Karena berkah dari lingkaran sihir pelindung tubuh dan Helm Cahaya, awalnya dibutuhkan sepuluh jam untuk memulihkan kekuatan pikiran sepenuhnya. Akan tetapi, Surya hanya membutuhkan lima jam untuk memulihkan kekuatan pikirannya.Tidak lama kemudian, Surya memotong sebatang kayu, melemparkannya ke laut, melompat ke atas batang kayu tersebut dan mengendalikan batang kayu tersebut dengan aura naga. Kemudian, Surya segera menuju ke garis pantai Wendis. Untuk menghindari masalah di tengah lautan yang luas, Surya mengubah penampilannya dan menjelma menjadi Aksha.Satu jam kemudian, Surya mendarat di dermaga terpencil di garis pantai Wendis. Saat ini, Surya kembali ke hotel. Begitu dia memasuki kamar, dia menyilangkan kaki dan mengatur pernapasannya dan tiba-tiba merasakan aura yang kuat. Surya tiba-tiba membuka matanya, buru-buru membuka jendela dan melompat keluar.Tepat ketika Surya melompat keluar kamar, pintu kamarnya ditendang hingga terbuka oleh seseorang. Utusan Kegelapan segera berja
Setiap kali Utusan Kegelapan mengamati satu orang, dia mengambil satu langkah ke depan. Tidak lama kemudian, Utusan Kegelapan mendatangi Surya dan berhenti. Utusan Kegelapan menatap Surya seraya berkata, "Hei kamu, sepertinya kita pernah bertemu di suatu tempat. Benar?""Apa?"Surya sengaja terlihat ketakutan seraya menjawab, "Pak Kultivator, apa kamu salah ingat? Bagaimana kita bisa pernah bertemu? Aku belum pernah melihatmu sebelumnya."Utusan Kegelapan menatap mata Surya dengan serius, lalu menyahut dengan nada dingin, "Surya, berhenti berpura-pura. Aku tahu itu kamu."Surya tertegun selama dua detik, kemudian berkata, "Pak, aku nggak tahu siapa Surya yang kamu bilang. Aku harap kamu bisa mengampuniku.""Ya, hehe. Aku bercanda denganmu, aku harap kamu nggak keberatan.""Terima kasih, Pak."Utusan Kegelapan berbalik dan berjalan menuju orang berikutnya. Sepuluh menit kemudian, pemilik hotel berinisiatif untuk melangkah maju dan bertanya sambil tersenyum, "Pak Kultivator, apa kamu sud
Pemilik hotel tergerak oleh ketulusan Surya, kemudian segera membuat kesepakatan dengan Surya bahwa dia akan menerima semua makanan laut yang Surya dapat saat melaut hari ini. Apa lagi, jika Surya bisa bertahan, selanjutnya dia bisa menerima semua makanan laut yang didapat Surya setiap hari. Lagi pula, harganya akan lebih rendah dari harga pasar.Surya membeli ember untuk menampung makanan laut, kemudian pergi ke pantai untuk melaut. Meskipun Surya bangun pagi-pagi sekali, tetapi jika dibandingkan dengan penduduk setempat yang berpengalaman, Surya masih datang terlambat.Sesampainya di pantai, sudah ada banyak orang yang bergegas menuju pantai tersebut. Namun, karena pantainya sangat luas, semua orang mencari tujuannya masing-masing dan tidak terlibat perkelahian satu sama lain.Surya menyukai suasana bebas seperti ini. Dia mulai pergi ke laut dengan membawa ember, mengambil beberapa kerang laut dan teripang laut, sambil sesekali melihat ke langit. Saat sedang melaut, Surya mendengar s
Setelah mendengar suara ini, Surya perlahan menengok ke belakang. Seolah-olah dia tersengat listrik dan menunjukkan ekspresi terkejut.Pada saat ini, mulut Utusan Kegelapan itu melengkung, lalu dia berjalan dengan cepat dan berkata dengan nada dingin, "Surya, kamu nggak perlu melanjutkan aktingmu. Sejak semalam, aku sudah menebak itu kamu. Aku nggak menyangka hari ini, kamu ternyata datang ke sini."Surya menatap Utusan Kegelapan dengan ekspresi bingung di wajahnya sambil menjawab, "Pak Kultivator, aku pikir kamu mungkin salah mengira orang. Aku bukan orang yang kamu cari.""Huh, sudah kubilang, kamu nggak perlu berakting lagi. Kali ini, aku nggak akan melepaskanmu."Utusan Kegelapan tiba-tiba mengangkat tangan kanannya, lalu cetakan telapak tangan hitam besar muncul di udara. Detik berikutnya, serangan telapak tangan tiba-tiba terjadi, kemudian hanya terdengar suara yang keras. Dermaga 52 langsung meledak, dengan potongan kayu beterbangan kemana-mana. Sebuah kekuatan besar jatuh ke pe
Utusan Kegelapan menggunakan lututnya untuk mendorong Surya ke udara. Kemudian, dia bergegas lagi dan meninju Surya. Setelah melihat ini, Surya menahan rasa sakit luar biasa yang menyebar ke seluruh tubuhnya, lalu mengepalkan tinjunya dan memukul Utusan Kegelapan dengan tinjunya.Tinju keduanya saling bertabrakan di udara. Detik berikutnya, terdengar suara ledakan yang keras, Surya terlempar ke langit lagi. Jika bukan karena kekuatan cahaya yang melindunginya, tulang Surya sekarang pasti sudah hancur karena pukulan itu.Pada saat ini, Surya akhirnya menyadari betapa menakutkannya Utusan Kegelapan. Kali ini, inkarnasi dari Penguasa Kegelapan setidaknya telah meningkatkan kekuatannya satu tingkat kekuatan. Oleh karena itu, meskipun Surya menggunakan seluruh kekuatannya, dia takut tidak akan mampu melawan Utusan Kegelapan.Memikirkan hal ini, Surya merasa sangat putus asa. Saat ini, sebuah suara di kejauhan berkata, "Lihat, ilusinya sudah muncul.""Muncul!""Ilusi akhirnya muncul."...Di
Naga emas itu menatap Utusan Kegelapan dengan sorot mata bersemangat seraya meraung."Roar!"Detik berikutnya, Surya merasakan pusaran aura naga yang kuat, lalu tersedot ke dalam ilusi dalam sekejap mata. Ketika Surya memasuki ilusi, pemandangan ilusi di langit mulai menghilang secara bertahap dan akhirnya menghilang sepenuhnya.Utusan Kegelapan melayang di udara, menggertakkan gigi dan mengepalkan tinjunya seraya mengutuk, "Sialan, dia benar-benar mengambil kesempatan untuk melarikan diri ke dalam ilusi! Surya, kalau kamu memang mampu, tetap di sana dan jangan pernah keluar selama sisa hidupmu. Kalau nggak, cepat atau lambat aku akan membunuhmu."Setelah berkata demikian, Utusan Kegelapan berubah menjadi bayangan dan menghilang. Pemandangan yang terjadi di langit terlalu jauh dari daratan. Selain itu, ada kultivator di Wendis yang datang untuk menjelajahi rahasia ilusi sepanjang tahun. Sehingga pertarungan Utusan Kegelapan dan Surya tidak menarik perhatian semua orang.Saat ini, orang
Setelah menghilangkan dahaganya, Surya menatap air yang tenang dan melihat bayangannya di atas air. Pada saat itu, suara Utusan Kegelapan tiba-tiba terdengar dari belakangnya."Huh. Surya, akhirnya aku menemukanmu."Surya tiba-tiba menoleh ke belakang dan melihat Utusan Kegelapan muncul lebih dari sepuluh meter jauhnya, menatapnya dengan tatapan dingin.Melihat ini, Surya buru-buru berdiri dari tanah, menatap Utusan Kegelapan, mengerutkan kening seraya menyahut, "Kamu ... kenapa kamu ada di sini?""Huh."Wajah Utusan Kegelapan menjadi muram, kemudian dia menjawab dengan nada dingin, "Kamu harus menanyakan pertanyaan ini pada dirimu sendiri.""Aku?""Mati saja kamu, Surya!"Utusan Kegelapan bergegas mendekat, lalu pedang hitam muncul di tangannya dan tiba-tiba menusuk dada Surya. Pedang hitam itu langsung menembus tubuh Surya, kemudian Surya jatuh pingsan karena terkejut.Surya mengira dia akan mati, tetapi tidak lama kemudian, Surya merasakan hujan turun dari langit dan menerpa wajahny
Setelah mengenakan Helm Cahaya lagi, Surya berpikir sejenak, kemudian pemandangan di sekitarnya mulai berubah. Surya muncul di pantai Wendis.Di pantai, orang-orang berlalu lalang dan mereka melakukan urusannya masing-masing. Namun, sepertinya tidak ada yang memperhatikan Surya. Surya melambaikan tangannya di depan seorang pria, tetapi pria itu tampaknya tidak melihatnya. Detik berikutnya, tangan Surya langsung menembus kepala pria itu.Orang-orang ini seolah-olah muncul hanya karena pikiran Surya sendiri. Karena tidak terlalu terobsesi, sehingga hanya ada seperti 'bayangan' dan tidak berdampak apa pun pada diri Surya.Karena segalanya akan berubah seiring dengan perubahan pemikiran Surya, lalu mengapa Surya tidak membiarkan Judith muncul dan memberitahunya tentang harta karun di ilusi?Karena Judith mengetahui bahwa ilusi adalah dimensi khusus, dia harusnya juga mengetahui harta apa yang tersembunyi di dalam ilusi tersebut.Surya berpikir sejenak. Detik berikutnya, Judith muncul di ha