuki ruang fatamorgana di ruang bumi, di ruang fatamorgana tersebut terdapat pernah terdapat gravitasi sebesar 100 kali lipat dari ruang tengah, sehingga aura energinya tidak mungkin bisa sama.Dibandingkan dengan ruang tengah, aura energi di ruang bumi masih terlalu tipis dan ringan, seperti kain satin. Akan tetapi, aura energi di ruang tengah ini tidak ubahnya seperti madu.Meskipun aura energi jauh lebih lemah dibanding aura energi di bumi, tingkat kepekatan aura energi sendirinya sangat tinggi, sehingga sulit untuk ditahan. Itulah sebabnya Surya merasa kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan di tempat ini ketika dia pertama kali tiba di ruang tengah.Akan tetapi, sekarang Surya sudah sepenuhnya bisa beradaptasi dengan lingkungan aura energi di ruang tengah
Namun, pada titik ini, aura energi di dalam tubuh Edmund menyatu dengan sendirinya. Kemudian, aura energi tersebut memadat dan membentuk bayangan Naga Biru. Kemudian, Naga Biru itu langsung meraung dan tubuh Edmund tiba-tiba saja meledak.Brakk.Brakk.Brakk....Tulang dan persendian di sekujur tubuh Edmund meledak satu demi satu. Tubuh Edmund terkoyak dan retak. Muncul luka-luka yang tidak terhitung jumlahnya. Edmund sendiri juga langsung jatuh pingsan setelah ledakan tersebut. Lantaran kehilangan kendali atas energinya, Edmund pun menunjukkan wujud aslinya dan melayang di atas Danau Naga Biru.Melihat hal tersebut, muncul sedikit keraguan di dalam hati Hamdan. Hal tersebut karena Hamdan tahu betul jika sekarang adalah kesempatan terbaik untuk membunuh Edmund. Jika tidak, di kemudian hari, malah Hamdan sendiri yang akan mati di tangan Edmund. Akan tetapi, setelah memikirkannya kembali, Edmund sekarang adalah kepala Keluarga Rowan. Selain itu, Edmund yang ini hanyalah jelmaan dari Edm
Sekarang, setelah dua kali mencoba, Edmund tahu jika dirinya tidak bisa menyerap aura energi Danau Naga Biru. Hal ini cukup membuktikan jika aura energi dari empat sumber energi utama tidak cocok dengan aura energi di dalam tubuhnya. Oleh karena itu, Edmund tidak bisa menyerap dan memanfaatkannya. Namun, dia tidak boleh memberi tahu siapa pun mengenai hal ini.Jika tidak, jika Gerardo dan delapan penguasa kota lainnya mengetahui bahwa dirinya tidak bisa menyerap aura energi Danau Naga Biru, ketika saatnya tiba nanti, mereka pasti akan menggantikannya. Akan tetapi, jika aura energi Danau Naga Biru tidak pernah melemah, cepat atau lambat, Gerardo dan yang lainnya pasti akan mengetahui masalah ini.Oleh karena itu, Edmund tahu bahwa untuk mempertahankan posisinya sebagai penguasa Kota Utama Barker, dia harus mencari seorang kultivator yang mampu menyerap aura energi Danau Naga Biru. Di antara Hamdan dan Surya, mungkin Edmund bisa meminjam tubuh mereka untuk memenuhi keinginannya tersebut.
"Hamdan? Dia ada di sini?""Benar.""Biarkan dia masuk."Pelayan itu mohon undur diri. Setelah beberapa saat, Hamdan masuk dan melihat Edmund. Diiringi suara "gedebuk" Hamdan berlutut di atas lantai dan berkata dengan hormat, "Pak Edmund, sesuatu yang besar telah terjadi."Edmund berkata, "Bangunlah. Aku sudah mengetahuinya.""Apa yang harus kulakukan sekarang, Pak?" tanya Hamdan."Nggak perlu panik."Edmund mengeluarkan botol porselen putih dari tangannya dan menyerahkannya kepada Hamdan sambil berkata, "Ini adalah Cairan Embun Abadi. Bawalah pulang dan teteskan ke mulut Babbitt. Tubuh Babbitt akan pulih dengan sendirinya.""Baik, Pak."Hamdan mengambil Cairan Embun Abadi tersebut dan kembali ke kediaman Keluarga Rowan. Di ruang rahasia, dia meneteskan cairan tersebut ke dalam mulut Babbitt. Beberapa saat kemudian, tubuh Babbitt mulai mengembang. Embusan aura menjalar ke seluruh tubuh Babbitt. Persendian Babbitt yang awalnya hancur dan mengering itu perlahan-lahan mengembang dan kemba
Hamdan merasa ragu-ragu. Hal tersebut karena Hamdan tahu jika Edmund bukanlah orang yang baik. Edmund adalah orang yang licik dan berbahaya. Dia punya banyak rencana jahat. Tidak mungkin bisa mendapatkan untung darinya. Edmund ini pasti punya tujuan lain yang tidak diketahui. Itu sebabnya, dia ingin memancing Surya untuk pergi ke tempat ini.Memikirkan hal tersebut, Hamdan pun menggertakkan giginya dan berkata, "Tapi Pak Edmund, aku dan Surya sudah lama berpisah. Aku nggak tahu lagi di mana keberadaannya. Aku juga nggak bisa menemukannya sekarang.""Jadi, selama kamu bisa menemukan Surya, kamu akan menyetujuinya, 'kan?"Meskipun merasa enggan di dalam hati, Hamdan tidak punya pilihan selain menggertakkan giginya dan berkata, "Ya."Edmund berkata, "Besok, ikutlah denganku untuk pergi ke luar kota. Aku akan membawamu bertemu dengan Surya. Pada saat itu, kalian bisa mengakhiri perseteruan kalian, lalu bersama-sama kembali ke Keluarga Rowan dan bekerja untukku.""Laksanakan perintah, Pak."